ASKEB KEHAMILAN
i
DAFTAR ISI
Halaman
COVER............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Deskripsi Materi ........................................................................................ 1
B. Petunjuk Belajar ....................................................................................... 2
C. Capaian Pembelajaran ............................................................................. 2
ii
D. Pembahasan ........................................................................................... 44
Ringkasan ........................................................................................................ 68
Glosarium ......................................................................................................... 69
Daftar Pustaka ................................................................................................. 70
iii
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Materi
Materi ini membahas tentang perubahan fisik ibu hamil dan perubahan
psikologis pada ibu hamil yang meliputi 2 KB. KB I-A terdiri dari 7 materi yang
membahas Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil meliputi (1)
Perubahan organ sistem reproduksi (2) Perubahan pada payudara (3)
Perubahan sistem endokrin (4) Perubahan sistem kekebalan (5) Perubahan
sistem pernapasan (6) Perubahan sistem Perkemihan (7) Perubahan sistem
Pencernaan, KB I-B terdiri dari 7 materi meliputi: (1) Perubahan sistem
kardiovaskuler (2) Perubahan integument (3) Perubahan metabolism (4)
1
Perubahan sistem muskuloskeletal (5) Perubahan darah dan sistem
pembekuan darah (6) Perubahan berat badan dan IMT (7) Perubahan sistem
persyarafan. Kegiatan belajar ini akan memberikan pemahaman peserta didik
untuk mampu menguasai materi-materi tersebut, serta dapat menjelaskan
kepada pasien tentang perubahan- perubahan yang terjadi, yang dialami ibu
hamil dan sekaligus dapat membantu pasien untuk beradaptasi terhadap
perubahan yang dialaminya.
B. Petunjuk Belajar
Agar kita dapat berhasil dengan baik dalam mempelajari KB ini berikut
beberapa petunjuk yang dapat anda ikuti :
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan KB ini sampai anda
memahami secara tuntas, tentang perubahan fisik ibu hamil dan perubahan
psikologis pada ibu hamil dipelajari dalam KB.
2. Pahami garis besar isi materi yang dipelajari atau dibahas secara seksama
apa yang akan dicapai.
3. Gunakan sumber-sumber lain yang relevan untuk menambahkan wawasan
anda menjadikan perbandingan jika pembahasan dalam bahan ajar ini
masih dianggap kurang.
4. Yakinkan anda paham tentang isi materi yang ada di dalam KB dan dapat
mengaplikasikan sesuai dengan capaian pembelajaran.
C. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta mampu memahami
konsep dasar:
1. Perubahan fisik pada ibu hamil
2. Perubahan psikologis pada ibu hamil
3. Kebutuhan fisik dan psikologis pada ibu hamil
4. Ketidaknyamanan pada kehamilan
5. Deteksi dini kegawatdaruratan dan rujukan pada ibu hamil
Kompetensi ini, nantinya menunjang kompetensi Bidan untuk mampu
memutuskan dengan tepat dan melakukan penanganan kehamilan secara
cepat, sesuai dengan kewenangan.
2
KB I-A
A. Pokok-Pokok Materi
Setelah mempelajari KB I-A, Anda diharapkan dapat memahami tentang
Perubahan fisik pada ibu hamil dengan benar. Secara khusus anda diharapkan
dapat menjelaskan tentang (1) Perubahan organ sistem reproduksi (2)
Perubahan pada payudara (3) Perubahan sistem endokrin (4) Perubahan
sistem kekebalan (5) Perubahan sistem pernapasan (6) Perubahan sistem
Perkemihan dan (7) Perubahan sistem Pencernaan. Pernahkah Anda melihat
ibu hamil? Perubahan apa yang pernah anda lihat yang terjadi pada ibu hamil?
Perutnya semakin besar bukan?, juga payudaranya yang semakin besar? Atau
anda pernah mendengar ibu hamil mengeluh sering buang air kecil (BAK).
Apakah penyebab dari semua ini? Barangkali bisa menjelaskan, sekarang
tuliskan penjelasan singkat tentang perubahan tubuh ibu hamil yang Anda
temui. Bagaimana, apakah Anda sudah selesai menuliskannya, jika sudah
sekarang cocokkan jawaban Anda dengan uraian berikut ini.
B. Uraian Materi
1. PERUBAHAN PADA SISTEM REPRODUKSI
Sebelum kita mempelajari perubahan organ sistem reproduksi,
silahkan mengingat kembali pada Mata Kuliah sebelumnya yaitu tentang
anatomi organ reproduksi wanita. Silahkan Anda tuliskan pada kertas atau
buku catatan Anda. Sekarang marilah pelajari materi dibawah ini dengan
bersungguh-sungguh, sambil menuliskan hal-hal penting yang perlu diingat
pada buku catatan Anda.
a. Uterus
Ibu hamil uterusnya tumbuh membesar akibat pertumbuhan isi konsepsi
intrauterin. Hormon Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, hormon
progesteron berperan untuk elastisitas/kelenturan uterus.Taksiran kasar
pembesaran uterus pada perabaan tinggi fundus:
1) Tidak hamil/normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
2) Kehamilan 8 minggu : telur bebek
3) Kehamilan 12 minggu : telur angsa
3
4) Kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
5) Kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
6) Kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
7) Kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
8) Kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
9) minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan korpus, dan
pada kehamilan akhir, di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus.
Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen
dan perlunakan akibat progesteron (tanda Goodell). Sekresi lendir
serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan. Ismus
uteri mengalami hipertropi kemudian memanjang dan melunak yang
disebut tanda Hegar.
b. Vagina/ vulva
Pada ibu hamil vagina terjadi hipervaskularisasi menimbulkan
warna merah ungu kebiruan yang disebut tanda Chadwick. Vagina ibu
hamil berubah menjadi lebih asam, keasaman (pH) berubah dari 4
menjadi 6.5 sehingga menyebabkan wanita hamil lebih rentan terhadap
infeksi vagina terutama infeksi jamur. Hypervaskularisasi pada vagina
dapat menyebabkan hypersensitivitas sehingga dapat meningkatkan
libido atau keinginan atau bangkitan seksual terutama pada kehamilan
trimester dua.
4
c. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta,
terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan
ovarium tenang/ beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan
pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal
menstruasi.
6
7. PERUBAHAN PADA SISTEM PENCERNAAN
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan
muntah-muntah, Apabila mual muntah terjadi pada pagi hari disebut Morning
Sickness. Selain itu terjadi juga perubahan peristaltic dengan gejala sering
kembung, dan konstipasi. Pada keadaan patologik tertentu dapat terjadi
muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis
gravidarum). Aliran darah ke panggul dan tekanan vena yang meningkat
dapat mengakibatkan hemoroid pada akhir kehamilan. Hormon estrogen
juga dapat mengakibatkan gusi hiperemia dan cenderung mudah berdarah.
Tidak ada peningkatan sekresi saliva, meskipun banyak ibu hamil mengeluh
merasa kelebihan saliva (ptialisme), perasaan ini kemungkinan akibat dari
ibu hamil tersebut dengan tidak sadar jarang menelan saliva ketika merasa
mual sehingga terkesan saliva menjadi banyak.
C. SOAL KB 1-A
1. Ny. K umur 23 tahun, G1P0A0, pada tanggal 28 Maret 2020 datang ke
PMB mengeluh lemas, mual, muntah serta sering BAK. Menstruasi
terakhir tanggal 3 Januari 2020.
Keluhan mual muntah yang dirasakan Ny. K disebut?
A. Hiperemesis
B. Piscasec sign
C. Braxton hicks
D. Tanda Chadwick
E. Morning sickness
7
3. Ny. F usia 28 tahun G2P0A1 hamil 35 minggu datang ke PMB tanggal 7
November 2020. Ibu mengatakan sering BAK. Hasil pemeriksaan TD
120/80 mmHg, N 81 x/menit, TFU 33 cm, presentasi kepala, punggung
kanan, DJJ 138 x/menit reguler.
Ketidaknyaman yang dialami oleh Ny. F disebabkan oleh?
A. Penurunan hormon estrogen
B. Penurunan hormon progesteron
C. Menurunnya laju filtrasi pada glomerulus
D. Tonus-tonus otot saluran kemih meningkat
E. Pembesaran uterus menekan kandung kemih
D. PEMBAHASAN KB 1-A
1. Jawaban: E
Mual muntah dalam kehamilan disebut dengan emesis gravidarum atau
morning sickness. Hiperemesis adalah kondisi dimana mual dan muntah
yang dirasakan oleh ibu berlebihan dan menimbulkan gejala dehidrasi.
2. Jawaban: C
Sesak napas dalam kehamilan disebabkan karena paru-paru yang
tertekan oleh uterus yang membesar, kenaikan berat badan, dan
penurunan (bukan peningkatan) kapasitas vital paru. Kondisi ini dapat
diatasi dengan berbaring dalam posisi kepala lebih tinggi (semi fowler).
3. Jawaban: E
Wanita hamil trimester I dan III sering mengalami sering kencing (BAK/
buang air kecil). Hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan
ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menurun. Kencing lebih
8
sering (poliuria), laju filtrasi glumerulus meningkat sampai 69 %. Dinding
saluran kemih dapat tertekan oleh pembesaran uterus yang terjadi pada
trimester I dan III, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis
sementara.
4. Jawaban: B
Ibu mengeluh sakit pinggang yang merupakan ketidaknyamanan
kehamilan pada trimester III. Intervensi yang diberikan harus sesuai
dengan prioritas masalah. Jika ada keluhan maka atasi keluhan sesuai
kasus terlebih dahulu.
5. Jawaban: A
Dengan makan sedikit dapat mengantisipasi kekurangan nutrisi karena
mual yang dirasakan ibu.
9
KB1-B
A. Pokok-Pokok Materi
Selamat Anda telah mempelajari materi perubahan-perubahan fisik
selama ibu hamil di Topik 1. Pada bahan ajar berikut ini Anda juga akan
mempelajari perubahan sistem tubuh yang lebih sensitif yang dialami ibu
hamil, yaitu perubahan (1) kardiovaskuler. (2). integumen. (3). metabolism.
(4). system muskuloskeletal. (5). Aliran darah dan system pembekuan darah.
(6). berat badan dan IMT dan (7). sistem persyarafan. Ketika Anda bertemu
dengan ibu hamil, apakah yang Anda pikirkan pada perubahan fisiknya? Kita
dapat melihat bahwa ibu hamil semakin gemuk, perkembangan tubuh yang
tidak normal, seorang ibu yang sebelum hamil wajahnya kelihatan bersih
cantik tetapi ketika hamil wajahnya terdapat flek - flek hitam? Apakah
penyebab semua perubahan ini? Dapatkah Anda menjelaskan, bila ya, coba
jelaskan secara singkat tentang perubahan tubuh wanita hamil yang Anda
temui.
B. Uraian Materi
1. PERUBAHAN SISTEM KARDIOVASKULER
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah
perubahan maternal, meliputi :
a) Retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
b) Terjadi hemodilusi sehingga menyebabkan anemia relative,
hemoglobin turun sampai 10 %.
c) Akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
d) Tekanan darah sistolik maupun diastolik pada ibu hamil trimester I
turun 5 sampai 10 mmHg, hal ini kemungkinan disebabkan karena
terjadinya vasodilatasi perifer.Tekanan darah akan kembali normal
pada trimester III kehamilan.
e) Curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap
sampai akhir kehamilan
f) Trimester kedua denyut jantung meningkat 10-15 kali per menit, dapat
juga timbul palpitasi.
10
2. PERUBAHAN SISTEM INTEGUMENT
3. PERUBAHAN METABOLISME.
Basal Metabolic Rate (BMR) meningkatsampai 15% sampai 20 %
pada akhir kehamilan, terjadi juga hipertrofitiroid sehingga kelenjar tyroid
terlihat jelas pada ibu hamil. Peningkatan BMR menunjukkan adanya
peningkatan kebutuhan oksigen. Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai
2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui), apabila karbohidrat
kurang maka mengambil cadangan lemak ibu untuk memenuhi kebutuhan.
11
Seorang ibu hamil sering merasa haus terus, nafsu makan bertambah dan
kecil (BAK) dan kadang–kadang mengalami glukosuria (ada glukosa pada
urine) sehingga menyerupai diabetes militus (DM). Kebutuhan protein 1
gram/kg BB/hari untuk menunjang pertumbuhan janin, diperlukan juga
untuk pertumbuhan badan, kandungan dan payudara.
12
sehingga memaksa tubuh untuk menyesuaikan maka sebaiknya ibu hamil
supaya memakai alas kaki yang tipis dan tidak licin, selain untuk
kenyamanan juga mencegah terjadi kecelakaan atau jatuh terpeleset.
Peningkatan hormon seks steroid yang bersirkulasi mengakibatkan
terjadinya jaringan ikat dan jaringan kolagen mengalami perlunakan dan
elastisitas berlebihan sehingga mobiditas sendi panggul mengalami
peningkatan dan relaksasi. Di bawah ini gambar perubahan yang mungkin
timbul pada otot rektus abdominalis selama kehamilan.
13
6. PERUBAHAN BERAT BADAN (BB) DAN IMT
Ibu hamil diharapkan berat badannya bertambah, namun demikian
seringkali pada trimester I berat badan (BB ) ibu hamil tetap dan bahkan
justru turun disebabkan rasa mual, muntah dan nafsu makan berkurang
sehingga asupan nutrisi kurang mencukupi kebutuhan. Pada kehamilan
trimester ke II ibu hamil sudah merasa lebih nyaman biasanya mual muntah
mulai berkurang sehingga nafsu makan mulai bertambah maka pada
trimester II ini BB ibu hamil sudah mulai bertambah sampai akhir kehamilan.
Peningkatan BB pada trimester II dan III merupakan petunjuk penting
tentang perkembangan janin. Peningkatan BB pada ibu hamil yang
mempunyai BMI normal (19,8 -26) yang direkomendasikan adalah 1 sampai
2 kg pada trimester pertama dan 0,4 kg per minggu. Cara menghitung IMT
adalah BB sebelum hamil (dalam kg) dibagi TB (dalam meter) pangkat
2, misalnya seorang ibu hamil BB sebelum hamil 50 kg dan TB 150 cm maka
IMT adalah 50/(1,5)2 = 22,22 termasuk normal.
(Sumber: Bobak,2004)
Tabel 1 diatas memberi gambaran bahwa penambahan berat badan (BB) ibu
hamil tidak harus selalu sama, tetapi disesuaikan dengan Body Massa Index
(BMI) ibu hamil tersebut.
14
tarikan saraf atau kompresi akar saraf dapat menyebabkan perasaan
nyeri.
3. Edema dapat melibatkan saraf perifer, dapat juga menekan saraf median
di bawah karpalis pergelangan tangan, sehingga menimbulkan rasa
terbakar atau rasa gatal dan nyeri pada tangan menjalar ke siku, paling
sering terasa pada tangan yang dominan.
4. Posisi ibu hamil yang membungkuk menyebabkan terjadinya tarikan pada
segmen pleksus brakhialis sehingga timbul akroestesia (rasa baal atau
gatal di tangan).
5. Ibu hamil sering mengeluh mengalami kram otot hal ini dapat disebabkan
oleh suatu keadaan hipokalsemia.
6. Nyeri kepala pada ibu hamil dapat disebabkan oleh vasomotor yang tidak
stabil, hipotensi postural atau hipoglikemia.
C. SOAL KB 1-B
1. Seorang perempuan umur 27 tahun G1P0A0 hamil 8 minggu datang ke
Puskesmas untuk kontrol. Hasil pemeriksaan, IMT sebelum hamil 19,5
kg/m2. T 100/70mmHg, N 78x/menit, P 18x/menit, S 36,70C.
Bagaimanakah status gizi ibu pada kasus tersebut?
A. KEK
B. Normal
C. Obesitas
D. Underweight
E. Kelebihan Berat Badan
D. PEMBAHASAN KB 1-B
1. Jawaban: B
Perhatikan tabel berikut ini:
16
Berdasarkan tabel di atas, IMT ibu termasuk dalam kategori normal.
2. Jawaban: A
Perhatikan tabel berikut ini:
Laju peningkatan berat
Berat badan sebelum badan pada trimester 2 dan
kehamilan Peningkatan 3 (kg/minggu)
berat badan
Kategori IMT (kg/m2) total (kg) Rata-rata Kisaran
Kenaikan BB yang normal pada ibu dengan IMT underweight adalah 12,5-
18 kg.
3. Jawaban: C
Pada kasus ini klien mengalami nyeri dan pegal pada daerah ligamentum
yang disebabkan oleh hypertropi dan peregangan ligamen selama
kehamilan dan tekanan uterus pada ligamentum. Upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi keluhan tersebut adalah dengan memberikan
penjelasan mengenai penyebab rasa nyeri, tekuk lutut ke arah abdomen,
dan topang uterus dengan bantal di bawahnya serta meletakkan bantal di
bawah lutut ketika berbaring miring.
4. Jawaban: E
Ibu hamil sering mengalami perubahan pada kulit yaitu terjadi
hiperpigmentasi atau warna kulit kelihatan lebih gelap. Hal ini disebabkan
karena adanya peningkatan Melanosit Stimulating Hormon (MSH).
Hiperpigmentasi dapat terjadi pada muka, leher, payudara, perut, lipat
paha dan aksila. Hiperpigmentasi pada muka disebut kloasma
gravidarum biasanya timbul pada hidung, pipi dan dahi.
5. Jawaban: C
Ibu hamil sering mengalami perubahan pada kulit yaitu terjadi
hiperpigmentasi atau warna kulit kelihatan lebih gelap. Hal ini disebabkan
karena adanya peningkatan Melanosit Stimulating Hormon (MSH).
Hiperpigmentasi dapat terjadi pada muka, leher, payudara, perut, lipat
paha dan aksila. Hiperpigmentasi pada muka disebut kloasma
gravidarum biasanya timbul pada hidung, pipi dan dahi.
17
KB-2
A. Pokok-pokok Materi
Bab ini berjudul Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil. Salah satu
capaian pembelajaran pada Program Studi Diploma III Kebidanan adalah
mewujudkan kompetensi bidan sebagai Care Provider (Pemberi Asuhan
pada ibu hamil), yaitu kemampuan memberikan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dalam kondisi normal maupun kemampuan mendeteksi kehamilan
sesuai dengan kewenangan secara profesional (efektif, aman dan holistik
serta bermutu tinggi) berdasarkan kode etik, standar praktek profesi, standar
asuhan kebidanan, mampu berdaptasi dengan berbagai situasi dan
mendokumentasikannya secara tepat. Selanjutnya Bab 4 ini Anda akan
belajar tentang Perubahan dan kebutuhan psikologis pada ibu hamil. Semua
keluhan yang dialami ibu hamil tersebut adalah perubahan psikologis yang
terjadi pada ibu hamil. Perubahan psikologis yang terjadi antara ibu hamil
satu dengan ibu hamil yang lain bisa berbeda–beda. Untuk mencapai tujuan
umum tersebut, maka materi yang harus Anda pelajari untuk mencapai
tujuan khusus adalah Perubahan psikologis pada ibu hamil trimester I , II dan
III, serta Kebutuhan Psikologis ibu hamil yang terdiri dari support dari
keluarga pada ibu hamil, support dari tenaga kesehatan pada ibu hamil, rasa
aman dan nyaman selama kehamilan, persiapan menjadi orang tua dan
persiapan sibling, juga kehamilan pada remaja.
B. Uraian Materi
1. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I
Trimester I ini disebut sebagai masa penentuan artinya penentuan
untuk membuktikan bahwa wanita dalam keadaan hamil. Seorang ibu
setelah mengetahui dirinya hamil maka responnya berbeda-beda. Sikap
ambivalent sering dialami pada ibu hamil, artinya kadang-kadang ibu
merasa senang dan bahagia karena segera akan menjadi ibu dan orang
tua, tetapi tidak sedikit juga ibu hamil merasa sedih dan bahkan kecewa
setelah mengetahui dirinya hamil. Perasaan sedih dan kecewa ini dapat
disebabkan oleh karena segera setelah konsepsi kadar hormon
progesteron dan estrogen dalam kehamilan akan meningkat dan ini akan
18
menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah,
dan membesarnya payudara. Pada trimester pertama seorang ibu akan
selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya
memang hamil.
Bagaimana reaksi suami setelah mengetahui istrinya hamil? Reaksi
pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi ayah
adalah timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk menjadi seorang
ayah dan mencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin
akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang sedang mulai hamil dan
menghindari hubungan seks karena takut akan mencederai bayinya.
Adapula pria yang hasrat seksnya terhadap wanita hamil relatif lebih besar.
Di samping respon yang diperlihatkannya, seorang ayah perlu dapat
memahami keadaan ini dan menerimanya.
19
jawabnya semakin bertambah untuk menyiapkan kebutuhan biaya
melahirkan dan perlengkapan untuk istri dan bayinya. Pada semester ini
perut ibu sudah semakin kelihatan membesar karena uterus sudah keluar
dari panggul, membuat suami semakin bersemangat. Hal ini juga
dipengaruhi oleh karena suami merasakan gerakan bayinya ketika meraba
perut istrinya.
https://www.youtube.com/watch?v=WhzQNdHdZHQ
20
C. SOAL KB-2
1. Ny. I umur 25 tahun datang ke PMB Melati dengan keluhan tidak haid
kurang lebih 3 bulan, mengeluh selalu mual pada pagi hari. Ny. I
mengatakan anak pertama baru berumur 1 tahun, menggunakan pil KB,
tetapi tidak rutin karena lupa. Kemudian bidan melakukan pemeriksaan
kepada Ny. I dan didapatkan hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 80
x/menit, ballottement (+), PP test (+), dan Hb 10,5 gr%.
Perubahan psikologis apakah yang mungkin dialami oleh Ny. I?
A. Ibu merasa dirinya jelek dan aneh
B. Ibu merasa sehat dan nyaman dengan kehamilannya
C. Ibu merasa khawatir dan takut kalau bayinya tidak normal
D. Ibu merasa bahagia akan kehamilannya
E. Ibu bersikap ambivalent
2. Ny. F umur 25 tahun datang ke PMB Sehati dengan keluhan tidak haid
kurang lebih 3 bulan, mengeluh selalu mual pada pagi hari. Kemudian
bidan melakukan pemeriksaan kepada Ny. F dan didapatkan hasil
pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5 0C, ballottement (+),
PP test (+), dan Hb 10,5 gr%. Ny. F merasa senang dan bahagia karena
segera akan menjadi ibu dan orang tua.
Apakah yang menyebabkan perubahan psikologis pada Ny. F?
A. Meningkatnya hormon estrogen dan progesteron
B. Hormon oktsitosin meningkat
C. Meningkatnya hormon MSH
D. Meningkatnya hormon FSH
E. Meningkatnya hormon LH
21
5. Seorang perempuan berusia 29 tahun G2P1A0 hamil 9 bulan datang ke
PMB untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil pemeriksaan bidan: TD
120/ 80 mmHg, N 82 x/menit, R 22 x/menit, S 36,7 0C, TFU 30 cm, janin
tunggal hidup, presentasi kepala, belum masuk PAP.
Apakah perubahan psikologis yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Merasa dirinya jelek dan aneh
B. Merasa sehat dan nyaman dengan kehamilannya
C. Merasa khawatir dan takut kalau bayinya tidak normal
D. Merasakan kehadiran bayinya sebagai orang di luar dirinya
E. Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya hamil
D. PEMBAHASAN KB-2
1. Jawaban: E
Trimester I kehamilan disebut sebagai masa penentuan artinya
penentuan untuk membuktikan bahwa wanita dalam keadaan hamil.
Seorang ibu setelah mengetahui dirinya hamil maka responnya berbeda-
beda. Sikap ambivalent sering dialami pada ibu hamil, artinya kadang-
kadang ibu merasa senang dan bahagia karena segera akan menjadi ibu
dan orang tua, tetapi tidak sedikit juga ibu hamil merasa sedih dan bahkan
kecewa setelah mengetahui dirinya hamil.
2. Jawaban: A
Trimester I kehamilan disebut sebagai masa penentuan artinya
penentuan untuk membuktikan bahwa wanita dalam keadaan hamil.
Seorang ibu setelah mengetahui dirinya hamil maka responnya berbeda-
beda. Sikap ambivalent sering dialami pada ibu hamil, artinya kadang-
kadang ibu merasa senang dan bahagia karena segera akan menjadi ibu
dan orang tua, tetapi tidak sedikit juga ibu hamil merasa sedih dan bahkan
kecewa setelah mengetahui dirinya hamil. Perasaan sedih dan kecewa ini
dapat disebabkan oleh karena segera setelah konsepsi kadar hormon
progesteron dan estrogen dalam kehamilan akan meningkat dan ini akan
menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah,
dan membesarnya payudara.
3. Jawaban: D
Trimester II sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan karena
pada saat ini ibu merasa lebih sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan
kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil
sudah berkurang. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa
kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada
trimester I dan merasakan meningkatnya libido. Ibu merasa lebih stabil,
kesanggupan mengatur diri lebih baik, kondisi atau keadaan ibu lebih
menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan perubahan fisik tubuhnya,
janin belum terlalu besar sehingga belum menimbulkan
ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan mengerti tentang
kehamilannya. (Tri Rusmi Widayatun, 1999 :154).
4. Jawaban: B
Ibu hamil 6 bulan merasa cemas karena perubahan bentuk tubuhnya
yang semakin gemuk. Salah satu tugas bidan untuk mengatasi
22
perubahan psikologis pada kehamilan adalah memberikan dukungan
dan memfasilitasi ibu dengan memberikan informasi seputar perubahan
kehamilan dan upaya untuk mengatasinya.
5. Jawaban: C
Perubahan psikologis trimester III yaitu kadang - kadang merasa kuatir
bahwa bayinya akan lahir sewaktu - waktu, meningkatnya kewaspadaan
akan timbulnya tanda dan gejala persalinan, khawatir bayinya lahir dalam
keadaan tidak normal, takut akan rasa sakit yang timbul pada saat
persalinan, rasa tidak nyaman, kehilangan perhatian khusus yang
diterima selama kehamilan sehingga memerlukan dukungan baik dari
suami, keluarga maupun tenaga kesehatan, dan persiapan aktif untuk
bayi dan menjadi orang tua.
23
KB-3
KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL
A. Pokok-pokok materi
Setelah mempelajari kb 3, anda diharapkan dapat memahami tentang
kebutuhan fisik ibu hamil, misalnya ((1) kebutuhan oksigen (2) kebutuhan
nutrisi (3) instirahat/tidur (4) eliminasi (5) personal hygiene (6) pakaian (7)
seksual (8) mobilisasi dan body mekanik (9) exercise/senam hamil (10)
immunisasi. Dan cara memantau keadaan janin yang dikandungnya. Selain itu
juga kebutuhan psikologis seperti (1) support dari keluarga pada ibu hamil, (2)
support dari tenaga kesehatan pada ibu hamil, (3) rasa aman dan nyaman
pada kehamilan, (4) persiapan menjadi orangtua dan (5) persiapan sibling.
Kb 3 dibagi dalam dua topik yaitu: kebutuhan fisik pada ibu hamil dan
kebutuhan psikologis ibu hamil
b. Kebutuhan nutrisi
Kebutuhan nutrisi ibu hamil meningkat hingga 300 kalori/hari dari menu
seimbang. Untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi selama masa
hamil, banyak diperlukan zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari pada
sebelum hamil. Pada ibu hamil akan mengalami BB bertambah,
penambahan BB bisa diukur dari IMT (indeks masa tubuh) / BMI (body
24
mass index) sebelum hamil. IMT dihitung dengan cara BB sebelum hamil
dalam kg dibagi (TB dlm m)2misalnya : seorang perempuan hamil BB
sebelum hamil 50 kg,tb 150 cm maka IMT 50/(1,5)2= 22.22 (termasuk
normal).
c. Istirahat/ tidur
Ibu hamil membutuhkan pola istirahat / tidur yang cukup karena
istirahat/tidur dan bersantai sangat penting bagi wanita hamil. Kebutuhan
istirahat/tidur dalam sehari yaitu 1 atau 2 jam sekali untuk duduk, istirahat
dan menaikkan kakinya adalah baik untuk kondisi mereka, tidur 8 jam
malam dan 1 jam siang hari, walaupun tidak dapat tidur baiknya berbaring
saja untuk istirahat, sebaiknya dengan kaki yang terangkat, mengurangi
duduk atau berdiri terlalu lama.
d. Immunisasi
Immunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu antigen. Vaksinasi dengan toksoid tetanus
(TT), dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi karena
infeksi tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan dua kali selama
hamil. Immunisasi TT sebaiknya diberikan pada ibu hamil dengan umur
kehamilan antara tiga bulan sampai satu bulan sebelum melahirkan
dengan jarak minimal empat minggu
Pemberian vaksin TT
25
Antigen Interval Lama %
(waktu minimal) perlindungan perlindungan
(tahun)
TT 1 Pada kunjungan pertama
(sedini mungkin pada - -
kehamilan)
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 80
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 95
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 99
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25-seumur hidup 99
Catatan: ibu yang belum pernah immunisasi DPT/TT/TD atau tidak tahu
status immunisasinya. Ibu hamil harus untuk melengkapi immunisasinya
sampai TT 5, tidak harus menunggu kehamilan berikutnya.
Pemberian vaksin TT
Pernah Interval (minimal) Lama perlindungan %
(kali) (tahun) perlindungan
1 TT 2, 4 minggu setelah TT 1
(pada kehamilan) 3 80
2 TT 3, 6 bulan setelah TT
2 (pada kehamilan, jika 5 95
selang waktu minimal
Memenuhi)
3 TT 4, 1 tahun setelah TT 3 10 99
4 TT 5, 1 tahun setelah TT 4 25-seumur hidup 99
TT 5 Tidak perlu lagi 25-seumur hidup 99
Catatan: untuk ibu yang sudah pernah mendapat imunisasi DPT/TT/TD)
sumber: (WHO, 2013).
e. Kebutuhan lainnya
Adapun kebutuhan fisik ibu hamil dalam eliminasi (BAK dan BAB),
personal hygiene, kebutuhan pakaian, seksual, Mobilisasi dan body
mekanik dan exercise/senam hamil, serta Kebutuhan di Trimester III
terkait dengan persiapan persalinan selengkapnya ada dalam ppt
berikut ini, silahkan klik :
https://drive.google.com/file/d/13GID4BLRvdJud7Ihtevo757zF4OQ2z
wB/view?usp=sharing
26
2. Kebutuhan psikologis pada ibu hamil
Selamat anda telah berhasil menyelesaikan topik 1. Selanjutnya kita
akan membahas topik 2 yang mempunyai tujuan anda dapat menjelaskan
tentang kebutuhan psikologis pada ibu hamil. Untuk mencapai tujuan
tersebut, beberapa pokok materi yang harus anda pelajari adalah (1) support
dari keluarga pada ibu hamil (2) support dari tenaga kesehatan pada ibu
hamil (3) rasa aman dan nyaman selama kehamilan (4) persiapan menjadi
orangtua (5) persiapan sibling. Supaya anda menguasai materi ini maka
anda harus belajar dengan sungguh–sungguh dengan meluangkan waktu
untuk belajar secara rutin setiap hari artinya jangan belajar kalau hanya akan
ujian saja. Selengkapnya Silahkan Klik ppt sebagai berikut:
https://drive.google.com/file/d/1xejAR9_Uh_6ULMqWbHSRJvXiE0lI8ncx/vi
ew?usp=sharing
C. SOAL KB-3
1. Seorang perempuan datang ke PMB dengan keluhan sering merasa
lemas. Anamnesa: G1P0A0 hamil 7 bulan. Pemeriksaan fisik: TTV dalam
batas normal, Konjungtiva tidak pucat, HB 11.5 gr%, Hasil BMI 18.
Berapakah kebutuhan kalori yang tepat diberikan pada kasus tersebut?
A. 2.200
B. 2.300
C. 2.400
D. 2.500
E. 2.600
27
3. Seorang perempuan hamil 3 bulan datang ke klinik dengan keluhan sering
kencing. Anamnesa: G1P0A0, keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu,
sering menahan BAK. Pemeriksaan fisik: TTV dalam batas normal.
Genitalia: terlihat warna kemerahan diskeitar kulit daerah vulva. Apa yang
menjadi penyebab terjadinya keluhan pada kasus tersebut?
A. Jamur trichomonas
B. Basah/lembab daerah vulva
C. Penekanan daerah uterus
D. Sisa residu
E. Hormonal
D. PEMBAHASAN KB-3
1. Jawaban B
Hal ini berkaitan dengan kebutuhan ibu berdasarkan perhitungan BMI ibu.
2. Jawaban A
Menjaga kebutuhan sehari-hari saat hamil maka akan berdampak pada
peningkatan imunitas/daya tahan ibu hamil.
3. Jawaban C
Pada kehamilan muda, dimana rahim mulai membesar sehingga
mengakibatkan penekanan daerah organ disekitar rahim salah satunya
adalah kandung kemih. Sehingga menyebabkan ketidaknyaman ibu
seperti sering kencing.
4. Jawaban A
Keluhan kemerahan daerah vulva merupakan akibat dari menahan BAK.
Sehingga untuk mengurangi keluhan maka dianjurkan perbanyak minum
dan tentunya tidka boleh menahan BAK.
28
5. Jawaban A
Pemberian TT sangat penting dilakukan pada ibu hamil. TT mempunyai
syarat pemberian. Jika TT1 jaraknya Sudha lebih 4 minggu dengan TT 2
maka pemberian TT selanjutnya kembali ke awal.
29
KB- 4
KETIDAKNYAMANAN DALAM KEHAMILAN
A. Pokok-Pokok Materi
Pada KB 4 akan dibahas 3 topik yaitu ketidaknyamanan trimester 1,
trimester 2 dan trimester 3. Setelah mempelajari topik 1 ini anda diharapkan
dapat memahami tentang ketidaknyamanan pada kehamilan muda,
penyebab dan cara mengatasinya. Ketidaknyamanan pada kehamilan muda
ini diantaranya adalah (1) mual muntah pada pagi hari, (2) sering BAK (3)
gatal dan kakupadajari (4) hidung tersumbat atau berdarah (5) pica atau
ngidam (6) kelelahan/fatique (7) keputihan (8) keringat bertambah (9)
palpitasi (10) ptyalism (sekresi air ludah yang berlebihan) (11) sakitkepala
(12) spider nevi (13) edema (14) gusi berdarah (15) haemorrhoid (16)
insomnia (sulit tidur) (17) mati rasa (baal) (18) nafas Sesak (19) nyeri
ligamentumrotundum (20) nyeri ulu hati (21) perut kembung (22)
pusing/syncope (23) sakit punggung atas dan bawah (24) varises pada
kaki/vulva (25) konstipasi (26) kram pada kaki.
30
C. SOAL KB-4
1. Seorang perempuan hamil 3 bulan datang ke klinik untuk control
kehamilan. Anamnesa: G1P0A0, ibu mendapatkan TT 2. Pemeriksaan
fisik: TTV dalam batas normal. Kapankah TT selanjutnya diberikan?
A. 5 bulan
B. 6 bulan
C. 7 bulan
D. 8 bulan
E. 9 bulan
3. Seorang perempuan datang ke PMB dengan gatal dan kaku daerah kuku
jari. Anamnesa: hamil 2 bulan, G1P0A0. TTV semua dalam batas normal.
Pembesaran rahim (+) teraba ballotmen. Apakah asuhan yang tepat pada
kasus tersebut?
A. Gunting kuku
B. Kompres dingin
C. Salf gatal
D. Rendamseluruh tubuh dengan air hangat
E. Bungkus bagian tangan dengan handuk hangat
31
D. PEMBAHASAN KB-4
1. Jawaban A
Jarak pemberian TT 1 dengan TT 2 adalah inimal 4 minggu.
2. Jawaban A
Pada kehamilan muda, keluhan sangat berkaitan dengan terjadinya
perubahan hormonal seperti mual muntah.
3. Jawaban E
Pada kehamilan muda, akibat terjadinya perubahan hormonal maka akan
mengalami ketidaknyaman. Sebaknya asuhan yang diberikan tidka
berkaitan dengan obat. Kompres hangat akan meringankan keluhan ibu.
4. Jawaban C
Hal ini disebabkan karena keluhan ibu berkaitan dnegan kebersihan
daerah genetalia. Sehingga dengan mencegah lembab daerah kemaluan
maka akan bisa membantu mengurangi keluhan
5. Jawaban D
Sering berludah pada kehamilan muda karena perubahan hormonal. Dan
juga berkaitan dengan rendah karbohidrat sehingga terjadi peningkatan
saliva
32
KB 5 – A
DETEKSI KEGAWATDARURATAN PADA KEHAMILAN
A. Pokok-pokok Materi
Deteksi Kegawatdaruratan Pada kehamilan atau skrining bertujuan
mengidentifikasi klien/pasien yang tampak sehat, namun memiliki risiko
secara signifikan menderita penyakit tertentu. Syarat suatu skrining adalah
murah dan mudah dikerjakan. Skrining hanya dapat menunjukkan risiko
terhadap suatu penyakit tertentu dan tidak mengkonfirmasi adanya penyakit.
Deteksi kegawatdaruratan untuk kasus-kasus yang memberikan kontribusi
AKI yang cukup tinggi antara lain: 1. Deteksi pre eklamsia/eklamsia dan 2.
Deteksi perdarahan pada kehamilan.
B. Uraian Materi
1. Deteksi Dini Pada Kehamilan
a. Hiperemisis gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah kondisi morning sickness yang
ekstrem pada masa kehamilan.
1) Penyebab hiperemisis gravidarum
Penyebab pasti dari hiperemesis gravidarum belum diketahui
hingga saat ini. Dugaan utama adalah akibat perubahan hormon,
seperti hormon glikoprotein atau Human Chorionic
Gonadotropin (hCG) dalam darah.
2) Tanda dan gejala
a) Mual dan muntah, yang parah dan berkepanjangan.
b) Berat badan menurun
c) Dehidrasi.
d) Jantung berdebar.
e) Konstipasi.
f) Mengeluarkan air liur secara berlebihan.
g) Pusing dan nyeri kepala.
h) Sangat sensitif terhadap aroma.
i) Sulit menelan makanan atau minuman.
j) Hipotensi atau tekanan darah rendah.
k) Berat badan bayi rendah.
33
l) Masalah psikologis, seperti stres, bingung, cemas, bahkan
putus asa.
4) Asuhan
• Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan protein, tetapi
rendah lemak. Makanan jenis ini akan lebih mudah untuk
dicerna. Mengonsumsi jahe juga dapat membantu.
• Menghindari makanan berminyak, pedas, dan banyak
menggunakan bumbu.
• Makan dalam porsi yang kecil tetapi sering.
• Banyak minum air mineral. Teh jahe juga bisa diminum untuk
variasi.
• Hindari bau-bauan, makanan, atau keadaan yang dapat
menyebabkan timbulnya rasa mual dan muntah.
34
• Selalu konsumsi multivitamin, terutama vitamin B6 yang dapat
mengurangi rasa mual
Diagnosis a) Hipertensi Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau tekanan darah
preeklamsia diastolic ≥110 mmHg.
berat b) Protein uria Kadar protein dalam kencing ≥ ++ pada pengukuran
dipstick urine atau kadar protein total sebesar 2 gr/24 jam.
c) Kadar kreatinin darah melebihi 1,2 mg/dL kecuali telah diketahui
meningkat sebelumnya.
d) Keluhan: Nyeri kepala, nyeri uluhati, dan Mata kabur.
e) Tambahan:
• Proteinuria ≥ 3 gram,
• Jumlah produksi urine ≤ 500 cc/24 jam (oliguria),
• Peningkatan kadar asam urat darah, peningkatan kadar BUN dan
kreatinin serum serta terjadinya sindroma HELLP yang ditandai
dengan terjadinya hemolisis ditandai dengan adanya icterus,
hitung trombosit ≤ 100.000, serta
• Peningkatan SGOT dan SGPT.
• Diagnosa eklampsia, tanda dan gejala pre-eklampsia disertai
adanya kejang konvulsi yang bukan disebabkan oleh infeksi atau
trauma. Diagnosis Preeklamsia super impos ditegakkan apabila
protein awitan baru ≥ 300 mg/ 24 jam pada ibu penderita darah
tinggi tetapi tidak terdapat protein uria pada usia kehamilan
sebelum 20 minggu.
Diagnosis hipertensi telah ada sebelum kehamilan atau yang didiagnosis sebelum
hipertensi usia kehamilan 20 minggu, atau hipertensi pertama kali didiagnosis
kronis setelah usia kehamilan 20 minggu dan terus bertahan setelah 12 minggu
pasca persalinan
35
a. Metode skrining preeklamasia/eklamsia
36
Pemeriksaan Pada pasien Pre-eklamsia terdapat perubahan patofisiologis yaitu:
USG 1) Gangguan implantasi tropoblast
2) Perfusi uteroplacenta yang berkurang dan mengarah ke
disfungsi endotel yang menyebabkan edema, protein uria dan
hemokonsentrasi; vasospasme yang menyebabkan hipertensi,
oliguria, iskemia organ, solusio placenta dan terjadinya kejang-
kejang; aktifasi koagulasi yang menyebabkan trombositopenia;
dan pelepasan zat molekul berbahaya (sitokin dan lipid
peroksidase) yang menyebabkan penurunan perfusi
uteriplacenta lebih lanjut dan pelepasan molekul vasoaktif
seperti prostaglandin, nitrit oksida, dan endotelin, yang
seluruhnya menurunkan perfusi uetroplacenta.
3) Aliran uteroplacenta bertahanan tinggi Akibat patofisiologis
diatas, terdapat tiga lesi patologis utama yang terutama
berkaitan dengan pre-eklamsia dan eklamsi yaitu
• Perdarahan dan nekrosis dibanyak organ, sekunder
terhadap konstriksi kapiler
• Endoteliosis kapiler glomerular
• Tidak adanya dilatasi arteri spiral
Gambaran tersebut ditunjukkan dalam USG dengan :
o Notch diastolik yang menetap diatas 24 minggu
o Nilai ratio flow velocity doppler yang abnormal Gambar
Pemeriksaan USG untuk
Skrining Pre-eklampsia :
o Peningkatan PI bersama temuan notch adalah prediktor terbaik
preeklampsia melalui metode USG doppler
o Skrining dengan USG dopller lebih akurat pada trimester 2
37
3. Skrining/Deteksi Perdarahan dalam Kehamilan
Perdarahan dalam kehamilan termasuk kegawatdaruratan pada
kehamilan, bila terjadi perdarahan pada kehamilan muda tidak mudah
dikenali. Hal ini berkaitan dengan stigma negative yang terkait dengan
kasus abortus. Stigma menyebabkan kejadian tersebut sering
disembunyikan oleh para pasien.
a. Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan muda merupakan perdarahan pada
kehamilan dibawah 20 minggu atau perkiraan berat badan janin kurang
38
dari 500 gram dimana janin belum memiliki kemampuan untuk hidup
diluar kandungan.
1) ABORTUS
a) Penatalaksanaan abortus inkomplit :
• Menilai kondisi klinik pasien, dalam upaya diagnosis dan
pertolongan awal gawatdarurat.
• Mengenali berbagai komplikasi yang dapat mengancam
keselamatan pasien dalam upaya penyelamatan jiwa
pasien: seperti syok, infeksi/sepsis, perdarahan hebat
(massif) atau trauma intraabdomen.
• Mengevakuasi sisa konsepsi dengan segera, karena tanpa
komplikasipun abortus inklompit merupakan ancaman
serius.
Ingat:
Beberapa jenis komplikasi abortus inkomplit, dapat timbul secara
bersama sehingga dibutuhkan kecermatan petugas kesehatan atau
penolong agar dapat membuat skala prioritas dalam
menanggulangi masing-masing komplikasi tersebut
39
d) Pemeriksaan Panggul
Tujuan utama pemeriksaan panggul atau bimanual adalah
untuk mengetahui besar, arah, konsistensi uterus, nyeri
goyang serviks, nyeri tekan parametrium, pembukaan ostium
serviks. Melihat sumber perdarahan lain (trauma
vagina/serviks) selain akibat sisa konsepsi.
e) Asuhan berdasarkan Derajat Abortus
Dengan memperhatikan temuan dari pemeriksaan panggul,
tentukan derajat abortus yang dialami pasien.
40
• Uterus mungkin lebih besar sedikit, dan mungkin terdapat
massa tumor di adneksa.
b) Pemeriksaan USG :
• Adanya kantong gestasi (abdominal USG) atau massa di
adneksa/kavum douglas (USG transvaginal)
• Kadar BhCG ialah 6500 iu; atau 1500 iu, bila ada kantong
gentasi intrauterin,
• Bila kadar BhCG seperti itu dan tidak ditemukan kehamilan
intrauterin, carilah adanya kehamilan ekstrauterin.
c) Penatalaksanaan
Bila ditemukan keadaan abdomen akut maka tindakan
terbaik ialah hemostasis KET. Jenis tindakan yang akan
diambil, harus memperhitungkan pemulihan fungsi kedua
tuba. Bila ibu masih ingin hamil maka lakukan salpingostomi.
Bila kondisi gawatdarurat, tidak ingin hamil lagi, robekan tidak
beraturan, terinfeksi, perdarahan tak dapat dikendalikan maka
lakukan salpingektomi.
Pada umumnya akan dilakukan prosedur berikut ini :
• Pasang infus untuk substitusi kehilangan cairan dan darah
• Transfusi Hb < 6g%, Bila tidak segera tersedia darah,
lakukan autotransfusi selama prosedur operatif
• Lakukan parsial salpingektomi atau eksisi segmental yang
dilanjutkan dengan salpingorafi (sesuai indikasi)
• Lakukan pemantauan dan perawatan pascaoperatif
• Coba infus dan transfusi setelah kondisi pasien stabil
Realimentasi, mobilisasi dan rehabilitasi kondisi pasien
sesegera mungkin
41
• Lakukan USG ulang, bila besar kantong tetap dan pulsasi,
atau B-hCG meningkat > 2 kali dalam 3 hari.
• Berikan penjelasan pada pasien tentang
risiko/keberhasilan terapi konservatif dan
• lakukan terapi aktif segera.
• Bila pasien tak mampu mengenali tanda bahaya,
sebaiknya rawat inap untuk observasi.
• Pada perdarahan hebat dan massif intraabdomen dimana
pengganti belum cukup tersedia dan golongan darah yang
langka maka pertimbangkan tindakan transfuse autolog.
Isap darah dengan semprit 20 ml,
• Lakukan penyaringan dan kumpulkan dalam labu darah
berisi antikoagulan, kemudian transfusi kembali ke pasien.
42
5) Tegakkan diagnosis kerja secara cepat dan akurat karena hal ini
sangat mempengaruhi hasil penatalaksanaan perdarahan
antepartum
6) Tindakan konservatif dilakukan selama kondisi masih
memungkinkan dan mengacu pada upaya untuk memperbesar
kemungkinan hidup bayi yang dikandung
7) Pada kondisi yang sangat gawat, keselamatan ibu merupakan
pertimbangan utama.
C. Soal KB 5-A
1. Seorang perempuan, umur 27 tahun, datang ke PMB, dengan keluhan
muntah terus-menerus hingga 3-4 kali dalam sehari, dan tidak dapat
makan atau minum selama 24 jam, nafsu makan hilang, BB turun sekitar
2-3 kg dalam 1 minggu, nyeri ulu hati. Hasil anamnesis: haid terakhir 2
bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU lemah, TD 90/60mmHg, N
100x/menit, P 24x/menit, S 36,50C. TFU 2 jari diatas simfisis. Apakah
diagnosa yang tepat dari kasus tersebut?
A. Nausea
B. Morning sickness
C. Hiperemesis gravidarum derajat 1
D. Hiperemesis gravidarum derajat 2
E. Hiperemesis gravidarum derajat 3
43
4. Seorang perempuan umur 23 tahun datang ke PMB usia kehamilan 12
minggu, mengalami bercak-bercak seperti darah haid yang pertama. Ibu
mengatakan perut mulas, hasil pemeriksaan, PP Test (+), TD 110/70
mmHg, N 60 x/mnt, S 37ºC, P 18 x/mnt, inspekulo keadaan serviks tampak
belum ada pembukaan. Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus di atas?
A. Abortus Incipiens
B. Abortus Imminens
C. Abortus Habitualis
D. Abortus Completus
E. Abortus Incompletus
D. Pembahasan KB 5-A
1. Jawaban C
Diagnosa Hiperemesis gravidarum derajat 1 yaitu Muntah terus-menerus
hingga 3-4 kali dalam sehari, dan tidak dapat makan atau minum selama
24 jam. Hal ini menyebabkan kondisi tubuh menjadi lemah. Kemudian
nafsu makan hilang, sehingga berat badan bisa turun sekitar 2-3 kg dalam
1-2 minggu. Pada bagian ulu hati, terasa nyeri dan denyut nadi yang
meningkat hingga 100 kali per menit. Terakhir, pada tahap ini tekanan
darah menurun dan bola mata menjadi cekung.
2. Jawaban B
Diagnosa Hipertensi gravidarum yaitu Tekanan darah ≥140/90 mmHg,
pertama kalinya selama kehamilan, Tidak terdapat protein uria, Tekanan
darah kembali normal dalam waktu 12 minggu pasca persalinan, nyeri
epigastrik dan trombositopenia mungkin ditemui dan dapat mempengaruhi
penatalaksanaan yang diberikan. Jika peningkatan tekanan darah tetap
bertahan, ibu didiagnosis hipertensi kronis.
3. Jawaban A
Asuhan Mual Muntah yaitu :
• Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan protein, tetapi
rendah lemak. Makanan jenis ini akan lebih mudah untuk dicerna.
Mengonsumsi jahe juga dapat membantu.
• Menghindari makanan berminyak, pedas, dan banyak
menggunakan bumbu.
• Makan dalam porsi yang kecil tetapi sering.
• Banyak minum air mineral. Teh jahe juga bisa diminum untuk
variasi.
44
• Hindari bau-bauan, makanan, atau keadaan yang dapat
menyebabkan timbulnya rasa mual dan muntah.
• Selalu konsumsi multivitamin, terutama vitamin B6 yang dapat
mengurangi rasa mual
4. Jawaban B
Diagnosa Abortus Imminens yaitu perdarahan sedikit, serviks tertutup,
besar uterus sesuai usia kehamilan, pp test positif, kram, uterus lunak.
5. Jawaban C
Diagnosa Preeklamsia ringan yaitu Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah
usia kehamilan 20 minggu, Protein uria ≥ 1+ pada pengukuran dengan
dipstick urine atau kadar protein total ≥ 300 mg/24 jam.
45
KB 5-B
ASUHAN KEGAWATDARURATAN MASA KEHAMILAN
A. Pokok-pokok Materi
Materi Bab ini disusun untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan bidan sebagai pengelolah dalam memberikan pelayanan guna
menurunkan angka kematian ibu serta angka kematian bayi. Urutan Materi
dalam merencanakan asuhan kebidanan kegawatdaruratan kehamilan
(prinsip dasar, penilaian awal, penilaian klinik lengkap, dan penatalaksanaan
dari masing-masing kasus), urutan materi yang dibahas adalah sebagai
berikut :
1. Asuhan Kehamilan Muda : a. Abortus b. KET c. Mola Hidatidosa d.
Malnutrisi (Obesitas & KEK) e. Blighted Ovum (BO) f. Diabetes Militus
Gestasional (DMG).
2. Asuhan Kehamilan Lanjut a. Asuhan Perdarahan ante partum : • Solutio
Plasenta • Plasenta Previa b. Asuhan Pre Eklamsia/Eklamsia c. Asuhan
dengan kehamilan ganda d. Asuhan dengan kelainan dalam lamanya
kehamilan • Prematur • Postmatur • IUGR e. Asuhan dengan kelainan
air ketuban • KPSW • Polihidramnion • Oligohidramnion
3. Syok obstetri
B. Uraian Materi
1. Asuhan Kegawatdaruratan pada kehamilan Muda
1) Abortus
Wanita usia reproduktif yang mengalami terlambat haid (dengan jarak
waktu lebih dari satu bulan sejak waktu haid terakhir). Untuk lebih
jelasnya tentang abortus silahkan klik ppt dibawah ini.
https://drive.google.com/file/d/1TgfqBbU45ZwitykFVLAXAvntl6RtbPL
T/view?usp=sharing
46
2) Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET), terjadinya perdarahan
pada kehamilan kurang dari 22 minggu. Bila tempat nidasi tersebut
tidak dapat menyesuaikan diri dengan besarnya buah kehamilan, akan
terjadi ruptura dan menjadi kehamilan ektopik yang terganggu (KET).
47
• Nyeri goyang
• Uterus agak membesar
• Ada tumor disamping uterus
• Cavum deuglas menonjol dan nyeri raba
• Pemeriksaan umum : - Suhu > 38 C - Tampak
kesakitan, pucat - Tensi ↓, Nadi ↑ kecil
b) Penatalaksanaan Kasus KET
• Setelah diagnosis ditegakkan (sesuasi kewenangan
bidan) lakukan rujukan ke pelayanan yang punya fasilitas
penanganan KET
• Observasi keadaan umum dan kesadaran penderita
• Stabilisasi keadaan umum penderita Restorasi cairan
tubuh dengan cairan kristaloid NaCl 0,9% atau Ringer
Laktat (500 ml dalam 15 menit pertama) atau 2 L dalam
2 jam pertama.
3) Mola Hidatidosa
Kehamilan mola merupakan proliferasi abnormal dari villi khorialis.
Tanda adanya mola hidatidosa sangat bervariasi.
a) Tanda dan Gejala
• Perdarahan mendadak disertai shock sampai perdarahan
samar – samar sehingga sukar untuk dideteksi
• Keluhan seperti hamil muda, tetapi derajat keluhan sering
lebih hebat
• Uterus lebih besar dari usia kehamilan
• Tidak ada tanda-tanda adanya janin
• Nyeri perut
• Serviks terbuka
• Mungkin timbul preeklamsia atau eklamsia pada usia
kehamilan > 24 minggu
• Penegakkan diagnosis kehamilan mola dibantu dengan
pemeriksaan USG
b) Pengkajian ibu dengan Mola Hydatidosa, secara subyektif
maupun obyektif.
Data Subyektif
48
• Amenorea
• Nyeri Perut
Data Obyektif
• Terdengar DJJ
• HCG >>> utama setealah hari ke 100
• USG. gambaran badai salju (snow flake pattern)
• Perdarahan Pervaginam
• Uterus lebih besar/ tidak sesuai dengan usia kehamilan
• Tidak teraba bagian anak
d) Tatalaksana Khusus
(1) Pasang infus oksitosin 10 unit dalam 500 ml NaCl 0.9% atau
RL dengan kecepatan 40-60 tetes/menit untuk mencegah
perdarahan.
(2) Pengosongan isi uterus dengan menggunakan Aspirasi
Vakum Manual (AVM)
(3) Anjurkan ibu menggunakan kontrasepsi hormonal bila masih
ingin memiliki anak, atau tubektomi bila ingin menghentikan
kesuburan
(4) Pantau kondisi ibu
• Pemeriksaan HCG serum setiap 2 minggu.
• Bila hasil HCG serum terus menetap atau naik dalam 2
kali pemeriksaan berturut-turut, ibu dirujuk ke rumah sakit
rujukan tersier yang mempunyai fasilitas kemoterapi.
49
4) Malnutrisi (Obesitas & KEK), Blighted Ovum (BO), Diabetes
Militus Gestasional (DMG).
Dalam kehamilan masalah malnutrisi juga seirng terjadi baik itu karena
kelebihan ataupun kekurangan, Blighted Ovum (BO), Diabetes Militus
Gestasional (DMG). Untuk selengkapnya dan memudahkan dalam
pemahaman silahkan klik ppt di bawah ini :
https://drive.google.com/file/d/1hJRy7slSU5sI_ZN8X9U2ogy2L6sZ7_
3Q/view?usp=sharing
50
b. Pre-eklamsia/Eklamsia
Untuk selengkapnya dan memudahkan dalam pemahaman silahkan
klik ppt di bawah ini:
https://drive.google.com/file/d/1SYtPJb4FELh4tc8s7mi-
PDWelb_qRTIl/view?usp=sharing
c. Kehamilan Ganda
Kehamilan ganda yang dialami ibu hamil, dapat menimbulkan
masalah, bagi janin ataupun ibunya dan masalah pada proses
persalinan. Melihat resiko demikian, maka persalinan sebaiknya
dilakukan di tempat rujukan.
1) Tanda dan gejala kehamilan ganda
a) Ukuran uterus, tinggi fundus uterus (TFU) dan lingkar abdomen
melebihi ukuran yang seharusnya untuk usia kehamilan akibat
pertumbuhan uterus yang pesat pada trimester dua.
b) Mual dan muntah berat (akibat peningkatan kadar HCg)
c) Adanya riwayat kembar dalam keluarga
d) Riwayat penggunaan obat penyubur sel telur
e) Pada palpasi abdomen didapatkan tiga atau lebih bagian besar
dan/atau banyak bagian kecil yang semakin mudah diraba
terutama trimester ketiga
f) Pada auskultasi ditemukan lebih dari satu bunyi denyut jantung
janin yang jelas berbeda (berbeda >10 denyut jantung per
menit dan terpisah dari jantung ibu).
51
• Adanya riwayat kembar dalam keluarga
• Riwayat penggunaan obat penyubur sel telur
b) Data Obyektif
• Ukuran uterus, tinggi fundus uterus (TFU) dan lingkar
abdomen melebihi ukuran yang seharusnya untuk usia
kehamilan yang pesat pada trimester dua
• Pada palpasi abdomen didapatkan tiga atau lebih bagian
besar dan/atau banyak bagian kecil yang semakin mudah
diraba terutama pada trimester ketiga
• Pada auskultasi ditemukan lebih dari satu bunyi denyut
jantung janin
52
d. Kelainan Dalam Lamanya Kehamilan
Kelainan dalam lamanya kehamilan terkait dengan suatu proses
persalinan:
• Kehamilan kurang bulan (pre term), persalinan akan menghasilkan
bayi premature, permasalah terkait dengan maturitas janin yang
belum sempurna sehingga memerlukan penangan khusus.
• Kehamilan postterem, berhubungan dengan persalinan lebih bulan,
terkait dengan kemampuan plasenta untuk memberikan makan
pada janin sampai dengan 40 minggu.
1) Kehamilan dengan persalinan preterm (premature)
Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi pada usia
kehamilan 28-37 minggu. Permasalahan yang terjadi adalah bayi
premature dengan dengan berat badan 1000-2500 gram, penyebab
kejadian + 7 % dari semua kelahiran hidup.
Asuhan pada ibu dengan persalinan preterm
a) Tatalaksana Umum:
b) Tatalaksana utama mencakup pemberian tokolitik,
kortikosteroid, dan antibiotika profilaksis. Namun beberapa
kasus memerlukan penyesuaian.
c) Tatalaksana Khusus
Jika ditemui salah satu dari • Usia kehamilan di bawah 24 dan di
keadaan berikut ini, tokolitik atas 34 minggu Pembukaan > 3 cm
tidak perlu diberikan dan bayi • Ada tanda korioamnionitis (infeksi
dilahirkan secara pervaginam intrauterin), preeklampsia, atau
atau perabdominam sesuai perdarahan aktif
kondisi kehamilan • Ada gawat janin
• Janin meninggal atau adanya
kelainan kongenital yang
kemungkinan hidupnya kecil
• Segera dirujuk ke tempat rujukan
tersier
Lakukan terapi konservatif • Usia kehamilan antara 24-34 minggu
(ekspektan) dengan tokolitik, • Dilatasi serviks kurang dari 3 cm
kortikosteroid, dan antibiotika • Tidak ada korioamnionitis (infeksi
jika syarat berikut ini terpenuh intrauterin), preeklampsia, atau
perdarahan aktif
• Tidak ada gawat janin
• Segera di rujuk ke tyempat rujukan
tersier
53
d) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan persalinan
adalah sebagai berikut:
❖ Prinsip melakukan rujukan bila sudah ada tanda pembukaan
atau ketuban pecah dini
❖ Bila persalinan tidak dapat dihindarkan untuk menghindari
trauma pada anak, prinsip persalinannya:
• Partus tidak boleh berlangsung terlalu lama atau terlalu
cepat
• Jangan memecah ketuban sebelum pembukaan lengkap
• Buatlan episiotomy medialis
• Tali pusat secepat mungkin digunting untuk menghindari
ikterus
❖ Bila terpaksa ibu dengan pembukaan lengkap, bayi
dilahirkan dengan
• Prinsipnya adalah mencegah hipotermia (suhu ruangan
tidak kurang dari 25 oC)
• Keringkan bayi dan jauhkan handuk yang basah
• Pakaikan topi dan kaos kaki
• Letakkan bayi pada dada ibu (metode kanguru)
• Observasi ketat nafas dan denyut jantung bayi
• Selimuti Ibu dan bayi dan dijaga agar tetap hangat
• Lakukan IMD satu jam pertama kelahiran
• Untuk menghangatkan bayi, perawatan metode kanguru
dapat dilakukan bila memenuhi syarat.
54
TANDA BAYI:
Tak ada lanugo, kuku panjang, rambut kepala banyak, kulit keriput,
mengelupas sering berwarna kekuningan, kadang-kadang anak
agak kurus, air ketuban sedikit dan mengandung meconium
BAHAYA YANG TERJADI
Kemungkinan kematian anak di dalam Rahim bertambah - Besarnya
anak yang berlebihan dapat menimbulkan kesukaran pada
persalinan. Atau anak dapat kecil karena penurunan fungsi placenta
TATALAKSANA ASUHAN
Tatalaksana Umum
a) Rujuk pasien segera ke rumah sakit
b) Tawaran induksi persalinan (persalinan anjuran) mulai dari usia
kehamilan 41 minggu dengan syarat cervix sudah matang
c) Indikasi sectio caesaria pada primitua (umur > 40 tahun)
55
c) Masalah bayi yang dilahirkan dengan IUGR
• Pada bayi kecil dan prematur, risiko kematian tinggi, risiko
perawatan di NICU tinggi dan lama
• Problem dengan menyusui dan makan bayi
• Problem bayi untuk mengatur suhu tubuhnya, mudah
kedinginan (hipothermia)
• Kadar gula darah cenderung rendah
• Risiko infeksi tinggi
• Risiko gangguan saraf cukup tinggi
• Efek jangka panjang bayi IUGR saat dewasa cenderung
berisiko terkena penyakit jantung dan metabolik (kencing
manis dll).
56
• Pemeriksaan inspekulo, lihat dan perhatikan apakah
memang air ketuban keluar dari kanalis servikalis
pada bagian yang sudah pecah, atau terdapat cairan
ketuban pada forniks posterior
• USG : volume cairan amnion
berkurang/oligohidramnion
• Terdapat infeksi genital (sistemik)
• Gejala chorioamnionitis
b) Polihidramnion
Polihidramnion (hidramnion) adalah kondisi ketika jumlah
cairan amnion berlebihan/melebihi 2000 ml. Untuk
selengkapnya dan memudahkan dalam pemahaman silahkan
klik ppt di bawah ini:
https://drive.google.com/file/d/1t0NlqBrp5M6k5TJa2GwSnbco
vkjQw8hJ/view?usp=sharing
57
c) Oligohidramnion
Oligohidramnion adalah suatu keadaan ketika cairan
amnion sangat sedikit. Kondisi ini biasanya terjadinya akibat
insufisiensi uteroplasenta.
❖ Gejala dan tanda oligohidramnion
➢ “Molding” uterus mengelilingi janin
➢ Janin dapat diraba dengan mudah
➢ Tidak ada efek pantul (balloternent) pada janin
➢ Penambahan tinggi fundus uteri berlangsung lambat
❖ Penatalaksaan
Dilakukan secara konservatif:
➢ Tirah baring
➢ Pemberian cairan cukup
➢ Asupan nutrisi yang seimbang
➢ Pemantauan kesejahteraan janin (menghitung gerakan
janin, NST, Detak Jantung Janin)
➢ Pengukuran volume cairan amnion dengan ultrasonografi
secara teratur, amniofusi)
58
C. Soal KB 5-B
59
serviks tampak belum ada pembukaan. Apakah penatalaksanaan untuk
kasus di atas?
A. Lakukan konseling kemungkinan ada sisa
B. Tidak perlu pengobatan dan lakukan tirah baring
C. Lakukan pemeriksaan jaringan secara maskrokopis
D. Berikan infus 20 IU oksitosin dalm 500 ml NaCl 0,9%
E. Lakukan evaluasi tanda-tanda vital dan pantau perdarahan
D. PEMBAHASAN KB 5-B
1. Jawaban C
Diagnosa Kurang Energi Kronis (KEK) ditegakkan bila pemeriksaan lingkar
lengan atas < 23 cm.
.
2. Jawaban C
Diagnosa Blighted Ovum (BO) yaitu diagnosa blighted ovum adalah
dengan USG (Ultrasonografi) menunjukkan kantung kehamilan kosong dan
merupakan kehamilan dimana kantung gestasi memiliki diameter katung
lebih dari 20 mm akan tetapi tanpa embrio.
3. Jawaban E
Diagnosis diabetes melitus gestasional ditegakkan pada usia kehamilan
antara 24-28 minggu bila kadar kadar glukosa darah puasa (GDP) >92
mg/dl ATAU kadar glukosa setelah 1 jam >180 mg/dl ATAU kadar glukosa
setelah 2 jam >153 mg/dl.
4. Jawaban E
Diagnosa Solusio Plasenta yaitu
• Perdarahan dengan nyeri interminten atau menetap
• Warna darah kehitaman dan cair, tetapi mungkin ada bekuan jika
solusio relative baru
• Jika ostium terbuka, terjadi perdarahan berwarna merah segar
5. Jawaban B
Penatalaksanan Abortus Iminens yaitu
• Tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total
• Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual
• Perdarahan berhenti, lakukan antenatal seperti biasa, lakukan
penilaian jika perdarahan kembali dengan nilai kondisi janin (USG)
• Tidak perlu terapi hormonal
60
KB5-C
RUJUKAN KEGAWATDARURATAN PADA KEHAMILAN
A. Pokok-pokok Bahasan
Setelah Anda mempelajari materi ini diharapkan Anda 1. Memahami
Sistem Rujukan Kasus kegawatdaruratan secara umum dan mampu
menjelaskan tentang sistem rujukan. Secara khusus, Apakah Anda menyadari
bahwa sebenarnya kasus kegawatdaruratan membutuhkan tindakan dan
pertolongan yang cepat dan tepat. Mengingat manifestasi klinik kasus
kegawatdaruratan yang berbeda-beda dalam rentang yang cukup luas,
penatalaksanaan yang tepat sangat dibutuhkan dalam kasus
kegawatdaruratan. Hal itu bergantung pada pengetahuan, kemampuan daya
pikir dan daya analisis, serta pengalaman dari Anda semua. Kesalahan
ataupun kelambatan Anda dalam menentukan tindakan, dapat berakibat fatal.
Oleh karena itu keterampilan yang optimal untuk mengatasi masalah
kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna sangatlah diperlukan.
B. Uraian Materi
a. Konsep Dasar Sistem Rujukan
1) Macam Rujukan
Berdasarkan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) membedakannya menjadi
dua yakni:
1) Rujukan Kesehatan
Rujukan terutama dikaitkan dengan upaya pencegahan penyakit
dan peningkatan derajat kesehatan. Rujukan kesehatan yaitu
hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan atau specimen ke
fasilitas yang lebih mampu dan lengkap. Ini adalah rujukan yang
menyangkut masalah kesehatan yang sifatnya pencegahan penyakit
(preventif) dan peningkatan kesehatan (promotif). Rujukan ini
mencakup rujukan teknologi, sarana dan opersional (Syafrudin, 2009).
2) Rujukan Medik
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan
penyakit serta pemulihan kesehatan. Rujukan medik pada dasarnya
berlaku untuk pelayanan kedokteran (medical service). Sama halnya
dengan rujukan kesehatan, rujukan medik ini dibedakan atas tiga
61
macam yakni rujukan penderita, pengetahuan dan bahan bahan
pemeriksaan (Azwar, 1996).
Menurut Syafrudin (2009), rujukan medik yaitu pelimpahan
tanggung jawab secara timbal balik atas satu kasus yang timbul baik
secara vertikal maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan
mampu menangani secara rasional.
3) Manfaat Rujukan
1) Menurut Azwar (1996), beberapa manfaat yang akan diperoleh ditinjau
dari unsur pembentuk pelayanan kesehatan terlihat sebagai berikut:
a) Sudut pandang pemerintah sebagai penentu kebijakan Jika
ditinjau dari sudut pemerintah sebagai penentu kebijakan
kesehatan (policy maker), manfaat yang akan diperoleh antara
lain membantu:
➢ penghematan dana, karena tidak perlu menyediakan
berbagai macam peralatan kedokteran pada setiap sarana
kesehatan;
➢ memperjelas sistem pelayanan kesehatan, karena terdapat
hubungan kerja antara berbagai sarana kesehatan yang
tersedia; dan
➢ memudahkan pekerjaan administrasi, terutama pada aspek
perencanaan.
b) Sudut pandang masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan Jika
ditinjau dari sudut masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan
(health consumer), manfaat yang akan diperoleh antara lain:
62
➢ meringankan biaya pengobatan, karena dapat dihindari
pemeriksaan yang sama secara berulang-ulang dan
➢ mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan,
karena diketahui dengan jelas fungsi dan wewenang sarana
pelayanan kesehatan.
c) Sudut pandang kalangan kesehatan sebagai penyelenggara
pelayanan kesehatan. Jika ditinjau dari sudut kalangan kesehatan
sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan (health provider),
manfaat yang diperoleh antara lain
➢ memperjelas jenjang karir tenaga kesehatan dengan berbagai
akibat positif lainnya seperti semangat kerja, ketekunan, dan
dedikasi;
➢ membantu peningkatan pengetahuan dan keterampilan yakni
melalui kerjasama yang terjalin;
➢ memudahkan dan atau meringankan beban tugas, karena
setiap sarana kesehatan mempunyai tugas dan kewajiban
tertentu.
5) Kegiatan Rujukan
Menurut Syafrudin (2009), kegiatan rujukan terbagi menjadi tiga
macam yaitu rujukan pelayanan kebidanan, pelimpahan pengetahuan dan
keterampilan, rujukan informasi medis:
1) Rujukan Pelayanan Kebidanan Kegiatan ini antara lain berupa
pengiriman orang sakit dari unit kesehatan kurang lengkap ke unit
yang lebih lengkap; rujukan kasus-kasus patologik pada kehamilan,
persalinan, dan nifas; pengiriman kasus masalah reproduksi manusia
63
lainnya, seperti kasus-kasus ginekologi atau kontrasepsi yang
memerlukan penanganan spesialis; pengiriman bahan laboratorium;
dan jika penderita telah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai,
kembalikan dan kirimkan ke unit semula, jika perlu diserta dengan
keterangan yang lengkap (surat balasan).
2) Pelimpahan Pengetahuan dan Keterampilan Kegiatan ini antara lain:
(1) Pengiriman tenaga-tenaga ahli ke daerah untuk memberikan
pengetahuan dan keterampilan melalui ceramah, konsultasi
penderita, diskusi kasus, dan demonstrasi operasi.
(2) Pengiriman petugas pelayanan kesehatan daerah untuk
menambah pengetahuan dan keterampilan mereka ke rumah sakit
yang lebih lengkap atau rumah sakit pendidikan, juga dengan
mengundang tenaga medis dalam kegiatan ilmiah yang
diselenggarakan dengan tingkat provinsi atau institusi pendidikan.
3) Rujukan Informasi Medis Kegiatan ini antara lain berupa:
(1) Membalas secara lengkap data-data medis penderita yang dikirim
dan advis rehabilitas kepada unit yang mengirim.
(2) Menjalin kerjasama dalam sistem pelaporan data-data parameter
pelayanan kebidanan, terutama mengenai kematian pada
kehamilan dan prenatal. Hal ini sangat berguna untuk memperoleh
angka secara regional dan nasional.
64
b. Rujukan Kasus Kegawatdaruratan Pada Kehamilan
Dalam Rujukan Pada kehamilan, Anda akan mempelajari Pengelolaan,
Tahapan, Indikasi dan Perencanaan Rujukan. Untuk selengkapnya dan
memudahkan dalam pemahaman silahkan klik ppt di bawah ini:
https://drive.google.com/file/d/1BgNhnJbuoDA37Z0Qsyq0tyLtO70ms1nt/
view?usp=sharing
C. Soal KB 5-C
65
A. Pemberian MgSO4
B. Menyiapkan persalinan
C. Pasang infus RL dan rujuk ke RS
D. Konseling tanda bahaya kehamilan
E. Lakukan periksa dalam (VT), Pasang infus RL dan rujuk
D. Pembahasan KB 5-C
1. Jawaban C
Termasuk Rujukan Medis yaitu rujukan medis penderita
2. Jawaban D
Penanganan preeklamsia berat (PEB) dan eklamsia pada dasarnya sama,
kecuali persalinan harus berlangsung dalam 12 jam setelah timbulnya
kejang pada eklamsia. Pada kasus PEB harus ditangani secara aktif, dan
penanganan dilaksanakan di rumah sakit rujukan.
.
3. Jawaban C
Penatalaksanaan Plasenta previa yaitu
• Tidak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan dalam pada
perdarahan antepartum
• (Hal-hal yang perlu diperhatikan) sebelum tersedia persiapan untuk
seksio sesaria (pemeriksaan boleh dilakukan di ruang operasi)
• Perbaikan kekurangan cairan/darah dengan memberikan infus cairan
IV (NaCl 0.9% atau Ringer Laktat)
66
• Lakukan rujukan di tempat rujukan tersier Terapi Ekspektatif Tujuan
supaya janin tidak terlahir prematur dan upaya diagnosis dilakukan
secara non invasive.
4. Jawaban A
Penatalaksanaan KET yaitu Lakukan rujukan ke RS, Stabilisasi keadaan
umum penderita, Observasi keadaan umum dan kesadaran penderita.
5. Jawaban A
Penanganan preeklamsia berat (PEB) dan eklamsia pada dasarnya sama,
kecuali persalinan harus berlangsung dalam 12 jam setelah timbulnya
kejang pada eklamsia. Pada kasus PEB harus ditangani secara aktif, dan
penanganan dilaksanakan di rumah sakit rujukan. Bila di RS yaitu
Pemberian antikonvulsan Magnesium sulfat (MgSO4) merupakan obat
pilihan untuk mencegah dan mengatasi kejang pada preeklamsia berat dan
eklamsia.
67
Ringkasan
Pada KB 1-A yaitu tentang perubahan fisik pada ibu hamil, Anda harus menguasai
materi tentang (1) Perubahan sistem reproduksi (2) Perubahan payudara (3)
Perubahan endokrin (4) Perubahan kekebalan tubuh (5) Perubahan pernapasan
(6) Perubahan perkemihan (7) Perubahan pencernaan. Terjadinya perubahan
pada vulva, vagina, payudara, ibu hamil. Perubahan-perubahan ini banyak
disebabkan oleh hormon progesteron, estrogen dan HCG. Setiap perubahan akan
berpengaruh kepada kenyamanan ibu hamil. Pada KB 1-B tentang perubahan fisik
yang terjadi pada ibu hamil. yaitu tentang (1) Perubahan sistem kardiovaskuler (2)
Perubahan pada sistem integumen (3) Perubahan pada metabolisme (4)
Perubahan sistem muskuloskeletal (5) Perubahan pada darah dan pembekuan
darah (6) Perubahan Berat Badan dan IMT (7) Perubahan pada sistem
persyarafan. Pada KB-2 tentang Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil. Dengan
demikian sebagai bidan sudah dapat memahami tentang Perubahan Psikologis
dan reaksi pada Ibu Hamil trimester I, trimester II dan trimester III. Pada KB-3
kebutuhan fisik dan psikologis pada ibu hamil, yaitu pemenuhan kebutuhan
oksigen, nutrisi, personal hygiene, pakaian, kebutuhan eliminasi, seksual,
mobilisasi dan body mekanik, kebutuhan senam hamil, istirahat dan tidur,
immunisasi dan traveling dan kebutuhan psikologis pada ibu hamil diantaranya
adalah (1) support dari keluarga pada ibu hamil. (2) support dari tenaga kesehatan
pada ibu hamil. (3) rasa aman dan nyaman pada kehamilan. (4) Persiapan menjadi
orangtua dan (5) persiapan sibling. Pada KB-4 mempelajari tentang penyebab dan
cara meringankan atau mencegah keluhan yang dirasakan ibu hamil trimester III
antara lain kaki kram, sesak napas, susah BAB, haemorroid dan edema pada kaki.
Anda juga diharapkan sudah bisa membedakan antara edema yang fisiologis dan
edema yang patologis yang dapat membahayakan ibu dan janin. seperti: sering
bak, gatal dan kaku pada jari, gusi berdarah, insomnia, keputihan, keringat
bertambah banyak, mati rasa dan rasa nyeri pada jari kaki dan tangan, nyeri
ligamentum rotundum, palpitasi, nyeri ulu hati, perut kembung, ptyalisme, pusing,
sakit kepala, sakit punggung dan varises pada kaki/vulva. Serta pada KB 5-A dan
KB 5-B dan KB 5-C telah dibahas tentang kegawatdaruratan pada ibu hamil serta
cara penatalaksanaannya. Asuhan Kehamilan Muda : a. Abortus b. KET c. Mola
Hidatidosa d. Malnutrisi (Obesitas & KEK) e. Blighted Ovum (BO) f. Diabetes
Militus Gestasional (DMG). Asuhan Kehamilan Lanjut a. Asuhan Perdarahan ante
partum : • Solutio Plasenta • Plasenta Previa b. Asuhan Pre Eklamsia/Eklamsia c.
Asuhan dengan kehamilan ganda d. Asuhan dengan kelainan dalam lamanya
kehamilan • Prematur • Postmatur • IUGR e. Asuhan dengan kelainan air ketuban
• KPSW • Polihidramnion • Oligohidramnion, adanya Syok obstetri serta rujukan
kegawatdaruratan.
.
68
Glosarium
69
Daftar Pustaka
Cunningham, Mc Donald, Gant, Wiliam (2003). Obstetric, Edisi 22, Jakarta: EGC.
Kementrian Kesehatan Ri. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas
Kesehatan Dasar & Rujukan Bagi Tenaga Kesehatan. Edisi Pertama, WHO.
Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Varney. H. 2004.Varney’s Midwifery, New York, Jones And Bartlett Edisi Ketiga.
WHO. 2013. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan,
Edisi Pertama, Kemenkes, Jakarta.
70