Anda di halaman 1dari 8

Jenis-jenis Gerak Lempeng

1. Tiga jenis batas lempeng (plate boundary).


Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut bergerak relatif terhadap
satu sama lain. Tiga jenis ini masing-masing berhubungan dengan fenomena yang berbeda di
permukaan. Tiga jenis batas lempeng tersebut adalah:
a. Gerak Transform/sesar (transform boundaries) terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami
gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault).
Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat)
ataupun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini
adalah Sesar San Andreas di California.
b. Gerak Divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries) terjadi ketika dua lempeng
bergerak menjauh satu sama lain. Mid-oceanic ridge dan zona retakan (rifting) yang aktif adalah
contoh batas divergen.
c. Gerak Konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries) terjadi jika dua lempeng
bergesekan mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi jika salah satu
lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (continental collision) jika kedua
lempeng mengandung kerak benua. Palung laut yang dalam biasanya berada di zona subduksi, di
mana potongan lempeng yang terhunjam mengandung banyak bersifat hidrat (mengandung air),
sehingga kandungan air ini dilepaskan saat pemanasan terjadi bercampur dengan mantel dan
menyebabkan pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik

2. Lempeng-lempeng Utama
Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:
Lempeng Afrika, meliputi Afrika
Lempeng Antarktika, meliputi Antarktika
Lempeng Indo-Australia, meliputi Australia dan Indonesia
Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa
Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia
Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan
Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik
Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng India, Lempeng Arabia,
Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina,
dan Lempeng Scotia.
Pergerakan lempeng telah menyebabkan pembentukan dan pemecahan benua seiring berjalannya
waktu, termasuk juga pembentukan superkontinen yang mencakup hampir semua atau semua
benua. Superkontinen Rodinia diperkirakan terbentuk 1 miliar tahun yang lalu dan mencakup
hampir semua atau semua benua di Bumi dan terpecah menjadi delapan benua sekitar 600 juta
tahun yang lalu. Delapan benua ini selanjutnya tersusun kembali menjadi superkontinen lain
yang disebut Pangaea yang pada akhirnya juga terpecah menjadi Laurasia (yang menjadi
Amerika Utara dan Eurasia), dan Gondwana (yang menjadi benua sisanya)

Jenis jenis Lipatan


Antiklin adalah struktur lipatan yang bentuk konfet ke atas dengan urusan lapisan batuan yang
tua di bawah dan yang muda di atas.
Sinklin adalah struktur lipatan yang bentuk klaf ke atas dengan urutan lapisan batuan yang tua
di bawah dan yang muda di atas.
Antiform adalah struktur lipatan seperti antiklin namun umur batuan tidak di ketahui.
Sinform adalah struktur lipatan seperti sinklin namun unsur batuan tidak diketahui.
Antiformal Sinklin adalah struktur lipatan seperti antiklin dengan lapisan batuan yang tua di
bagian atas dan batuan muda yang berada di bawah.
Sinformal antiklin adalah struktur lipatan sepeti sinklin dengan lapisan batuan yang tua di gaian
atas dan lapisan batuan yang muda di bawah.
Dome, yaitu suatu jenis tertentu antuform dimana lapisan batuan mempunyai kemiringan ke
segala arah yang menyebar dari satu titik.
Basin adalah suatau jenis unik sinform dimana kemiringan lapisan batuan menuju ke satu titik.

Ciri-ciri Sesar
Secara garis besar, sesar dibagi menjadi dua, yaitu sesar tampak dan sesar buta (blind fault).
Sesar yang tampak adalah sesar yang mencapai permukaan bumi sedangkan sesar buta adalah
sesar yang terjadi di bawah permukaan bumi dan tertutupi oleh lapisan seperti lapisan deposisi
sedimen.Pengenalan sesar di lapangan biasanya cukup sulit. Beberapa kenampakan yang dapat
digunakan sebagai penunjuk adanya sesar antara lain

a. adanya struktur yang tidak menerus (lapisan terpotong dengan tiba-tiba)


b. adanya perulangan lapisan atau hilangnya lapisan batuan.
c. kenampakan khas pada bidang sesar, seperti cermin sesar, gores garis.
d. kenampakan khas pada zona sesar, seperti seretan (drag), breksi sesar, horses, atau slices,
milonit.
e. silisifikasi dan mineralisasi sepanjang zona sesar.
f. perbedaan fasies sedimen.
g. petunjuk fisiografi, seperti gawir (scarp), scarplets (piedmont scarp), triangular facet, dan
terpotongnya bagian depan rangkaian pegunungan structural.
Kenampakan-kenampakan tersebut tidak harus semua tampak di lapangan sebagai syarat adanya
sesar. Beberapa kenampakan diantaranya yang tampak di lapangan sudah dapat digunakan untuk
menentukan adanya sesar di lokasi tersebut.
Ciri Kekar di Lapangan
a. Kekar gerus (shear joint/Compression joint), kekar yang terjadi akibat tekanan/kompresi.
Ciri-ciri di lapangan :
- Mempunyai pola sejajar dengan arah yang jelas
- Bidang kekar rata dan lurus
- Rekahan tertutup
b. Kekar tegangan (tension joint), kekar yang terbentuk akibat tarikan. Disebut juga extension
fracture, tension gashes (terisi mineral)
Ciri-ciri di lapangan :
- Tidak mempunyai pola dan arah yang jelas
- Bidang kekar tidak rata
- Rekahan terbuka.
c. Kekar hybrid (hybrid Joint), merupakan campuran dari kedua kekar diatas, dan umumnya
terisi mineral sekunder.
Sesar
Sesar atau fault adalah rekahan yang mengalami geser-geseran yang jelas. pergeseran dapat
berkisar dari beberapa milimeter sampai ratusan meter dan panjangnya dapat mencapai beberapa
desimeter hingga ribuan meter. sesar dapat terjadi pada segala jenis batuan. akibat terjadinya
pergeseran itu, sesar akan mengubah perkembangan topografi, mengontrol air permukaan dan
bawah permukaan, merusak stratigrafi batuan dan sebagainya.
Ada beberapa tipe sesar, diantaranya :

Sesar normal


Sesar naik (thrust fault)/translasi

Sesar geser(strike-slip or transform, or wrench fault)


Sesar normal
Hanging wall relatif turun terhadap foot wall, bidang sesarnya mempunyai kemiringan yang
besar. Sesar ini biasanya disebut juga sesar turun.

Sesar Naik / Translasi


Sesar ini mengalami pergeseran sepanjang garis lurus. Biasanya Hanging wall relatif naik
terhadap foot wall, dengan kemiringan bidang sesar besar. Umumnya sesar normal dan sesar naik
pergerakannya hanya vertikal, jadi sering disebut sebagai sesar dip-slip.

Sesar mendatar
Pergerakan dari sesar ini horizontal. Sesar mendatar ditentukan dengan menghadap bidang sesar,
bila bidang didepan bergerak kekiri seperti diagram disebut mendatar sinistal, dan sebaliknya
sesar mendatar dekstral.

Kekar, Sesar, Lipatan


2.1 Kekar (Joint)
Kekar adalah suatu retakan pada batuan yang tidak/belum mengalami pergerakan.
Kekar dapat menjadi tempat tersimpannya sumber mineral industri tertentu, atau sebagai jalan
bagi aliran air tanah.
Kekar dapat terbentuk sebagai:
1. Kekar pengkerutan, disebabkan oleh gaya pengkerutan yang timbul karena pendinginan atau
pengeringan, biasanya berbentuk poligonal yang memanjang.
2. Kekar lembaran, sekumpulan kekar yang sejajar dengan permukaan tanah, terutama pada batuan
beku. Terbentuk karena hilangnya beban di atasnya.
3. Kekar tektonik, terbentuk karena proses tektonik, atau gaya-gaya akibat pergerakan permukaan
bumi.
a. Berdasarkan genesanya
1. Kekar gerus: kekar yang terbentuk oleh gaya kompresi. Biasanya berpasangan, pada breksi
memotong fragmen, bidang kekar lurus dan rata. Batuan akan menjadi terkoyak atau menjadi
rapuh.
2. Kekar tarik : terbentuk oleh gaya tarik. Biasanya tidak berpasangan, tiak memotong fragmen
pada breksi, bidang kekar biasanya tidak lurus dan tidak rata. Batuan menjadi terbuka
b. Kedudukan terhadap bidang lain
1. Dip joint, Jurusnya relatif sejajar dengan arah kemiringan lapisan batuan
2. Strike joint, Jurusnya sejajar dengan arah kemiringan lapisan batuan
3. Bedding joint, Bidangnya sejajar dengan bidang perlapisan batuan di sekitarnya
4. Diagonal joint, Jurusnya memotong miring bidang perlapisan batuan sekitarnya
2.2 Sesar/Patahan (Fault)
Adalah kekar/retakan batuan yang telah mengalami perpindahan atau pergeseran.
Beberapa bukti adanya sesar adalah:
Cermin sesar dan gores garis
Pergeseran bidang pelapisan batuan, urat, dsb.
Zona hancuran atau breksiasi
Perulangan lapisan yang sama
Hilangnya lapisan yang seharusnya ada (disebut hiatus)
Bukti-bukti fisiografi, misalnya kelurusan sungai, gawir sesar, dsb.
Macam-macam Sesar :
1. Berdasarkan Gerak Hanging Wall Terhadap Foot Wall
a. Sesar Turun/Normal = cirinya adalah adanya pemanjangan, ada lapisan hilang
b. Sesar Naik = cirinya adanya pemendekan, ada lapisan yang menumpuk

2. Berdasarkan Ada Tidaknya Gerakan Rotasi


a. Sesar Translasi, Masing-masing blok tidak ada gerak rotasi. Garis yang sejajar dengan blok lain
tetap sejajar.
b. Sesar Rotasi, Terdapat gerak rotasi antara blok yang satu dengan yang lainnya. Ada titik yang
tidak mengalami pergeseran.
3. Berdasarkan Rake Net Slip
a. Strike Slip Fault : Arah gerakan sejajar bidang sesar
b. Dip Slip Fault : Arah gerakan tegak lurus bidang sesar
c. Diagonal Fault
4. Berdasarkan Pergerakan Sesar
a. Stick slip (tidak kontinyu), Sesar yang bergerak secara tiba-tiba dengan menyimpan energi besar
seperti ini menyebabkan terjadinya gempa bumi.
b. Stable sliding (kontinyu), Disebabkan oleh adanya fluida yang menyebabkan gerakan terus
berlangsung.
Secara umum bentang alam yang dikontrol oleh struktur patahan sulit untuk menentukan
jenis patahannya secara langsung. Untuk itu, dalam hal ini hanya akan diberikan ciri umum dari
kenampakan morfologi bentang alam struktural patahan, yaitu :
a. Beda tinggi yang menyolok pada daerah yang sempit.
b. Mempunyai resistensi terhadap erosi yang sangat berbeda pada posisi/elevasi yang hampir sama.
c. Adanya kenampakan dataran/depresi yang sempit memanjang.
d. Dijumpai sistem gawir yang lurus(pola kontur yang lurus dan rapat).
e. Adanya batas yang curam antara perbukitan/ pegunungan dengan dataran yang rendah.
f. Adanya kelurusan sungai melalui zona patahan, dan membelok tiba-tiba dan menyimpang dari
arah umum.
g. Sering dijumpai(kelurusan) mata air pada bagian yang naik/terangkat
h. Pola penyaluran yang umum dijumpai berupa rectangular, trellis, concorted serta modifikasi
ketiganya.
i. Adanya penjajaran triangular facet pada gawir yang lurus.
2.3 Lipatan (Fold)
Adalah permukaan pada batuan, baik dalam batuan sedimen maupun batuan metamorf. Bila
penekukan membentuk busur, dinamakan antiklin. Jika berbentuk palung disebut sinklin.
Lipatan terjadi karena adanya lapisan kulit bumi yang mengalami gaya kompresi (gaya
tekan). Pada suatu lipatan yang sederhana, bagian punggungan disebut dengan antiklin,
sedangkan
bagian
lembah
disebut
sinklin.
Unsur-unsur yang terdapat pada struktur ini dapat diketahui dengan menafsirkan kedudukan
lapisan batuannya. Kedudukan lapisan batuan(dalam hal ini arah kemiringan lapisan batuan)
pada peta topografi, akan berlawanan arah dengan bagian garis kontur.
a.

Antiklin Dan Sinklin


Pada prinsipnya penafsiran pada kedua struktur ini berdasarkan atas kenampakan fore
slope/antidip slope dan back slope/dipslope yang terdapat secara berpasangan. Bila antidip slope

saling berhadapan (infacing scarp), maka terbentuk lembah antiklin, sedangkan apabila yang
saling berhadapan adalah back slope/dipslope, disebut lembah sinklin.
b. Lipatan Tertutup
Kubah, Bentang alam ini mempunyai ciri-ciri kenampakan sebagai berikut :
1. Kedudukan lapisan miring ke arah luar (fore slope ke arah dalam).
2. Mempunyai pola kontur tertutup
3. Pola penyaluran radier dan berupa bukit cembung pada stadia muda
4. Pada stadia dewasa berbentuk lembah kubah dengan pola penyaluran annular.
Cekungan, Bentang alam ini mempunyai kenampakan sebagai berikut :
1. Kedudukan lapisan miring ke dalam (back slope ke arah dalam)
2. Mempunyai pola kontur tertutup
3. Pada stadia muda pola penyalurannya annular.

Anda mungkin juga menyukai