Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 3

1. Alya Aureliya Nafisya


2. Putri Aureliana Rahayu
3. Salwa Nurwita

IMUNISASI DASAR

Lilik indahwati,
SST
BC
GBerupa vaksin kering : kuman hidup dari biakan

Bacillus Calmette.
⚫ Dosis : bayi < 1th (0,05 cc), > 1 th (0,1 cc)
⚫ 1 ampul dilarutkan 4 cc sodium
chloride physiological solution (80
dosis)
⚫ Segera dipakai dlm wkt 3 jam
⚫ Cara & t4 insersi :
 lntrakutan lengan kanan atas M. Deltoid, why?
 IC sgt superfisial dg diameter lepuh(wheal) 8-10 mm


⚫ Reaksi pasca injeksi :
 Lokal : indurasi & eritema dpt timbul dll 2-6 mgg,
dpt tjd pustula & ulkus yg smkn membesar dlm wkt
2-4 bln. Jika tjd ulkus : kompres dg cairan
antiseptik, jk smkn meluas : bawa k dokter.
 Regional : BCG-itis (pembesaran kelj ketiak/leher
padat, tdk sakit & tdk menimbulkan demam)
⚫ Komplikasi
 Abses k/ suntikan tll dalam. Jk abses merah,
fluktuasi, kulit tipis lakukan aspirasi tanpa
insisi.
 Limfadenitis supurativ = abses diatas
⚫ Kontra indikasi :
 Peny akut dg demam
tinggi
 Peny kulit berat ⚫ Jika diberikan > 3 bln :
 leukemia  Mantoux test /test
 Pengobatan tuberkulin, dpt di berikan
steroid jk hsilnya (-)
(Autoimun)  Tdk memungkinkan u/
 Curiga HIV mantoux test dpt tetap di
berikan tp obsv 7 hr, jk
reaksi lokal cepat pelu
tind > lnjut (Dx
Tuberkulosis)
Hepatitis
BJadual pemberian saat bayi lahir

 HBs Ag ibu negatif/tdk diket, HepB-1 dlm 12 jam tp jk tyt
dlm perjln berikutnya di ket Hbs Ag (+) mk di inj HepB
imunoglobulin (HBIg)
 HBsAg ibu (+), inj HepB-1 dan HBIg scr bersamaan dosis
0,5 cc dlm 12 jam
⚫ Jadual lanjutan
 HepB-2 interval 4 mgg
 HepB-3 interval 2-5 bln (paling baik 5 bln)
⚫ Vaksin HepB-0 monovalen
(uniject)
: HBsAg 10 mcq 0,5 cc
⚫ Vaksin kombinasi HBsAg : 5 mcq
⚫ Masa proteksi : 5 th dg titer
antibodi (anti HBs proteksi dg
kadar
> 10 ug/ml)
⚫ Booster dpt dipertimbangkan
jk anti HBs < 10 ug/ml
⚫ Combo dg DPT diberikan
usia 2 bln
⚫ Sisa vaksin dpt dipakai dlm 4
mgg
DT
P 2 jenik vaksin : DTwP (whole-cell pertusis), DTaP
⚫ Ada
(acelluler pertusis),Yg dipakai selama ini adalah DTwP.
⚫ Jadwal imunisasi dasar :
 Diberikan 3 kali
 DTP-1 : 2 bln
 Interval : 4-8 mgg (terbaik 8 mgg)
⚫ Jadwal ulangan/booster
 DTP-4 : 1 th stl DTP-3,
 DTP-5 : usia 5 th sebaiknya DTaP
⚫ Program
imunisasi
nasional
 tdk ada vaksinasi ulangan
pd usia 18-24 bln (WHO)
 booster berupa
imunisasi Td ssi
program BIAS
⚫ Diberikan scr IM, anterolateral paha M. deltoid
⚫ Dosis : 0,5 cc
⚫ 1 vial 2,5 cc (5 dosis)
⚫ Sisa vaksin dpt dipakai dlm 4 mgg
⚫ Efek samping : bengkak, nyeri, kemerahan, demam >
38,5 derajat Celcius, diare dan muntah
⚫ Penanganan : tetap berikan Asi, bekas suntikan dikompres
air dingin, pamol 15 mg/kgbb tiap 3-4 jam jika perlu tau
dosis maksimal 6x dlam 24 jam
⚫ Kontraindikasi (pertusis) : cerebral & neurological
abnormality, jgn diberikan dlm bntk kombinasi tp scr terpisah
yaitu DT tanpa pertusis dan HepB.Waspada by dg riw kejang
demam.
Perbedaan
komposisi
DTP-HB
⚫ Putih susu
⚫ Toksiod Difteri : 20 Lf ACIP(advisory Committee
on Immnunization
⚫ Toksoit tetanus : 7,5 Lt Practicess) :
⚫ B. Pertusis : 12 OU ⚫ Jerap tetanus & difteri,
⚫ HBsAg : 5 mcg vaksin Td dpt diberikan pd
Td bumil
⚫ putih ⚫ Imunisasi primer mulai
⚫ Toksiod Difteri : 2Lf
usia 7 th yg mengalami
kontraindikasi DTP.
⚫ Toksoit tetanus : 7,5 Lt
⚫ 2 dosis jerap Td 0,5 cc,
⚫ Dpt diberikan bersamaam dg interval 4-8 mgg. Dosis ke-
campak, OVP,IVP, 3 : min 6 bln stl dosis ke-
HepB,YF,Vit A 2
TETANU
S ⚫ Dosis : 0,5 cc
⚫ DTP primer : 3 kali merlindungi
1- 3 th, setara TT-2
⚫ Booster usia 18-24 bln (DTP-4)
: memperpanjang imunitas 5
th (6-7 th), setara TT-3
⚫ DTP/Td 5 : imunitas 10 th (17-
18 th), setara TT-4
⚫ DT/Td 6 : imunitas 20
th/ seumur hidup, setara TT-5
⚫ Sisa vaksin dpt dipakai dlm 4
mgg
POLI
Odan injeksi (IPV)
⚫ Terdpt 2 jenis vaksin :oral (OPV)

⚫ Diberikan scr bergantian


⚫ Dpt diberikan bersamaan dg
DTP, campak
⚫ IVP Dpt diberikan
tersendiri/kombinasi
(DTaP/IVP, DTaP/IVP/Hib)
⚫ Jadwal :
 imunisasi primer : 4 kali
 interval 4-6 mgg
 booster : 1 th dr polio-4
selanjutny saat masuk SD
⚫ Karakteristik OPV: cair, kuning kemerahan
⚫ Dosis : 2 tetes (0,1 ml)
⚫ 1 vial : 1 ml (10 dosis)
⚫ Sisa vaksin dpt dipakai 2 mgg
⚫ Stl imunisasi boleh makan minum spt biasa, bila dlm 30 mnt
muntah – sgra berikan lagi.
⚫ Efek samping :
 jarang tjd kelumpuhan (paralitic poliomyelitis)
 sindrom Guillaian Bare
⚫ Pemberian bersamaan dg vaksin hidup hrs dilakunan
scr terpisah
⚫ Kontraindikasi
 Bila by sedang diare, Dosis OPV tdk di hitung sbg
status imunisasi & hrs diulang
 Leuemia & disgammaglobulinemia
 infeksi akut + demam
 Defisiensi imunologi
 Terapi immunosupressif
CAMPAK
⚫ Vaksin beku kering
berwarna kekuningan
⚫ 1 vial dilarutkan dg water
for injection 5 cc (20
dosis)
⚫ Ada wabah campak dpt
diberikan usia 6 bln &
suntikan ulangan 6 bln
kemudian.
⚫ Booster (second
opportunity)
: 6-59 bln dan SD kls
1-6, rutin pd BIAS kls
1.
⚫ Efek samping : sakit ringan, bengkak, demam
febris convulsion
⚫ Kontraindikasi : malnutrisi, bumil, infeksi akut+
demam, defisiensi imunologik, kerentanan tinggi thd
protein telur
⚫ Penggunaan : maks 6-8 jam stl dibuka
⚫ Pelarut tdk blh dibekukan, simpan pd suhu kamar
⚫ Paska pemberian imunoglobulin dan tranfusi
ditangguhkan min 3 bln
⚫ Stl imunisasi, test tuberkulin ditangguhkan 2 bln
Jadwal imunisasi tdk teratur
⚫ Vaksin 1x dg daya lindung panj : BCG, campak, MMR,
varisela jk terlambt akan mengakibatkan meningkatnya
resiko tertular peny
⚫ Blm pernah imunisasi : tdk memiliki antibodi yg
ckup u/ menghindari peny. Imunisasi dpt diberikan
kpn saja
⚫ Imunisasi multidosis dg interval ttt : keterlambatan
akan menunda tercapainya antibodi yg tinggi.
⚫ Status imunisasi tdk diket/ meragukan : berikan kpn
pun ssi interval
 HepB : interval 4-8 mgg
 DPT : interval 4 mgg-4 mgg-1 th-4,5 th
 polio : interval = DPT
 Campak : kpn saja
JADUAL
IMUNISASI
Jenis < 1 th > 1 th
imunisas lahir 2 3 4 9 1 2 3 6
i

Hb uniject
OPV
BCG
DTP/Hb
Campak
dT
PENCATATAN IMUNISASI DSR
Umur 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12+

(BLN)
Vaksin Tgl pemberian
HB 0
(0-7 hr)
BCG
Polio 1
DPT/HB 1

Polio 2
DPT/HB 2

Polio 3
DPT/HB 3

Polio 4
Campak
PROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI
1. Periksa jensi vaksin & pastikan vaksin tersimpan
baik
2. Periksa tgl kadarluarsa
3. Periksa apakah vaksin diberikan ssi jadwal &
tawarkan vaksin lain unt mengejar imunisasi yg
tertinggal
4. Berikan vaksin dg teknik yg benar
5. Konseling penanganan KIPI
6. Catat

Anda mungkin juga menyukai