Anda di halaman 1dari 55

ASUHAN KEBIDANAN HOMECARE

PADA Ny.A Usia 28 Tahun G2P1A0 Hamil 25-26 Minggu Dengan KRST
DI RT 02 RW 14 Jatibening

KELURAHAN JATIBENING, KECAMATAN PONDOK GEDE,


JAWA BARAT
PADA TANGGAL 21 FEBRUARI – 19 MARET 2022

Disusun Oleh :
AMANDA DESTA PERMATA
190413004

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTARA
TAHUN 2022

1
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN HOMECARE


PADA Ny.A Usia 28 Tahun G2P1A0 Hamil 25-26 Minggu Dengan KRST
DI RT 02 RW 14 Jatibening
Pada Tanggal 21 Febuari – 19 Maret 2022

Mengetahui,

Pembimbing PKK Homecare Ketua Program Studi

Bunga Romadhona Haque,S.ST.,M.Kes Ninik Indayani,SST,MN.Mid


NIDN: NIDN.0212038002

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan homecare sebagai upaya lanjutan
dari kegiatan kebidanan komunitas.
Laporan ini sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban kelompok setelah
memberikan pelayanan berupa asuhan homecare di RT 002 RW 014 mengenai asuhan
terhadap ibu hamil denganKehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST).
Terlaksananya program kami selama menjalani pelayanan homecare ini berkat
kerjasama, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik moral maupun material. Kami
menyadari keterbatasan kemampuan kami, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang
membangun semangat kami harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Bekasi, 17 Maret 2022

Penulis

3
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I......................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1

B. Tujuan Kegiatan.....................................................................................................1

C. Manfaat Kegiatan...................................................................................................1

D. Ruang Lingkup Kegiatan.........................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................3

A. Home Care...........................................................................................................3

B. Morning Sicknees...................................................................................................8

BAB III..................................................................................................................12

TINJAUAN KASUS.................................................................................................12

A. Profil Keluarga....................................................................................................12

B. Pengkajian Homecare............................................................................................12

BAB IV..................................................................................................................21

PEMBAHASAN......................................................................................................21

A. Kunjungan pertama (Perubahan pengetahuan keluarga)...............................................21

B. Kunjungan kedua (Perubahan perilaku)....................................................................21

C. Kunjungan ke-tiga (Perubahan perilaku)...................................................................22

BAB V...................................................................................................................24

PENUTUP..............................................................................................................24

A. Kesimpulan.........................................................................................................24

B. Saran.................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................25

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah salah satu kebutuhan dasar masyarakat, maka kesehatan adalah hak
bagi setiap warga masyarakat yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar. Pengertian
Kesehatan menurut wikipedia adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Widiastuti,
2019).Di Indonesia, kejadian paling pokok yang menjadi masalah kematian yaitu hal utama
tentang persoalan kesehatan. Pada tahun 2015 di negara berkembang, Angka Kematian Ibu
sekitar 239 per 100.000 kelahiran hidup, dibandingkan dengan negara maju yang hanya
mencapai 12 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2018).

Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan disuatu negara salah satunya adalah


menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI). Menurut World Health Organization (WHO) pada
tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia sebesar 303.000 jiwa. Berdasarkan data
Menurut World Health Organization (WHO) Indonesia menduduki urutan kelima dengan
Angka Kematian Ibu (AKI) tinggi diantara negara-negara ASEAN lainnya (WHO, 2018).

Menurut WHO Angka Kematian Ibu (AKI) adalah kematian yang terjadi pada ibu
hamil selama kehamilan atau 42 hari setelah melahirkan yang disebabkan oleh apapun yang
berkaitan atau diperberat oleh kehamilan atau penangannya bukan diakibatkan oleh cedera
atau kecelakaan disetiap 100.000 kelahiran hidup. Di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI)
mengalami penurunan sejak tahun 1991 sampai tahun 2007 yaitu dari 390 menjadi 228 jiwa
per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) pada tahun 2012 mengalami peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) yang signifikan
yaitu sebanyak 359 jiwa per 100.000 kelahiran hidup. Menurut hasil Survei Pendudukan
Antar Sensus (SUPAS) pada tahun 2015 Angka Kematian Ibu mengalami penurunan
sebanyak 305 jiwa per 100.000 kelahiran hidup tetapi masih jauh dari target MDGs tahun
2015 (Kemenkes RI, 2017).

Penyebab lain dari meningkatnya angka kematian ibu adalah komplikasi kehamilan
yang dapat muncul melalui tanda bahaya kehamilan. Berdasarkan penyebab tersebut
kehamilan berisiko tinggi atau komplikasi kehamilan biasanya terjadi karena faktor 4 terlalu
dan 3 terlambat : Faktor 4 Terlalu yaitu: (1) Terlalu muda (kurang dari 20 tahun); (2) Terlalu
tua (lebih dari 35 tahun); (3) Terlalu sering hamil (anak lebih dari 3); (4) Terlalu dekat atau

5
rapat jarak kehamilannya (kurang dari 2 tahun). Faktor 3 Terlambat yaitu: (1) Terlambat
mengambil keputusan untuk mencari upaya medis kedaruratan; (2) Terlambat tiba di fasilitas
kesehatan; (3) Terlambat mendapat pertolongan medis (Kemenkes RI, 2017).

Sebab utama kematian bayi adalah prematuritas. Resiko untuk janin pada presentasi
bokong lebih besar dibandingkan dengan presentasi kepala. Kompliksi pada ibu, persalinan
sungsang dengan penyulit, terdapat 3 peningkatan resiko pada ibu, manipulasi manual di
dalam jalan lahir akan meningkatkan risiko infeksi pada ibu, perasat-perasat intrauterine
terutama pada segmen bawah rahim uterus yang menipis atau pelahiran afteroming head pada
serviks yang belum membuka penuh dapat mengakibatkan ruptur uteri, laserasi serviks atau
keduanya. Manipulasi seperti ini dapat memperluas episiotomi dan robekan perineum yang
dalam (Matricia D.G Silinaung dkk, 2016).

Dalam Rangka memenuhi kriteria tenaga kesehatan yang berkualitas ,mahasiswi


Stikes Abdi Nusantara perlu mendapatkan pengalaman belajar secara langsung atau nyata di
lapangan dan dapat belajar mengaplikasikan ilmunya di masyarakat dengan melakaukan
Praktek Kerja Lapangan,sehingga pada akhirnya dapat memberikan kontribusi untuk
mencapai tujuan pendidikan kebidanan yang telah di tetatpkan di kurikulum.

Kegiatan homecare Stikes Abdi Nusantara dilaksanakannya di KK Tn.S di RT 02


RW 014 Kelurahan Jatibening muli dari tanggal 21 Febuari - 19 Maret 2022. Kegiatan
Homecare ini bertujuan untuk menerapkan ilmu yang telah di dapatkan di bangku
perkulihaan khususnya untuk asuhan kebidanan homecare. Untuk dapat memecahkan
masalah dan pendampingan keluarga baik pada ibu hamil,menyusui,nifas maupun wanita
usia subur dan pasangan usia subur yang ada di keluarga dengan sasaran
individu,keluarga,kelompok dan masyarakat. Berdasarkan hasil survey yang telah
dilaksanakan didapatkan berbagai masalah yang ada dengan harapan pemecahan masalah
tersebut tidak hanya berlangsung pada saat kegiatan homecare saja namun dan terus
dilakukan oleh anggota keluarga.

Pengalaman belajar lapangan ini dilaksanakan dengan penekanan pada asuhan


kebidanan homecare berbasis gender melalui pendampingan dan homecare dengan sasaran
pada individu.,keluarga,kelompok dalam konteks Pelayanan Kesehatan Dasar (PHC).
Kegiatan pembelajaran ini bersifat studi komprehensif,yang meluputi aspek
promotif,preventif,dan kuratif (kolaborasi dengan pihak puskesmas).

6
B. Tujuan Kegiatan
1.Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan homecare selama 4 minggu di KK Tn.S di RT 02 RW 014
Kelurahan Jatibening Kecamatan Pondokgede Kota Bekasi diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan manajemen kebidanan homecare melalui pendampingan pada ibu dan keluarga.

2.Tujuan Khusus
Mahasiswa bersama dengan Keluarga mampu :
a.Melakukan pengumpulan data
b.Mengindentifikasi masalah kebidanan dan kebutuhannya
c.Mengidentifikasi masalah potensial
d.Menentukan prioritas masalah
e.Membuat perencanaan untuk mengatasi masalah
f. Melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan
g.Melakukan evaluasi tindakan

C. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai salah satu evaluasi bagi penerapan mata kuliah Homecare serta pencapaian target proses
pembelajaran bagi mahasiswa kebidanan.
2. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan masukan (informasi) bagi wilayah kerja puskesmas jatibening,sehingga dapat
diketahui masalah-masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja PKM Jatibening khususnya di
lingkungan keluarga RT 02, RW 014 dan membantu meningkatkan peran serta masyarakat dalam
program kesehatan.

3. Bagi Keluarga

 Meningkatkan pengetahuan dan peran serta anggota keluarga dalam


pengetahuan kesehatan.

 Meningkatkan derajat kesehatan keluarga.

 Meningkatkan kesejahteraan keluarga.

7
D. Ruang Lingkup Kegiatan

Kegiatan Homecare dilakukan selama 4 minggu dari tanggal 21 Febuari – 19 Maret


2022. Dilakukan di KK Tn.S RT 02 RW 14,karena menurut data yang didapatkan masih
banyak ibu, bayi dan balita yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang
komperhensif. Kegiata awal di mulai dari Pelaksanaan survey kesehatan di KK Tn.S RT 02
RW 014 pada tanggal 21 Febuari – 19 Maret 2022,dengan mengumpulkan data secara Primer
dan sekunder.

Data primer diambil melalui wawancara secara terarah dan pengamatan langsung
kepada keluarga yang didata,sedagkan data sekunder di ambildari KK Tn.S di RT 02 RW
014. Kegiatan selanjutnya adalah menyusun perencanaan asuhan pada KK Tn.S yang sesuai
dengan prioritas masalah tersebut.Selain itu dilakukan penyususnan laporan hasil kegiatan.

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Home Care
1. Pengertian Home Care

Home care merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang dilakukan ditempat tinggal
keluarga untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan keluarga. Home care
mengutamakan pemenuhan kepuasan pasien melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang berkualitas tanpa melanggar kode etik dan standar mutu pelayanan profesi (Fahrepi dkk,
2019). Pasien yang memerlukan perawatan di rumah umumnya mempunyai masalah fisik,
sosio-ekonomi, dan psikologi yang beragam. Beberapa pasien berada dalam kondisi yang
tidak stabil secara medis mungkin menderita masalah akut seperti infeksi luka atau kondisi
kronis yang semakin memburuk seperti masalah pada paru-paru. Dalam kondisi seperti itu
biasanya pasien memerlukan pengobatan dan peralatan di rumah, pengkajian secara
professional, pendidikan dan perubahan terapi. Beberapa pasien yang lain mungkin memiliki
kondisi yang stabil secara medis tetapi mereka memerlukan perawatan jangka panjang untuk
mencegah kondisi yang semakin buruk dan menghindari perawatan di rumah sakit (Rahmi &
Ramadhanti, 2017)

Di beberapa Negara maju, home care bukan merupakan sebuah konsep yang baru.
Konsep ini telah dikembangkan oleh William Rathon sejak tahun 1859 di Liverpool yang
dinamakan perawatan di rumah dalam bentuk kunjungan tenaga keperawatan ke rumah untuk
mengobati pasien yang sakit dan tidak bersedia dibawa ke rumah sakit. Perawatan di rumah
juga dilakukan dengan memberikan perawatan kepada pasien yang memiliki status ekonomi
rendah, kondisi sanitasi buruk, kebersihan diri dan lingkungan dan gizi buruk sehingga
beresiko terhadap berbagai jenis infeksi yang umum ditemukan di masyarakat. Oleh karena
itu dibutuhkan pengetahuan berbagai bidang seperti dinamika keluarga, kegiatan cultural,
nilai-nilai spiritual dan prinsip-prinsip komunikasi dalam pemberian layanan home care
(Rahmi & Ramadhanti, 2017).

9
2. Sasaran Pelayanan Home Care

a) Ibu

Pemantauan kesehatan ibu dan pengetahuan tentang KRST .

b) Keluarga

Diarahkan untuk pelayanan kesehatan ibu, pelayanan pemeriksaan kehamilan dan


bersalin serta pelayanan kesehatan kelompok dalam keluarga.

1.Tujuan Home Care

Tujuan dari pelayanan home care adalah untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan
komplikasi akibat dari penyakit serta pemenuhan kebutuhan dasar pasien dan keluarga.
Lingkungan di rumah dirasa lebih nyaman bagi sebagian pasien dibandingkan dengan
perawatan di rumah sakit. Hal ini berpengaruh pada proses penyembuhan pasien yang
cenderung akan lebih cepat masa penyembuhannya jika mereka merasa nyaman dan bahagia
(Fahrepi, 2019).

2.Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan merupakan perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yaitu
cara merespon, secara pasif maupun aktif. Pasif berkaitan dengan pengetahuan, cara bersikap,
gambaran penyakit serta rasa sakit yanga ada pada dirinya dan diluar dirinya. Aktif berarti
tindakan yang dilakukan sehubungan dengan penyakit dan sakit tersebut. Perilaku terhadap
sakit dan penyakit akan berkaitan dengan pencegahan penyakit, yakni:
a.Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (Health Promotion
Behaviour). Misalnya makan makanan yang bergizi, olahraga, dsb.

b.Perilaku pencegahan penyakit (Health Prevention Behaviour), adalah respons untuk melakukan
pencegahan penyakit, misalnya: tidur memakai kelambu untuk mencegah penyakit gigitan
nyamuk malaria, imunisasi dsb. Termasuk juga perilaku untuk tidak menularkan penyakit
kepada orang lain.

10
c.Perlaku sehubungan dengan pencarian pengobatan (Health Seeking Behaviour), yaitu perilaku
untuk melakukan atau mencari pengobatan, misalnya berusaha mengobati sendiri
penyakitnya atau mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas kesehatan modern (puskesmas,
mantri, dokter praktik dsb) maupun ke fasilitas kesehatan tradisional (dukun, sinshe, dan
sebagainya).

d.Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan (Health Rehabilitation Behaviour), yaitu


perilaku yang berhubungan dengan usaha-usaha pemulihan kesehatan setelah sembuh dari
suatu penyakit. Misalnya melakukan diet, mematuhi anjuran dokter dalam rangka pemulihan
kesehatannya. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan, yakni respons seseorang
terhadap sistem pelayanan kesehatan baik sistem pelayanan kesehatan modern maupun
tradisional. Perilaku ini menyangkut respons terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan,
petugas kesehatan dan obat-obatannya yang terwujud dalam pengetahuan, presepsi, sikap,
dan penggunaaan fasilitas, petugas dan obat-obatan.Perilaku terhadap makanan (Nutrition
Behaviour), yaitu seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan.
Perlaku ini meliputi pengetahuan, persepsi, sikap, dan praktik kita terhadap makanan serta
unsur-unsur yang terkandung di dalamnya (zat gizi), pengolahab makanan dan sebagainya,
sehubungan kebutuhan tubuh kita.

Perilaku terhadap lingkungan kesehatan (Environmental Health Behaviour), yaitu


respons seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia. Lingkup
perilaku ini luas lingkup kesehatan lingkungan itu sendiri. Perilaku ini mencakup :
1) Perilaku sehubungan dengan air bersih, termasuk komponen, manfaat dan penggunaan air
bersih untuk kepentingan kesehatan.

2) Perlaku sehubungan dengan pembuangan air kotor, yang menyangkut segi-segi hygiene
pemeliharaan teknik dan penggunaannya.

3) Perilaku sehubungan dengan limbah, baik limbah padat maupun limbah cair. Termasuk
didalamnya sistem pembuangan sampah dan air limbah serta dampak pembuatan limbah
yang tidak baik.

4) Perilaku sehubungan dengan rumah yang sehat, yang meliputi ventilasi, pencahayaan, lantai,
dan sebagainya.

5) Perilaku sehubungan dengan pembersihan sarang-sarang nyamuk (vektor) dan sebaginya.

3.Perencanaan

Berdasarkan diagnosa yang telah ditegaskan bidan menyusun rencana asuhan


kebidanan. Rencana asuhan kebidanan tersebut mencakup diagnosa dan tindakan untuk

11
menetapkan tindakan kebidanan yang akan dilakukan dalam mengatasi masalah (diagnosa
kebidanan). Bidan dituntut memiliki kemampuan berpikir analitik dan rasional.

Rencana intervensi dapat dibuat bersama dengan klien penerima pelayanan home
care. Perencanaan yang baik setidaknya memuat 6 unsur pertanyaan, yaitu :
a.Asuhan apa yang dilakukan?

b.Apa sebabnya asuhan tersebut harus diberikan?

c.Dimanakah asuhan itu harus diberikan?

d.Kapan asuhan itu harus dilaksanakan?

e.Siapakah yang akan mengerjakan asuhan tersebut?

f. Bagaimanakah caranya melaksanakan asuhan tersebut?

4.Pelaksanaan

Langkah pelaksanaan dalam memberikan pelayanan hom care dilaksanakan oleh


bidan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. Pada langkah ini bidan dituntut melakukan
tindakan secara mandiri. Tetapi didalam pelaksanaan penyelesaian kasus pada masyarakat
atau komuniti sewaktu-waktu bidan juga harus melaksanakan kegiatan kolaborasi dan tenaga
kesehatan lainnya. Pelaksanaan asuhan kebidanan selalu diupayakan dalam waktu sesingkat
dan seefektif mungkin, hemat dan berkualitas.

5.Evaluasi

Langkah akhir dari pelayanan home care adalah evaluasi untuk mengetahui ketetapan
dan kesempurnaan dari tujuan dan pelaksanaan yang telah ditetapkan. Dalam perencanaan,
evaluasi sangat berperan terutama menetapkan tindakan kebidanan untuk mengatasi masalah
pada masyarakat atau komuniti. Bidan harus mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan
asuhan kebidanan yang diberikan kepada masyarakat atau komuniti.

B. Kehamilan Resiko Sangat Tinggi

12
1. Pengertian Kehamilan Resiko Sangat Tinggi

Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya
dan komplikasi yang lebih besar baik pada ibu maupun pada janin dalam kandungan dan
dapat menyebabkan kematian, kesakitan, kecacatan, ketidak nyamanan dan ketidak
puasan.Dengan demikian untuk mengahadapi kehamilan atau janin risiko tinggi harus
diambil sikap proaktif, berencana dengan upaya promotif dan preventif.
Sampai pada waktunya, harus diambil sikap tepat dan cepat untuk menyelamatkan ibu
dan bayinya atau hanya dipilih ibunya saja. Keadaan yang dapat meningkatkan risiko
kematian ibu secara tidak langsung disebut sebagai faktor risiko, semakin banyak faktor
risiko yang ditemukan pada kehamilan maka semakin tinggi pula risikonya.Komplikasi pada
saat kehamilan dapat dikategorikan dalam risiko kehamilan, sebanyak 90% penyebab
kematian terjadi karena komplikasi obstetric yang tidak terduga saat kehamilan, saat
persalinan atau pasca persalinan dan 15% kehamilan diperkirakan berisiko tinggi dan dapat
membahayakan ibu dan janin.

1) Faktor Resiko Tinggi Kehamilan


o Faktor risiko tinggi menjelang kehamilan. Faktor genetika yaitu faktor keturunan dan faktor
lingkungan yang dipengaruhi oleh pendidikan dan sosial.
o Faktor risiko tinggi yang bekerja selama hamil atau keadaan yang dapat merangsang
kehamilan. Kebiasaan ibu seperti merokok, minum minuman alkohol, kecanduan obat dll.
Penyakit yang mempengaruhi kehamilan misalnya hipertensi gestasional, toksemia
gravidarum.
o Faktor risiko saat persalinan
o Faktor risiko pada neonatus.

2) Penyebab Kehamilan Resiko Sangat Tinggi


a) Penyakit ibu
o Gangguan darah.
Jika Anda memiliki kelainan darah, seperti penyakit sel sabit atau thalassemia, kehamilan
justru bisa memperburuk kondisi Anda. Gangguan darah juga bisa meningkatkan risiko bayi
selama kehamilan atau pun setelah melahirkan untuk mengalami hal yang sama dengan
Anda.
o Penyakit ginjal kronis.
Pada umumnya kehamilan itu sendiri bisa memberi tekanan besar pada ginjal Anda. Namun
kondisi ini bisa meningkatkan risiko keguguran karena menyebabkan tekanan darah tinggi
dan preeklampsia, sehingga kemungkinan Anda untuk melahirkan bayi lebih awal semakin
besar.

13
o Depresi.
  Depresi yang tidak diobati atau beberapa obat yang digunakan untuk mengobati depresi
memiliki risiko pada kesehatan dan keselamatan bayi Anda. Jika Anda memang sedang
mengonsumsi antidepresan dan baru tahu Anda hamil, jangan menghentikannya secara tiba-
tiba, segera konsultasikan hal ini pada dokter.
o Tekanan darah tinggi.
Hipertensi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan janin Anda tumbuh lambat
dan meningkatkan risiko Anda untuk melahirkan prematur. Komplikasi lain yang terkait
dengan tekanan darah tinggi adalah preeklampsia dan abrupsio plasenta, suatu kondisi serius
di mana plasenta terpisah sebagian dari rahim sebelum bayi lahir.
o HIV atau AIDS.
Jika Anda memiliki HIV atau AIDS, bayi Anda kemungkinan besar bisa terinfeksi sebelum
kelahiran, saat persalinan, atau saat Anda menyusui. Namun, pengobatan bisa mengurangi
risiko ini.
o Lupus.
Lupus dan penyakit autoimun lainnya dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur,
preeklampsia, dan bayi berat lahir sangat rendah. Kehamilan juga bisa memperparah kondisi
ini.
o Kegemukan.
Memiliki indeks massa tubuh berlebihan sebelum kehamilan membuat Anda berisiko lebih
besar untuk terkena diabetes gestasional, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi selama
kehamilan. Saat melahirkan, Anda mungkin hanya bisa menjalani persalinan sesar.
o Penyakit tiroid.
Gangguan Tiroid baik hipotiroidisme maupun hipertiroidisme dapat meningkatkan masalah
keguguran, preeklampsia, berat badan lahir rendah, dan melahirkan prematur.

o Diabetes.
Diabetes yang tidak dikendalikan dapat meningkatkan risiko cacat lahir, tekanan darah tinggi,
melahirkan bayi prematur, dan bayi juga berisiko lahir dengan berat berlebih (makrosomia).
Hal ini juga bisa meningkatkan risiko masalah pernapasan, kadar glukosa rendah, dan ikterus.

a.Gaya hidup penyebab kehamilan risiko tinggi

Kehamilan risiko tinggi tidak hanya disebabkan oleh penyakit yang dimiliki ibu
sebelum kehamilan, tapi juga bisa disebabkan karena gaya hidup tidak sehat seperti
mengonsumsi minuman beralkohol, merokok, dan penyalahgunaan obat. Hal-hal ini bisa
meningkatkan risiko bayi lahir mati, prematur, berat badan lahir rendah, dan cacat lahir.
b. Komplikasi kehamilan

14
Ibu yang dinyatakan sehat sebelum hamil (tanpa kondisi medis yang mendasarinya)
juga berisiko memiliki kehamilan risiko tinggi. Masalah kehamilan yang bisa terjadi dan
meningkatkan risiko kehamilan Anda adalah sebagai berikut:
o Cacat lahir.
Cacat lahir sebenarnya bisa dideteksi melalui USG atau pengujian genetik sebelum kelahiran.
Jika cacat lahir pada janin sudah didiagnosis, maka Anda harus mendapatkan perhatian dan
perawatan ekstra dari para tenaga medis.

o Diabetes gestasional.
Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi selama kehamilan. Diabetes
gestasional yang tidak segera mendapatkan penanganan membuat Anda memiliki risiko
melahirkan prematur, tekanan darah tinggi, dan preeklampsia. Konsultasikan dengan dokter
untuk penanganannya lebih lanjut.
o Perkembangan janin lambat.
Perkembangan janin biasanya akan selalu masuk ke dalam pemeriksaan penting setiap kali
Anda berkunjung ke dokter kandungan. Dalam beberapa kasus, jika janin tidak berkembang
sebagaimana mestinya, Anda memerlukan pengawasan ekstra dari tenaga medis hal ini
meningkatkan kehamilan risiko tinggi dengan melahirkan secara prematur.
o Hamil kembar. 
Kehamilan kembar termasuk berisiko tinggi karena bisa meningkatkan risiko Anda untuk
melahirkan secara prematur. Kehamilan kembar juga sangat memengaruhi kondisi fisik
Anda.
o Preeklampsia.
Kondisi serius ini biasa terjadi saat kehamilan trimester kedua, Anda akan mengalami
tekanan darah tinggi. Preeklampsia bisa memengaruhi perkembangan janin dan kesehatan
Anda. Gangguan kehamilan ini juga meningkatkan kelahiran prematur.

c.Pencegahan Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST)


1) Periksakan diri secara rutin, terutama di masa-masa awal kehamilan

Minggu-minggu pertama adalah masa penting pertumbuhan awal bayi. Ibu


hamil dapat memeriksakan kehamilan mereka untuk mendeteksi dan menangani
kemungkinan kelainan pada bayi. Dengan pemeriksaan rutin, dokter juga dapat
memberikan penanganan dini jika berisiko atau terdeteksi mengalami diabetes
gestasional dan preeklampsia.

2) Konsumsi vitamin hamil

Mengonsumsi vitamin asam folat setidaknya 400 mikrogram per hari sebelum

15
dan selama 3 bulan pertama kehamilan dapat membantu mencegah cacat tubuh pada
bayi, terutama saraf tulang belakang dan otak. Beberapa vitamin pra-kehamilan
mengandung 800-1000 mikrogram asam folat yang masih tergolong aman. Namun
sebaiknya hindari mengonsumsi lebih dari 1000 mikrogram asam folat.

3) Jaga berat badan agar tetap normal


Kehamilan identik dengan pertambahan berat badan. Tapi usakahan jangan
sampai melebihi 11-15 kilogram. Terlalu sedikit berat badan yang bertambah juga
termasuk ke dalam kategori kehamilan risiko tinggi karena risiko kelahiran
prematurnya tinggi. Sebaliknya, berat badan yang berlebihan selama hamil membuat
ibu berisiko mengalami diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi. Dapat menjaga
berat badan tetap normal dengan cara:
o Menerapkan pola makan sehat berimbang.
Pilih sayuran dan buah segar, kacang-kacangan, dan daging tanpa lemak. Konsumsi juga
makanan sumber kalsium dan asam folat untuk perkembangan bayi. Sebagai panduan, Anda
dapat membaca selengkapnya tentang makanan sehat untuk ibu hamil.
o Berolahraga secara teratur.
Berolahraga teratur atau bergerak aktif tiap hari dapat meredakan stres dan menguatkan tubuh
ibu hamil. Tanyakan mengenai kesehatan dan jenis olahraga yang akan dilakukan kepada
dokter jika Anda mengidap kondisi tertentu, seperti diabetes.

4) Menghentikan kebiasaan yang membahayakan janin


Merokok, mengonsumsi minuman keras, serta terlalu banyak mengonsumsi
minuman berkafein dapat meningkatkan risiko kelainan mental dan fisik pada bayi
dalam kandungan. Dengan menghindari ketiganya, dapat memperkecil risiko
praeklamsia dan risiko melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah. Kondisi-
kondisi ini umum dialami oleh wanita yang melahirkan di atas usia 35 tahun.

5) Deteksi kelainan kromosom pada bayi


Pelajari dan jika perlu ambil tes-tes untuk mendeteksi kemungkinan kelainan
kromosom pada bayi dalam kandungan.

16
BAB III
TINJAUAN SITUASI

A. Profil Keluarga Tn.S di RT 02 RW 014 Kelurahan Jatibening


Dalam RT 02 terdapat 1 KK yang beranggotakan 3 orang,di dalam 1 KK tersebut
terdapat 1 ibu hamil dengan kategori KRST. Jumlah ibu hamil dengan KRST adalah 1

Table 3.1

STRUKTUR KELUARGA

Kepala Keluarga
Bpk. Setiadi

Istri
Ny. Anita Harianti

Anak
M. Arbani

17
SURVEY KESEHATAN MASYARAKAT
(KEBIDANAN KOMUNITAS)

Identitas KK Identitas Responden


Nama Kepala Setiadi Nama Responden Anita Harianti
Keluarga 31 Status Responden Istri/Ibu
Nomor rumah 02 Tanggal Survey 26 Febuari 2022
RT 014 Tanda tangan ……………
RW Jatibening Responden Amanda Desta
Kelurahan Pondokgede Nama Pensurvey Permata
Kecamatan

KEPENDUDUKAN
Daftar nama anggota keluarga yang tinggal, berdasarkan lamanya tinggal (selama satu
tahun)
N Nama L/ Umu Hubunga Pendidika Agam Pekerjaa
o KK & P r n n a n
anggota terhadap
keluarga KK
1. Setiadi L 30 Suami SMA Islam Karyawa
n Swasta
2. Anita P 28 Istri SMA Islam
Harianti IRT
3. L 2 th Anak Belum Islam
M.Arban Sekolah -
i

Apakah ada anggota keluarga yang pindah dalam satu tahun ini ? = Ya/Tidak
Bila Ya, sebutkan …………………….. orang
Apakah ada anggota keluarga baru dalam satu tahun ini ? = Ya/Tidak
Bila Ya, sebutkan …………………….. orang

STATUS KESEHATAN
A. Kesakitan
1.Daftar nama anggota keluarga yang sakit selama satu bulan terakhir
No Nama Keluhan/penyakit Pengobatan
Tidak Praktik Puskesmas/

18
berobat Medis RS

Keterangan :Jenis penyakit termasuk jiwa, kurang gizi dan kecacatan

2.Memiliki Kartu Sehat/ Jamkesmas / BPJS / Asuransi kesehatan: a. Ya b. Tidak

B. Kematian
Daftar anggota keluarga yang meninggal periode satu tahun terakhir
No Nama Umur Pengobatan Sebab kematian

Keterangan : apabila yang meninggal bayi, maka ukuran waktu meninggal adalah hari

UPAYA PELAYANAN KESEHATAN

A.Kesehatan ibu

1) Kehamilan
Nama keluarga yang hamil Ny.A_____________ G:2P:1 A:0
Umur kehamilan :1-< 4 bln, 4-< 7 bln, 7-< 9 bln atau>9 bln
Periksa kehamilan : a. Ya b. Tidak
- Bila Ya, di : Puskesmas Kec.Makasar
Frekuensi :
Umur kehamilan 1 – < 28 mg 28 - < 36 mg 36 - < 38 mg 38 - > 40 mg
Frekuensi Periksa 2x

- Bila Tidak periksa, sebutkan alasannya :


Ibu hamil imunisasi TT : a. Ya b. Tidak
bila Ya, di : _______________ frekuensi : ___________ kali
TT1 : __SD________
TT2 : __SD________
TT3 : __________
TT4 : __________
TT5 : __________
Bila Tidak imunisasi, sebutkan alasannya :

Kembangkan informasi lain :


1.Pemberian tablet Fe
a) Belum mendapatkan
b) Sudah mendapatkan : (a) Dminum sesuai anjuran, (b) Diminum tidak sesuai ajuran
2.Ukuran LILA 29,5 cm
3.Bumil KEK mendapatkan PMT: Ya/Tidak
4.Memiliki Buku KIA/KMS Bumil :

19
- Ya : (a) sudah dibaca (b) belum dibaca
- Tidak
5.Riwayat Keguguran :
- Ya, usia kehamilan : _______________ ditolong oleh : __________________
- Tidak
6.Masalah kehamilan/riwayat obstetrik saat ini :
a.________________________
b.________________________
7.Pengetahuan tentang perawatan payudara :
a. baik (>75%) b. cukup (50%-75%) c. kurang (<50%)
a)Bagaimana cara ibu melakukan perawatan payudara selama hamil?
b) apa yang ibu pergunakan untuk melakukan perawatan payudara ?
c)Berapa kali waktu yang tepat untuk ibu melakukan perawatan payudara ?
d) apa tujuan dilakukannya perawatan payudara ?
e)apakah ada keluarga yang mengalami kanker payudara?

KARTU SKOR RESIKO KEHAMILAN


Nama : Anita Harianti ………………………………………………...…. Umur Ibu : 28 tahun
G : 2 P : 1 A : 0 Haid terakhir : 5 Agustus 2021 Perkiraan persalinan : 12 Mei 2022
Ibu dan suami : Pendidikan : ……………SMA…………….…./………
SMA……………
Pekerjaan :IRT / Karyawan Swasta

Kehamilan – Masalah Medik Klinis : Ibu Resiko Tinggi Rujukan Tujuan

Biaya AKI
Skore
wanita hamil 2
Kelompok FR I (APGO) :
1. Primi Muda 4 Ada Potensi Gawat - Rujukan Dini
2. primi tua 4 Obstetrik (APGO) Berencana (RDB)
3. Primi tua sekunder 4 - Rujukan Dalam
4. Anak terkecil < 2 th 4 Rahim (RDR)
5. Grande multipara 4
6. Umur ibu > 35 th 4
7. TB < 145 cm 4
8. Pernah Abortus 4
9. pers y.l dengan tindakan 4
10. Bekas SC
8 Ada Gawat Obstetrik - Rujukan Dini
(AGO) Berencana (RDB)
Kelompok FR II (AGO) - Rujukan Dalam
1. Penyakit ibu 4 Rahim (RDR)
2. PER
4
3. Gemelli 4
4. Hidramnion
4
5. IUFD 4
6. Hamil lewat waktu 4 Ada Gawat Darurat Rujukan Tepat Waktu
Kelompok FR III (AGDO) Obstetrik (AGDO) (RTW)
1. Perdarahan Antepartum 8 Komplikasi Obstetrik
2. PEB / Eklampsia (KO)
8 Rujukan Tepat Murah Turun
Dini Waktu (RTW)
Kelompok Resiko Jumlah Kompli kasi
skore Mahal Naik
Persalinan Lanjut Rujukan
KRR 2
KRT 6 – 10 Terlambat Biaya AKI
(RTlt)
KRST > 12

20
21
2) Persalinan (Umur bayi maksimal 11 bulan 29 hari)
Nama ibu yang bersalin :
Tanggal persalinan :
Nama bayi :
Jenis kelamin :

Yang menolong persalinan (pilih salah satu) :


1.Tenaga Kesehatan
2.Dukun bayi terlatih
3.Dukun bayi tidak terlatih

Tempat persalinan :a. Pelayanan Kesehatan b. Rumah


Apakah bayi sudah diperiksa kesehatannya ? a. Ya b. Tidak
- Bila Ya, dimana : frekuensi : 2 kali
- Bila tidak, alasan : __________________

3) Ibu nifas
a.Adakah ibu nifas : Ya/Tidak
b.Post partum hari ke :
c.PPV (Perdarah Pervaginam) / Lochea :
CU (Kontraksi Uteri) :
TFU (Tinggi Fundus Uteri) :
d.Adakah masalah laktasi : Ya/Tidak
e.Pengetahuan ibu tentang laktasi : Baik/Cukup/Kurang
1) Adakah pantangan makanan pada ibu nifas?
2) apa yang perlu ibu lakukan sebelum menyusui bayinya ?
3) berapa jam kah waktu yang diperlukan bagi ibu nifas untuk istirahat dalam sehari?
4) berapa banyak ibu minum dalam sehari saat menyusui?
f. Apakah melakukan pemeriksaan ibu nifas : Ya/Tidak
g.Pemeriksaan ibu nifas di :
1) Dokter 3) Posyandu
2) Bidan 4) Puskesmas/RS
h.Mendapatkan vitamin A: Ya/Tidak

4) Ibu meneteki
a. Ada/Tidak
b. Usia bayi yang diteteki
1) 0-6 bulan 3) >1-2 tahun
2) >6-12 bulan 4) Lebih 2 tahun
c. Pengetahuan ibu tentang cara dan frekuensi meneteki yang benar: Baik /Cukup /Kurang
1) bagaimanakah cara menyusui yang benar?
2) apa tanda bayi sudah kenyang ?
3) bolehkah memberikan susu ke pada bayi menggunakan dot?
4) apa yang ibu ketahui tentang ASI eksklusif?
d. Frekuensi meneteki bayinya ? per 1 jam
e. Periksa ibu meneteki
f. Apakah memperoleh Fe buteki : Ya/Tidak

5) Bayi dan Balita


a.Neonatal
1) Umur
a.0-7 hari
b.>7-28 hari

22
2) Riwayat kelahiran
a.Lahir spontan (Menangis Kuat/Tidak Menangis)
b.Dengan bantuan alat
c.Operasi/SC
3) Berat badan lahir : gr Berat Badan sekarang : gr
4) Imunisasi yang diperoleh
a.BCG : Ya/Tidak
b.Hepatitis B 0 : Ya/Tidak
5) Lepasnya tali pusat : 1 (satu) minggu/lebih 1 (satu) minggu
6) Perawatan tali pusat
a)Dengan alkohol/tidak dengan alkohol
b) Dengan bethadine/tidak dengan bethadine
c)Dengan ramuan jamu-jamuan/tidak dengan jamu-jamuan
7) Makanan pokok
a)ASI saja
b) PASI
c)Lain-lain _________________

a.Bayi (>28 hari s/d 11 bulan 29 hari)


1.Memiliki KMS/Buku KIA : Ya/Tidak
2.Umur bayi : 5 bulan
3.BB sekarang : 5000 gram, BB lahir : 1300 gram
PB: 59 cm, LKA : 40 Cm
 BB/PB: 62 cm (a) Normal (b) Kurus (c) Kurus Sekali (d) Gemuk
 PB/U: (a) Tinggi (b) Normal (c) Pendek (d) Sangat Pendek
 LKA/U: (a) Normal (b) Mikrosefal (c) Makrosefal
4.LILA : 14,5 cm
5.Kunjungan ke posyandu : a. Rutin b. Kadang-kadang c. Tidak Pernah
6.Frekuensi kunjungan : 2 kali
7.Pemeriksaan tumbang : Ya/Tidak,
bila Ya di :
a) Posyandu
b) Bidan
c) Puskesmas/RS
d) Dokter
8.Makanan bayi :
a) ASI saja
b) ASI + makanan tambahan
c) PASI + makanan tambahan
9. Pemantauan perkembangan (sesuai buku KIA) : normal / tidak normal
10. Keadaan kesehatan saat ini : Sakit/Sehat

b.Imunisasi:
1.HB0
2.BCG
3.DPT,HIB,HB I, II, III
4.Polio I, II, III, IV
5.IPV
6.Campak
c.Imunisasi Lanjutan
1.DPT, HIB, HB

23
2.Campak

d.Anak Balita (1 s/d 4 tahun 11 bulan 29 hari)


1) Jumlah balita yang ada dalam keluarga : 1 anak
2) Umur balita : ___2___th ___0___ bln
3) Berat badan : 13,1kg TB : 86 cm LKA : 47
Cm
 BB/TB: 16 cm (a) Normal (b) Kurus (c) Kurus Sekali (d) Gemuk
 TB/U: (a) Tinggi (b) Normal (c) Pendek (d) Sangat Pendek
 LKA/U: (a) Normal (b) Mikrosefal (c) Makrosefal
4) Jumlah balita yang ditimbang bulan ini : 1 Orang
5) Apakah balita masih minum ASI : Ya/Tidak
 Jika tidak apakah penggantinya : Chil-Go
 Bila telah disapih pada usia berapa :-

6) Cek status gizi anak pada KMS (melihat berat badan anak)
a)Normal (BB diatas garis titik-titik) : ____1______anak
b) Kurus (BB antara garis titik dg garis merah) : ________ anak
c)Kurus Sekali (BB dibawah garis merah) : ________________anak

7) Tanda yang menunjukkan gizi kurang :


1) Mata (___________)
2) Kulit (___________)
3) Rambut (___________)
8) Pola makan : Teratur/Tidak teratur
9) Jenis makanan yang diberikan (perkali saji):
a)Nasi (_Ya_)
b) Sayur (_Ya _)
c)Lauk protein hewani (_Ya _)
d) Lauk protein nabati (_Ya _)
e)Buah-buahan (_Ya _)
10) Kebiasan jajan
a)Sering (> 3 kali / minggu)
b) Kadang-kadang (1-3 kali / minggu)
c)Tidak pernah
11) Perkembangan
a) 12-18 bulan : minum sendiri dari gelas tanpa tumpah
b) 18-24 bulan : mencoret-coret dengan alat tulis
c)2-3 tahun : berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan, melepas pakaian sendiri
d) 3-4 tahun : mengenal dan menyebutkan paling sedikit satu warna
e)4-5 tahun : mencuci dan mengeringkan tangan tanpa bantuan

6) Pra sekolah (5-6 tahun 11 bulan 29 hari)


a.Umur anak : _________Tahun
b.BB/TB : _________/_________
c.Pola makan : Teratur/Tidak teratur
d.Kebiasaan jajan :
1) Sering (> 3 kali/minggu)Kadang-kadang (1-3 kali/minggu)
2) Tidak pernah
e.Macam jajanan yang dikomsumsi :

24
1) Makanan kering : chiki, kerupuk, permen, dan lain-lain
2) Gorengan
3) Buah-buahan

7) Usia sekolah (7-14 tahun 11 bulan 29 hari)


a.Umur : ___10___Tahun
b.Memperoleh imunisasi TT : Ya/Tidak
c.Adakah yang putus sekolah : Ya/Tidak
d.Alasan Putus sekolah : ____________________

8) WUS (15-< 50 tahun) (1 menikah)


a.Usia : ____28____tahun
b.Usia saat menikah : 26 tahun
c.Menstruasi :
1) Umur mulai menstruasi : ____12____tahun
2) Keluhan saat menstruasi : _____tidak ada________
d.Pengetahuan tentang kesehatan reproduksidan HIV/AIDS: Baik / Cukup / Kurang
1) Usia berapakah wanita diperbolehkan untuk hamil ?
2) Pada usia berapa tahun seorang wanita baik untuk menikah ?
3) Berapakah jarak ideal wanita dapat hamil kembali?
4) Apa yang ibu ketahui tentang narkoba ?
5) Apa yang ibu ketahui tentang pemeriksaan sadari ?
6) Bagimana cara ibu melakukan pemeriksaan sadari ?
7) Apa bahayanya jika kita melakukan hubungan seksual secara bebas ?
8) Apa yang ibu ketahui tentang PMS dan tanda-tandanya?
9) Apa yang ibu ketahui tentang HIV/AIDS?
10) Apa tanda-tanda seseorang menderita HIV/AIDS?
e.Adakah penggunaan narkoba/napza : Ada/Tidak
f. Peran serta remaja di masyarakat : Aktif/Kurang aktif
g.Keluhan yang dirasakan saat ini (keputihan berbau, gatal dan berwarna) : ada/tidak
h.Jika ada keluhan sudahkah periksa : sudah/belum
i. Tempat periksa : puskesmas/RS/klinik bidan/klinik dokter
j. Pengetahuan tentang pemeriksaan kanker rahim (pap smear): Baik/Cukup/Kurang
a)Apa yang ibu ketahui tentang kanker serviks?
b) bagaimana cara mendeteksi adanya kanker serviks?
c)Apakah yang ibu ketahui tentang IVA?
d) Pada saat kapan seorang wanita di haruskan melakukan pemeriksaan IVA?
k.Pemeriksaan kanker rahim : Sudah/Belum

9) Wanita menopause dan pre menopause (50-60 tahun)


a.Janda : Ya / Tidak
b.Keluhan gejala fisik :
1) Nyeri sendi
2) Pandangan kabur
3) Panas
4) Kekakuan otot
5) Perdarahan dari kemaluan
6) Sakit perut bagian bawah
7) Lain-lain
c.Pandangan terhadap seks :
1) Menolak hubungan seks

25
2) Melaksanakan hubungan seks
d.Keluhan 3 bulan terakhir : Ada/Tidak

10) Andropause
a.Duda : Ya/Tidak
b.Penurunan daya seksual : Ada/Tidak
c.Keluhan sakit 3 bulan terakhir : Ada/Tidak

11) Lansia (61 tahun keatas)


a.Ada/Tidak Umur _______tahun
b.Kondisi lansia
1) Sehat
2) Sakit
c.Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1) Sendiri
2) Dibantu
d.Hubungan lansia dengan anggota keluarga lain
1) Harmonis
2) Tidak harmonis
e.Memiliki kartu KMS lansia : Ya/Tidak
f. Pemeriksaan kesehatan :
1) Posyandu
2) Puskesmas
3) Dokter
g.Kegiatan lansia :
1) Pengajian/paguyuban agama
2) Arisan
3) Olahraga
4) Wirausaha
h.Kegiatan rekreasi lansia :
1) Piknik, bepergian
2) Jalan sehat
3) Silaturahmi

12) Keluarga Berencana (PUS 15 s/d <50 tahun)


a.Apakah PUS sudah ikut KB : A. Ya b. Tidak
b.Jenis alat kontrasepsi yang digunakan :
a.Kondom
b.Suntikan Depo
c.Susuk
d.MOW
e.MOP
f. IUD
g.Pil
c.Lama menggunakan alat kontrasepsi :
a.< 1 tahun c.4-5 tahun
b.1-3 tahun d.>5 tahun
d.Dimanakah mendapatkan pelayanan KB/alat kontrasepsi tersebut :
a.Posyandu c.Dokter praktek
b.Pelayanan Kesehatan d.Bidan praktek

26
e.Apotik
e.Kembangkan informasi lain
1.Alasan tidak berKB : Sedang Hamil
2.Keluhan setelah ikut KB : .........................................
3.Pengetahuan tentang manfaat KB : Baik/Cukup/Kurang
a)Sebutkan macam-macam alat kontrasepsi yang ibu ketahui ?
b) Apa yang ibu ketahui tentang manfaat KB
4.Peran keluarga terhadap KB : Mendukung/Tidak mendukung

13) P2M (Pemberantasan penyakit menular)


Apakah anggota keluarga yang menderita demam (diduga DBD)
Ya / Tidak
Apabila ada sudahkah diambil darahnya oleh petugas kesehatan untuk diperiksakan ke
laboratorium di puskesmas ?
Ya, sudah / Belum

14) Perilaku Terhadap Kesehatan


1.dimanakah anggota keluarga mengambil air minum
a.Sumur Umum d. Air Kemasan
b.Sumur Keluarga e.Air Isi Ulang
c.Perpipaan / PAM
2.apakah ada pantangan makan dan minum bagi ibu hamil/ibu melahirkan
a.ya b. tidak
3.apakah ada pantangan makan dan minum bagi ibu nifas
c.ya d. tidak
4.apakah ada pantangan makan bagi bayi / anak balita
a.ya
b. tidak

27
5.Apakah ada anggota keluarga yang merokok
a.ya b. tidak

15) Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)


berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai
No Indikator keluarga sadar gizi ya tidak
1. Apakah keluarga makan aneka ragam makanan *) 
2. Apakah keluarga (bumil/balita) memantau kesehatan dan 
pertumbuhan dengan cara menimbang BB **)
3. Apakah keluarga biasa menggunakan garam beryodium dalam 
makanan sehari-hari
4. Apakah ibu hanya memberi ASI sampai bayi berumur 6 bulan ***) 
5. Apakah keluarga biasa makan pagi 
Keterangan :
*)Kunci penilaian (observasi) perilaku 1 adalah kebiasaan keluarga mengkonsumsi buah 2 kali
seminggu
**) Kunci penilaian (Observasi) perilaku 2 adalah balita > 3 kali ditimbang pada 6 bulan terakhir dan
ibu hamil minimal 4 kali pemeriksaan. Apabila keluarga tidak terdapat balita atau ibu hamil
tanyakan pengetahuannya
***)Bila dalam keluarga tidak ada ibu menyusui tanyakan pengetahuannya atau sikap terhadap ASI
eksklusif

16) Pendapatan keluarga perbulan Rp.4.300.000,-


17) Pengeluaran keluarga perbulan Rp1.000.000,-.
18) organisasi sosial yang diikuti keluarga :
a.Arisan
b.________________________________
c._________________________________________________

19 ) Pengetahuan tentang BPJS : Baik/ Cukup /Kurang


1.Apa itu BPJS?
2.Siapa saja yang dapat menjadi peserta BPJS?
3.Bagaimana cara mengurus BPJS?
4.Bila kita sakit atau salah satu anggota keluarga sakit bagaimana cara menggunakan kartu BPJS?
5.Apakah berobat dengan menggunakana BPJS dikenakan biaya?
6.Berapa iuran BPJS yang di kenakan kepada tiap peserta?
7.Apakah di keluarga menggunakan BPJS

20 ) Asuransi Kesehatan apa yang keluarga gunakan selain BPJS ? tidak ada

28
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
KUNJUNGAN AWAL

No Reg : 0000
Nama Pengkaji : Amanda Desta Permata
Hari/tanggal : Sabtu, 26 Febuari 2022
WaktuPengkajian : 15 : 00 WIB
TempatPengkajia
n : Rumah Ny.A

DATA SUBJEKTIF

1. Identitas

2. Jenis Istri Suami


Identitas
Nama Ny. Anita Tn. Setiadi

Umur 7 tahun 0 tahun


Suku/bangsa Jawa / Indonesia Jawa / Indonesia
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMK
Pekerjaan IRT KaryawanSwasta
Alamat rumah Kp. Swadaya Rt 2 Rw 14 Kp. Swadaya Rt 2 Rw
- 14
Tlp -
HP 088210817363
08215867831
Alamat kantor Jl.
Tlp
HP

3. Quick cek

No Jenis Quick cek Hasil Keterangan


Ya Tidak
1 Sakit kepala hebat √
2 Gangguan penglihatan √
3 Pembengkakan pada wajah √
dan tangan
4 Nyeri abdomen √
(epigastrium)
5 Mual dan muntah berlebihan √
6 Pergerakan janin yang tidak √
biasa
29
7 Pengeluaran pervaginam √
8 Demam √

4. Keluhan saat ini


Keputihan : Tidak ada
Masalah atau kelainan pada kehamilan ini : Tidak Ada
Masalah atau keluhan lainnya : Tidak ada

5. Riwayat kehamilan sekarang


HPHT : 5 Agustus 2021
Siklus haid : 28 hari,teratur
Taksiran waktu persalinan : 13 Mei 2021
Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : sering, >20 x/hr
Pemakaian obat dan jamu-jamuan : tidak pernah minum jamu
 Kekhawatiran yang berkaitan dengan kehamilan : Tidak ada

6. Riwayat obstetrik (G2P1A0)

N Tanggal UK Tempat Jenis Penolong Penyulit JK BB P Riwa Ket

Part Partu Part y

us s us a

1 2020 Aterm RSIA SC Dokter - L 3200 40 6 sehat

Bunda b

Aliyah ul

30
a

2 Hamil ini

7. Riwayat kesehatan

No. Jenis Hasil Keterangan


Ada Tidak
ada
1 Jantung √

2 Hipertensi √
3 DM √
4 Asma √
5 Hepatitis √
6 IMS/HIV √
7 TBC √
8 Ginjal kronis √
9 Malaria √
10 Epilepsi √
11 Kejiwaan √
12 Kelainan kongenital √
13 Alergi obat /makanan √
14 Kecelakaan √
15 Tranfusi darah √
16 GolonganDarah √ B+
17 RiwayatOperasi √
18 Obatrutin yang dikonsumsi √
19 Thalasemia dangan √
gangguan hematologi

Riwayat imunisasi TT :
TT I : Sekolah Dasar
TT II : Sekolah Dasar
31
TT III :-
TT IV :-
TT V :-
 Golongandarah : B+
8. Riwayat kontrasepsi
Kontrasepsi yang pernah digunakan : kb suntik 3 bulan
Kontrasepsi terakhir sebelum hamil : kb suntik 3 bulan
Keluhan dalam penggunaan kontrasepsi : tidak ada
9. Riwayat sosial ekonomi
Usia pertama menikah: 26 tahun
Status perkawinan: syah, 1 kali.
Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan dan kesiapan persalinan: Sangat senang, karena
merupakan kehamilan yang diinginkan dan kebutuhan ibu selama hamil sudah di siapkan dan
keluarga juga sudah mulai mempersiapkan kebutuhan untuk persalinan ibu
Dukungan keluarga : keluarga sangat mendukung ibu dalam kehamilannya dan membantu
pekerjaan dirumah
Pengambil keputusan dalam keluarga: suami
Kebiasaan/pola makan dan minum:
- Makan : Frekuensi : 3-4 kali, porsi : Nasi satu piring, Sayur dan lauk pauknya, dan buah 1 kali sehari
( sedikit tapi sering )
Menu : Nasi, ikan / telur, tempe / tahu, Sayur dan buah
Nafsu makan : tidak terganggu
- Minum : 8-9 gelas/ hari kurang lebih 3 liter
Kondisi rumah: Bersih, tidak bising, ada ventilasi, sanitasi mengalir
Kebiasaan merokok, obat-obatan dan alkohol: Tidak ada
Beban kerja dan aktivitas sehari-hari: aktivitas rumah tangga seperti menyapu, mengepel rumah,
mencuci pakaian, memasak. Dilakukan ibu secara bertahap
Seksualitas: frekuensi : 1kali dalam 1 minggu, keluhan : Tidak ada keluhan
Kekerasan dalam rumah tangga: Ibu mengaku suaminya tidak pernah melakukan kekerasan, dan
tidak terlihat tanda kekerasan dalam rumah tangga
Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan untuk persalinan : BPM
Keinginan ibu memberikan ASI eksklusif : Sangat ingin, Karena anak pertama diberi Asi ekslusif
Rencana ibu memberikan ASI: ibu menginginkan 2 Tahun

DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran : Composmetis
32
2. Keadaan umum : Baik
3. Keadaan emosional : Stabil
4. TB : 156cm BB sebelumhamil: 61kg IMT:20
BB saat hamil: 74kg
5. TTV
Tekanan darah : 110/70mmHg Nadi: 84x/menit
Respirasi : 20x/menit Suhu : 36,8°C

6. Head to toe
Wajah: Simetris, Tidak pucat, Tidak ada edema
Kepala dan rambut: Rambut hitam, bersih, tidak berbau, tidak ada ketombe, rambut tidak mudah
rontok
Mata: simetris, konjungtiva : Tidak Pucat, sklera : Tidak Kuning
Hidung: Bersih, Tidak ada polip, Tidak ada sekret
Mulut : Bersih, tidak berbau, tidak sariawan, tidak ada karies, Tidak ada epulis
Telinga:Simetris, tidak ada pengeluaran serumen, tidak ada gangguan pendengaran
Leher: Pembesaran kelenjar getah bening : Tidak
Pembesaran kelenjar thyroid : Tidak
Payudara: Simetris, aerola kehitaman, tidak bengkak, tidak kemerahan, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada benjolan, belum ada pengeluaran
Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada bekas luka operasi
TFU : 26 cm
Leopold I : Teraba satu bagian bulat, lunak tidak melenting
seperti bokong
Leopold II : Kanan : Teraba bagian bagian kecil seperti
ekstremitas
Kiri : Teraba bagian panjang keras seperti papan yaitu punggung
Leopold III : Teraba satu bagian bulat, keras, melenting seperti kepala, belum masuk
PAP
Leopold IV : konvergen
DJJ :140 x/menit, irama: teratur
Punktum Maksimum : 3 jari dibawah pusat sebelah kiri
Ekstremitas atas dan bawah : Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada varises.
Tidak bengkak, ridak ada kekakuan sendi
Anogenital:

33
- Tukak/luka : Tidak ada luka
- varises : Tidak ada varises
- kelenjar scene : Tidakada pengeluaran
- kelenjar bartholin : Tidakadapembesaran
- haemoroid : Tidak ada haemoroid
CVAT: nyeri ketuk : kanan (-) kiri (-)
Refleks patella : kanan (+) kiri (+)
7. Pemeriksaan penunjang
 HB : 12,8 gr%
 HBsAg : NonReaktif
 TPHA : NonReaktif
 Reduksi Urine : Negatif
 Protein Urine : Negatif

ANALISIS
Ny.A usia 28 th G2P1A0 Hamil 26 minggu 5 hari, Janin Tunggal Hidup Intra Uterin Presentasi
Kepala

PENATALAKSANAAN
1.Melakukan inform consent dan inform choice untuk persetujuan tindakan (ibumenyetujui)
2.Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan bahwa saat ini kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik.
(ibu sudah mengerti dan sudah mengetahui keadaannya dan keadaan janinnya).
3.Memberitahu ibu usia kehamilan 36 minggu 5 hari, dan tafsiran persalinannya pada tanggal 5 Mei
2022. (Ibu mengetahuinya)
4.Menginformasikan bahwa ibu mengalami sering buang air kecil (BAK) hal ini merupakan keadaan
yang fisiologis dikarenakan terjadi perubahan hormon pada ibu sehingga menyebabkan aliran
darah dan cairan keginjal semakin cepat, sehingga ibu jadi sering BAK selain itu pertumbuhan
janin juga dapat menekan kansung kemih (vesika urinaria) sehingga ibu menjadi lebih sering
buang air kecil (ibu mengerti dan memahaminya)
5.Menginformasikan kepada ibu untuk mengurangi minum sebelum tidur agar mengurangi frekuensi
berkemih dimalam hari, hindari minuman berkafein seperti kopi, teh atau minuman bersoda, saat
ibu berkemih anjurkan untuk condongkan tubuh agak depan agar kandung kemih benar-benar
kosong. (ibu mengerti dan akan melakukannya)

34
6.Menginformasikan kepada ibu untuk mempertahankan dan atau meningkatkan kebutuhan/asupan
nutrisinya. Tidak menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan cepat saji. (ibu mengerti dan
akan melakukannya)
7.Menganjurkan ibu untuk olahraga ringan seperti berjalana keliling rumah atau jalan – jalan pagi. (ibu
mengerti dan akan melakukannya)
8.Menginformasikan kepada ibu untuk tetap istirahat yang cukup, istirahat siang ± 1-2 jam dan
isitirahat malam ± 8 jam (ibu mau dan akan melakukannya)
9.Memberitahu ibu tanda – tanda persalinan :
- Keluarnya air – air/bloodshow dari kemaluan
- Mulas yang semakin sering dan kuat
(ibu sudah megerti dan dapat mengulanginya kembali)
10. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI esklusif selama 6 bulan tanpa makanan dan minuman
apapun terkecuali obat. (ibu mau dan akan melakukannya)
11. Menginformasikan kepada ibu untuk persiapan persalinan seperti dana, pakain ibu dan bayi,
kendaraan dan donor darah. (ibu mengerti dan akan melakukannya)

12. Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan :


- Sakit kepala yang hebat
- Dst
(ibu sudah megerti dan dapat mengulanginya kembali)
13. Memberikan therapy oral yaitu FE tablet 1x 60 mg dan Kalk 1x 500 mg. (ibu mau dan
mengkonsumsi suplemen tersebut).
14. Menginformasikan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu kemudian pada
tanggal 15 Maret 2022 atau datang jika ibu ada keluhan dan terdapat ketidaknyamanan yang
dirasakan segera datang ke BPM (ibu bersedia akan melakukan kunjungan ulang)
15. Mendokumentasikan dengan metode SOAP (pendokumentasiantelahdilakukan).

35
PERENCANAAN PELAKSANAAN

N Masa Tem Penyeba Jenis Kegiatan Indikator Evaluasi


Tgl -lah -pat b
O

1 23 K R Dikarn .Kontrakl Program Pasien


feb R U akan bersedia
22 S M dari mendapat-kan
T A hasil asuhan home
H anames care
a kartu
NY
Skor
Hasil
36
A Resiko
Keham
ilan

2 26 Melakukan Ny.A bersedia


feb Kunjungan Awal dan ditemukan
22 dan melakukan masalah pada
pengkajian Pada Ny.A
Ny.A

3 1 Memberikan Pasien dapat Ibu mengerti


mar Konseling memahami pada
2022 pentingnya apa yang kehamilannya
pemeriksaan ANC disampai-kan, dan mau
serta melakukan dan pasien menjaga pola
pemeriksaan ANC akan makan.
pada Ny. A melakukannya

4 4 Memberikan Pasien dapat Ibu mengerti


mar konseling memahami pada
2022 mengenai Tablet apa yang kehamilanny
Fe dan disampai-kan, a dan akan
memberitahu cara dan pasien mengkonsu
mengkonsumsi akan msi tablet Fe
tablet FE dan melakukannya secara rutin
Memberikan dan mau
Konseling gizi ibu menjaga pola
hamil makan.
5 7 Memberikan Pasien Ibu mengerti
mar Konseling memahami pada
2022 mengenai KRST apa yang kehamilanny
seta penangannya disampai- a dan
dan melakukan kan,dan berencana
pemeriksaan ANC bersedia untuk ingin
ulang menerapkan menggunaka
ilmu yg telah n KB setelah
diberikan kehamilan
ini

6 10 Memberikan Pasien Ibu Bersedia


mar konseling Kb dan memahami memakai KB
2022 IVA apa yang setelah
disampai- kehamilan
kan,,dan ini dan
37
bersedia melakukan
menggunakan IVA

7 13 Memberikan Pasien Ibu mengerti


mar Konseling Memahami mengenai
2022 Perubahan Apa Yang perubahan
Psikiologis yang disampaikan yang sedang
terjadi pada terjadi di
Trisemester II masa
kehamilan
ini

8 16 Melakukan Pasien dapat Ibu mengerti


mar Evaluasi atas menjelaskan dan
kegiatan selama mengenai memahami
melakaukan materi yang mengenai
Homecare sudah di materi yang
berikan dan telah di
sudah di berikan
lakukan

Plan of Action Homecare

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Kunjungan Pertama ( Perubahan Pengetahuan Keluarga)

38
Pada kunjungan pertama dilakukan pada hari sabtu, tanggal 23 Februari 2022 pukul 15.00 s/d
16.50 WIB. Saya melakukan pendekatan untuk menjalin hubungan baik dengan keluarga sehingga
adanya trust antara mahasiswa dan ibu dengan
cara memperkenalan diri,penyampaian maksud dan tujuan, mencari persamaan danmembuat ibu
agar merasa nyaman sehingga terciptanya rasa percaya antara ibu
dan mahasiswa. Pada saat dilakukan pendekatan ibu bersikap terbuka sehinggamemudahkan untuk
menggali masalah.

Upaya yang di lakukan pada kunjungan pertamaadalah memberikan       
penjelasan, maksud dan tujuanuntuk membangun pendekatan terhadap ibu dan keluarga serta
mampu untuk membuat ibu yang dihadapi saat ini yang bertujuan
untuk menyelesaikan masalah dengancara membuat perencanaan dan memberikanpenyuluhan/
konseling bersama sehingga masalah dapat terselesaikan dengan baik.

Pada kunjungan pertama ini kendala yang kami hadapi adalah tidak bisa bertemu dengan suami


di karenakan sedang bekerja sehingga proses pengkajian hanya 1 sumber dan tidak melibatkan
suami.  Solusi dari hal tersebut penulias menemui suami pada saat kunjungan berikutnya  untuk
menyampaikan maksud dan tujuan kepada suami pasien.

Dilakukan   intervensi kemudian dilakukan Evaluasi ibu mengerti dengan maksud dan tujuan
yang disampaikan dan bersedia untuk mendiskusikan masalah dan bersedia dikunjungi kembali
untuk dilakukan penkes kepada ibu dan keluarga.

B. Kunjungan Ke-Dua ( Perubahan Perilaku)

Kunjungan kedua dilakukan pada 26  Maret 2022 Pukul 15.00 s/d 17.00 WIB. Pada kunjungan
ini dilakukan pengkajian untuk menggali informasi mengenai identitas dan permasalahan yang ibu
hadapi untuk menegakan diagnosa. Pada saat di lakukan pengkajian di temukan masalah pada
keluarga terdapat ibu hamil Usia kehamilan 25 minggu dengan memiliki riwayat SC pada
39
kehamilan sebelumnya dan memiliki anak berusia kurang dari 2 tahun. Setelah di lakukan
pemeriksaan pada ibu di dapatkan hasil : BB 68, TB 155, TD 110/70 mmHg. Lila 35 cm. Sehingga
di dapatkan diagnosa Ny. A usia 27 tahun,G2P1A0 hamil 25 minggu dengan Kehamilan Resiko
Sangat Tinggi 

Pada Kunjungan kedua ini penulis memutuskan kepada Ny.A untuk memberikan pelayanan


homecare berupa konseling tentang Pentingnya pemeriksaan Kehamilan dan Melakukan
Pemeriksaan ANC Pada Ny.A.

Dari hasil intervensi kemudian dilakukan Evaluasi ibu mengerti dengan materi yang
disampaikan dan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan sesuai dengan apa yang telah
disampaikan.

C. Kunjungan Ke-Tiga (Mengevaluasi)

Kunjungan ketiga dilakukan pada  01 Maret2022 Pukul 15.00 s/d 16.00 WIB. Pada Kunjungan


ketiga ini penulis memutuskan kepada Ny.A untuk memberikan pelayanan homecare berupa
konseling tentang Pentingnya Mengkonsumsi Tablet FE dan Konseling Gizi.

Pada kunjungan ini dilakukan Evaluasi terkait intervensi yang telah di lakukan dengan hasil ibu


paham tentang pemenuhan nutrisi danpentingnya Tablet Fe di masa kehamilan dan dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan serta bersedia mengikuti semua konseling yang diberikan.

D. Kunjungan Ke-Empat (Melakukan pemeriksaan pada ibu sesuai data di Buku KIA )

Kunjungan keempat di lakukan pada hari tanggal 04 Maret 2022 pukul


10.00 s/d 12.00 WIB. Pada Kunjungan ketiga ini penulis memutuskan kepada
Ny.A untuk memberikan pelayanan homecare berupa konseling tentang Kehamilan Resiko Sangat
Tinggi dan memberikan Pemeriksaan ANC .

Dengan didapatkan hasil pemeriksaan tekenan darah 100/60 mmhg, TB : 156 cm BB : 74 kg


LILA : 29cm TFU : 3jr di atas pst DJJ : 140 x/menit . HPHT : 5-08-2021 , TP : 13-05-2022 . Usia
kehamilan 28 minggu. 

Dari hasil intervensi kemudian di lakukan evaluasi dengan hasil Ny.A sudah melakukan


pemeriksaan kehamilan dan Pada kunjungan ini dilakukan Evaluasi terkait intervensi yang telah di

40
lakukan dengan hasil ibu paham tentang Kehamilan Resiko Sangat Tinggi dan dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan serta bersedia mengikuti semua konseling yang diberikan.

E. Kunjungan Ke-Lima 

Kunjungakelimadilakukanpada hari selasa,tanggal 07 Maret 2022 pukul 14.00 s/d 15.00 WIB.
Pada kunjungan ini penulis memutuskan untuk memberikan pelayanan homecare pada
Ny.A tentang Konseling Pentingnya Menjarkan Kehamilan dengan Kb dan IVA.

Dari hasil intervensi dilakukan Evaluasi dengan hasil Ny.S dapat Menjelaskan kembali apa
itu  Pentingnya Menjarkan Kehamilan dengan Kb dan IVA.

F. Kunjungan Ke-Enam (Perubahan Perilaku)

Kunjungan Ke-enam dilakukan pada hari Senin, 10 Maret 2022 pukul 13.00 s/d 14.00 WIB.
Pada kunjungan ini penulis memutuskan untuk memberikan pelayanan homecare pada
Ny.A tentang Perubahan Fisiologis pada ibu hamil Trimester II. 

Dari hasil intervensi dilakukan Evaluasi dengan hasil Ny.A dapat Menjelaskan kembali apa
itu Perubahan Fisiologis tersebut. 

G. Kunjungan Ke-Tujuh (Perubahan Perilaku)

Kunjungan ke tujuh dilakukan pada 13 Maret2022 Pukul 15.00 s/d 16.30 WIB. Pada kunjungan


ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ny.A atas bersedianya untuk selama 1 bulan ini
menjadi pasien untuk kegiatan PKK HOMECARE dan melakukan evaluasi selama kegiatan
berlangsung.

Selanjutnya dilakukan intervensi kemudian dilakukan Evaluasi dengan hasil Ny.A dan


Penulis memberikan cendramata kepada Ny.A .

41
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan Homecare mahasiswa STIkes Abdi nusantara Jakarta telah melakukan
pengumpulan data sesuai dengan harapan dan telah dianalisa di dapatkan prioritas masalah yang
dapat diidentifikasikan oleh mahasiswa STIKes Abdi Nusantara Jakarta. Hasil intervensi terhadap
Ny. S dan keluarga yaitu Masalah pada kehamilan . yaitu dengan melakukan pendekatan terhadap
ibu supaya melakukan pemeriksaan secara rutin sesuai usia kehamilan ibu di paskes kesehatan
terdekat.
Homecare adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komperehensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal mereka yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan akibat dari masalah yang dihadapi ibu.

B. Saran

- Bagi Institusi
Diharapkan program homecare ini dapat terus dilaksanakan terutama pada ibu hamil yang
mengalami mual, muntah dipagi hari, sehingga seluruh keluarga mendapatkan pelayanan kesehatan
yang berkesinambungan dan optimal.

- Bagi Keluarga binaan


a.Diharapkan ibu dan keluarga dapat menerapkan informasi yang telah diberikan dalam kehidupan
sehari-hari setelah program homecare ini berakhir.
b. Diharapkan keluarga ikut berperan aktif dan sadar akan kesehatan keluarganya untuk mewujudkan
keluarga yang sehat dan sejahtera
- Bagi Mahasiswi
Diharapkan mahasiswi secara mandiri dapat melakukan asuhan yang berkesinambungan dalam satu
keluarga binaan sehingga mewujudkan sebuah keluarga yang sadar akan kesehatan.

42
DAFTAR PUSTAKA

Batlibangkes. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia [Internet]. 2018

Bray, G. A., Heisel, W. E., Afshin, A., Jensen, M. D., Dietz, W. H., Long, M., . . . Wadden, T. A. (2018).

The Science of Obesity Management: An Endocrine Society Scientific Statement. Endocrine

Review, 133-153.

Dame, Mery. 2020. Pengertian Osteoporosi, Gejala dan Cara Pengobatannya.

https://www.alodokter.com/osteoporosis (Diakses pada 25 November 2021)

Diana, R., Yuliana, I., Yasmin, G., & Hardinsyah, H. (2013). Faktor Risiko Kegemukan pada Wanita

Dewasa Indonesia. Jurnal Gizi dan Pangan , 1-8.

Fadli, R. (2020, Maret 19). Stres Bisa Sebabkan Obesitas, Ini Alasannya. Retrieved from halodoc:

https://www.halodoc.com/artikel/stres-bisa-sebabkan-obesitas-ini-alasannya

Globocon 2018, WHo 2015

Kemenkes. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik INdonesia No 2 Tahun 2020 Tentang Standart

Antropometri Anak. Retrieved from Kementrian Kesehatan RI:

http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropom

etri_Anak.pdf

Kemenkes RI. (2017). Panduan Pelaksanaan Gerakan Nasional Tekan Obesitas (GENTAS). Jakarta:

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit TIdak Menular, Kementrian Kesehatan RI.

43
LAMPIRAN

A. Kontrak Dengan Pasien Pada Tanggal 22 Febuari 2022

B. Kunjungan Pertama Pada tanggal 23 Febuari 2022

C. Kunjungan Kedua Pada Tanggal 26 Febuari 2022

44
45
46
D. Kunjungan Ketiga Pada Tanggal 1 Maret 2022

47
48
E. Kunjungan Keempat Pada Tanggal 4 Maret 2022

49
50
F. Kunjungan kelima Pada Tanggal 7 Maret 2022

51
52
G.Kunjungan Keenam Pada Tanggal 10 Maret 2022

53
54
H.Kunjungan ketujuh Pada Tanggal 13 Maret 2022

55

Anda mungkin juga menyukai