Abstrak: PT Amanah Anugerah Adi Mulia Site Kintap (PT A3M Kintap) Kalimantan
Selatan dihadapkan dengan permasalahan pencampuran batubara (coal blending) agar
batubara hasil penambangannya dapat sesuai dengan kualitas permintaan konsumen.
Kualitas batubara hasil penambangan PT A3M Kintap sebelum diblending dikelompokan
dalam beberapa grade. Masing-masing grade memiliki karakteristik yang berbeda
ditinjau dari nilai masing-masing parameter kualitas. Diketahui bahwa beberapa grade
batubara tersebut memiliki nilai parameter kualitas yang ditolak dari kontrak penjualan
yang ada. Upaya yang dilakukan adalah dengan menganalisa parameter kualitas setiap
grade dengan kreteria demand. Selanjutnya melakukan simulasi blending terhadap
grade batubara yang nilai parameter kualitasnya tidak berada dalam rank kontrak agar
dapat diterima sesuai kontrak. Perhitungan dibantu dengan bantuan Add-Ins Solver
pada MS. Excel dimana penyelesaiannya menggunakan metode perhitungan Program
Linier Metode Simpleks.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasangan blending yang tidak dapat memenuhi
kriteria demand pada bulan Oktober 2013 adalah grade A–C New untuk PT JA
Nusantara, grade C–D untuk PT Lintas Bara Resource, serta grade D–A, D–B, D–C, D–
B New, dan E–C untuk CV Mitra Bumi Sejahtera. Sedangkan pasangan blending yang
tidak dapat memenuhi kriteria demand pada bulan November 2013 adalah grade C–D
dan C–E untuk PT Asia Pasific Mining Resource serta grade D–A dan E–A untuk CV
Mitra Bumi Sejahtera.
1
Mahasiswa Staff Pengajar Program Studi Teknik Pertambangan, Universitas Lambung Mangkurat
2
Staf Pengajar Program Studi Teknik Pertambangan, Universitas Lambung Mangkurat
40
Saputra, D., dkk, Simulasi Blending Batubara .............41
disepakati pada kontrak, jika terjadi hal utama, yaitu karbon, hidrogen, dan
yang tidak sesuai kontrak maka pihak oksigen; serta unsur-unsur tambahan
konsumen berhak membatalkan seperti belerang dan nitrogen. Batubara
kontrak tersebut. Dengan demikian banyak dimanfaatkan sebagai bahan
dalam kegiatan penambangan kontrol bakar pembangkit uap di PLTU dan
kualitas sangat penting agar juga bentuknya bisa diubah menjadi zat
keberlangsungan kontrak dapat dijaga. cair dan gas (Muchjidin, 2006).
Adanya perbedaan kualitas 1. Terbentuknya Batubara
batubara yang ditambang serta Teori yang menjelaskan
tanggung jawab memenuhi kriteria terbentuknya batubara berdasarkan
kontrak menjadi sebuah tantangan proses pembentukannya, yaitu:
untuk setiap perusahaan tambang. a. Teori Insitu, teori ini mengatakan
Strategi untuk menyelesaikan masalah bahwa bahan-bahan pembentuk
tersebut adalah dengan melakukan batubara merupakan tumbuh-
pencampuran batubara (coal blending), tumbuhan yang tumbuh di tempat
dimana perlu dilakukan perhitungan batubara tersebut terbentuk.
atau simulasi untuk mengetahui Setelah tumbuh-tumbuhan tersebut
komposisi yang tepat dari berbagai tumbang atau roboh, tumbuh-
jenis kelompok batubara yang tersedia tumbuhan tersebut tidak mengalami
agar dapat menghasilkan campuran proses transportasi dan segera
dengan kuantitas dan kualitas yang tertimbun oleh lapisan sedimen,
sesuai dengan kriteria kontrak. untuk selanjutnya mengalami
proses pembatubaraan
TINJAUAN PUSTAKA (coalification).
Batubara b. Teori Insitu, teori ini menyatakan
Batubara merupakan salah satu bahwa bahan-bahan pembentuk
bahan bakar fosil berupa batuan batubara berasal dari tempat yang
sedimen organik (non-klastik) yang berbeda dengan tempat
dibentuk oleh sisa-sisa bagian pembentukan batubara. Dengan
tumbuhan dari vegetasi prasejarah demikian tumbuhan yang telah mati
yang terakumulasi pada suatu area mengalami proses transportasi oleh
pengendapan, kemudian mengalami media air dan terakumulasi di suatu
proses pembatubaraan (coalification). tempat dan selanjutnya tertutup
Batubara terdiri atas unsur-unsur oleh sedimen-sedimen dan
42 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 11 No. 1, Pebruari 2014 (40 – 55)
dari gas-gas yang mudah terbakar lebih material (batubara beda kualitas),
seperti hidrogen, karbon yang dianggap mempunyai komposisi
monoksida, metan, dan gas yang yang konstan (parameter kualitas
tidak terbakar seperti karbon konstan) dan terkontrol proporsinya.
dioksida. Pencampuran dilakukan pada
d. Fixed carbon atau karbon tertambat batubara yang berbeda nilai kalori,
adalah karbon yang terdapat dalam kandungan sulfur dan kandungan abu,
batubara dimana bagian yang sehingga kualitas batubara hasil
menghasilkan energi saat batubara campuran merupakan perpaduan dari
dibakar. Jumlahnya ditentukan oleh parameter kualitas batubara yang
kandungan air, kandungan abu, dicampur. Pencampuran batubara
dan kandungan zat terbang. dilakukan untuk mendapatkan hasil
2. Analisa Ultimate didefinisikan yang sesuai dengan yang diinginkan,
sebagai analisis batubara yang dengan komposisi yang homogen,
dinyatakan dalam kandungan unsur secara teoritis parameter kualitas
karbon, hidrogen, nitrogen, sulfur campurannya dapat didekati dengan
dan oksigen. Analisa ini persamaan berikut:
menjelaskan bahwa batubara terdiri KB1 ×PB1 + KB2 ×PB2 +…+(KBn ×PBn ) (1)
KBc =
PBc
dari semua unsur tersebut dengan
total komposisi masing-masing Dimana:
hasil perhitungan secara teoritis yang Setelah dua apron feeder penuh
telah didukung dengan analisa data maka AF 1 dibuka dengan aliran
laboratorium, agar didapat kualitas tertentu, setelah batubara sampai di
yang diharapkan. Prinsip kerja blending AF 2, AF 2 dibuka sesuai dengan
di stockpile adalah mencampur dua proporsi yang ditentukan seperti
jenis atau lebih kualitas batubara Gambar 1.
dengan proporsi perbandingan yang 2. Metode Dua Conveyor
telah ditentukan. Hasil yang diperoleh Cara kerja dari metode ini adalah
harus benar-benar homogen sehingga dua alat penumpah batubara
dapat memenuhi kualitas permintaan masing-masing menumpahkan
konsumen. batubara ke apron feeder yang
1. Metode Curah Langsung berlainan. Setelah dua apron feeder
Metode ini menggunakan dua alat penuh maka AF 1 dan AF 2 dibuka
penumpah batubara masing- bersamaan dengan aliran tertentu
masing menumpahkan batubara ke berdasarkan perhitungan komposisi
apron feeder yang berlainan. blending (Gambar 2).
Tabel 2. Hasil Analisa Batubara PT Amanah Anugerah Adi Mulia Site Kintap,
Bulan Oktober 2013
TM (%) IM (%) ASH (%) VM (%) FC (%) TS (%) GCV (Kcal/Kg)
GRADE HGI
AR ADB ADB ADB ADB ADB AR
A 11.60 5.85 7.48 45.20 41.47 0.53 6,470.15 35.00
B 10.45 6.95 13.05 42.10 37.90 0.43 5,981.23 39.00
C 10.46 4.82 13.63 44.60 36.95 0.47 6,106.26 36.50
D 11.30 4.40 18.25 42.00 35.35 0.35 5,569.73 40.60
E 13.80 5.39 19.93 40.80 33.88 0.55 5,247.08 47.00
A New 11.53 6.05 5.34 43.87 44.74 0.47 6,647.01 39.00
B New 12.40 5.64 11.81 40.36 42.19 0.37 5,985.26 38.00
C New 12.80 4.92 19.79 41.35 33.94 0.46 5,378.01 38.00
Tabel 3. Hasil Analisa Batubara PT Amanah Anugerah Adi Mulia Site Kintap,
Bulan November 2013
TM (%) IM (%) ASH (%) VM (%) FC (%) TS (%) GCV (Kcal/Kg)
GRADE HGI
AR ADB ADB ADB ADB ADB AR
A 12.27 6.01 8.96 44.96 40.07 0.53 6,417.11 34.60
B 11.31 7.13 14.37 42.43 36.07 0.43 5,941.00 39.00
C 11.53 5.00 15.49 44.32 35.19 0.47 6,046.69 36.60
D 12.42 4.50 20.31 41.87 33.32 0.35 5,497.82 41.00
E 14.79 5.37 19.84 41.07 33.72 0.55 5,193.82 47.00
A New 12.38 6.27 6.64 44.07 43.02 0.47 6,595.10 39.00
B New 13.34 5.60 13.84 40.69 39.87 0.37 5,928.50 39.00
C New 13.73 5.07 22.18 41.82 30.93 0.46 5,324.51 37.00
Saputra, D., dkk, Simulasi Blending Batubara .............47
Tabel 4. Coal Demand PT Amanah Anugerah Adi Mulia Site Kintap, Bulan Oktober
2013
SPESIFIKASI
NO. PEMBELI KRITERIA TM IM Ash VM FC TS GCV
HGI
(AR-%) (ADB-%) (ADB-%) (ADB-%) (ADB-%) (ADB-%) (AR-Kcal/Kg)
Tabel 5. Coal Demand PT Amanah Anugerah Adi Mulia Site Kintap, Bulan November
2013
SPESIFIKASI
NO. PEMBELI KRITERIA TM IM Ash VM FC TS GCV
HGI
(AR-%) (ADB-%) (ADB-%) (ADB-%) (ADB-%) (ADB-%) (AR-Kcal/Kg)
untuk setiap grade (Lampiran 3). Hasil hasil pensimulasian terhadap grade
simulasi terhadap grade batubara batubara product yang tidak sesuai
product yang tidak sesuai kriteria kriteria demand dalam upaya blending
demand dalam upaya blending untuk untuk memenuhi permintaan, diketahui
memenuhi permintaan PT dan diketahui hanya ada lima pasang grade yang
hampir keseluruhan simulasi mungkin dan bisa diblending untuk
menghasilkan batubara blending yang memenuhi kriteria demand CV Mitra
memiliki parameter kualitas yang sesuai Bumi Sejahtera. Ke lima pasang grade
kriteria demand, hanya terdapat satu campuran yang bermasalah adalah D-
pasangan blending yang menghasilkan A, D-B, D-C, D-B New dan E-C, dimana
batubara blending yang parameter ke lima grade tersebut tidak dapat
kualitasnya tidak sesuai dengan memenuhi demand dikarenakan nilai
demand yaitu pasangan blending grade parameter kualitas HGI hasil blending
C dengan grade D. Hasil blending memiliki nilai diluar batas rejection.
kedua grade tersebut tidak dapat Selain itu khusus pada pasangan grade
memenuhi demand dikarenakan nilai D dan grade C nilai Ash dan Volatile
parameter kualitas HGI hasil blending Matter hasil simulasi blending memiliki
memiliki nilai diluar batas rejection. nilai diluar batas rejection, pada
pasangan grade E dan grade C nilai
d. CV Mitra Bumi Sejahtera Ash juga memiliki nilai yang diluar batas
CV Mitra Bumi Sejahtera rejection.
memiliki dua grade batubara product
yang tidak sesuai dengan kriteria Penentuan Pasangan Grade dalam
Coal Blending
demand yang memiliki kemungkinan
untuk dilakukan blending dan menjadi Berdasarkan hasil pengolahan
grade batubara product utama dalam data dapat dibuat sebuah acuan atau
meliputi grade D dan grade E. Dari grade batubara dalam coal blending
Lampiran 1
Lampiran 2
Data Simulasi Coal Blending PT Asia Pasific Mining Resource, Bulan Oktober 2013
Lampiran 3
Data Simulasi Coal Blending PT Lintas Bara Resource, Bulan Oktober 2013
Lampiran 4
Data Simulasi Coal Blending CV Mitra Bumi Sejahtera, Bulan Oktober 2013