Anda di halaman 1dari 19

KEWASPADAAN TERHADAP

HEPATITIS AKUT YANG TIDAK DIKETAHUI


ETIOLOGINYA
(Acute hepatitis of unknown aetiology)

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH


Semarang, 11 Mei 2022

1
Definisi WHO – 23 April 2022

Konfirmasi Probable Epi-Linked

• Hepatitis akut (virus • Hepatitis akut (virus


Saat ini belum diketahui
non-hepatitis A, B, C, non-hepatitis A, B, C,
D, E) D, E)
• SGOT atau SGPT >500 • Segala usia
IU/L • Kontak erat dengan
• Usia <16 tahun kasus probable sejak 1
• Sejak 1 Oktober 2021 Oktober 2022

*If hepatitis A-E serology results are awaited, but other criteria met, these can
be reported and will be classified as "pending classification". Cases with other
explanations for their clinical presentation are discarded.
KEMENTERIA
N
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
Hepatitis Akut Berat yang Belum
Diketahui Penyebabnya
Hepatitis Akut Berat yang belum diketahui penyebabnya ini bukan ditimbulkan virus penyebab
Hepatitis A, B, C, D, dan E.

5 April 2022 pertama kali 8 April 2022 tiga 15 April 2022 ditetapkan sebagai
dilaporkan di Inggris Raya negara lain melaporkan Kejadian Luar Biasa
kasus serupa (KLB) oleh WHO

Kisaran kasus terjadi pada anak usia


1 bulan sampai dengan 16 tahun

21 April 2022 16-30 April 2022


dilaporkan lebih dari tiga dugaan kasus pasien anak
170 kasus di 12 negara Hepatitis Akut meninggal di Indonesia

sehatnegeriku.kemenkes.go.id Kementerian Kesehatan RI @Kemen kesRI @kemenkes_ri Siaran Radio Kesehatan


Gejala Hepatitis Akut Berat yang Belum
Diketahui Penyebabnya
Gejala Awal

Demam
Mual Muntah Diare Berat Ringan

Gejala Lanjutan

Air kencing berwarna


pekat seperti teh dan Warna mata dan Gangguan Kesadaran
BAB berwarna putih kulit menguning pembekuan darah Kejang menurun
pucat
Bagaimana Cara Mencegah
Anak dari Hepatitis Akut?
Saluran Cerna

Rutin mencuci Pastikan makanan Tidak bergantian Hindari kontak Menjaga


tangan dengan dalam keadaan alat makan dengan orang kebersihan rumah
sabun matang dan dengan orang lain sakit dan lingkungan
bersih

Saluran Napas
4 Langkah Penting Penanganan Hepatitis Akut
Waspada gejala awal,
Jika muncul gejala awal, jangan
seperti diare, mual,
panik. Segera bawa pasien ke
muntah, sakit perut, dan 1 2 puskesmas dan rumah sakit
dapat disertai demam
terdekat untuk mendapatkan
ringan
pertolongan lanjutan

Jangan menunggu
Jika terjadi penurunan
muncul gejala lanjutan,
kesadaran, segera bawa pasien
seperti kulit dan mata
ke rumah sakit dengan fasilitas
kuning, agar tidak ICU Anak
terlambat 3 4
RENCANA AKSI
JAWA TENGAH

7
1. DUKUNGAN KEBIJAKAN

SURAT EDARAN
NOMOR: HK.02.02/C/2515/2022 TENTANG SURAT EDARAN SEKDA JATENG SURAT DARI DITJEN YANKES TENTANG
KEWASPADAAN TERHADAP PENEMUAN KASUS NOMOR: 00/2229 TENTANG KEWASPADAAN TATA LAKSANA DAN ALUR RUJUKAN
HEPATITIS AKUT YANG TIDAK DIKETAHUI TERHADAP PENEMUAN KASUS HEPATITIS HEPATITIS AKUT UNKWON ETYOLOGY
ETIOLOGINYA (ACUTE HEPATITIS OF AKUT YANG TIDAK DIKETAHUI ETIOLOGINYA
UNKNOWN AETIOLOGY) (ACUTE HEPATITIS OF UNKNOWN AETIOLOGY)
2. KONSULTASI DENGAN TIM AHLI

1 IDAI

2 AHLI EPIDEMIOLOGI
2. PERSIAPAN FKTP DAN FKRTL

Sosialisasi kepada FKTP dan FKRTL


terkait diagnosis dan tata laksana
terupdate

Screening oleh FKTP dan FKRTL


secara teliti dan akurat.

Regionalisasi Rujukan spesimen


REGIONALISASI UNTUK PEMERIKSAAN SEROLOGI
HEPATITIS C
RS. DR. KARIADI: 10 RS. MOEWARDI: 9
1. Karesidenan Semarang : Kota 1. Karesidenan Surakarta :
Semarang, Demak, Kendal, Wonogiri, Kota Surakarta,
Grobogan Sukoharjo, Klaten,
2. Karesidenan Pati : Kudus, Jepara Karanganyar, Sragen
3. Karesidenan Pekalongan : Kota 2. Karesidenan Pati : Pati,
Pekalongan, Kab. Pekalongan, Rembang, Blora
Batang, Pemalang.

RS. MARGONO : 9 RS. PANDAN ARANG: 7

1. Karesidenan Banyumas : 1. Karesidenan Semarang : Kota


Salatiga, Kab. Semarang,
Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap,
Banyumas 2. Karesidenan Surakarta :
Boyolali
2. Karesidenan Pekalongan : Tegal, Kota
Tegal, Brebes 3. Karesidenan Kedu :
Magelang, Kota Magelang,
3. Karesidenan Kedu : Kebumen,
Temanggung, Wonosobo
Purworejo
ALUR PENAPISAN HEPATITIS AKUT PADA ANAK DI FKTP
Pemeriksaan 1-4 dan serologi
Tidak hepatitis A, B dilakukan di
Anak Usia ≤ 16 tahun* STOP Labkesda , Serologi Hepatitis C
hanya dpt dilakukan pd: RS
Kariadi, RS. moewardi, RS.
Ya Margono dan RS Pandanarang
Ada peningkatan HEPATITIS AKUT:
SGOT atau SGPT 1. Pengobatan
<500 IU/L atau simptomatik dan
Gejala (boleh lebih dari satu): Pemeriksaan Fisik: Periksa (bila tersedia): diagnosis hepatitis hindari obat-obatan
1. Mual 8. Kuning pada sklera Kesadaran: 1. Hematologi rutin virus akut (A- B-C) yang hepatotoksik
2. Muntah akut mata dan kulit compos mentis 2. SGOT dan SGPT dapat ditegakkan 2. Pantau SGOT dan
3. Diare akut 9. BAK seperti teh KU: sakit ringan 3. Bilirubin total SGPT berkala 1-3
4. Malaise/ 10.Nyeri bagian perut dan direk Tersedia
letargi Ya hari. Bila meningkat
4. Urin lengkap ≥500 IU/L dirujuk ke
5. Kehilangan 11.Arthralgia/myalgia Pemeriksaan
nafsu 12.Perubahan warna 5. Serologi RS
Fisik: Ikterik Ada peningkatan
makan feses (pucat) hepatitis A-B-C 3. Bila KU dan asupan
Kesadara SGOT atau SGPT
6. Demam 13.Sesak napas nutrisi kurang baik,
7. Gatal n: ≥500 IU/L dan/atau
menurun kenaikan bilirubin lemah, kuning, maka
KU: sakit total >3 mg/dL pasien dirujuk ke RS
sedang - Tidak
Tidak Tersedia
berat

STOP

RUJUK KE RS

Keterangan:
(*) = tetap dilaksanakan bagi anak usia >16 tahun namun diklasifikasi dalam sebagai
epi-linked (kriteria WHO)
ALUR PENAPISAN PROBABLE HEPATITIS AKUT YANG TIDAK DIKETAHUI PADA ANAK
DI RUMAH SAKIT
Tidak
Anak Usia ≤ 16 tahun* STOP PROBABLE HEPATITIS
Konsul Sp.A(K) Gastrohepatologi/ Sp.A
Ya AKUT BERAT:
1. Ikterus
Gejala (boleh lebih dari satu): Periksa: 2. SGPT atau SGOT
1. Mual 8. Kuning pada sklera 1. Hematologi ≥500 IU/L Terapkan kewaspadaan standar dan kontak (ruangan
2. Muntah akut mata dan kulit rutin dan/atau dipisahkan/tersendiri)
3. Diare akut 9. BAK seperti teh Ya 2. SGOT dan kenaikan bilirubin
4. Malaise/ 10.Nyeri bagian perut SGPT
letargi total >3 mg/dL
3. Bilirubin total Kesadaran Menurun
5. Kehilang 11.Arthralgia/myalgia 3. Negative Ya Tidak
an 12.Perubahan warna dan direk Hepatitis A-E**
nafsu feses (pucat) 4. Urin lengkap (min, Hepatitis A- Ya Ya
makan 13.Sesak napas INR ≥1,5 Hepatitis fulminan INR ≥2
5. Serologi B-C-E)
6. Demam hepatitis A-B-C
7. Gatal Tidak Tidak

Tidak Ada peningkatan SGOT atau SGPT <500 IU/L atau Tatalaksana sebagai Tatalaksana sebagai Tatalaksana sebagai
diagnosis hepatitis virus akut (A-B-C-E) dapat Hepatitis Akut (lihat Hepatitis Fulminan (lihat Hepatitis Akut (lihat
STOP ditegakkan Petunjuk Petunjuk Tatalaksana Petunjuk
Tatalaksana Hepatitis Fulminan) Tatalaksana
Hepatitis Akut Berat) Hepatitis Akut Berat)
Tatalaksana sesuai etiologi
RAWAT PICU

(*) = tetap dilaksanakan bagi anak usia >16 tahun namun diklasifikasi dalam sebagai epi-linked (kriteria
WHO) • Cari etiologi lain*** dengan mengambil specimen dan disimpan untuk dikirim ke
(**) = Ambil darah, dimasukkan masing-masing 3 ml ke dalam tabung EDTA (tutup ungu) dan tabung tutup
merah, urin, swab tenggorokan, swab anal, dan specimen feses untuk pemeriksaan panel virus
laboratorium rujukan
(***) = Pemeriksaan etiologi lain: • Pantau kesadaran dan PT/INR berkala tiap 8 – 24 jam
1. IgM dan IgG anti SARS-CoV-2 • Pantau SGPT, SGOT, PT, INR, albumin, globulin, bilirubin total dan direk, glukosa darah,
2. PCR SARS-CoV-2 amoniak, CRP
3. Pemeriksaan untuk menyingkirkan diagnosis DBD (NS1) dan demam tifoid (anti Salmonella) dan sesuai • Pemeriksaan biakan darah.
penilaian klinisi
4. Lain-lain (termasuk PCR adenovirus 40/41, IgM HSV 1 dan 2, IgM CMV, Epstein Barr Virus, dll) bila sudah
• Specimen untuk pemeriksaan cairan serebrospinal/LCS dan biopsy hati (bila 18
ditetapkan dilakukan) untuk pemeriksaan panel virus dikirim ke laboratorium rujukan.
3. Kesiapan logistik dan Sarana Prasarana

Identifikasi ketersediaan logistik


dan sarpras pendukung di 35
Kab/Kota

Perencanaan kebutuhan sarana


sebagai persiapan jika terjadi
peningkatan kasus

Regionalisasi rujukan spesimen di


Tk Kab/Kota
4. Sosialisasi dan Edukasi Kepada Masyarakat melalui
Media Sosial dan Elektronik
5. Pelibatan linprog linsek

1 2
Pelibatan Linsek Linprog Kerja sama dengan Dinas
dalam setiap tahapan Pendidikan, Kemenag,
kegiatan DP3AKB, Dispermades
mulai dari upaya promotive
Sebagai upaya peningkatan
preventif kuratif dan rehabilitative
kewaspadaan dini di tingkat
(role model penanganan pandemi
masyarakat melalui edukasi
Covid 19) termasuk di dalamnya
terkait PHBS dan penerapan
mengoptimalkan dukungan
protokol kesehatan
program Jogo Tonggo
Himbauan bagi Lintas Sektor 1

Dinas Pendidikan (level Provinsi dan Kabupaten Dispermades, Dinas Perempuan dan Anak
Kota), Kantor Perwakilan Kementerian Agama
(level Provinsi dan Kabupaten Kota) melakukan Melakukan:
koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kab Kota • Meningkatkan peran serta masyarakat
sampai ketingkat tatanan rumah tangga
Tujuan: untuk kewaspadaan dini terhadap Hepatitis
yang tidak diketahui penyebabnya
• Meningkatan Protokol Kesehatan di Sekolah/ Ponpes/
MI/ Mts dan sederajat • Mengintegrasikan dengan Program jogo
tonggo Covid 19 dalam rangka penerapan
• Jika ada siswa yang mengalami salah satu diantara
protokol Kesehatan
gejala yang mengarah ke hepatitis yang tdiak
diketahui penyebabnya segera melaporkan ke • Melibatkan forum anak Jawa Tengah dan
Puskesmas terdekat Kab Kota untuk melakukan sosialisasi.
• Mengaktifkan Kembali peran Poskestren, UKS, dalam
penerapan PHBS institusi dan evaluasi secara berkala.
• Berkoordinasi dengan dinas Kesehatan Kab/Kota
setempat
6. HOT LINE SERVICE DINKES

@dinkesjateng_prov

dinkesjateng_prov

@dinkesjateng

dinkesjateng

dinkesjatengprov.go.id
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai