Anda di halaman 1dari 2

Vaksin Jenis Dosis Komposisi Suhu Cara pemberian Lama Tujuan Kontraindikasi Jika jadwal tidak

vaksin bertahan teratur

HB Inactive/ 0,5 ml 1 box @ 10 vial Penimp IM, di 1/3 Jika Mencegah infeksi
(hepatitis mati 1 vial = 1 dosis anan : vastus lateralis dipelayan hepatitis B
B) Komposisi 2–8oC an statis
- HbSAg 4
- Aluminium minggu
hidroksida
- Timerosal 0,01
DPT –HB Inactive/ 0,5 ml 1 box @ 10 vial Penimp IM, di 1/3 Jika Mencegah infeksi
combo mati 1 vial = 5 dosis anan : vastus lateralis dipelayan diphteria, pertusis
Komposisi 2–8oC an statis dan tetanus
- Toxoid Tetanus 4
- Toxoid pertusis minggu
- HbSAg
BCG Hidup < 1 th : 1 box @ 10 vial 2–8oC Secara Jika sudah Mencegah terjadinya 1. Imunocompro Anak > 3 bulan : uji
(bacilus- (lemah) 0,05 ml 1 vial + 4 ml nacl 0,9 % s/d -25 intrakutan pada dilarutkan komplikasi TB berat mise tuberkulin
calmette- >1 th : 1 vial = 80 dosis – (- 15) pertengahan  3 jam atau mencegah  Leukemia
o
guerin ) 0,1 ml Komposisi C muskulus penyebaran secara  Pemberian
- BCG 0,75 mg deltoideus hematogen steroid jangka
- natrium glutamat panjang
1,875 mg  Infeksi
- natrium klorida 9 mg HIV/AIDS
2. Gizi buruk
3. Pernah
menderita TB
4. Demam tinggi
Polio Hidup 2 tetes 1 box @ 10 vial 2–8oC Per oral Jika Mencegah terjadinya
(lemah) = 0,1 ml 1 vial = 1 ml s/d -25 dipelayan penyakit
1 dosis : – (- 15) an statis poliomielitis
o
- Tipe I :CC1D50 160,0 C 2
- Tipe 2 :CC1D50 150,5 minggu
- Tipe 3 :CCD150 150,0
- Kanamisin 10 mcg
- Eritromisin 2 mcg
Campak Hidup 0,5 ml Komposisi : 2–8oC Jika sudah
(lemah) 1000 CC1D50 s/d -25 dilarutkan
Eritromisin 30 mcg – (- 15)  4-8
o
Kanamisin 100 mcg C jam
Vaksin hidup : jika dibawa

Patogenesis

Polio peroral GIT  membentuk antibodi pada mukosa dinding saluran GIT  ada yang masuk ke pembuluh darah 

Gizi buruk  asam amino berkurang  kualitas dan kuantitas makrofag, limfosit, imunitas seluler dan humoral akan berkurang  respon terhadap vaksin
berkurang

Syarat keberhasilan imunisasi

1. Respon imun penjamu : imunokompromise, gizi buruk


2. faktor genetik penjamu
3. kualitas dan kuantitas vaksin
o cara pemberian : polio oral jika diberikan secara oral akan membentuk respon imun lokal dan sistemik, jika dibberikan secara IM sistemik saja
o dosis : dosis yang lebih  akan menghambat respon imun yang diharapkan, dosis rendah  tidak bisa merangsang sel imun
o interval pemberian : harus sesuai, jika diberikan ketika kadar antibodi dalam tubuh masih tinggi, maka AB tersebut akan bisa melawan AG dan
tubuh tidak akan sempat merangsang sel imunonokompeten
o ajuvan : ajuvan akan membantu mendatangkan sel APC yang ada pada dan disekitar tempat penyuntikan
o jenis vaksin

Anda mungkin juga menyukai