Anda di halaman 1dari 9

Judul Skripsi

1. Hubungan Masa Kerja dan Postur Tubuh dalam Bekerja dengan Kejadian
Cervicalgia Vertebral pada Pekerja Konstruksi Bangunan di PT. Yaruki
Konstruksi Indonesia
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keluhan Low Back Pain Pada Pekerja
Konstruksi Bangunan di PT. Yaruki Konstruksi Indonesia
3. Gambaran Keluhan Muskuloskeletal pada Pekerja Konstruksi Bangunan di
PT. Yaruki Konstruksi Indonesia
4. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Kebiasaan Duduk Pelajar Sekolah
Dasar Terhadap Terjadinya Kelainan Tulang Belakang di SDIT ANNIDA,
Cikarang Selatan, Bekasi
5. Tingkat Pengetetahuan Lansia dan Ibu-Ibu PKK tentang penyakit
rheumatoid Artritis di POSBINDU Wilayah Kerja Puskesmas Karet
Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan
JUDUL :
HUBUNGAN MASA KERJA DAN POSTUR TUBUH DALAM BEKERJA
DENGAN KEJADIAN CERVICALGIA VERTEBRAL PADA PEKERJA
KONSTRUKSI BANGUNAN DI PT. YARUKI KONSTRUKSI INDONESIA

LATAR BELAKANG :
Nyeri leher pada pekerja pada umumnya lebih sering disebabkan oleh gangguan
muskuloskletal di mana terjadi ketegangan dan peregangan otot dan ligamentum sekitar leher.
Sebuah studi menunjukkan prevalensi nyeri muskuloskeletal pada leher di masyarakat selama
satu tahun besarnya 40%. Beberapa pekerjaan yang dapat memicu terjadinya nyeri leher antara
lain pekerjaan konstruksi bangunan, kuli angkut atau kuli panggul, bekerja dengan komputer
dalam waktu yang lama dengan posisi membungkuk tetap sama. Nyeri bisa menjalar ke bahu,
lengan, dan tangan disertai keluhan terasa baal atau seperti ditusuk jarum selain itu nyeri juga
bisa menjalar ke kepala menyebabkan rasa sakit kepala. Kebanyakan kasus nyeri leher dapat
mengalami perbaikan dengan sendirinya. Hal yang penting bagi pekerja yang mengalami nyeri
leher adalah modifikasi pekerjaan termasuk manajemen administrasi dan pengaturan
ergonomik.
Selama 1 tahun, prevalensi nyeri muskuloskelatal di daerah leher pada pekerja besarnya
berkisar antara 6-76%. Di Canada, sebanyak 54% dari total penduduk pernah mengalami nyeri di
daerah leher dalam 6 bulan yang lalu. Pada perawat, prevalensi nyeri di daerah leher selama 1
tahun besarnya 45,8%. Di Indonesia, pasien yang datang ke praktik klinik dan mengeluh nyeri
leher mencapai 16,6% (Hudaya, 2009). Nyeri yang muncul karena berbagai penyebab,
diantaranya : kompresi, kerusakan atau iritasi pada bagian yang sensitif terhadap nyeri seperti
annulus fibrosus, ligamentum longitudinal posterior, dan kapsula sendi zygapophyseal. Dengan
terlibatnya serabut saraf di servikal akan menyebabkan nyeri dan gangguan neurologis pada saraf
tersebut dan tentunya pada organ yang diinervasi saraf tersebut.
PERMASALAHAN
- Tingginya insidensi jenis penyakit ini di belahan dunia mengharuskan perlunya
pemahaman yang tinggi bagi tenaga medis sehingga diperlukan pembelajaran agar kasus
seperti ini dapat ditangani dengan tepat
RUMUSAN MASALAH :
- Bagaimana gambaran keluhan cervicalgia vertebral (nyeri leher) yang dirasakan para
pekerja konstruksi bangunan di PT. Yaruki Konstruksi Indonesia?
- Bagaimana gambaran faktor pekerjaan pada pekerja konstruksi bangunan di PT. Yaruki
Konstruksi Indonesia?
- Apakah ada hubungan antara masa kerja dan posisi kerja dengan kejadian cervicalgia
vertebral pada pekerja konstruksi bangunan di PT. Yaruki Konstruksi Indonesia?

TUJUAN :
- Untuk mengetahui hubungan masa kerja dan posisi dalam bekerja dengan kejadian
cervicalgia vertebral pada pekerja konstruksi bangunan di PT. Yaruki Konstruksi
Indonesia

MANFAAT
1. Untuk Kedokteran : memberikan gambaran tentang bagaimana hubungan antara masa
kerja dan posisi dalam bekerja terhadap kejadian cervicalgia vertebral
2. Untuk Almamater : Menambah referensi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian cervicalgia vertebral pada pekerja konstruksi bangunan dalam bidang keilmuan
K3 dan mahasiswa peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
3. Untuk Perusahaan : Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi bagi
perusahaan mengenai kejadian cervicalgia vertebral pada pekerja konstruksi bangunan
sehingga kesehatan dan keselamatan kerja pengemudi dapat menjadi lebih baik.

RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penelitian ini adalah Para Pekerja Konstruksi Bangunan yang berada
dibawah pengawasan PT. Yaruki Konstruksi Indonesia
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analisis observasional dan desain yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode cross-sectional, dimana tiap subjek hanya
diobservasi sekali atau dilakukannya pengamatan sewaktu.
JUDUL :
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELUHAN LOW BACK
PAIN PADA PEKERJA KONSTRUKSI BANGUNAN DI PT. YARUKI
KONSTRUKSI INDONESIA

LATAR BELAKANG :
Nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) merupakan keluhan yang sering kita
dengar dari orang usia lanjut, namun tidak tertutup kemungkinan dialami oleh orang usia muda
(Paliyama, 2003). Low back pain atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan
muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond &
Pellino, 2002). Low back pain dapat disebabkan oleh berbagai penyakit musculoskeletal,
gangguan psikologis dan mobilisasi yang salah
Hasil studi Depkes tentang profil masalah kesehatan di Indonesia tahun 2005 menunjukkan
bahwa sekitar 40,5 % penyakit yang diderita pekerja berhubungan dengan pekerjaannya,
gangguan kesehatan yang dialami pekerja, menurut studi yang dilakukan tehadap 9.482 pekerja
di 12 kabupaten/kota di Indonesia, umumnya berupa penyakit musculoskeletal (16%),
kardiovaskuler (8 %), gangguan syaraf (6 %), gangguan pernapasan (3 %), dan gangguan THT
(1,5 %).

PERMASALAHAN
- Tingginya insidensi jenis penyakit ini di belahan dunia mengharuskan perlunya
pemahaman yang tinggi bagi tenaga medis sehingga diperlukan pembelajaran agar kasus
seperti ini dapat ditangani dengan tepat
RUMUSAN MASALAH :
- Bagaimana gambaran keluhan low back pain yang dirasakan para pekerja konstruksi
bangunan di PT. Yaruki Konstruksi Indonesia?
- Bagaimana gambaran faktor pekerjaan pada pekerja konstruksi bangunan di PT. Yaruki
Konstruksi Indonesia?
- Bagaimana gambaran faktor usia, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, tinggi badan,
obesitas, masa kerja, dan durasi mengemudi pada pekerja konstruksi bangunan di PT.
Yaruki Konstruksi Indonesia?
- Apakah ada hubungan antara faktor pekerjaan dengan keluhan low back pain yang
dirasakan pekerja konstruksi bangunan di PT. Yaruki Konstruksi Indonesia?

TUJUAN :
Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi keluhan low back pain
pada pekerja konstruksi bangunan di PT. Yaruki Konstruksi Indonesia.
MANFAAT
1. Untuk Kedokteran : Melatih pola pikir sistematis dalam menghadapi masalah masalah
khususnya dalam bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta dapat mengetahui dan
menganalisis faktor faktor yang berhubungan dengan low back pain
2. Untuk Almamater : Menambah referensi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian low back pain pada pekerja konstruksi bangunan dalam bidang keilmuan K3 dan
mahasiswa peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
3. Untuk Perusahaan : Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi bagi
perusahaan mengenai kejadian low back pain pada pekerja konstruksi bangunan sehingga
kesehatan dan keselamatan kerja pengemudi dapat menjadi lebih baik.

RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penelitian ini adalah Para Pekerja Konstruksi Bangunan yang berada
dibawah pengawasan PT. Yaruki Konstruksi Indonesia

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analisis observasional dan desain yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode cross-sectional, dimana tiap subjek hanya
diobservasi sekali atau dilakukannya pengamatan sewaktu.
JUDUL :
TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA DAN IBU IBU PKK TENTANG
PENYAKIT RHEUMATOID ARTHRITIS DI POSBINDU WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KARET KUNINGAN, SETIABUDI, JAKARTA
SELATAN

LATAR BELAKANG :
BPS (2004), menyebutkan bahwa abad 21 bagi bangsa Indonesia merupakan abad lanjut
usia (Era of Population Ageing), karena pertumbuhan penduduk lanjut usia (Lansia) Indonesia
diperkirakan lebih cepat dibandingkan dengan negara-negara lain. Diperkirakan tahun 2010
jumlah penduduk lansia di Indonesia sebesar 24 juta jiwa atau 9,77 % dari total jumlah
penduduk. Menurut Depkes RI (2007), rata-rata usia harapan hidup tertinggi adalah di Jepang
yaitu 80,93 tahun (pria 77,63 tahun dan wanita 84,41 tahun), Amerika Serikat 77,14 tahun (pria
74,37 tahun dan wanita 80,05 tahun), sedangkan penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2020
diperkirakan mencapai 11,34% atau tercatat 28,8 juta orang dari populasi.
Penduduk lansia pada umumnya banyak mengalami penurunan akibat proses alamiah yaitu
proses menua (Aging) dengan adanya penurunan kondisi fisik, psikologis, maupun sosial yang
saling beriteraksi (Nugroho, 2000). Rheumatoid Arthritis (RA) merupakan penyakit inflamasi
sistemik kronik yang menyebabkan tulang sendi destruksi, deformitas, dan mengakibatkan
ketidakmampuan (Meiner&Luekenotte, 2006). Prevalensi penyakit muskuloskeletal pada lansia
dengan Rheumatoid Arhtritis mengalami peningkatan mencapai 335 juta jiwa di dunia.
PERMASALAHAN
- Berdasarkan fenomena yang ada bahwa seiring dengan meningkatnya Usia Harapan
Hidup lansia di Indonesia, maka masalah bagi penderita Rheumatoid Arhtritis akan
meningkat pula, justru kesadaran dan salah pengertian tentang penyakit ini masih cukup
tinggi.
RUMUSAN MASALAH :
- Bagaimana gambaran distribusi frekuensi tingkat pengetahuan lansia tentang penyakit
Rheumatoid Arthritis?
- Bagaimana gambaran distribusi frekuensi umur lansia dengan penyakit Rheumatoid
Arthritis?
- Bagaimana gambaran distribusi frekuensi riwayat pendidikan lansia dengan penyakit
Rheumatoid Arthritis?
- Bagaimana gambaran distribusi frekuensi riwayat pekerjaan lansia dengan penyakit
Rheumatoid Arthritis?

TUJUAN :
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat
pengetahuan lansia dan ibu-ibu PKK tentang penyakit Rheumatoid Arthritis.
MANFAAT
1. Untuk Peneliti : Dapat memberikan pengalaman awal dan pengetahuan dalam
melakukan penelitian serta sebagai bahan dasar untuk penelitian selanjutnya
2. Untuk Almamater : Sebagai referensi untuk menambah wawasan yang berkaitan dengan
mutu pelayanan kedokteran dan kesehatan dan upaya peningkatan mutu pelayanan
kesehatan.
3. Untuk POSBINDU : Sebagai bahan informasi dan masukan data bagi POSBINDU
untuk mengetahui sejauh mana lanjut usia mengetahui tentang penyakit Rheumatoid
Arthritis.

RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penelitian ini adalah para lansia dan ibu ibu PKK di POSBINDU wilayah
kerja puskesmas Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analisis observasional dan desain yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode cross-sectional, dimana tiap subjek hanya
diobservasi sekali atau dilakukannya pengamatan sewaktu.

Anda mungkin juga menyukai