Anda di halaman 1dari 14

WASPADA

HEPATITIS AKUT MISTERIUS


dr. M. Dilliawan, Sp.PD
RINGKASAN KASUS
5 April 2022
Hepatitis Akut Misterius (Demam Kuning), pertama kali ditemukan
10 kasus di Inggris Raya

8 April 2022
Terjadi peningkatan dari 10 kasus menjadi 74 kasus di Inggris Raya
dan 6 anak telah menjalani transplantasi hati

21 April 2022
Tercatat 169 kasus dari 12 Negara

9 Mei 2022
Indonesia melaporkan 15 kasus dengan sebaran : DKI Jakarta (11 kasus),
Sumatera Barat (1 kasus), Jawa Barat (1 kasus), Jawa Timur (1 Kasus), dan
Bangka Belitung (1 kasus)
DEFINISI OPERASIONAL

Kumpulan gejala yang terdiri dari kulit dan sklera


(mata berwarna kuning) dan urine (air seni)
berwarna gelap yang timbul secara mendadak

Penyebab: belum diketahui

Dugaan awal : Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV dll

Menyerang anak-anak (1 bulan-16 tahun)


TANDA DAN GEJALA
Gangguan pencernaan
mual/muntah
nyeri perut.
diare
Enzim hati ↑
Demam/riwayat demam
Lesu/malaise (SGOT/SGPT > 500 IU/ml)
Mialgia, atralgia
Igm Anti- HAV (-)
Gangguan fungsi hati
Air seni/urine gelap (air teh) HBsAg (-) / Igm anti HBc (-)
Tinja pucat
Kulit & Mata kuning Anti-HCV (-) / HCV RNA (-)
Penurunan Kesadaran (kasus
Berat)
TATA LAKSANA HEPATITIS AKUT BERAT
Perawatan umum:
Rawat ruang isolasi.
Tirah baring.
Monitoring perjalanan klinis (terutama kesadaran) dan laboratorium
(terutama PT/INR dan albumin).
Kenali gejala dan tanda hepatitis fulminan.
 

PT/INR dipantau secara berkala


Pasien hepatitis fulminan  INR > 2 tidak dapat dikoreksi dengan vitamin
K (gangguan fase akut fungsi hepatoselular), atau terdapat penurunan
kesadaran (ensefalopati) yang disertai koagulopati dengan INR > 1,5.

Kortikosteroid  diberikan pada kecurigaan hepatitis autoimun.


Jika dicurigai terkait MISC maka tata laksana mengikuti panduan IDAI
sebelumnya.
TATA LAKSANA GAGAL HATI AKUT
(HEPATITIS FULMINAN)
Perawatan ICU
Kebutuhan total cairan direstriksi menjadi 85-90% rumatan
Pemberian nutrisi melalui NGT
Pemantauan mencakup:
Saturasi oksigen.
Urine output tiap 6 jam.
Tanda vital tiap 6 jam, termasuk tekanan darah, neurologis, pemeriksaan gula darah.
Elektrolit dan PT/INR tiap 12 jam.
Pemeriksaan darah perifer lengkap tiap hari.
Kultur darah dan urin saat awal perawatan dan diulang sesuai perkembangan klinis.
Obat:
Hipoglikemia  pemberian dekstrosa intravena.
Antibiotik sistemik dan antijamur oral profilaksis
Pada neonatus dapat diberikan asiklovir intravena sampai infeksi HSV dapat disingkirkan.
N-asetilsistein (NAC) intravena dapat diberikan melalui infus kontinyu 100 mg/kg/24 jam sampai
INR normal.
MANAJEMEN KOMPLIKASI
ENSEFALOPATI HEPATIK
Manitol 20% 0,5 gram/kg intravena dalam waktu 30 menit.
Salin hipertonik (NaCl 3%) 3 mL/kg intravena dalam waktu 1 jam; pantau kadar
natrium setiap 24 jam.

HEMODINAMIK TIDAK STABIL


Tata laksana dan pemantauan gangguan hemodinamik sesuai klinis.

GAGAL GINJAL (Konsul Nefrologi Anak)


KOAGULOPATI
Trombosit dipertahankan di atas 50.000/µL.
Ranitidin atau proton pump inhibitor (PPI)  mencegah perdarahan lambung.
Bila terdapat gejala neurologis (penurunan kesadaran, kejang, dan/atau defisit
neurologis fokal)  pikirkan perdarahan intrakranial (pada keadaan
hipokoagulabilitas) atau iskemik (pada keadaan hiperkoagulabilitas)  CT scan
kepala tanpa kontras.
UPAYA KEWASPADAAN
Melakukan pemantauan perkembangan kasus di tingkat
daerah, nasional, dan global
Memantau penemuan kasus sesuai definisi operasional
WHO (23 April 2022), yaitu:
Konfirmasi: Seseorang dengan hepatitis akut Seseorang dengan hepatitis
akut (virus non-hepatitis A, B, C, D, E), AST (SGOT) / ALT (SGPT) > 500
IU/L, Usia < 10 tahun, sejak 1 Januari 2022
Probabel: Seseorang dengan hepatitis akut (virus non-hepatitis A, B, C,
D, E), AST (SGOT) / ALT (SGPT) > 500 IU/L, Usia 11-16 tahun, sejak 1
januari 2022
Epi-linked: Seseorang dengan hepatitis akut (virus non-hepatitis A, B, C,
D, E), semua usia, kontak dengan kasus konfirmasi, sejak 1 januari 2022
PENCEGAHAN
Mencuci tangan

Minum air bersih yang matang

Makan makanan yang bersih dan matang penuh

Membuang tinja dan atau popok sekali pakai pada tempatnya

Menggunakan alat makan sendiri-sendiri

Hindari kontak dengan orang sakit

Patuhi protokol kesehatan, termasuk memakai masker dan menjaga jarak

Deteksi dini jika menemukan anak-anak dengan gejala/tanda hepatitis akut


segera periksakan ke fasilitas layanan kesehatan terdekat
REFERENSI
World Health Organization (15 April 2022). Disease Outbreak News; Acute hepatitis of unknown aetiology  - the
United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland. Available at: 
https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/acute-hepatitis-of-unknown-aetiology---the-u
nited-kingdom-of-great-britain-and-northern-ireland
 
 World Health Organization (23 April 2022). Disease Outbreak News; Multi-Country – Acute, severe hepatitis of
unknown origin in children. Available at: 
https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2022-DON376 
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 27
April 2022. Surat Edaran Tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan Kasus hepatitis Akut Yang Tidak Diketahui
Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology). Jakarta : Kemenkes RI. Accessed on 10 May 2022.
Investigation into acute hepatitis of unknown aetiology in children in England. UK Health security Agency 6 May
2022. Accessed on 10 May 2022. Available at : https://
assets.publishing.service.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/1073704/acute-h
epatitis-technical-briefing-2.pdf
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. 9 May 2022. Tatalaksana
dan Alur Rujukan Hepatitis Akut Unknown Etiology. Jakarta : Kemenkes RI. Accessed on 10 May 2022.

Anda mungkin juga menyukai