PADA Ny.A Usia 28 Tahun G2P1A0 Hamil 25-26 Minggu Dengan KRST
DI RT 02 RW 14 Jatibening
Disusun Oleh :
AMANDA DESTA PERMATA
190413004
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan homecare sebagai upaya lanjutan
dari kegiatan kebidanan komunitas.
Laporan ini sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban kelompok setelah
memberikan pelayanan berupa asuhan homecare di RT 002 RW 014 mengenai asuhan
terhadap ibu hamil denganKehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST).
Terlaksananya program kami selama menjalani pelayanan homecare ini berkat
kerjasama, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik moral maupun material. Kami
menyadari keterbatasan kemampuan kami, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang
membangun semangat kami harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Tujuan Kegiatan.....................................................................................................1
C. Manfaat Kegiatan...................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................3
A. Home Care...........................................................................................................3
B. Morning Sicknees...................................................................................................8
BAB III..................................................................................................................12
TINJAUAN KASUS.................................................................................................12
A. Profil Keluarga....................................................................................................12
B. Pengkajian Homecare............................................................................................12
BAB IV..................................................................................................................21
PEMBAHASAN......................................................................................................21
BAB V...................................................................................................................24
PENUTUP..............................................................................................................24
A. Kesimpulan.........................................................................................................24
B. Saran.................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................25
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah salah satu kebutuhan dasar masyarakat, maka kesehatan adalah hak
bagi setiap warga masyarakat yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar. Pengertian
Kesehatan menurut wikipedia adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Widiastuti,
2019).Di Indonesia, kejadian paling pokok yang menjadi masalah kematian yaitu hal utama
tentang persoalan kesehatan. Pada tahun 2015 di negara berkembang, Angka Kematian Ibu
sekitar 239 per 100.000 kelahiran hidup, dibandingkan dengan negara maju yang hanya
mencapai 12 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2018).
Menurut WHO Angka Kematian Ibu (AKI) adalah kematian yang terjadi pada ibu
hamil selama kehamilan atau 42 hari setelah melahirkan yang disebabkan oleh apapun yang
berkaitan atau diperberat oleh kehamilan atau penangannya bukan diakibatkan oleh cedera
atau kecelakaan disetiap 100.000 kelahiran hidup. Di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI)
mengalami penurunan sejak tahun 1991 sampai tahun 2007 yaitu dari 390 menjadi 228 jiwa
per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) pada tahun 2012 mengalami peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) yang signifikan
yaitu sebanyak 359 jiwa per 100.000 kelahiran hidup. Menurut hasil Survei Pendudukan
Antar Sensus (SUPAS) pada tahun 2015 Angka Kematian Ibu mengalami penurunan
sebanyak 305 jiwa per 100.000 kelahiran hidup tetapi masih jauh dari target MDGs tahun
2015 (Kemenkes RI, 2017).
Penyebab lain dari meningkatnya angka kematian ibu adalah komplikasi kehamilan
yang dapat muncul melalui tanda bahaya kehamilan. Berdasarkan penyebab tersebut
kehamilan berisiko tinggi atau komplikasi kehamilan biasanya terjadi karena faktor 4 terlalu
dan 3 terlambat : Faktor 4 Terlalu yaitu: (1) Terlalu muda (kurang dari 20 tahun); (2) Terlalu
tua (lebih dari 35 tahun); (3) Terlalu sering hamil (anak lebih dari 3); (4) Terlalu dekat atau
5
rapat jarak kehamilannya (kurang dari 2 tahun). Faktor 3 Terlambat yaitu: (1) Terlambat
mengambil keputusan untuk mencari upaya medis kedaruratan; (2) Terlambat tiba di fasilitas
kesehatan; (3) Terlambat mendapat pertolongan medis (Kemenkes RI, 2017).
Sebab utama kematian bayi adalah prematuritas. Resiko untuk janin pada presentasi
bokong lebih besar dibandingkan dengan presentasi kepala. Kompliksi pada ibu, persalinan
sungsang dengan penyulit, terdapat 3 peningkatan resiko pada ibu, manipulasi manual di
dalam jalan lahir akan meningkatkan risiko infeksi pada ibu, perasat-perasat intrauterine
terutama pada segmen bawah rahim uterus yang menipis atau pelahiran afteroming head pada
serviks yang belum membuka penuh dapat mengakibatkan ruptur uteri, laserasi serviks atau
keduanya. Manipulasi seperti ini dapat memperluas episiotomi dan robekan perineum yang
dalam (Matricia D.G Silinaung dkk, 2016).
6
B. Tujuan Kegiatan
1.Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan homecare selama 4 minggu di KK Tn.S di RT 02 RW 014
Kelurahan Jatibening Kecamatan Pondokgede Kota Bekasi diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan manajemen kebidanan homecare melalui pendampingan pada ibu dan keluarga.
2.Tujuan Khusus
Mahasiswa bersama dengan Keluarga mampu :
a.Melakukan pengumpulan data
b.Mengindentifikasi masalah kebidanan dan kebutuhannya
c.Mengidentifikasi masalah potensial
d.Menentukan prioritas masalah
e.Membuat perencanaan untuk mengatasi masalah
f. Melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan
g.Melakukan evaluasi tindakan
C. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai salah satu evaluasi bagi penerapan mata kuliah Homecare serta pencapaian target proses
pembelajaran bagi mahasiswa kebidanan.
2. Bagi Puskesmas
Sebagai bahan masukan (informasi) bagi wilayah kerja puskesmas jatibening,sehingga dapat
diketahui masalah-masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja PKM Jatibening khususnya di
lingkungan keluarga RT 02, RW 014 dan membantu meningkatkan peran serta masyarakat dalam
program kesehatan.
3. Bagi Keluarga
7
D. Ruang Lingkup Kegiatan
Data primer diambil melalui wawancara secara terarah dan pengamatan langsung
kepada keluarga yang didata,sedagkan data sekunder di ambildari KK Tn.S di RT 02 RW
014. Kegiatan selanjutnya adalah menyusun perencanaan asuhan pada KK Tn.S yang sesuai
dengan prioritas masalah tersebut.Selain itu dilakukan penyususnan laporan hasil kegiatan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Home Care
1. Pengertian Home Care
Home care merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang dilakukan ditempat tinggal
keluarga untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan keluarga. Home care
mengutamakan pemenuhan kepuasan pasien melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang berkualitas tanpa melanggar kode etik dan standar mutu pelayanan profesi (Fahrepi dkk,
2019). Pasien yang memerlukan perawatan di rumah umumnya mempunyai masalah fisik,
sosio-ekonomi, dan psikologi yang beragam. Beberapa pasien berada dalam kondisi yang
tidak stabil secara medis mungkin menderita masalah akut seperti infeksi luka atau kondisi
kronis yang semakin memburuk seperti masalah pada paru-paru. Dalam kondisi seperti itu
biasanya pasien memerlukan pengobatan dan peralatan di rumah, pengkajian secara
professional, pendidikan dan perubahan terapi. Beberapa pasien yang lain mungkin memiliki
kondisi yang stabil secara medis tetapi mereka memerlukan perawatan jangka panjang untuk
mencegah kondisi yang semakin buruk dan menghindari perawatan di rumah sakit (Rahmi &
Ramadhanti, 2017)
Di beberapa Negara maju, home care bukan merupakan sebuah konsep yang baru.
Konsep ini telah dikembangkan oleh William Rathon sejak tahun 1859 di Liverpool yang
dinamakan perawatan di rumah dalam bentuk kunjungan tenaga keperawatan ke rumah untuk
mengobati pasien yang sakit dan tidak bersedia dibawa ke rumah sakit. Perawatan di rumah
juga dilakukan dengan memberikan perawatan kepada pasien yang memiliki status ekonomi
rendah, kondisi sanitasi buruk, kebersihan diri dan lingkungan dan gizi buruk sehingga
beresiko terhadap berbagai jenis infeksi yang umum ditemukan di masyarakat. Oleh karena
itu dibutuhkan pengetahuan berbagai bidang seperti dinamika keluarga, kegiatan cultural,
nilai-nilai spiritual dan prinsip-prinsip komunikasi dalam pemberian layanan home care
(Rahmi & Ramadhanti, 2017).
9
2. Sasaran Pelayanan Home Care
a) Ibu
b) Keluarga
Tujuan dari pelayanan home care adalah untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan
komplikasi akibat dari penyakit serta pemenuhan kebutuhan dasar pasien dan keluarga.
Lingkungan di rumah dirasa lebih nyaman bagi sebagian pasien dibandingkan dengan
perawatan di rumah sakit. Hal ini berpengaruh pada proses penyembuhan pasien yang
cenderung akan lebih cepat masa penyembuhannya jika mereka merasa nyaman dan bahagia
(Fahrepi, 2019).
2.Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan merupakan perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yaitu
cara merespon, secara pasif maupun aktif. Pasif berkaitan dengan pengetahuan, cara bersikap,
gambaran penyakit serta rasa sakit yanga ada pada dirinya dan diluar dirinya. Aktif berarti
tindakan yang dilakukan sehubungan dengan penyakit dan sakit tersebut. Perilaku terhadap
sakit dan penyakit akan berkaitan dengan pencegahan penyakit, yakni:
a.Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (Health Promotion
Behaviour). Misalnya makan makanan yang bergizi, olahraga, dsb.
b.Perilaku pencegahan penyakit (Health Prevention Behaviour), adalah respons untuk melakukan
pencegahan penyakit, misalnya: tidur memakai kelambu untuk mencegah penyakit gigitan
nyamuk malaria, imunisasi dsb. Termasuk juga perilaku untuk tidak menularkan penyakit
kepada orang lain.
10
c.Perlaku sehubungan dengan pencarian pengobatan (Health Seeking Behaviour), yaitu perilaku
untuk melakukan atau mencari pengobatan, misalnya berusaha mengobati sendiri
penyakitnya atau mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas kesehatan modern (puskesmas,
mantri, dokter praktik dsb) maupun ke fasilitas kesehatan tradisional (dukun, sinshe, dan
sebagainya).
2) Perlaku sehubungan dengan pembuangan air kotor, yang menyangkut segi-segi hygiene
pemeliharaan teknik dan penggunaannya.
3) Perilaku sehubungan dengan limbah, baik limbah padat maupun limbah cair. Termasuk
didalamnya sistem pembuangan sampah dan air limbah serta dampak pembuatan limbah
yang tidak baik.
4) Perilaku sehubungan dengan rumah yang sehat, yang meliputi ventilasi, pencahayaan, lantai,
dan sebagainya.
3.Perencanaan
11
menetapkan tindakan kebidanan yang akan dilakukan dalam mengatasi masalah (diagnosa
kebidanan). Bidan dituntut memiliki kemampuan berpikir analitik dan rasional.
Rencana intervensi dapat dibuat bersama dengan klien penerima pelayanan home
care. Perencanaan yang baik setidaknya memuat 6 unsur pertanyaan, yaitu :
a.Asuhan apa yang dilakukan?
4.Pelaksanaan
5.Evaluasi
Langkah akhir dari pelayanan home care adalah evaluasi untuk mengetahui ketetapan
dan kesempurnaan dari tujuan dan pelaksanaan yang telah ditetapkan. Dalam perencanaan,
evaluasi sangat berperan terutama menetapkan tindakan kebidanan untuk mengatasi masalah
pada masyarakat atau komuniti. Bidan harus mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan
asuhan kebidanan yang diberikan kepada masyarakat atau komuniti.
12
1. Pengertian Kehamilan Resiko Sangat Tinggi
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya
dan komplikasi yang lebih besar baik pada ibu maupun pada janin dalam kandungan dan
dapat menyebabkan kematian, kesakitan, kecacatan, ketidak nyamanan dan ketidak
puasan.Dengan demikian untuk mengahadapi kehamilan atau janin risiko tinggi harus
diambil sikap proaktif, berencana dengan upaya promotif dan preventif.
Sampai pada waktunya, harus diambil sikap tepat dan cepat untuk menyelamatkan ibu
dan bayinya atau hanya dipilih ibunya saja. Keadaan yang dapat meningkatkan risiko
kematian ibu secara tidak langsung disebut sebagai faktor risiko, semakin banyak faktor
risiko yang ditemukan pada kehamilan maka semakin tinggi pula risikonya.Komplikasi pada
saat kehamilan dapat dikategorikan dalam risiko kehamilan, sebanyak 90% penyebab
kematian terjadi karena komplikasi obstetric yang tidak terduga saat kehamilan, saat
persalinan atau pasca persalinan dan 15% kehamilan diperkirakan berisiko tinggi dan dapat
membahayakan ibu dan janin.
13
o Depresi.
Depresi yang tidak diobati atau beberapa obat yang digunakan untuk mengobati depresi
memiliki risiko pada kesehatan dan keselamatan bayi Anda. Jika Anda memang sedang
mengonsumsi antidepresan dan baru tahu Anda hamil, jangan menghentikannya secara tiba-
tiba, segera konsultasikan hal ini pada dokter.
o Tekanan darah tinggi.
Hipertensi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan janin Anda tumbuh lambat
dan meningkatkan risiko Anda untuk melahirkan prematur. Komplikasi lain yang terkait
dengan tekanan darah tinggi adalah preeklampsia dan abrupsio plasenta, suatu kondisi serius
di mana plasenta terpisah sebagian dari rahim sebelum bayi lahir.
o HIV atau AIDS.
Jika Anda memiliki HIV atau AIDS, bayi Anda kemungkinan besar bisa terinfeksi sebelum
kelahiran, saat persalinan, atau saat Anda menyusui. Namun, pengobatan bisa mengurangi
risiko ini.
o Lupus.
Lupus dan penyakit autoimun lainnya dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur,
preeklampsia, dan bayi berat lahir sangat rendah. Kehamilan juga bisa memperparah kondisi
ini.
o Kegemukan.
Memiliki indeks massa tubuh berlebihan sebelum kehamilan membuat Anda berisiko lebih
besar untuk terkena diabetes gestasional, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi selama
kehamilan. Saat melahirkan, Anda mungkin hanya bisa menjalani persalinan sesar.
o Penyakit tiroid.
Gangguan Tiroid baik hipotiroidisme maupun hipertiroidisme dapat meningkatkan masalah
keguguran, preeklampsia, berat badan lahir rendah, dan melahirkan prematur.
o Diabetes.
Diabetes yang tidak dikendalikan dapat meningkatkan risiko cacat lahir, tekanan darah tinggi,
melahirkan bayi prematur, dan bayi juga berisiko lahir dengan berat berlebih (makrosomia).
Hal ini juga bisa meningkatkan risiko masalah pernapasan, kadar glukosa rendah, dan ikterus.
Kehamilan risiko tinggi tidak hanya disebabkan oleh penyakit yang dimiliki ibu
sebelum kehamilan, tapi juga bisa disebabkan karena gaya hidup tidak sehat seperti
mengonsumsi minuman beralkohol, merokok, dan penyalahgunaan obat. Hal-hal ini bisa
meningkatkan risiko bayi lahir mati, prematur, berat badan lahir rendah, dan cacat lahir.
b. Komplikasi kehamilan
14
Ibu yang dinyatakan sehat sebelum hamil (tanpa kondisi medis yang mendasarinya)
juga berisiko memiliki kehamilan risiko tinggi. Masalah kehamilan yang bisa terjadi dan
meningkatkan risiko kehamilan Anda adalah sebagai berikut:
o Cacat lahir.
Cacat lahir sebenarnya bisa dideteksi melalui USG atau pengujian genetik sebelum kelahiran.
Jika cacat lahir pada janin sudah didiagnosis, maka Anda harus mendapatkan perhatian dan
perawatan ekstra dari para tenaga medis.
o Diabetes gestasional.
Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi selama kehamilan. Diabetes
gestasional yang tidak segera mendapatkan penanganan membuat Anda memiliki risiko
melahirkan prematur, tekanan darah tinggi, dan preeklampsia. Konsultasikan dengan dokter
untuk penanganannya lebih lanjut.
o Perkembangan janin lambat.
Perkembangan janin biasanya akan selalu masuk ke dalam pemeriksaan penting setiap kali
Anda berkunjung ke dokter kandungan. Dalam beberapa kasus, jika janin tidak berkembang
sebagaimana mestinya, Anda memerlukan pengawasan ekstra dari tenaga medis hal ini
meningkatkan kehamilan risiko tinggi dengan melahirkan secara prematur.
o Hamil kembar.
Kehamilan kembar termasuk berisiko tinggi karena bisa meningkatkan risiko Anda untuk
melahirkan secara prematur. Kehamilan kembar juga sangat memengaruhi kondisi fisik
Anda.
o Preeklampsia.
Kondisi serius ini biasa terjadi saat kehamilan trimester kedua, Anda akan mengalami
tekanan darah tinggi. Preeklampsia bisa memengaruhi perkembangan janin dan kesehatan
Anda. Gangguan kehamilan ini juga meningkatkan kelahiran prematur.
Mengonsumsi vitamin asam folat setidaknya 400 mikrogram per hari sebelum
15
dan selama 3 bulan pertama kehamilan dapat membantu mencegah cacat tubuh pada
bayi, terutama saraf tulang belakang dan otak. Beberapa vitamin pra-kehamilan
mengandung 800-1000 mikrogram asam folat yang masih tergolong aman. Namun
sebaiknya hindari mengonsumsi lebih dari 1000 mikrogram asam folat.
16
BAB III
TINJAUAN SITUASI
Table 3.1
STRUKTUR KELUARGA
Kepala Keluarga
Bpk. Setiadi
Istri
Ny. Anita Harianti
Anak
M. Arbani
17
SURVEY KESEHATAN MASYARAKAT
(KEBIDANAN KOMUNITAS)
KEPENDUDUKAN
Daftar nama anggota keluarga yang tinggal, berdasarkan lamanya tinggal (selama satu
tahun)
N Nama L/ Umu Hubunga Pendidika Agam Pekerjaa
o KK & P r n n a n
anggota terhadap
keluarga KK
1. Setiadi L 30 Suami SMA Islam Karyawa
n Swasta
2. Anita P 28 Istri SMA Islam
Harianti IRT
3. L 2 th Anak Belum Islam
M.Arban Sekolah -
i
Apakah ada anggota keluarga yang pindah dalam satu tahun ini ? = Ya/Tidak
Bila Ya, sebutkan …………………….. orang
Apakah ada anggota keluarga baru dalam satu tahun ini ? = Ya/Tidak
Bila Ya, sebutkan …………………….. orang
STATUS KESEHATAN
A. Kesakitan
1.Daftar nama anggota keluarga yang sakit selama satu bulan terakhir
No Nama Keluhan/penyakit Pengobatan
Tidak Praktik Puskesmas/
18
berobat Medis RS
B. Kematian
Daftar anggota keluarga yang meninggal periode satu tahun terakhir
No Nama Umur Pengobatan Sebab kematian
Keterangan : apabila yang meninggal bayi, maka ukuran waktu meninggal adalah hari
A.Kesehatan ibu
1) Kehamilan
Nama keluarga yang hamil Ny.A_____________ G:2P:1 A:0
Umur kehamilan :1-< 4 bln, 4-< 7 bln, 7-< 9 bln atau>9 bln
Periksa kehamilan : a. Ya b. Tidak
- Bila Ya, di : Puskesmas Kec.Makasar
Frekuensi :
Umur kehamilan 1 – < 28 mg 28 - < 36 mg 36 - < 38 mg 38 - > 40 mg
Frekuensi Periksa 2x
19
- Ya : (a) sudah dibaca (b) belum dibaca
- Tidak
5.Riwayat Keguguran :
- Ya, usia kehamilan : _______________ ditolong oleh : __________________
- Tidak
6.Masalah kehamilan/riwayat obstetrik saat ini :
a.________________________
b.________________________
7.Pengetahuan tentang perawatan payudara :
a. baik (>75%) b. cukup (50%-75%) c. kurang (<50%)
a)Bagaimana cara ibu melakukan perawatan payudara selama hamil?
b) apa yang ibu pergunakan untuk melakukan perawatan payudara ?
c)Berapa kali waktu yang tepat untuk ibu melakukan perawatan payudara ?
d) apa tujuan dilakukannya perawatan payudara ?
e)apakah ada keluarga yang mengalami kanker payudara?
Biaya AKI
Skore
wanita hamil 2
Kelompok FR I (APGO) :
1. Primi Muda 4 Ada Potensi Gawat - Rujukan Dini
2. primi tua 4 Obstetrik (APGO) Berencana (RDB)
3. Primi tua sekunder 4 - Rujukan Dalam
4. Anak terkecil < 2 th 4 Rahim (RDR)
5. Grande multipara 4
6. Umur ibu > 35 th 4
7. TB < 145 cm 4
8. Pernah Abortus 4
9. pers y.l dengan tindakan 4
10. Bekas SC
8 Ada Gawat Obstetrik - Rujukan Dini
(AGO) Berencana (RDB)
Kelompok FR II (AGO) - Rujukan Dalam
1. Penyakit ibu 4 Rahim (RDR)
2. PER
4
3. Gemelli 4
4. Hidramnion
4
5. IUFD 4
6. Hamil lewat waktu 4 Ada Gawat Darurat Rujukan Tepat Waktu
Kelompok FR III (AGDO) Obstetrik (AGDO) (RTW)
1. Perdarahan Antepartum 8 Komplikasi Obstetrik
2. PEB / Eklampsia (KO)
8 Rujukan Tepat Murah Turun
Dini Waktu (RTW)
Kelompok Resiko Jumlah Kompli kasi
skore Mahal Naik
Persalinan Lanjut Rujukan
KRR 2
KRT 6 – 10 Terlambat Biaya AKI
(RTlt)
KRST > 12
20
21
2) Persalinan (Umur bayi maksimal 11 bulan 29 hari)
Nama ibu yang bersalin :
Tanggal persalinan :
Nama bayi :
Jenis kelamin :
3) Ibu nifas
a.Adakah ibu nifas : Ya/Tidak
b.Post partum hari ke :
c.PPV (Perdarah Pervaginam) / Lochea :
CU (Kontraksi Uteri) :
TFU (Tinggi Fundus Uteri) :
d.Adakah masalah laktasi : Ya/Tidak
e.Pengetahuan ibu tentang laktasi : Baik/Cukup/Kurang
1) Adakah pantangan makanan pada ibu nifas?
2) apa yang perlu ibu lakukan sebelum menyusui bayinya ?
3) berapa jam kah waktu yang diperlukan bagi ibu nifas untuk istirahat dalam sehari?
4) berapa banyak ibu minum dalam sehari saat menyusui?
f. Apakah melakukan pemeriksaan ibu nifas : Ya/Tidak
g.Pemeriksaan ibu nifas di :
1) Dokter 3) Posyandu
2) Bidan 4) Puskesmas/RS
h.Mendapatkan vitamin A: Ya/Tidak
4) Ibu meneteki
a. Ada/Tidak
b. Usia bayi yang diteteki
1) 0-6 bulan 3) >1-2 tahun
2) >6-12 bulan 4) Lebih 2 tahun
c. Pengetahuan ibu tentang cara dan frekuensi meneteki yang benar: Baik /Cukup /Kurang
1) bagaimanakah cara menyusui yang benar?
2) apa tanda bayi sudah kenyang ?
3) bolehkah memberikan susu ke pada bayi menggunakan dot?
4) apa yang ibu ketahui tentang ASI eksklusif?
d. Frekuensi meneteki bayinya ? per 1 jam
e. Periksa ibu meneteki
f. Apakah memperoleh Fe buteki : Ya/Tidak
22
2) Riwayat kelahiran
a.Lahir spontan (Menangis Kuat/Tidak Menangis)
b.Dengan bantuan alat
c.Operasi/SC
3) Berat badan lahir : gr Berat Badan sekarang : gr
4) Imunisasi yang diperoleh
a.BCG : Ya/Tidak
b.Hepatitis B 0 : Ya/Tidak
5) Lepasnya tali pusat : 1 (satu) minggu/lebih 1 (satu) minggu
6) Perawatan tali pusat
a)Dengan alkohol/tidak dengan alkohol
b) Dengan bethadine/tidak dengan bethadine
c)Dengan ramuan jamu-jamuan/tidak dengan jamu-jamuan
7) Makanan pokok
a)ASI saja
b) PASI
c)Lain-lain _________________
b.Imunisasi:
1.HB0
2.BCG
3.DPT,HIB,HB I, II, III
4.Polio I, II, III, IV
5.IPV
6.Campak
c.Imunisasi Lanjutan
1.DPT, HIB, HB
23
2.Campak
6) Cek status gizi anak pada KMS (melihat berat badan anak)
a)Normal (BB diatas garis titik-titik) : ____1______anak
b) Kurus (BB antara garis titik dg garis merah) : ________ anak
c)Kurus Sekali (BB dibawah garis merah) : ________________anak
24
1) Makanan kering : chiki, kerupuk, permen, dan lain-lain
2) Gorengan
3) Buah-buahan
25
2) Melaksanakan hubungan seks
d.Keluhan 3 bulan terakhir : Ada/Tidak
10) Andropause
a.Duda : Ya/Tidak
b.Penurunan daya seksual : Ada/Tidak
c.Keluhan sakit 3 bulan terakhir : Ada/Tidak
26
e.Apotik
e.Kembangkan informasi lain
1.Alasan tidak berKB : Sedang Hamil
2.Keluhan setelah ikut KB : .........................................
3.Pengetahuan tentang manfaat KB : Baik/Cukup/Kurang
a)Sebutkan macam-macam alat kontrasepsi yang ibu ketahui ?
b) Apa yang ibu ketahui tentang manfaat KB
4.Peran keluarga terhadap KB : Mendukung/Tidak mendukung
27
5.Apakah ada anggota keluarga yang merokok
a.ya b. tidak
20 ) Asuransi Kesehatan apa yang keluarga gunakan selain BPJS ? tidak ada
28
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
KUNJUNGAN AWAL
No Reg : 0000
Nama Pengkaji : Amanda Desta Permata
Hari/tanggal : Sabtu, 26 Febuari 2022
WaktuPengkajian : 15 : 00 WIB
TempatPengkajia
n : Rumah Ny.A
DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
3. Quick cek
us s us a
Bunda b
Aliyah ul
30
a
2 Hamil ini
7. Riwayat kesehatan
2 Hipertensi √
3 DM √
4 Asma √
5 Hepatitis √
6 IMS/HIV √
7 TBC √
8 Ginjal kronis √
9 Malaria √
10 Epilepsi √
11 Kejiwaan √
12 Kelainan kongenital √
13 Alergi obat /makanan √
14 Kecelakaan √
15 Tranfusi darah √
16 GolonganDarah √ B+
17 RiwayatOperasi √
18 Obatrutin yang dikonsumsi √
19 Thalasemia dangan √
gangguan hematologi
Riwayat imunisasi TT :
TT I : Sekolah Dasar
TT II : Sekolah Dasar
31
TT III :-
TT IV :-
TT V :-
Golongandarah : B+
8. Riwayat kontrasepsi
Kontrasepsi yang pernah digunakan : kb suntik 3 bulan
Kontrasepsi terakhir sebelum hamil : kb suntik 3 bulan
Keluhan dalam penggunaan kontrasepsi : tidak ada
9. Riwayat sosial ekonomi
Usia pertama menikah: 26 tahun
Status perkawinan: syah, 1 kali.
Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan dan kesiapan persalinan: Sangat senang, karena
merupakan kehamilan yang diinginkan dan kebutuhan ibu selama hamil sudah di siapkan dan
keluarga juga sudah mulai mempersiapkan kebutuhan untuk persalinan ibu
Dukungan keluarga : keluarga sangat mendukung ibu dalam kehamilannya dan membantu
pekerjaan dirumah
Pengambil keputusan dalam keluarga: suami
Kebiasaan/pola makan dan minum:
- Makan : Frekuensi : 3-4 kali, porsi : Nasi satu piring, Sayur dan lauk pauknya, dan buah 1 kali sehari
( sedikit tapi sering )
Menu : Nasi, ikan / telur, tempe / tahu, Sayur dan buah
Nafsu makan : tidak terganggu
- Minum : 8-9 gelas/ hari kurang lebih 3 liter
Kondisi rumah: Bersih, tidak bising, ada ventilasi, sanitasi mengalir
Kebiasaan merokok, obat-obatan dan alkohol: Tidak ada
Beban kerja dan aktivitas sehari-hari: aktivitas rumah tangga seperti menyapu, mengepel rumah,
mencuci pakaian, memasak. Dilakukan ibu secara bertahap
Seksualitas: frekuensi : 1kali dalam 1 minggu, keluhan : Tidak ada keluhan
Kekerasan dalam rumah tangga: Ibu mengaku suaminya tidak pernah melakukan kekerasan, dan
tidak terlihat tanda kekerasan dalam rumah tangga
Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan untuk persalinan : BPM
Keinginan ibu memberikan ASI eksklusif : Sangat ingin, Karena anak pertama diberi Asi ekslusif
Rencana ibu memberikan ASI: ibu menginginkan 2 Tahun
DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran : Composmetis
32
2. Keadaan umum : Baik
3. Keadaan emosional : Stabil
4. TB : 156cm BB sebelumhamil: 61kg IMT:20
BB saat hamil: 74kg
5. TTV
Tekanan darah : 110/70mmHg Nadi: 84x/menit
Respirasi : 20x/menit Suhu : 36,8°C
6. Head to toe
Wajah: Simetris, Tidak pucat, Tidak ada edema
Kepala dan rambut: Rambut hitam, bersih, tidak berbau, tidak ada ketombe, rambut tidak mudah
rontok
Mata: simetris, konjungtiva : Tidak Pucat, sklera : Tidak Kuning
Hidung: Bersih, Tidak ada polip, Tidak ada sekret
Mulut : Bersih, tidak berbau, tidak sariawan, tidak ada karies, Tidak ada epulis
Telinga:Simetris, tidak ada pengeluaran serumen, tidak ada gangguan pendengaran
Leher: Pembesaran kelenjar getah bening : Tidak
Pembesaran kelenjar thyroid : Tidak
Payudara: Simetris, aerola kehitaman, tidak bengkak, tidak kemerahan, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada benjolan, belum ada pengeluaran
Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada bekas luka operasi
TFU : 26 cm
Leopold I : Teraba satu bagian bulat, lunak tidak melenting
seperti bokong
Leopold II : Kanan : Teraba bagian bagian kecil seperti
ekstremitas
Kiri : Teraba bagian panjang keras seperti papan yaitu punggung
Leopold III : Teraba satu bagian bulat, keras, melenting seperti kepala, belum masuk
PAP
Leopold IV : konvergen
DJJ :140 x/menit, irama: teratur
Punktum Maksimum : 3 jari dibawah pusat sebelah kiri
Ekstremitas atas dan bawah : Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada varises.
Tidak bengkak, ridak ada kekakuan sendi
Anogenital:
33
- Tukak/luka : Tidak ada luka
- varises : Tidak ada varises
- kelenjar scene : Tidakada pengeluaran
- kelenjar bartholin : Tidakadapembesaran
- haemoroid : Tidak ada haemoroid
CVAT: nyeri ketuk : kanan (-) kiri (-)
Refleks patella : kanan (+) kiri (+)
7. Pemeriksaan penunjang
HB : 12,8 gr%
HBsAg : NonReaktif
TPHA : NonReaktif
Reduksi Urine : Negatif
Protein Urine : Negatif
ANALISIS
Ny.A usia 28 th G2P1A0 Hamil 26 minggu 5 hari, Janin Tunggal Hidup Intra Uterin Presentasi
Kepala
PENATALAKSANAAN
1.Melakukan inform consent dan inform choice untuk persetujuan tindakan (ibumenyetujui)
2.Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan bahwa saat ini kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik.
(ibu sudah mengerti dan sudah mengetahui keadaannya dan keadaan janinnya).
3.Memberitahu ibu usia kehamilan 36 minggu 5 hari, dan tafsiran persalinannya pada tanggal 5 Mei
2022. (Ibu mengetahuinya)
4.Menginformasikan bahwa ibu mengalami sering buang air kecil (BAK) hal ini merupakan keadaan
yang fisiologis dikarenakan terjadi perubahan hormon pada ibu sehingga menyebabkan aliran
darah dan cairan keginjal semakin cepat, sehingga ibu jadi sering BAK selain itu pertumbuhan
janin juga dapat menekan kansung kemih (vesika urinaria) sehingga ibu menjadi lebih sering
buang air kecil (ibu mengerti dan memahaminya)
5.Menginformasikan kepada ibu untuk mengurangi minum sebelum tidur agar mengurangi frekuensi
berkemih dimalam hari, hindari minuman berkafein seperti kopi, teh atau minuman bersoda, saat
ibu berkemih anjurkan untuk condongkan tubuh agak depan agar kandung kemih benar-benar
kosong. (ibu mengerti dan akan melakukannya)
34
6.Menginformasikan kepada ibu untuk mempertahankan dan atau meningkatkan kebutuhan/asupan
nutrisinya. Tidak menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan cepat saji. (ibu mengerti dan
akan melakukannya)
7.Menganjurkan ibu untuk olahraga ringan seperti berjalana keliling rumah atau jalan – jalan pagi. (ibu
mengerti dan akan melakukannya)
8.Menginformasikan kepada ibu untuk tetap istirahat yang cukup, istirahat siang ± 1-2 jam dan
isitirahat malam ± 8 jam (ibu mau dan akan melakukannya)
9.Memberitahu ibu tanda – tanda persalinan :
- Keluarnya air – air/bloodshow dari kemaluan
- Mulas yang semakin sering dan kuat
(ibu sudah megerti dan dapat mengulanginya kembali)
10. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI esklusif selama 6 bulan tanpa makanan dan minuman
apapun terkecuali obat. (ibu mau dan akan melakukannya)
11. Menginformasikan kepada ibu untuk persiapan persalinan seperti dana, pakain ibu dan bayi,
kendaraan dan donor darah. (ibu mengerti dan akan melakukannya)
35
PERENCANAAN PELAKSANAAN
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Kunjungan Pertama ( Perubahan Pengetahuan Keluarga)
38
Pada kunjungan pertama dilakukan pada hari sabtu, tanggal 23 Februari 2022 pukul 15.00 s/d
16.50 WIB. Saya melakukan pendekatan untuk menjalin hubungan baik dengan keluarga sehingga
adanya trust antara mahasiswa dan ibu dengan
cara memperkenalan diri,penyampaian maksud dan tujuan, mencari persamaan danmembuat ibu
agar merasa nyaman sehingga terciptanya rasa percaya antara ibu
dan mahasiswa. Pada saat dilakukan pendekatan ibu bersikap terbuka sehinggamemudahkan untuk
menggali masalah.
Upaya yang di lakukan pada kunjungan pertamaadalah memberikan
penjelasan, maksud dan tujuanuntuk membangun pendekatan terhadap ibu dan keluarga serta
mampu untuk membuat ibu yang dihadapi saat ini yang bertujuan
untuk menyelesaikan masalah dengancara membuat perencanaan dan memberikanpenyuluhan/
konseling bersama sehingga masalah dapat terselesaikan dengan baik.
Dilakukan intervensi kemudian dilakukan Evaluasi ibu mengerti dengan maksud dan tujuan
yang disampaikan dan bersedia untuk mendiskusikan masalah dan bersedia dikunjungi kembali
untuk dilakukan penkes kepada ibu dan keluarga.
B. Kunjungan Ke-Dua ( Perubahan Perilaku)
Kunjungan kedua dilakukan pada 26 Maret 2022 Pukul 15.00 s/d 17.00 WIB. Pada kunjungan
ini dilakukan pengkajian untuk menggali informasi mengenai identitas dan permasalahan yang ibu
hadapi untuk menegakan diagnosa. Pada saat di lakukan pengkajian di temukan masalah pada
keluarga terdapat ibu hamil Usia kehamilan 25 minggu dengan memiliki riwayat SC pada
39
kehamilan sebelumnya dan memiliki anak berusia kurang dari 2 tahun. Setelah di lakukan
pemeriksaan pada ibu di dapatkan hasil : BB 68, TB 155, TD 110/70 mmHg. Lila 35 cm. Sehingga
di dapatkan diagnosa Ny. A usia 27 tahun,G2P1A0 hamil 25 minggu dengan Kehamilan Resiko
Sangat Tinggi
Dari hasil intervensi kemudian dilakukan Evaluasi ibu mengerti dengan materi yang
disampaikan dan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan sesuai dengan apa yang telah
disampaikan.
40
lakukan dengan hasil ibu paham tentang Kehamilan Resiko Sangat Tinggi dan dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan serta bersedia mengikuti semua konseling yang diberikan.
E. Kunjungan Ke-Lima
Kunjungakelimadilakukanpada hari selasa,tanggal 07 Maret 2022 pukul 14.00 s/d 15.00 WIB.
Pada kunjungan ini penulis memutuskan untuk memberikan pelayanan homecare pada
Ny.A tentang Konseling Pentingnya Menjarkan Kehamilan dengan Kb dan IVA.
Dari hasil intervensi dilakukan Evaluasi dengan hasil Ny.S dapat Menjelaskan kembali apa
itu Pentingnya Menjarkan Kehamilan dengan Kb dan IVA.
Kunjungan Ke-enam dilakukan pada hari Senin, 10 Maret 2022 pukul 13.00 s/d 14.00 WIB.
Pada kunjungan ini penulis memutuskan untuk memberikan pelayanan homecare pada
Ny.A tentang Perubahan Fisiologis pada ibu hamil Trimester II.
Dari hasil intervensi dilakukan Evaluasi dengan hasil Ny.A dapat Menjelaskan kembali apa
itu Perubahan Fisiologis tersebut.
41
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Homecare mahasiswa STIkes Abdi nusantara Jakarta telah melakukan
pengumpulan data sesuai dengan harapan dan telah dianalisa di dapatkan prioritas masalah yang
dapat diidentifikasikan oleh mahasiswa STIKes Abdi Nusantara Jakarta. Hasil intervensi terhadap
Ny. S dan keluarga yaitu Masalah pada kehamilan . yaitu dengan melakukan pendekatan terhadap
ibu supaya melakukan pemeriksaan secara rutin sesuai usia kehamilan ibu di paskes kesehatan
terdekat.
Homecare adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komperehensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal mereka yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan akibat dari masalah yang dihadapi ibu.
B. Saran
- Bagi Institusi
Diharapkan program homecare ini dapat terus dilaksanakan terutama pada ibu hamil yang
mengalami mual, muntah dipagi hari, sehingga seluruh keluarga mendapatkan pelayanan kesehatan
yang berkesinambungan dan optimal.
42
DAFTAR PUSTAKA
Bray, G. A., Heisel, W. E., Afshin, A., Jensen, M. D., Dietz, W. H., Long, M., . . . Wadden, T. A. (2018).
Review, 133-153.
Diana, R., Yuliana, I., Yasmin, G., & Hardinsyah, H. (2013). Faktor Risiko Kegemukan pada Wanita
Fadli, R. (2020, Maret 19). Stres Bisa Sebabkan Obesitas, Ini Alasannya. Retrieved from halodoc:
https://www.halodoc.com/artikel/stres-bisa-sebabkan-obesitas-ini-alasannya
Kemenkes. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik INdonesia No 2 Tahun 2020 Tentang Standart
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropom
etri_Anak.pdf
Kemenkes RI. (2017). Panduan Pelaksanaan Gerakan Nasional Tekan Obesitas (GENTAS). Jakarta:
43
LAMPIRAN
44
45
46
D. Kunjungan Ketiga Pada Tanggal 1 Maret 2022
47
48
E. Kunjungan Keempat Pada Tanggal 4 Maret 2022
49
50
F. Kunjungan kelima Pada Tanggal 7 Maret 2022
51
52
G.Kunjungan Keenam Pada Tanggal 10 Maret 2022
53
54
H.Kunjungan ketujuh Pada Tanggal 13 Maret 2022
55