Jika sesak napas tidak disebabkan oleh keadaan darurat medis, ada
beberapa perawatan di rumah yang efektif untuk membantu
meringankan kondisi ini.
Berbagai penyebab sesak napas pada anak
Pilek
Pilek pada anak merupakan salah satu penyakit pernapasan yang paling
umum. Meski begitu, pilek tidak boleh dianggap remeh karena dapat menjadi
penyebab sesaknya napas anak.
Kondisi ini juga bisa terjadi saat balita iseng memasukkan benda asing
berukuran kecil ke dalam mulutnya. Bila benda asing yang masuk ke dalam
saluran napas tidak bisa dikeluarkan, anak dapat kekurangan oksigen
Hal ini dapat semakin memperburuk kondisinya. Itu sebabnya, anak yang
tersedak harus segera diatasi supaya tidak semakin parah
3. Alergi
Alergi, entah itu yang dipicu oleh makanan atau zat terhirup, seperti debu,
bulu binatang, atau serbuk sari, dapat membuat sesak napas pada anak
Ketika anak terpapar alergen (zat penyebab alergi), maka sistem imun
tubuhnya akan otomatis menghasilkan antibodi bernama histamine
Sayangnya, pada anak dengan alergi, histamin dalam tubuhnya justru
bekerja secara berlebihan saat melawan zat-zat yang sebenarnya tidak
dianggap berbahaya
Akibatnya, sejumlah reaksi alergi akan muncul pada tubuh anak, seperti
batuk, demam, flu, hingga infeksi saluran pernapasan. Anda juga harus
mewaspadai risiko reaksi alergi parah yang disebut anafilaksis
4. Cemas berlebihan
Rasa cemas anak yang berlebih, entah karena sedang ketakutan atau gugup,
dapat menjadi pemicu sesak napas.
Rasa cemas membuat tubuh berada pada kondisi fight-or-flight alias respons
stres yang pada akhirnya memicu serangan panik.
Nah, serangan panik inilah yang bisa membuat anak Anda tidak bisa bernapas
lebih lega atau terasa sesak
5. Obesitas
Anak yang obesitas bahkan cenderung kesulitan bernapas lega saat
beraktivitas ringan, misal berjalan 100 meter ke depan rumah atau naik
tangga yang tidak curam.
Kesulitan napas ini disebabkan oleh penumpukan lemak di sekitar perut dan
dada yang menghambat kerja otot-otot saluran napas.
Hal ini kemudian justru membuat paru-paru anak dipaksa bekerja ekstra
supaya bisa mengembang maksimal.
6. Asma
Asma merupakan penyakit kronis yang sering muncul pertama kali pada
masa kanak-kanak dan akan terus berlanjut hingga dewasa. Bila anak
sering mengeluh sesak napas, bisa jadi kondisi ini penyebabnya.
Ada beberapa masalah paru lainnya yang bisa jadi pemicu sesak napas pada anak, seperti
berikut ini.
•Emboli paru.
•Pneumotoraks.
•TBC.
•Hipertensi pulmonal.
•Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
•Kanker paru.
8. Masalah jantung
Penyempitan atau penyumbatan yang terjadi di pembuluh besar jantung dapat menghambat
pasokan oksigen ke dalam tubuh.
Penyakit jantung pada anak, termasuk kelainan jantung bawaan, yang ditandai dengan detak
jantung tidak normal juga bisa jadi penyebab sesak napas pada anak.
Tak hanya itu, masalah pada otot jantung maupun selaput kantung di sekitar jantung juga bisa
menyebabkan hal serupa.
Biasanya anak akan merasa gelisah, frekuensi napasnya
lebih cepat daripada biasanya, tampak tarikan pada
dinding bawah, bibir tampak kebiruan, disertai suara napas
tambahan seperti mengi atau mengorok bila mengalami
sesak napas. Bila kesadarannya sudah menurun, kejang,
dan mukanya membiru, berarti keadaan si anak
bertambah parah.
Untuk mendeteksi tanda-tanda sesak napas tersebut,
sebaiknya orang tua secara rutin melakukan penghitungan
kecepatan napas anak, melihat kulit dan bibirnya, melihat
tarikan napasnya, serta mendengarkan suara napas
tambahan pada si anak.
Pertolongan pertama saat terjadi
sesak
1. Jangan panik
Cara mengatasi sesak napas pada anak yang pertama adalah jangan
sampai panik. Perasaan panik kita justru akan membuat si anak
merasa semakin cemas dengan apa yang dialaminya.
Maka dari itu, sebisa mungkin ajak anak untuk berbicara dan
mengalihkan perhatiannya dari sesak napas tersebut. juga dapat
memberikan air putih hangat untuk menenangkan perasaan si
anak.
2. Longgarkan pakaian dan pijat
Jika anak sesak napas, segera cari tempat yang paling nyaman
untuknya. Bila diperlukan, bawa si anak ke tempat tidur atau
ruangan manapun, yang dapat membuat anak berisiterahat dengan
tenang. Karena dengan suasana yang nyaman dan tenang, dapat
membantu mengembalikan kondisi anak dari gangguan sesak
napas.
4. Sandarkan atau atur posisi duduk anak
1.Mintalah anak untuk duduk di kursi dengan lutut ditekuk, dan jaga agar bahu,
kepala, dan leher tetap rileks.
2.Jika anak sudah cukup besar, Mama dapat memintanya untuk meletakan tangan
di perutnya. Namun, jika anak masih kecil, Mama dapat meletakan tangan di
perutnya.
3.Minta anak untuk menarik napas perlahan melalui hidung. Disini Mama perlu
memerhatikan apakah perut anak bergerak di bawah tangannya.
4.Saat anak menghembuskan napas, minta ia mengencangkan otot perutnya
sehingga merasakan perut masuk ke dalam. Hembuskan napas melalui mulut
dengan bibir mengerucut.
5.Pada pernapasan diagframa, ini lebih menekankan pada embusan napas daripada
menarik napas. Terus hembuskan napas lebih lama dari biasanya, sebelum
perlahan-lahan menghirup lagi.
6.Ulangi proses ini selama sekitar lima menit.
11. Menggunakan kipas angin