1
Praemordhia Ratna Maulina, 2Sri Darnoto, 3Dwi Astuti, 4Mitoriana Porusia
1,2,3,4
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani, Mendungan, Pabelan, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57169
Corresponding email: j410201193@student.ums.ac.id
Abstrak
Aktivitas kerja pada perawat pada saat menangani pasien banyak menggunakan manual
handling serta gerakan yang berulang. Hal tersebut dapat menimbulkan terjadinya keluhan
Musculoskeletal salah satunya pada perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara sikap kerja pada aktivitas perawat dengan keluhan Musculoskeletal di
Rumah Sakit UNS (Universitas Sebelas Maret Surakarta). Jenis penelitian ini observasional
analitik dengan pendekatan cross sectional. Sasaran dalam penelitian ini yaitu perawat rawat
inap dengan jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 53 orang. Teknik pengambilan
sampel dengan metode purposive sampling. Alat ukur pada penelitian ini menggunakan
kuesioner Nordic Body Map dan lembar observasi OWAS. Analisis data menggunakan uji
statistik Spearman. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara sikap
kerja dengan keluhan Musculoskeletal (p - value 0,011 < 0,05) dan nilai r 0,346. Penelitian
ini terdapat hubungan antara sikap kerja dengan kejadian keluhan Musculoskeletal pada
perawat di Rumah Sakit UNS. Upaya pencegahan dan pengendalian rumah sakit dapat
membuat program sosialisasi mengenai sikap kerja ergonomi pada perawat, perawat dapat
melakukan peregangan otot pada saat istirahat. Sehingga perawat atau tenaga kesehatan
lainnya dapat melakukan pekerjaannya dengan nyaman dan semakin produktif.
Kata Kunci: Sikap Kerja, Keluhan Musculoskeletal, Perawat
Abstract
Work activities for nurses when dealing with patients use manual handling and repetitive
movements. This can lead to musculoskeletal complaints, one of which is in nurses. This study
aims to determine the relationship between work attitudes on nurse activities and
musculoskeletal complaints at UNS Hospital. This type of research is analytic observational
with a cross sectional approach. The target in this study is inpatient nurses with the number of
samples in this study amounting to 53 people. The sampling technique was purposive sampling
method. The measuring instrument in this study used the Nordic Body Map questionnaire and
the OWAS observation sheet. Data analysis used Spearman statistical test. The results obtained
from this study are that there is a relationship between work attitude and musculoskeletal
complaints (p-value 0.011 <0.05) and r-value 0.346. There is a relationship between work
posture and the incidence of musculoskeletal complaints in nurses at UNS Hospital. Efforts to
prevent and control the hospital can make a socialization program regarding ergonomics work
posture for nurses, nurses can stretch muscles at rest. So that nurses or other health workers
can do their jobs comfortably and be more productive.
Keywords: Work Posture, Musculoskeletal Complaints, Nurse
Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 161
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 161 - 172 ISSN : 2745-3863
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -
Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 162
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 161 - 172 ISSN : 2745-3863
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -
tidak ergonomi juga dapat menyebabkan pekerjaan perawat berkisar dari kadang-
bagian tubuh bergerak menjauhi tubuh7. kadang hingga sering. Analisis penelitian
Faktor-faktor terjadinya keluhan menemukan bahwa tiga keluhan teratas yang
musculoskeletal menurut hasil penelitian dirasakan perawat adalah keluhan leher,
Meilani yaitu pekerja sering bekerja dengan punggung atas, dan bahu10.
posisi duduk membungkuk dan menunduk. Hasil studi pendahuluan yang
Posisi duduk atau sikap kerja duduk tersebut dilakukan oleh peneliti dengan metode
dapat menyebabkan cidera pada tulang observasi dan wawancara pada beberapa
8
belakang, otot, ligamen, tendon dan syaraf . perawat di Rumah Sakit UNS. Diketahui
Hubungan antara sikap kerja bahwa beberapa perawat mengalami gejala
dengan kejadian keluhan keluhan musculoskeletal. Pada umumnya
aktivitas perawat di rumah sakit. Menurut dengan pendekatan cross sectional. Penelitian
penelitian Wajdi & Kusmasari kegiatan ini dilaksanakan pada bulan September 2022
perawat di rumah sakit antara lain membawa pada perawat dibagian rawat inap di Rumah
alat berat, memandikan dan mengganti Sakit UNS (Universitas Sebelas Maret
berjalan dan duduk. Dilihat dari beberapa ini menggunakan purposive sampling.
kegiatan tersebut, kegiatan mengangkat Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu
pasien dan memindahkan pasien berkisar dari perawat yang berada di tempat pengambilan
normal sampai berat dalam hal upaya dalam data, perawat yang bersedia menjadi
melakukan pekerjaan perawat, dan frekuensi responden dengan mengisi informed consent,
Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 163
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 161 - 172 ISSN : 2745-3863
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -
dan perawat yang sedang melakukan injeksi erupakan metode yang sederhana dan
obat serta kegiatan Tindakan - Tindakan Vital dapat digunakan untuk menganalisis suatu
(pengecekan tensi, pengecekan saturasi, pembebanan pada postur tubuh5.
pengecekan suhu tubuh pasien). Data sekunder dalam penelitian ini
Jumlah sampel pada penelitian ini diperoleh dari jurnal penelitian, artikel, dan
yaitu 53 orang. Variabel pada penelitian ini buku refrensi mengenai teori yang berkaitan
adalah sikap kerja dan keluhan dengan penelitian ini. Instrumen dalam
musculoskeletal. Data primer pada penelitian penelitian ini adalah Lembar kerja penilaian
ini diperoleh secara langsung melalui OWAS untuk menilai sikap kerja pada
wawancara dan observasi dengan responden perawat dan kuesioner NBM untuk menilai
menggunakan kuesioner Nordic Body Map keluhan musculoskeletal yang dirasakan oleh
(NBM) digunakan untuk mengetahui responden. Analisis yang digunakan dalam
keluhan musculoskeletal yang dirasakan penelitian ini menggunakan uji statistik
pekerja dan lembar penilaian sikap kerja Spearman untuk mengetahui hubungan antara
dengan menggunakan metode Ovako sikap kerja dengan keluhan musculoskeletal.
Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 164
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 161 - 172 ISSN : 2745-3863
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -
Analisis bivariat dalam penelitian ini posisi pada saat bekerja berpotensi
Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 165
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 161 - 172 ISSN : 2745-3863
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -
TTV maupun injeksi obat. Selain itu responden yang mempunyai skor keluhan
tinggi badan pada perawat juga individu 30 merupakan perawat perempuan
mempengaruhi sikap kerjanya pada saat berumur 30 tahun dan nilai Indeks Massa
melakukan TTV maupun injeksi obat. Tubuh (IMT) yaitu 26,44 kg/m2
Hal tersebut selaras dengan (overweight). Total skor tersebut merupakan
hasil penelitian yang dilakukan tingkat risiko 1 (sedang). Pada kategori risiko
gangguan atau cedera pada sistem pegal dibagian tubuh tertentu terjadi
(rendah) dengan rentang total skor keluhan dirasakan responden dapat teratasi
individu antara 0 – 20. Tindakan perbaikan dengan baik dan tidak memerlukan waktu
pada kategori risiko rendah yaitu belum yang lama untuk meredakan rasa nyeri
mendapatkan total skor keluhan individu menggunakan obat oles, maka rasa nyeri
sebanyak 37 dan 30. Responden yang atau pegal-pegal tersebut lekas reda.
tahun dan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) penelitian ini selaras dengan di dalam
Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 166
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 161 - 172 ISSN : 2745-3863
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -
menyatakan bahwa keluhan yang banyak gerakan lengan yang berulang (34,3%),
dirasakan oleh perawat terdapat pada dan bekerja dengan kekuatan tangan atau
bagian leher (7,3%), punggung bawah jari (37,3%). Selain sikap kerja dan
(10,8%), dan punggung (35,9%). Keluhan keluhan muskuloskeletal yang dinilai,
tersebut dirasakan setelah perawat atau faktor-faktor internal dan eksternal juga
responden melakukan pekerjaannya. diteliti dalam penelitian ini sebagai faktor
Aktivitas perawat yang lebih sering pendukung dari hasil penelitian. Faktor
dilakukan selama hari kerja yaitu injeksi pendukung yang dimaksud antara lain
obat (29,7%), evaluasi tekanan darah dan umur, jenis kelamin, dan IMT. Umur dari
lain-lain (42,5%), dan perawatan luka 53 responden berkisar antara 24 tahun
pada pasien (51,5%)14. sampai 37 tahun.
Menurut Ellapen dan Narsigan, Menurut Kementrian Kesehatan
banyak aktivitas kerja pada perawat yang dalam profil kesehatan Indonesia tahun
mewajibkan untuk memperhatikan posisi 2021, umur produktif di Indonesia yaitu
tubuhnya atau memastikan posisi dari usia 15 tahun hingga 64 tahun.
tubuhnya bekerja dengan posisi tubuh Sehingga umur pada 53 responden
yang ergonomi. Seperti posisi kerja yang termasuk kategori usia produktif.
semula posisi tubuhnya tidak ideal atau Menurut Soylar dan Ozer (2018) dalam
tidak ergonomi, pada waktu yang jurnal medicine science menyatakan
bersamaan perawat dihimbau untuk bahwa kekuatan fisik antara usia muda
mengubah posisi kerjanya dengan posisi dengan usia tua perawat kemungkinan
yang ergonomi. Hal tersebut bertujuan tidak sama. Sehingga kejadian keluhan
untuk perawat dapat menyelesaikan tugas muskuloskeletal pada bagian tubuh
dengan baik. Namun banyak perawat tertentu akan meningkat seiring dengan
yang harus bekerja dengan sikap kerja pertambahan usia16.
yang tidak ergonomi dengan waktu yang Berdasarkan hasil peneltian
lama. Sikap kerja yang tidak ergonomi sebanyak 51 responden, nilai Indeks
tersebut dapat meningkatkan risiko Massa Tubuh (IMT) termasuk kategori
terjadinya keluhan muskuloskeletal15. normal yaitu < 24,9 Kg/m2. Sedangkan
Aktivitas perawat yang paling dua responden lainnya mempunyai nilai
sering dilakukan mempunyai faktor risiko Indeks Massa Tubuh (IMT) 25,48 Kg/m2
terjadinya keluhan muskuloskeletal dan 26,44 Kg/m2 dan keduanya termasuk
seperti kerja menangani pasien (40,6%), kategori overweight.
bekerja secara berdiri (48,8%), bekerja Hasil dari penelitian ini selaras
secara duduk (36,6%), bekerja secara dengan penelitian mengenai kesehatan
membungkuk (42,3%), bekerja dengan masyarakat yang dilakukan oleh
Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 167
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 161 - 172 ISSN : 2745-3863
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -
Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 168
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 161 - 172 ISSN : 2745-3863
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -
sedang dalam penilaian sikap kerja itu posisi berdiri pada saat menangani
menggunakan metode OWAS. pasien, kedua kaki perawat harus
Sedangkan sebanyak 51 perawat tegak lurus atau kaki tidak
mengalami kejadian keluhan membentuk sudut vertikal.
muskuloskeletal dengan kategori rendah
UCAPAN TERIMA KASIH
dan 2 perawat lainnya mengalami keluhan
Terimakasih kepada Pengelola
muskuloskeletal dengan kategori sedang.
Program Studi Kesehatan Masyarakat,
SARAN
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
1. Rumah Sakit diharapkan dapat
Muhammadiyah Surakarta yang telah
membuat SOP (Standar Operasional
memberi kesempatan penulis dalam
Prosedur) terkait sikap ergonomi
menyusun artikel penelitian ini. Serta
pada tenaga kesehatan terutama pada
tidak lupa kami ucapkan terimakasih
perawat dalam menangani pasien.
kepada Pihak Rumah Sakit UNS yang
2. Rumah sakit dapat memberikan
telah memberikan kesempatan penulis
penyuluhan atau sosialisasi mengenai
untuk melakukan penelitian di Rumah
edukasi terhadap sikap kerja yang
Sakit UNS di bidang kesehatan.
ergonomi pada saat bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
3. Perawat dapat melakukan pengaturan
1. International Labour Organization.
tinggi tempat tidur sebelum (2013). Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Sarana Untuk Produktivitas.
melakukan tindakan ke pasien.
ILO Publications.
Perawat dalam memberikan tindakan https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/
public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-
pada pasien sebaiknya area
jakarta/documents/publication/wcms
permukaan tempat kerja sejajar _237650.pdf
2. Monalisa, U., Subakir, S., &
dengan posisi tubuh perawat. Selain
Listiawati, R. (2022). Faktor-Faktor
itu perawat dapat melakukan Yang Berhubungan Dengan Perilaku
Tidak Aman Pada Pekerja Service Pt.
peregangan otot setiap 2 jam sekali
Agung Automall Cabang Jambi.
atau pada saat istirahat. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(10),
3391-3398.
4. Perawat melakukan peregangan yang
3. Kementerian Ketenagakerjaan RI.
dianjurkan dilakukan setiap 2 jam (2021). K3 Tingkatkan Produktivitas
Kerja pada Kegiatan Apel
sekali bertujuan untuk mengurangi
Mahasiswa K3 Seluruh Indonesia.
pegal pada leher, bahu, lengan, Diakses 21 Juni 2022 dari
https://temank3.kemnaker.go.id/page
punggung, dan kaki.
/detail_news/25/ca247643b93d7eafa
5. Perawat menjaga sikap kerja 74665c228fa04c7
4. Tarwaka. (2017). Keselamatan dan
ergonomi yaitu posisi punggung saat
Kesehatan Kerja Manajemen dan
injeksi obat pada pasien harus tegak Implementasi K3 di Tempat Kerja.
Surakarta: Harapan Press.
lurus atau tidak membungkuk. Selain
Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 169
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 161 - 172 ISSN : 2745-3863
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -
Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 170
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 161 - 172 ISSN : 2745-3863
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -
Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 171