53
IMPLEMENTASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DALAM MENGHADAPI MEA 2016
54
JURNAL SPREAD – APRIL 2016, VOLUME 6 NOMOR 1
Penerapan SMK3 yang terintegrasi menjadi mua itu dihubungkan dengan perlengkapan
tuntutan utama dalam pemenuhan standar perusahaan atau lingkungan fisik, dan men-
Internasional terhadap produksi dan pen- cakup tugas-tugas kerja yang membutuhkan
jualan produk barang atau jasa. pemeliharaan serta pelatihan. Sedangkan
Dalam menghadapi era MEA dan era kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi
persaingan perdagangan internasional, azas yang bebas dari gangguan fisik, mental,
penerapan K3 di sebuah perusahaan meru- emosi, atau rasa sakit yang disebabkan oleh
pakan syarat utama yang berpengaruh besar lingkungan kerja.
terhadap nilai investasi, kualitas dan kuan- Muhammad Sabir (2009) mendefinisi-
titas produk dan jasa, kelangsungan usaha kan, keselamatan kerja adalah keselamatan
perusahaan serta daya saing sebuah negara. yang berhubungan dengan mesin, pesawat,
Oleh karena itu, produk barang atau jasa alat kerja, bahan dan proses pengelolaannya,
yang dihasilkan perusahaan harus memiliki landasan tempat kerja dan lingkungannya
mutu yang baik, aman dipergunakan, ramah serta cara-cara melakukan pekerjaan. Kesela-
lingkungan serta memenuhi standar interna- matan kerja menyangkut segenap proses
sional yang ketat seperti sistem manajemen produksi dan distribusi, baik barang maupun
mutu, sistem manajemen lingkungan, sistem jasa. Pendapat lain menyebutkan bahwa ke-
manajemen K3 serta standar-standar lain- selamatan kerja berarti proses merenca-
nya. nakan dan mengendalikan situasi yang ber-
Tujuan penerapan SMK3 adalah men- potensi menimbulkan kecelakaan kerja mela-
ciptakan suatu sistem keselamatan dan kese- lui persiapan prosedur operasi standar yang
hatan kerja di tempat kerja dengan melibat- menjadi acuan dalam bekerja (Hadiguna,
kan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi 2009).
dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam Malthis dan Jackson (2002) menye-
rangka mencegah dan mengurangi kecela- butkan, keselamatan kerja merujuk pada
kaan dan penyakit akibat kerja serta tercipta- perlindungan terhadap kesejahteraan sese-
nya tempat kerja yang aman, efisien. orang, dan tujuan utama keselamatan kerja
di perusahaan adalah mencegah kecelakaan
HASIL DAN PEMBAHASAN atau cedera yang terkait dengan pekerjaan.
Argama (2006) menjelaskan bahwa kesela-
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) matan kerja bertujuan untuk menyelamat-
1. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan kan kepentingan ekonomis perusahaan yang
Kerja disebabkan kecelakaan, untuk selanjutnya
Menurut Mangkunegara (2005), kese- menyelamatkan para pekerja serta mence-
lamatan kerja menunjukkan kondisi yang gah terjadinya kecelakaan di tempat kerja,
aman atau selamat dari penderitaan, keru- dengan cara menciptakan keamanan di tem-
sakan atau kerugian di tempat kerja. Risiko pat kerja.
keselamatan merupakan aspek-aspek dari Erickson (2009) membagi unsur-unsur
lingkungan kerja yang dapat menyebabkan penunjang keselamatan kerja sebagai beri-
kebakaran, ketakutan, terpotong, luka me- kut: (1) Adanya unsur-unsur keamanan dan
mar, keseleo, patah tulang, kerugian alat kesehatan kerja yang dijelaskan sebelumnya;
tubuh, pengelihatan, dan pendengaran. Se- (2) Adanya kesadaran dalam menjaga ke-
amanan dan kesehatan kerja; (3) Melaksa-
55
IMPLEMENTASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DALAM MENGHADAPI MEA 2016
56
JURNAL SPREAD – APRIL 2016, VOLUME 6 NOMOR 1
kungan kerja yang disediakan oleh peru- 1) Agar setiap pegawai mendapat jaminan
sahaan. Jika sebuah perusahaan melaksana- keselamatan dan kesehatan kerja baik se-
kan tindakan-tindakan kesehatan dan kese- cara fisik, sosial, dan psikologis;
lamatan kerja yang efektif, maka lebih sedikit 2) Agar semua hasil produksi dipelihara ke-
pekerja yang menderita cedera atau penya- amanannya;
kit jangka pendek maupun jangka panjang 3) Agar adanya jaminan atas pemeliharaan
sebagai akibat dari pekerjaan mereka di dan peningkatan kesehatan gizi pegawai;
perusahaan tersebut. Kondisi fisiologis-fisikal 4) Agar setiap perlengkapan dan peralatan
meliputi penyakit-penyakit dan kecelakaan kerja digunakan sebaik-baiknya dan se-
kerja seperti kehilangan nyawa atau anggota efektif mungkin;
badan, cedera yang diakibatkan gerakan 5) Agar terhindar dari gangguan kesehatan
berulang-ulang, sakit punggung, sindrom yang disebabkan oleh lingkungan atau
carpal tunnel, penyakit-penyakit kardiovas- kondisi kerja;
kular, berbagai jenis kanker paru-paru dan 6) Agar meningkatkan kegairahan, kesera-
leukemia. sian, dan partisipasi kerja; dan,
7) Agar setiap pegawai merasa aman dan
2. Manfaat dan Tujuan Program Kesehatan terlindungi dalam bekerja.
dan Keselamatan Kerja
Menurut Sculler dan Jackson (Yuli, 3. Program Kesehatan dan Keselamatan
2005,214), apabila perusahaan dapat melak- Kerja (K3)
sanakan program kesehatan dan kesela- Menurut Miner, mengatasi K3 dapat
matan kerja dengan baik maka perusahaan dilakukan dengan caraSafety Psychology dan
akan memperoleh manfaat sebagai berikut: Industrial Clinical Psychology. Safety Psycho-
1) Meningkatkan produktivitas karena me- logy lebih menitikberatkan pada usaha men-
nurunnya jumlah hari kerja yang hilang; cegah kecelakaan itu terjadi, dengan meneliti
2) Meningkatkan efisiensi dan kualitas pe- kenapa bagaimana kecelakaan bisa terjadi.
kerja yang lebih berkomitmen; Industrial Clinical Psychology menitikberat-
3) Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan kan pada kinerja karyawan yang menurun,
asuransi; sebab-sebab penurunan dan bagaimana
4) Tingkat kompensasi pekerja dan pemba- mengatasinya.
yaran langsung yang lebih rendah karena Faktor-faktor dari dua cara tersebut
menurunnya pengajuan klaim; adalah sebagai berikut:
5) Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih 1. Safety Psychology terdiri dari enam fak-
besar sebagai akibat dari partisipasi dan tor, yaitu:
ras kepemilikan; a) Laporan dan statistik kecelakaan.
6) Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik Laporan dan statistik kecelakaan sa-
karena meningkatnya citra perusahaan; ngat penting dalam program kese-
dan, hatan dan keselamatan kerja (K3).
7) Perusahaan dapat meningkatkan keun- Dengan adanya laporan dan statistik
tungannya secara substansial. kecelakaan yang terjadi di tempat
Tujuan kesehatan dan keselamatan kerja, perusahaan akan memiliki
kerja menurut Mangkunegara (2001) adalah gambaran mengenai potensi terjadi-
sebagai berikut:
57
IMPLEMENTASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DALAM MENGHADAPI MEA 2016
nya kecelakaan dan cara menganti- dilakukan dengan maksud untuk men-
sipasinya. jaga setiap mesin dan peralatan selalu
b) Pelatihan keselamatan. dalam kondisi stabil dan siap untuk
Merupakan salah satu program K3 digunakan.
yang diperlukan karyawan sebagai f) Peningkatan kesadaran K3
pengetahuan tentang keselamatan ker- Peningkatan kesadaran K3 merupakan
ja. Pelatihan keselamatan yang di- usaha perusahaan dalam mensukses-
lakukan perusahaan terhadap karya- kan program K3. Adanya komitmen
wannya diharapkan dapat mengurangi yang kuat dan perhatian yang besar
atau mencegah terjadinya kecelakaan dari manajemen perusahaan membuat
kerja. karyawan sadar terhadap pentingnya
c) Publikasi Keselamatan kerja. kesehatan dan keselamatan saat be-
Publikasi keselamatan kerja adalah hal- kerja.
hal yang berhubungan dengan pem- 2. Industrial Clinical Psychology terdiri dari
berian informasi dan pesan-pesan ter- dua faktor, yaitu:
kait keselamatan kerja karyawan, me- a) Konseling. Konseling atau bimbingan
lalui berbagai macam cara diantaranya dilakukan untuk meningkatkan kembali
lewat spanduk, pamplet, gambar, pos- semangat kerja dari karyawan yang
ter, dan selebaran yang berguna untuk disebabkan penurunan kinerja karya-
mengurangi tindakan-tindakan yang wan dari suatu permasalahan yang
membahayakan saat bekerja. Publikasi dihadapi.
keselamatan kerja juga dapat membe- b) Employee assistance program. Karya-
rikan pemahaman kepada karyawan wan yang memiliki masalah akan di-
mengenai pentingnya K3. bimbing secara intensif oleh supervisor
d) Kontrol lingkungan kerja. yang ditunjuk. Hal ini digunakan untuk
Kontrol lingkungan kerja adalah pe- menangani bermacam-macam masalah
meriksaan atau pengendalian yang karyawan terutama yang berhubungan
berhubungan dengan kondisi lingkung- dengan kinerja karyawan.
an kerja yang bertujuan untuk melin-
dungi karyawan dari bahaya kecela- 4. Sistem Manajemen K3
kaan kerja yang mungkin terjadi dan Sistem manajemen K3 secera keselu-
menciptakan lingkungan kerja yang ruhan mencakup struktur organisasi, kegi-
aman dan nyaman. Perusahaan harus atan perencanaan, tanggungjawab, pelaksa-
dapat melindungi karyawannya dari naan, prosedur, proses, dan sumber daya
kemungkinan kecelakaan kerja. Oleh yang dibutuhkan bagi pengembangan pene-
karena itu, perusahaan harus menye- rapan, pencapaian pengkajian, dan peme-
diakan peralatan pengaman dan pera- liharaan kebijakan keselamatan dan kese-
latan pelindung diri untuk karyawan- hatan kerja dalam rangka pengendalian ri-
nya. siko yang berkaitan dengan kegiatan kerja.
e) Pengawasan dan disiplin Berguna untuk tercapainya lingkungan tem-
Pengawasan dan disiplin adalah kon- pat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
trol terhadap lingkungan kerja dan
perilaku kerja karyawan. Pengawasan
58
JURNAL SPREAD – APRIL 2016, VOLUME 6 NOMOR 1
59
IMPLEMENTASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DALAM MENGHADAPI MEA 2016
(b) Panas; (c) Sesak; (d) Tidak enak dapat bekerja secara sehat tanpa memba-
dipakai; (e) Tidak enak dipandang; (f) hayakan dirinya maupun masyarakat diseki-
Berat; (g) Mengganggu pekerjaan; (h) tar lingkungannya sehingga kinerja yang
Tidak sesuai dengan bahaya yang ada; optimal dapat dicapai sesuai dengan prog-
(i) Tidak ada sangsi; dan, (j) Atasan juga ram perlindungan karyawan. Demi pening-
tidak memakai. katan kinerja, pekerjaan harus dilakukan de-
b. Tidak disediakan oleh perusahaan, de- ngan cara dan lingkungan kerja yang meme-
ngan alasan: (a) Ketidakmengertian; (b) nuhi syarat keselamatan dan kesehatan. Jika
Pura-pura tidak mengerti; (c) Alasan persyaratan tersebut tidak terpenuhi, maka
bahaya; (d) Dianggap sia-sia (karena terjadi ketidaknyamanan kerja, gangguan
pekerja tidak mau memakai). kesehatan dan daya kerja, penyakit dan
c. Pengadaan oleh perusahaan: (a) Tidak kecelakaan yang menyebabkan menurunnya
sesuai dengan bahaya yang ada; dan, daya kerja disebabkan faktor fisik, kimiawi,
(b) Asal beli (terutama memilih yang biologis, dan fisiologis dan atau mental
murah). psikologis yang terdapat dalam pekerjaan.
Faktor-faktor tersebut jika tidak dicegah atau
6. Hubungan Perusahaan dan K3 dikendalikan dapat berakibat terjadinya ke-
Suatu lingkungan kerja yang aman celakaan, penyakit, dan gangguan kesehatan,
membuat pekerja menjadi sehat dan pro- oleh karena itu faktor-faktor tersebut harus
duktif. Jika perusahaan dapat menurunkan dapat dikendalikan.
tingkat dan beratnya kecelakaan kerja, pe- Menurut Hasibuan (Yuli, 2005:219),
nyakit, dan hal-hal yang berkaitan dengan apabila perusahaan memberikan perhatian
stres, serta mampu meningkatkan kualitas kepada keselamatan dan kesehatan kerja
kehidupan kerja dari pekerjanya, perusahaan maka perhatian tersebut selaras dengan
akan semakin efektif. Peningkatan-pening- fungsi manajemen pemeliharaan sumber
katan dalam hal ini akan menghasilkan daya manusia, yaitu mempertahankan dan
meningkatnya kinerja karena menurunnya atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan
jumlah dari hari kerja yang hilang. Mening- sikap karyawan agar mereka tetap loyal dan
katnya efisiensi dan kualitas pekerja yang bekerja produktif untuk menunjang tujuan
lebih berkomitmen. Menurut Mangkupra- perusahaan. Sehingga manajemen kesela-
wira dan Vitayala (2007), kesehatan dan matan dan kesehatan kerja pada dasarnya
keselamatan kerja karyawan sangat berpe- mencari dan mengungkapkan keselamatan
ran dalam mempengaruhi kinerja di peru- optimal yang memungkinkan terjadinya ke-
sahaan. Apabila kesehatan kerja terganggu celakaan dan meneliti apakah pengendalian
dapat mengganggu mutu dan produktivitas secara cermat dilaksanakan atau tidak.
kerja. Menurut Rivai (2004), karyawan memi- Beberapa faktor yang mendukung ke-
liki hak untuk menuntut perusahaan agar selamatan kerja antara lain adalah peng-
menyediakan fasilitas kerja yang memadai aturan jam kerja untuk karyawan, peng-
agar keselamatan fisik dan mental mereka aturan jam istirahat, pengaturan penggu-
terlindungi dan dapat meningkatkan kinerja naan peralatan perusahaan untuk menjamin
dari pekerjaan yang dilakukan. keselamatan kerja, persediaan sarana perlin-
Kesehatan kerja dari setiap karyawan dungan keselamatan kerja, dan kediplinan
perlu mendapat perhatian sehingga mereka bagi para karyawan. Sedangkan faktor yang
60
JURNAL SPREAD – APRIL 2016, VOLUME 6 NOMOR 1
mendukung kesehatan kerja antara lain Dalam menghadapi era MEA dan era
adalah lingkungan kerja yang sehat, penca- persaingan perdagangan internasional, azas
hayaan di ruang kerja, pengaturan sikap atau penerapan K3 di sebuah perusahaan meru-
tata cara dalam bekerja, dan pengaturan pakan syarat utama yang berpengaruh besar
lingkungan kerja secara psikologis. terhadap nilai investasi, kualitas dan kuan-
Beberapa dampak yang terjadi apa- titas produk dan jasa, kelangsungan usaha
bila program keselamatan dan kesehatan perusahaan serta daya saing sebuah negara.
kerja tidak diterapkan dengan benar, yaitu:
a. Meningkatkan kecelakaan kerja, hal ini Saran
bisa terjadi apabila prosedur K3 di peru- Kesehatan dan keselamatan kerja
sahaan tidak diterapkan dengan benar. (K3) sangat penting dalam pembangunan ka-
b. Terciptanya lingkungan kerja yang tidak rena sakit dan kecelakaan kerja akan menim-
sehat secara medis maupun psikologis bulkan kerugian ekonomi (lost benefit) suatu
bagi karyawan. perusahaan atau negara. Oleh karena itu
c. Menurunkan motivasi karyawan dalam kesehatan dan keselamatan kerja harus di-
bekerja dan menurunkan kinerja karya- kelola secara maksimal bukan saja oleh
wan dikarenakan lingkungan kerja yang tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.
tidak aman dan tidak sehat. Maka diperlukan upaya pengendalian
d. Menciptakan lingkungan kerja yang ber- kesehatan dan keselamatan kerja (K3) untuk
bahaya bagi karyawan karena tidak ada- meningkatkan daya saing yang ditimbulkan
nya prosedur perlindungan yang tepat. oleh MEA dengan: (a) Proses isolasi; (b)
Pemasangan local exhauster; (c) Ventilasi
PENUTUP umum; (d) Pemakaian alat pelindung diri; (e)
Pengadaan fasilitas saniter; (f) Pemeriksaan
Simpulan kesehatan sebelum kerja dan secara berkala
Keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan; (g) Penyelenggaraan latihan/
(K3) merupakan salah satu aspek penting penyuluhan kepada semua karyawan dan
dalam perlindungan ketenagakerjaan disam- pengusaha; dan, (h) Kontrol administrasi.
ping perlindungan pengupahan, jaminan so-
sial, kebebasan berserikat, hubungan kerja, Keterbatasan Penelitian
dan lainnya. K3 juga merupakan hak dasar Dalam penelitian ini, penulis meng-
dari setiap tenaga kerja, yang ruang hadapi beberapa keterbatasan yang dapat
lingkupnya telah berkembang sampai pada mempengaruhi kondisi dari penelitian yang
keselamatan dan kesehatan masyarakat dilakukan. Adapun keterbatasan tersebut
secara nasional. antara lain:
Penerapan SMK3 juga menjadi per- a. Waktu yang digunakan untuk menyelesai-
syaratan bagi perusahaan-perusahaan Indo- kan penelitian ini relatif pendek sehingga
nesia agar tidak kalah bersaing di dalam era adanya data yang kurang lengkap untuk
MEA. Penerapan SMK3 yang terintegrasi menyusun jurnal ini.
menjadi tuntutan utama dalam pemenuhan b. Lingkup penelitian sangat terbatas sehing-
standar Internasional terhadap produksi dan ga peneliti kesulitan untuk mengumpul-
penjualan produk barang atau jasa. kan informasi terkait penelitian yang
dilakukan.
61
IMPLEMENTASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DALAM MENGHADAPI MEA 2016
c. Penelitian ini hanya sebatas menganalisis Hasibuan, Malayu S.P., 2009. Manajemen
kasus atau peristiwa yang ada, sehingga Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
hanya berdasarkan teori dan terkadang Bumi Aksara, Jakarta.
tidak menunjukkan keadaan yang sebe- Husni, Lalu, 2003. Pengantar Hukum Ketena-
narnya. gakerjaan Indonesia. Edisi Revisi, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Mangkuprawira, Tb. Syafri dan Aida Vitayala
Hubeis, 2007. Manajemen Mutu Sumber
Anwar Prabu Mangkunegara, 2001. Mana- Daya Manusia. Ghalia Indonesia, Jakar-
jemen Sumber Daya Manusia Perusa- ta.
haan. Remaha Rosdakarya, Bandung. Manuaba, I.B.G., 2004. Penuntun Kepani-
Argama, Rizky, 2006. Keselamatan dan teraan Klinik Obstetri dan Ginekologi.
Kesehatan Kerja sebagai Komponen EGC, Jakarta.
Jamsostek. Fakultas Hukum Universitas Mathis, dan Jackson, 2002. Manajemen
Indonesia, Jakarta. Sumber Daya Manusia. Edisi pertama,
Barthos Basir, 2004. Manajemen Sumber Cetakan Pertama, Salemba Empat, Yog-
Daya Manusia. PT Bumi Aksara, Jakarta. yakarta.
Cantika, Yuli Sri Budi, 2005. Manajemen Veithzal, Rivai, 2005. Manajemen Sumber
Sumber Daya Manusia. UMM Press, Daya Manusia. Raja Grafindo Persada,
Malang. Jakarta.
Gempur Santoso, 2004. Manajemen Kesela- ____________, 2004. Manajemen Sumber
matan dan Kesehatan Kerja. Cetakan Daya Manusia untuk Perusahaan dari.
Pertama, Prestasi Pustaka, Jakarta. Teori ke Praktik. PT Raja Grafindo Per-
sada, Jakarta.
62