Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

KOMPETENSI FISIOTERAPI K3

EDUKASI PROGRAM FISIOTERAPI DENGAN METODE STRETCHING


pada PERAWAT di POLI SARAF RSUPN Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

Oleh :

Ferrina Marlinda
P27226021051

PROGRAM STUDI PROFESI FISIOTERAPI


JURUSAN FISIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
KOMPETENSI FISIOTERAPI K3

EDUKASI PROGRAM FISIOTERAPI DENGAN METODE STRETCHING


pada PERAWAT di POLI SARAF RSUPN Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

Disusun Oleh :
Ferrina Marlinda
P27226021051

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing/clinical educator program studi profesi
fisioterapi jurusan fisioterapi Poltekkes Kemenkes Surakarta

Jakarta, 20 Juni 2022

Mengetahui,

Clinical Educator Klinik Jakarta

M. Jamaluddin, SKM, SSTFT, MM


ABSTRAK

Latar belakang masalah. Sejalan dengan berkembangnya teknologi di


Indonesia, pencatatan status pasien di Rumah Sakit yang sebelumnya manual perlahan
beralih ke digital menggunakan computer. Penggunaan computer untuk pencatatan status
pasien dilakukan selama jam pelayanan kurang lebih 8 jam. Waktu yang cukup panjang
dan monoton dapat mempengaruhi masalah kesehatan terutama dalam masalah Muskulo-
skeletal disorders (MSDs) merupakan gangguan fungsi otot, tendon, saraf, pembuluh
darah, tulang dan ligament akibat perubahan sistem musculoskeletal dalam waktu pendek
maupun lama (Rakel et al., 2016) Analisis Situasi. Dengan melakukan observasi peneliti
melakukan identifikasi masalah dengan membagikan form yang berupa keluhan yang
terjadi pada saat melakukan pekerjaan, setelah itu peneliti melakukan assessment kepada
perawat poli saraf. Didapatkan hasil bahwa perawat melakukan gerakan pekerjaan yang
berulang ulang dan dalam posisi yang sama dalam waktu yang lama, mengerjakan
pencatatan di depan laptop dengan posisi duduk yang lama dan monoton sehingga hal ini
dapat menimbulkan keluhan muskuloskeletal seperti sakit pada punggung dan pinggang,
ketegangan pada leher, sakit pergelangan tangan, lengan dan kaki, hal ini menyebabkan
pekerja mengeluhkan pegal seperti mengalami ketegangan otot pada saat bekerja Metode
Pendekatan. Metode pelaksanaan kegiatan yang diberikan kepada para perawat poli
saraf berupa edukasi tentang metode stretching (peregangan otot) pada saat selang waktu
berkerja yang nantinya peneliti akan memberikan poster yang di tempel dan akan
didemonstrasikan.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan berkembangnya teknologi di Indonesia, pencatatan status pasien di
Rumah Sakit yang sebelumnya manual perlahan beralih ke digital menggunakan computer.
Penggunaan computer untuk pencatatan status pasien dilakukan selama jam pelayanan
kurang lebih 8 jam. Waktu yang cukup panjang dan monoton dapat mempengaruhi
masalah kesehatan terutama dalam masalah Muskulo-skeletal disorders (MSDs)
merupakan gangguan fungsi otot, tendon, saraf, pembuluh darah, tulang dan ligament
akibat perubahan sistem musculoskeletal dalam waktu pendek maupun lama (Rakel et al.,
2016).
Dalam postur tubuh dan posisi kerja yang salah dalam durasi panjang dapat
menentukan atau mempengaruhi keberhasilan suatu pekerjaan. Adanya kelelahan dan
keluhan rasa sakit yang dialami akibat cidera muskulokeletal ini pada akhirmya akan
mengakibatkan menurunnnya produktivitas dari perkerja menurun dengan adanya keluhan
musculoskeletal yang dirasa. Menurut penelitian yang dilakukan beberapa kondisi yang
sering terjadi pada pekerja diantaranya mengeluhkan rasa sakit pada daerah bahu sebanyak
71% pada leher, 71% pada bagian punggung, 76% pada pinggang (Ashari et al., 2013).
Dengan melakukan observasi peneliti melakukan identifikasi masalah dengan
membagikan form yang berupa keluhan yang terjadi pada saat melakukan pekerjaan,
setelah itu peneliti melakukan assessment kepada perawat poli saraf. Didapatkan hasil
bahwa pada perawat poli saraf melakukan gerakan pekerjaan yang berulang ulang dan
dalam posisi yang sama dalam waktu yang lama, begitu juga halnya yang terjadi pada
pekerja desain yang mengerjakan di depan laptop dengan posisi duduk yang lama dan
monoton sehingga hal ini dapat menimbulkan keluhan muskuloskeletal seperti sakit pada
punggung dan pinggang, ketegangan pada leher, sakit pergelangan tangan, lengan dan
kaki, hal ini menyebabkan pekerja mengeluhkan pegal seperti mengalami ketegangan otot
pada saat bekerja.
Salah satu upaya pencegahan untuk mengurangi tingkat keluhan pada pekerja
dilakukan melalui pemberian edukasi latihan peregangan otot (stretching). Stretching ialah
aktivitas sangat sederhana yang dapat membuat tubuh terasa lebih baik untuk mengatasi
ketegangan serta kekakuan otot. Stretching akan melatih otot untuk mencapai derajat
panjang dan fleksibilitas normal yang mempengaruhi pelebaran pembuluh kapiler di otot,
sehingga sirkulasi darah yang lebih baik akan mengurangi penumpukan sampah
metabolisme dan meningkatan suplai oksigen pada sel otot, yang seluruhnya dapat
mengurangi keluhan seperti ketegangan otot (Afia et al., 2018). Diperlukan kesiapan dari
tubuh pekerja ketika akan memulai dan pada saat selang waktu istirahat pekerjaan sehingga
diharapkan dapat memperkecil atau bahkan menghilangkan keluhan muskuloskeletal.
Peregangan pada otot-otot para pekerja akan membuat tubuh siap dalam melakukan
kegiatan serta dapat mengurangi dampak cedera yang sangat rentan, meningkatkan
fleksibilitas dan mampu meningkatkan produktivitas.
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT

A. TUJUAN
1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya metode
stretching pada perawata poli saraf RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
2. Memahami pengaplikasian Gerakan peregangan otot (stretching) pada perawat
poli saraf RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
B. MANFAAT
1. Bagi Penulis
Pelaksanaan tersebut berharap menjadi penyuluhan yang baik kepada perawat poli
saraf selain itu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mempelajari,
mengidentifikasi masalah, menganalisa dan mengambil satu kesimpulan,
menambah pemahaman penulis tentang pelaksaan fisioterapi K3 yang
memberikan edukasi pada saat bekerja. Selain itu dapat memperkenalkan peran
fisioterapi dalam menangani kasus tersebut.
2. Bagi Perawat Poli Saraf
Memberi dan menyebarluaskan informasi bagi perawat di poli saraf tentang
pemahaman stretching dan pengaplikasian pada perawat saat bekerja. Agar
perawat dapat melakukan pekerjaannya dengan maksimal tanpa ada keluhan
apapun.
BAB III
PERMASALAHAN dan SOLUSI YANG DITAWARKAN

A. PERMASALAHAN
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo merupakan rumah sakit rujukan nasional
Indonesia yang berlokasi di Jakarta. Pekerja di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo terdiri
dari banyak tenaga Kesehatan maupun non tenaga Kesehatan. Jam pelayanan non shift
dimulai dari jam 07.30-16.00 dari hari senin-jumat.
Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 10 Juni 2022, untuk melihat aktivitas
perawat selama jam pelayanan. Perawat yang menunggu di meja administrasi melakukan
pencatatan status pasien yang dating di computer. Dalam satu hari pasien poli saraf bisa
sekitar 130 pasien. Hal tersebut menimbulkan keluhan seperti kesemutan pada kedua
tangan, pegal pada Pundak dan leher, nyeri pada pinggang. Factor penyebab keluhan
tersbeut adanya ketidaksimetrisan bagian tubuh yang tidak seimbang yang disebut muscle
imbalance Ketika otot di satu sisi tubuh lebih besar, lebih kecil, lebih kuat, atau lebih
lemah daripada otot yang sesuai di sisi lain mengalami ketidakseimbangan otot .

B. PEMETAAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah dengan membagikan form dan melakukan
assessment didapatkan hasil mayoritas keluhan di kedua tangan. Hal tersebut bisa
didapatkan dari posisi yang monoton dalam durasi yang lama. Upaya pencegahan untuk
mengurangi tingkat keluhan pada kedua tangan pada perawat poli saraf dalam melakukan
pekerjaan dalam dilakukan melalui aplikasi ergonomic yang salah satunya dengan
pemberian Latihan peregangan otot. Diperlukan kesiapan dari perawat Ketika akan
memulai pekerjaan dan mengingat untuk melakukan stretching setiap 1 jam sehingga
diharapkan dapat memperkecil atau bahkan menghilangkan keluhan musculoskeletal.
Salah satu bentuk Latihan yang dapat diberikan adalah peregangan dinamis. Pemberian
peregangan dinamis dapat mengembalikan elastisitas sarkomer. Peregangan dinamis dapat
mencegah mengurangi kekakuan dan perasaan yang tidak nyaman. peregangan dinamis
dapat berpengaruh terhadap semua otot sehingga mendapatkan hasil terjadinya
peningkatan fleksibilitas (Print & Online, 2017)

C. SOLUSI yang DITAWARKAN


Metode intervensi yang diberikan kepada para pekerja sablon, berupa edukasi
tentang metode stretching (peregangan otot) pada saat selang waktu berkerja yang nantinya
peneliti akan memberikan poster yang di tempel dan akan didemonstrasikan. Perancangan
latihan dilakukan dengan cara mengkombinasikan antara motor control exercise dan
teaching motor skills yang disesuaikan dengan keluhan yang dirasakan oleh pekerja
konveksi, berfokus pada motor control dan motor skills yang disebut latihan peregangan
dinamis. Latihan peregangan dinamis memiliki total durasi latihan selama 15 menit di
lakukan di tempat kerja sebanyak 6 kali dalam seminggu pada sore hari setelah pekerja
melakukan pekerjaannya, yang meliputi gerakan leher dan trunk, kontrol gerakan dari leher
sampai tungkai, gerakan peregangan pada lengan sampai dengan tangan, gerakan
peregangan dan kontrol gerakan pada tubuh, gerakan pada pelvic dan kontrol pada deep
core muscle lumbal, gerakan isotonik pada tungkai, serta gerakan isotonik pada ankle.
Rapid Entire Body Assessment (REBA) merupakan instrumen penilaian untuk
mengevaluasi dengan cepat risiko MSDs (Musculoskeletal Disorder) yang berhubungan
dengan pekerjaan tertentu. Instrumen ini digunakan untuk menilai postur tubuh saat
bekerja, gaya (tenaga), jenis gerakan, pengulangan (repetisi) dan kopling.

Tabel Implementasi REBA


Score Level of MSDs Risk
1 Negligible risk, no action required
2-3 Low risk, change may be needed
4-7 Medium risk, further investigation, change soon
8-10 High risk, investigate and implement change
11+ Very high risk, implement change
BAB IV
TARGET LUARAN

A. TARGET LUARAN
Berdasarkan latar belakang masalah, maka target setelah dilaksanakannya kegiatan
kami adalah sebagai berikut
1. Perawat poli saraf memahami tentang pentingnya metode stretching
2. Perawat memahami pengaplikasian gerakan peregangan otot (stretching)
BAB V
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

A. METODE PELAKSAAN KEGIATAN


Metode pelaksanaan kegiatan yang diberikan kepada perawat poli saraf RSUPN Dr.
Cipto Mangunkusumo, berupa edukasi tentang metode stretching (peregangan otot) pada
saat selang waktu berkerja yang nantinya peneliti akan memberikan poster yang di tempel
dan akan didemonstrasikan.
Perancangan latihan dilakukan dengan cara mengkombinasikan antara motor control
exercise dan teaching motor skills yang disesuaikan dengan keluhan yang dirasakan oleh
pekerja konveksi, berfokus pada motor control dan motor skills yang disebut latihan
peregangan dinamis. Latihan peregangan dinamis memiliki total durasi latihan selama 15
menit di lakukan di tempat kerja sebanyak 6 kali dalam seminggu pada sore hari setelah
pekerja melakukan pekerjaannya, yang meliputi gerakan leher dan trunk, kontrol gerakan
dari leher sampai tungkai, gerakan peregangan pada lengan sampai dengan tangan, gerakan
peregangan dan kontrol gerakan pada tubuh, gerakan pada pelvic dan kontrol pada deep
core muscle lumbal, gerakan isotonik pada tungkai, serta gerakan isotonik pada ankle.
BAB VI
HASIL KEGIATAN

A. HASIL KEGIATAN
Hasil kegiatan penyuluhan iini memberikan hasil sebagai berikut :
1. Memberikan pemahaman tentang pentingnya metode stretching
2. Memberikan pemahaman dan manfaat pengaplikasian gerakan peregangan otot
(stretching)
BAB VII
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Peneliti melakukan kegiatan penyuluhan dengan memberikan edukasi kepada
perawat poli saraf RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo mengenai metode stretching
pada saat bekerja yang dimana jika dilakukan secara rutin dapat menjaga kebugaran
perawat karena sirkulasi darah menjadi lebih lancar dan juga otot menjadi adaptasi
yang efeknya akan meningkatkan produktivitas perawat, maka dari itu pada saat
peneliti menjelaskan pentingnya stretching para perawat antusias dalam
mendengarkan pemahaman tentang gerakan stretching dan mendemonstrasikan
gerakan stretching saat melakukan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA

Afia, F. N., Oktaria, D., Kedokteran, F., Lampung, U., Kedokteran, B. P., Kedokteran, F., &
Lampung, U. (2018). Pengaruh Stretching Terhadap Pekerja yang Menderita Low Back
Pain The Effect of Stretching for Worker who Suffer Low Back Pain. 5, 478–482.
Ashari, A., Naiem, M. F., Rahim, M. R., Kesehatan, G., & Percetakan, I. (2013).
Print, I., & Online, I. (2017). ISSN Print : 1411 – 951 X, ISSN Online : 20503-1716. 3(1).
Puspitasari, N., Arifin, A. N., Batik, K., Maju, S., & Istimewa, D. (2020).
Rakel, R., Pemberian, D. A. N., & Aktif, P. (2016).
Delitto, A., George, S. Z., Van Dillen, L. R., Whitman, J. M., Sowa, G., Shekelle, P.,
Denninger, T. R., Godges, J. J., & Orthopaedic Section of the American Physical Therapy
Association. (2012). Low back pain. The Journal of Orthopaedic and Sports Physical
Therapy, 42(4). https://doi.org/10.2519/jospt.2012.42.4.a1
Shem, K., Wong, J., & Dirlikov, B. (2020). Effective self-stretching of carpal ligament for the
treatment of carpal tunnel syndrome: A double-blinded randomized controlled study.
Journal of Hand Therapy, 33(3), 272–280. https://doi.org/10.1016/j.jht.2019.12.002
Tunwattanapong, P., Kongkasuwan, R., & Kuptniratsaikul, V. (2016). The effectiveness of a
neck and shoulder stretching exercise program among office workers with neck pain: A
randomized controlled trial. Clinical Rehabilitation, 30(1), 64–72.
https://doi.org/10.1177/0269215515575747
Turgut, E., Duzgun, I., & Baltaci, G. (2018). Stretching exercises for subacromial
impingement syndrome: Effects of 6-Week program on shoulder tightness, pain, and
disability status. Journal of Sport Rehabilitation, 27(2), 132–137.
https://doi.org/10.1123/jsr.2016-0182
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai