0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan5 halaman
Bab ini membahas tentang landasan teori kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta alat pelindung diri. K3 adalah upaya untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja agar pekerja dapat bekerja dengan optimal. Alat pelindung diri digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya di tempat kerja. Bab ini juga menjelaskan bahwa K3 berperan dalam meningkatkan produktivitas karena pekerja akan lebi
Bab ini membahas tentang landasan teori kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta alat pelindung diri. K3 adalah upaya untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja agar pekerja dapat bekerja dengan optimal. Alat pelindung diri digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya di tempat kerja. Bab ini juga menjelaskan bahwa K3 berperan dalam meningkatkan produktivitas karena pekerja akan lebi
Bab ini membahas tentang landasan teori kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta alat pelindung diri. K3 adalah upaya untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja agar pekerja dapat bekerja dengan optimal. Alat pelindung diri digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya di tempat kerja. Bab ini juga menjelaskan bahwa K3 berperan dalam meningkatkan produktivitas karena pekerja akan lebi
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Kesehatan kerja adalah kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental emosi, atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Sedangkan keselamatan kerja adalah pengawasan terhadap orang, mesin, material, dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar supaya pekerja tidak mengalami cedera (Dalam Habibi, 2019). Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Kesehatan kerja adalah kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental emosi, atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Sedangkan keselamatan kerja adalah pengawasan terhadap orang, mesin, material, dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar supaya pekerja tidak mengalami cedera (Dalam Ernawaty, 2020).
2.1.2 Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Adanya kewajiban menyelenggarakan K3 di dalam sebuah perusahaan bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat dari aktivitas di tempat kerja serta melindungi semua sumber produksi agar dapat digunakan secara efektif. Pelaksanaan K3 juga memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Mencegah dan melindungi kecelakaan kerja. 2. Mencegah timbulnya beragam penyakit akibat kerja, baik itu dalam bentuk fisik, psikis, infeksi, keracunan atau penularan. 3. Meningkatkan kesejahteraan, kesehatan dan perlindungan terhadap para pekerja baik selama ataupun setelah masa kerja. 4. Membuat para pekerja agar optimal dalam bekerja. 5. Menciptakan sistem kerja yang aman. 6. Memastikan bahwa kondisi alat kerja aman, nyaman dan layak untuk digunakan. 7. Mencegah kerugian akibat terjadinya kecelakaan kerja. 8. Melakukan pengendalian terhadap terhadap resiko-resiko yang ada di lingkungan kerja. 9. Memelihara kebersihan, kesejahteraan dan ketertiban lingkungan kerja dan lingkungan sekitarnya.
2.2 Alat Pelindung Diri (APD)
2.2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri
Alat pelindung diri adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerjaan itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Alat pelindung diri adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam bekerja yang fungsinya untuk mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja. Alat pelindung yang dipakai oleh tenaga kerja secara langsung untuk mencegah sebuah kecelakaan yang di sebabkan oleh berbagai faktor yang ada atau timbul di lingkungan kerja.
2.2.2 Kelompok Alat Pelindung Diri
Alat pelindung diri terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu: 1. Alat pelindung diri yang digunakan untuk upaya pencegahan terhadap kecelakaan kerja, kelompok ini disebut Alat pelindung keselamatan industri. Alat pelindung diri yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah alat yang digunakan untuk melindungi seluruh tubuh. 2. Alat pelindung diri yang di gunakan untuk mencegah terhadap gangguan keselamatan timbulnya suatu penyakit, kelompok ini disebut alat pelindung kesehatan industri.
2.2.3 Tujuan dan Manfaat Alat Pelindung Diri
Alat Pelindung Diri memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Melindungi tenaga kerja jika usaha rekayasa (engineering) dan administrasi tidak dapat dilakukan dengan baik. 2. Meningkatkan efektifitas dan produktivitas kerja. 3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.
Alat Pelindung Diri memiliki beberapa manfaat, yaitu:
1. Untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. 2. Mengurangi resiko penyakit akibat kecelakaan.
2.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dalam Meningkatkan
Produktivitas Suatu perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada. Produktivitas sumber daya manusia ditentukan oleh sejauh mana sistem yang ada di perusahaan mampu menunjang dan memuaskan keinginan seluruh pihak. Apabila suatu perusahaan peduli dengan keberadaan dan kesejahteraan karyawan, maka karyawan akan meningkatkan produktivitas kerjanya terhadap perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Menurut Hariandja (2007), K3 merupakan aspek yang penting dalam usaha meningkatkan kesejahteraan serta produktivitas karyawan. Apabila tingkat keselamatan kerja tinggi, maka kecelakaan yang menyebabkan sakit, cacat, dan kematian dapat ditekan sekecil mungkin. Apabila keselamatan kerja rendah, maka hal tersebut akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan sehingga berakibat pada produktivitas yang menurun. Penelitian Busyairini, Tosungku dan Oktaviani (2014) membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivita kerja karyawan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin lengkapnya fasilitas dan perhatian yang serius akan keselamatan dan kesehatan kerja, maka akan semakin mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Penelitian lain juga diperkuat oleh Moniaga, Sompie dan Timboeleng (2012) mengenai analisis faktor yang mempengaruhi produktivitas dari tinjauan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan kontraktor. Hasil penelitiannya menunjukkan hubungan faktor variabel keselamatan kerja berpengaruh langsung dan kesehatan kerja tidak berpengaruh langsung terhadap produktivitas kerja. Hubungan lingkungan kerja dari segi fisik berpengaruh langsung terhadap kesehatan kerja, namun tidak berpengaruh pada keselamatan kerja, dan berpengaruh tidak langsung terhadap produktivitas melalui keselamatan kerja. Hubungan lingkungan kerja dari segi psikologi dan sosial, berpengaruh langsung terhadap keselamatan kerja, namun tidak berpengaruh terhadap kesehatan kerja, dan tidak berpengaruh langsung terhadap produktivitas melalui kesehatan kerja. Penelitian Ukishia, Astuti dan Hidayat (2013) menunjukkan hasil pengujian hipotesis bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara keselamatan kerja terhadap produktivitas karyawan. Penelitian oleh Kaligis et al. (2013) menunjukkan hasil yang serupa bahwa secara parsial tidak terdapat pengaruh signifikan antara keselamatan kerja terhadap produktivitas. Berdasarkan hasil kuisioner dan pengamatan di perusahaan, 8.33% karyawan bagian instalasi mengungkapkan bahwa keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas mereka. Keselamatan kerja membuat beberapa karyawan dapat bekerja lebih cepat dan tepat waktu. Kesadaran karyawan tersebut terhadap keselamatan kerja ditunjukkan dengan penggunaan alat pelindung diri saat bekerja. Sebanyak 41.67% karyawan menyatakan hal yang berbeda bahwa keselamatan kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas. Beberapa karyawan baru juga terlihat jarang menggunakan alat pelindung diri saat bekerja karena karyawan merasa tidak nyaman/terganggu ketika bekerja dengan menggunakan alat pelindung diri. Selajutnya, penelitian yang dilakukan oleh Taiwo (2009) mengenai pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan memberikan hasil bahwa lingkungan kerja yang kondusif dapat merangsang kreativitas dan meningkatkan produktivitas karyawan.