Anda di halaman 1dari 33

Pemberdayaan Keluarga untuk

Bertindak Cepat dan Terarah pada


Kondisi Gawat Darurat Maternal
dan Neonatal
Abela Mayunita, SST, M.Kes
Pertolongan Pertama pada
Kejadian Sesak pada Anak
dirumah
Sesak napas atau dispnea merupakan suatu kondisi gangguan pernapasan yang
terjadi ketika seseorang tidak mendapatkan cukup banyak udara ke paru-paru.

Kondisi ini sering kali muncul dengan sensasi


yang membuat tubuh seakan membutuhkan
udara lebih banyak, dada menyempit, serta Namun, sesak napas juga bisa menjadi
merasa tidak berdaya.
pertanda berbagai masalah kesehatan
yang serius. Sesak napas pada anak bisa
Selain itu, melakukan aktivitas yang ditandai dengan napas anak yang terlihat
sangat berat, suhu yang ekstrem, dan cepat.
berada pada titik ketinggian tertentu
bisa menyebabkan sesak napas bagi
orang yang sehat.
Namun jangan pernah menyandarkan anak yang sedang sesak
napas dengan posisi tidur. Hal ini justru akan menyumbat saluran
pernapasannya dan membuat keadaan asma menjadi bertambah
parah.

Langkah-langkah mengatasi permasalahan sesak napas pada


anak tersebut merupakan cara paling mudah untuk dilakukan.
Namun, kita perlu konsentrasi, tenang dan jangan cemas dalam
melakukannya.
Perlu juga diingat, hal-hal tersebut juga merupakan pertolongan
pertama saja di rumah, apabila si anak masih sering sesak napas,
sebaiknya segera memeriksakannya ke dokter agar tidak makin
parah.
Anak yang cukup besar, mungkin akan memberi tahu orang tuanya
bahwa ia mengalami kesulitan bernapas. Namun untuk anak usia yang
lebih muda, orang tua mungkin memerhatikan bahwa ia bernapas lebih
keras atau lebih cepat dari biasanya, tidak menyusu dengan baik, atau
rewel.

Jika sesak napas tidak disebabkan oleh keadaan darurat medis, ada
beberapa perawatan di rumah yang efektif untuk membantu
meringankan kondisi ini.
Berbagai penyebab sesak napas pada anak
Pilek

Pilek pada anak merupakan salah satu penyakit pernapasan yang paling
umum. Meski begitu, pilek tidak boleh dianggap remeh karena dapat menjadi
penyebab sesaknya napas anak.

Pilek menyebabkan saluran pernapasan menghasilkan lendir (ingus) yang


lebih banyak dari biasanya. Hidung yang tersumbat ingus ini pada akhirnya
menghalangi jalan keluar masuknya udara, sehingga menjadi penyebab sesak
napas pada anak
Tersedak makanan
Anak dapat tiba-tiba sesak napas akibat tersedak makanan atau minumannya.
Tersedak membuat makanan yang seharusnya berjalan menuju tenggorokan
malah masuk ke pita suara atau dalam saluran napas

Kondisi ini juga bisa terjadi saat balita iseng memasukkan benda asing
berukuran kecil ke dalam mulutnya. Bila benda asing yang masuk ke dalam
saluran napas tidak bisa dikeluarkan, anak dapat kekurangan oksigen
Hal ini dapat semakin memperburuk kondisinya. Itu sebabnya, anak yang
tersedak harus segera diatasi supaya tidak semakin parah
3. Alergi
Alergi, entah itu yang dipicu oleh makanan atau zat terhirup, seperti debu,
bulu binatang, atau serbuk sari, dapat membuat sesak napas pada anak

Ketika anak terpapar alergen (zat penyebab alergi), maka sistem imun
tubuhnya akan otomatis menghasilkan antibodi bernama histamine
Sayangnya, pada anak dengan alergi, histamin dalam tubuhnya justru
bekerja secara berlebihan saat melawan zat-zat yang sebenarnya tidak
dianggap berbahaya

Akibatnya, sejumlah reaksi alergi akan muncul pada tubuh anak, seperti
batuk, demam, flu, hingga infeksi saluran pernapasan. Anda juga harus
mewaspadai risiko reaksi alergi parah yang disebut anafilaksis
4. Cemas berlebihan
Rasa cemas anak yang berlebih, entah karena sedang ketakutan atau gugup,
dapat menjadi pemicu sesak napas.

Rasa cemas membuat tubuh berada pada kondisi fight-or-flight alias respons
stres yang pada akhirnya memicu serangan panik.
Nah, serangan panik inilah yang bisa membuat anak Anda tidak bisa bernapas
lebih lega atau terasa sesak
5. Obesitas
Anak yang obesitas bahkan cenderung kesulitan bernapas lega saat
beraktivitas ringan, misal berjalan 100 meter ke depan rumah atau naik
tangga yang tidak curam.

Kesulitan napas ini disebabkan oleh penumpukan lemak di sekitar perut dan
dada yang menghambat kerja otot-otot saluran napas.
Hal ini kemudian justru membuat paru-paru anak dipaksa bekerja ekstra
supaya bisa mengembang maksimal.
6. Asma
Asma merupakan penyakit kronis yang sering muncul pertama kali pada
masa kanak-kanak dan akan terus berlanjut hingga dewasa. Bila anak
sering mengeluh sesak napas, bisa jadi kondisi ini penyebabnya.

Asma terjadi ketika saluran udara (bronkus) meradang. Peradangan


menyebabkan bronkus membengkak, menyempit, dan menghasilkan lendir
yang lebih banyak dari biasanya.
Ketika paru-paru tidak mendapatkan pasokan udara yang cukup, anak akan
sulit bernapas lebih lega. Napas anak pun cenderung jadi lebih cepat,
dangkal, dan disertai dengan bunyi ngik-ngik atau mengi
7. Pneumonia
Salah satu penyakit paru yang gejalanya bisa jadi penyebab sesak napas pada anak adalah
pneumonia (infeksi di paru).
Kondisi ini membuat pasokan oksigen yang masuk ke dalam darah berkurang drastis,
sehingga sejumlah sel-sel tubuh tidak berfungsi normal karena kekurangan oksigen.

Ada beberapa masalah paru lainnya yang bisa jadi pemicu sesak napas pada anak, seperti
berikut ini.
•Emboli paru.
•Pneumotoraks.
•TBC.
•Hipertensi pulmonal.
•Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
•Kanker paru.
8. Masalah jantung
Penyempitan atau penyumbatan yang terjadi di pembuluh besar jantung dapat menghambat
pasokan oksigen ke dalam tubuh.
Penyakit jantung pada anak, termasuk kelainan jantung bawaan, yang ditandai dengan detak
jantung tidak normal juga bisa jadi penyebab sesak napas pada anak.
Tak hanya itu, masalah pada otot jantung maupun selaput kantung di sekitar jantung juga bisa
menyebabkan hal serupa.
Biasanya anak akan merasa gelisah, frekuensi napasnya
lebih cepat daripada biasanya, tampak tarikan pada
dinding bawah, bibir tampak kebiruan, disertai suara napas
tambahan seperti mengi atau mengorok bila mengalami
sesak napas. Bila kesadarannya sudah menurun, kejang,
dan mukanya membiru, berarti keadaan si anak
bertambah parah.
Untuk mendeteksi tanda-tanda sesak napas tersebut,
sebaiknya orang tua secara rutin melakukan penghitungan
kecepatan napas anak, melihat kulit dan bibirnya, melihat
tarikan napasnya, serta mendengarkan suara napas
tambahan pada si anak.
Pertolongan pertama saat terjadi
sesak
1. Jangan panik

Cara mengatasi sesak napas pada anak yang pertama adalah jangan
sampai panik. Perasaan panik kita justru akan membuat si anak
merasa semakin cemas dengan apa yang dialaminya.
Maka dari itu, sebisa mungkin ajak anak untuk berbicara dan
mengalihkan perhatiannya dari sesak napas tersebut. juga dapat
memberikan air putih hangat untuk menenangkan perasaan si
anak.
2. Longgarkan pakaian dan pijat

dengan melonggarkan pakaian si anak dan memijatnya. Hal ini


dilakukan agar anak bisa merasa lebih lega dan lebih leluasa saat
bernapas. Setelah itu, dapat memijitnya dengan perlahan di daerah
syaraf paru-paru yang terletak di atas jempol kaki, atau lebih
tepatnya di antara jempol dan jari telunjuk di kaki.

Bila dirasa perlu, kamu dapat memberikan salbutamol pada anak


untuk meringankan sesak napasnya. Namun, jika setelah diberikan
salbutamol keadaannya masih belum membaik, maka sebaiknya
kamu segera membawanya ke dokter untuk mendapatkan
pertolongan yang lebih tepat.
3. Cari tempat yang nyaman

Jika anak sesak napas, segera cari tempat yang paling nyaman
untuknya. Bila diperlukan, bawa si anak ke tempat tidur atau
ruangan manapun, yang dapat membuat anak berisiterahat dengan
tenang. Karena dengan suasana yang nyaman dan tenang, dapat
membantu mengembalikan kondisi anak dari gangguan sesak
napas.
4. Sandarkan atau atur posisi duduk anak

Jika sudah mendapatkan tempat yang nyaman untuk anak, maka


segera posisikan anak dengan keadaan duduk atau setengah
duduk. Usahakan untuk menyandarkan anak di bantal
5. Pernapasan bibir
yang mengerucut
Ini adalah cara sederhana untuk mengontrol sesak
napas pada anak. Ini membantu dengan cepat
memperlambat laju pernapasannya, yang
membuat setiap napas lebih dalam dan lebih
efektif.

Cara ini juga membantu melepaskan udara yang


terperangkap di paru-paru. Ini dapat digunakan
setiap kali anak mengalami sesak napas, terutama
selama bagian yang sulit dari suatu aktivitas,
seperti membungkuk, mengangkat benda, atau
menaiki tangga.
Berikut cara melakukan pernapasan dengan bibir yang mengerucut:

1. Relakskan otot leher dan bahu anak.


2. Kemudian minta anak untuk tarik napas perlahan melalui hidung
selama dua hitungan, jaga mulut tetap tertutup.
3. Minta anak untuk mengerucutkan bibir seolah-olah akan bersiul.
4. uang napas perlahan dan lembut melalui bibir yang mengerucut
hingga hitungan keempat.
6. Duduk kedepan
beristirahat sambil duduk dapat membantu merilekskan tubuh
dan membuat pernapasan anak menjadi lebih mudah.
Untuk melakukannya, mintalah anak untuk duduk di kursi
dengan kaki rata di lantai, condongkan dada sedikit ke
depan. Istirahatkan siku dengan lembut di lutut atau pegang
dagu dengan tangan.
Ingatkan anak untuk menjaga otot leher dan bahu tetap rileks
7. Duduk ke depan dengan
didukung meja
Jika di rumah ada kursi dan meja yang sesuai dengan tinggi
badan anak, Mama mungkin memerlukan ini untuk membuat
posisi duduk anak menjadi sedikit lebih nyaman untuk
mengatur napas.
Saat ingin menerapkan cara ini, minta anak untuk duduk di
kursi dengan kaki rata di lantai, menghadap meja. Condongkan
dada sedikit ke depan dan atur tangan anak agar berada di atas
meja. Dengan menggunakan bantal, istirahatkan kepala anak
hingga sesak napasnya mulai mereda
8. Berdiri dengan punggung yang
ditopang
Meminta anak untuk berdiri ketika sesak napas, juga dapat membantu merilekskan
tubuh dan saluran udaranya. Untuk melakukannya, Mama dapat meminta anak
untuk berdiri di dekat dinding dengan pandangan ke depan.
Kemudian sandarkan pinggulnya ke dinding. Jaga agar kakinya terbuka selebar
bahu dan letakkan tangan di paha. Dengan bahu yang rileks, condongkan tubuh
sedikit ke depan, dan minta anak untuk mengayunkan lengan di depannya secara
perlahan.
9. Tidur dalam posisi santai
banyak orang mengalami sesak napas saat tidur. Hal ini dapat
menyebabkan sering terbangun, yang dapat mengurangi kualitas
dan durasi tidur.
Jika anak mengalami hal yang sama, aturlah posisi tidurnya
berbaring telentang, dengan bantal di bawah kaki dan bantal
yang ditinggikan di kepala, jaga agar punggung tetap lurus.
Atau berbaring telentang dengan kepala ditinggikan dan lutut
ditekuk, dengan bantal di bawah lutut.
Kedua posisi ini membantu tubuh dan saluran udara anak tetap
rileks, yang membuat pernapasannya jadi lebih mudah.
10.  Lakukan pernapasan diafragma

Pernapasan diafragma juga dapat membantu mengatasi anak yang mengalami


sesak napas. Berikut adalah langkah-langkah untuk mencoba gaya pernapasan ini:

1.Mintalah anak untuk duduk di kursi dengan lutut ditekuk, dan jaga agar bahu,
kepala, dan leher tetap rileks.
2.Jika anak sudah cukup besar, Mama dapat memintanya untuk meletakan tangan
di perutnya. Namun, jika anak masih kecil, Mama dapat meletakan tangan di
perutnya.
3.Minta anak untuk menarik napas perlahan melalui hidung. Disini Mama perlu
memerhatikan apakah perut anak bergerak di bawah tangannya.
4.Saat anak menghembuskan napas, minta ia mengencangkan otot perutnya
sehingga merasakan perut masuk ke dalam. Hembuskan napas melalui mulut
dengan bibir mengerucut.
5.Pada pernapasan diagframa, ini lebih menekankan pada embusan napas daripada
menarik napas. Terus hembuskan napas lebih lama dari biasanya, sebelum
perlahan-lahan menghirup lagi.
6.Ulangi proses ini selama sekitar lima menit.
11. Menggunakan kipas angin

Sebuah penelitian di tahun 2010 dalam jurnal "Journal of Pain


and Symptom Management" menunjukkan bahwa udara sejuk
dapat membantu memberikan kelegaan dari masalah sesak
napas.
Ketika Mama melihat anak merasa tidak nyaman akibat sulit
bernapas, pindahkan kipas angin ke dekatnya atau
menggunakan kipas portable yang bisa dipegang. Merasakan
kekuatan udara saat bernapas membantu anak menjadi tenang
yang mengurangi kesesakannya
12. Menghirup uap
The Health, Geeta Maker-Clark, MD, seorang dokter dalam
pengobatan integratif di NorthShore University HealthSystem,
mengatakan bahwa menghirup uap membantu memecah lendir
yang menyebabkan hidung tersumbat untuk membantu
pernapasan.
Untuk melakukan cara ini, Mama dapat mengisi semangkuk air
panas, kemudian tambahkan beberapa tetes minyak kayu putih
atau peppermint, yang dapat membantu membersihkan saluran
udara. Eucalyptus secara khusus memiliki sifat antivirus,
antibakteri, dan antijamur..
Kemduian, minta anak untuk menunduk di atas mangkuk dan
letakkan handuk di atas kepalanya, lalu hirup uapnya selama
beberapa menit
13. Memberikan teh jahe pada anak
Teh jahe adalah obat lain mengatasi pernapasan yang terhambat oleh
hidung tersumbat. Masih dilansir dari The Health, jahe adalah salah satu
penyembuh utama karena akan membantu anak membuang lendirnya lewat
batuk.
Meskipun Mama mungkin dapat membeli teh jahe instan, Mama dapat
dengan mudah membuat ramuannya di rumah.
Yaitu, kupas dan potong satu hingga dua sendok makan jahe segar dan
tambahkan ke dalam dua cangkir air mendidih. Tutup panci dan didihkan
selama 5 sampai 10 menit. Saring ke dalam cangkir, dan tambahkan madu
secukupnya.
Itulah beberapa cara pertolongan pertama ketika anak mengalami sesak
napas. Ketika anak mengalami sesak napas, perhatikan apakah muncul
gejala lainnya seperti kaki bengkak, sulit bernapas saat berbaring, demam
tinggi, mengi atau gejala yang semakin memburuk.
Jika muncul gejala tambahan di tas, penting untuk segera berkonsultasi
dengan dokter untuk mendapatkan pertolongan medis secepatnya.
Namun jangan pernah menyandarkan anak kamu yang sedang
sesak napas dengan posisi tidur. Hal ini justru akan menyumbat
saluran pernapasannya dan membuat keadaan asma menjadi
bertambah parah.
Langkah-langkah mengatasi permasalahan sesak napas pada anak
tersebut merupakan cara paling mudah untuk dilakukan. Namun,
kita perlu konsentrasi, tenang dan jangan cemas dalam
melakukannya.
Perlu juga diingat, hal-hal tersebut juga merupakan pertolongan
pertama saja di rumah, apabila si anak masih sering sesak napas,
sebaiknya kamu segera memeriksakannya ke dokter agar tidak
makin parah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai