Mardiah
Abstrak
Berat badan bayi merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatu
proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan. Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi berat bayi lahir diantarnya faktor lingkungan internal, faktor
lingkungan eksternal, faktor penggunaan sarana kesehatan yang berhubungan
frekuensi pemeriksaan kehamilan atau antenatal care. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan
terhadap berat badan bayi lahir diklinik nurhasanah tahun 2010-2011. Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kolerasi dengan
besar sampel sebanyak 100 orang dengan metode pengambilan sampel secara total
sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Aprli 2011. Instrumen dalam penelitian
ini berupa data sekunder yang diperoleh dari data diklinik nurhasanah, KMS ibu
hamil, catatan persalinan, dan berat badan bayi lahir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan nilai rata-rata kenaikan berat
badan responden selama kehamilan yaitu 12,3 Kg dengan standar deviasi yaitu 1,6
dan kenaikan berat badan terendah 10 sedangkan berat badan tertinggi 16 Kg. Dari
hasil uji statistik dengan Korelasi Product Moment diperoleh nilai p value = 0.000
adanya hubungan yang signifikan antara peningkatan berat badan selama
kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir. Dan diperoleh juga nilai ( r =
0,506 ) ini berarti hubungan yang cukup kuat dengan arah positif artinya semakin
meningkat berat badan ibu selama kehamilan maka semakin meningkat pula berat
badan bayinya. Diharapkan tenaga kesehatan dapat bekerja sama untuk lebih
meningkatkan penyuluhan-penyuluhan khususnya mengenai kesehatan ibu hamil.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK……………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….. iv
DAFTAR SKEMA……………………………………………………………. vii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. viii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. ix
BAB I Pendahuluan
C. Tujuan Penelitian............................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 3
A. Kehamilan....................................................................................... 5
1. Pengertian................................................................................. 5
B. Berat badan..................................................................................... 6
2. Pembesaran Organ-Organ......................................................... 12
G. Hubungan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Dengan Berat Bayi Lahir 22
A. Kerangka Konsep............................................................................ 24
B. Definisi Operasional....................................................................... 25
A. Desain Penelitian............................................................................. 26
1. Populasi......................................................................................... 26
2. Sampel.......................................................................................... 26
C. Tempat Penelitian............................................................................ 27
D. Waktu Penelitian.............................................................................. 27
E. Etika Penelitian................................................................................ 27
A. Hasil Penelitian…………………………………………………… 30
1. Analisa Univariat......................................................................... 30
2. Analisa Bivariat........................................................................... 32
B. Pembahasan………………………………………………………... 34
2. Keterbatasan Penelitian................................................................ 36
A. Kesimpulan...................................................................................... 38
B. Saran................................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
6
DAFTAR SKEMA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1 Data demografi ibu hamil diklinik Nurhasah tahun 2010-
2011................................................................................................ 31
Tabel 5.2 Rata-rata kenaikan berat badan responden selama kehamilan di
Klinik Nurhasanah tahun 2010-2011.......... .................................. 32
Tabel 5.3 Rata-rata berat badan bayi baru lahir diklinik Nurhasanah tahun
2010-2011...................................................................................... 33
Tabel 5.4. Pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap
berat badan bayi baru lahir diklinik Nurhasan tahun 2010-2011.. 34
8
DAFTAR LAMPIRAN
A. Latar Belakang
Kondisi kesehatan dimasa lampau sekaligus keadaan kesehatan ibu saat ini merupakan
landasan suatu kehidupan baru. Nutrisi merupakan satu dari banyak faktor yang ikut
mempengaruhi hasil akhir kehamilan. Status nutrisi dipengaruhi oleh banyak faktor.
kurang pendidikan, lingkungan yang buruk, kebiasaan makan yang tidak lazim, kondisi
kesehatan yang buruk akan terus berpengaruh pada status gizi dan pertumbuhan serta
perkembangan janin. Ibu hamil dengan status gizi yang buruk perlu mendapat
perawatan khusus. Ras dapat mempengaruhi hasil akhir kehamilan (Bobak, et al,
2005:200).
Pertambahan volume plasma berkisar 50% dan 20% peningkatan kadar hemoglobin
ibu. Rata-rata pertambahan berat badan ibu hamil selama kehamilan berkisar 11,5kg,
25% untuk janin, selebihnya volume darah ibu yang meningkat, rahim dan jaringan
kelenjar susu, cairan amnion dan plasenta. Oleh sebab itu, perlu dilakukan Ante natal
care untuk mengikuti pertumbuhan dan perkembangan janin, sehingga wanita dan
Pertambahan berat badan yang dianjurkan bagi kehamilan yang normal adalah
1
2
Kenaikan berat badan selama kehamilan bervariasi untuk setiap wanita hamil,
tergantung dari beberapa faktor. Hal yang harus diingat adalah kehamilan bukanlah saat
untuk berdiet menurunkan berat badan atau makan secara berlebihan. Seperti apa yang
Status gizi ibu sebelum kehamilan sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam
kandungan, bila status gizi ibu baik pada sebelum hamil maka akan melahirkan bayi
yang sehat , cukup bulan dengan berat badan normal. Kualitas bayi yang dilahirkan
sangat tergantung pada keadaan gizi ibu. Salah satu cara untuk menilai kualitas bayi
adalah dengan mengukur berat bayi pada saat lahir. Hasil survey Depkes RI pada tahun
1996 menunjukkan bahwa 41%ibu hamil diindonesia menderita gizi buruk, dengan 51%
menderita anemi. Keadaan ini membuat kecenderungan ibu melahirkan bayi dengan
Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan berhubungan langsung dengan berat
badan bayinya, dan risiko melahirkan BBLR meningkat dengan kurangnya kenaikkan
berat badan selama kehamilan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan
antara Kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat bayi lahir (Courtney, 2002 :26).
dengan judul Pengaruh Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Terhadap Berat
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil penelitian diatas dan hasil survei pendahuluan peneliti, maka
peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir di
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
terhadap berat badan bayi baru lahir di Klinik Nurhasanah Tahun 2010-2011.
2. Tujuan Khusus
Tahun 2010-2011.
c. Menguji hubungan kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat bayi lahir di
D. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
2. Institusi Kesehatan
3. Institusi Pendidikan
berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian
Hamil adalah suatu masa dari mulai terjadinya pembuahan dalam rahim
wanita melakukan hubungan seksual pada masa ovulasi atau masa subur
(keadaan ketika rahim melepaskan sel telur matang), dan sperma (air mani) pria
pasanganya akan membuahi sel telur sel telur matang wanita tersebut. Telur yang
telah dibuahi sperma kemudian akan menempel pada dinding rahim, lalu tumbuh
dan berkembang selama kira–kira 40 minggu (280 hari) dalam rahim pada
Kehamilan yang sehat dan kondisi yang aman dan keadaan emosi yang
memuaskan baik bagi ibu maupun janin adalah hasil akhir yang diharapkan dari
perawatan maternitas. Banyak adaptasi maternal yang tidak diketahui ibu hamil
membantu ibu hamil mengenai hubungan antara status fisik dan rencana
5
6
sekitar 40 minggu. Kehamilan ini dibagi menjadi tiga priode, tiga bulan atau
trimester yaitu:
B. Berat Badan
dalam rahim ibu. Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan sekitar 3 Kg dan
setiap wanita hamil, juga tergantung dari beberapa faktor. Selama kehamilan , ibu
perlu pertambahan berat badannya karena membawa si calon bayi yang tumbuh
dan berkembang dalam rahimnya, dan juga untuk persiapan proses menyusui. Jadi,
ibu hamil tidak perlu kwatir bila badannya menjadi besar, tetapi sebaliknya mulai
merencanakan dan melakukan apa yang terbaik dan sehat bagi kehamilan
Kenaikan berat badan setiap wanita hamil berbeda, tergantung dari tinggi
badan dan berat badanya sebelum kehamilan, ukuran bayi dan plasenta, dan
kualitas diet makan sebelum dan selama kehamilan. Berdasarkan dari perhitungan
BMI (body mass index), peningkatan berat badan selama kehamilan tergantung
dari berat badan sebelum hamil. Perhitungan BMI menggunakan ukuran berat
badan dan tinggi badan untuk memperkirakan jumlah total lemak dalam tubuh.
7
Dengan BMI juga dapat dipakai untuk menilai adanya risiko penyakit jantung,
50
Maka perhitungan BMI =
1,6× 1,6
50
=
2,56
Menilai berat badan sebelum hamil sangat penting dari segi kesehatan bagi
ibu dan bayi. Jika ibu hamil dengan berat badan yang berlebihan sebelum
kehamilan, maka pertambahan yang dianjurkan harus lebih kecil dari pada ibu
hamil dengan berat badan ideal. Ibu hamil yang mempunyai peningkatan berat
seperti diabetes gestasional (kenaikan kadar gula darah karena adanya proses
peningkatan tekanan darah). Selain itu, penimbunan lemak tubuh yang berlebihan
hamil , maka ketika ia hamil perlu menambah berat badan lebih banyak dari pada
ibu dengan berat badan ideal. Asupan gizi yang berkurang, akan menghambat
lainya.
Kenaikan berat badan selama masa kehamilan tergantung dari berat badan
saat sebelum kehamilan.Yang terbaik dilakukan adalah bila berniat untuk hamil,
tubuh akan menyimpan semua zat gizi yang diperlukan oleh tubuh selama
Dalam hal ini Suririnah (2008: 53). Berpendapat bila berat badan berlebih
sebelum hamil bukan berarti harus berdiet makan secara ketat karena akan
bila berat badan kurang tidak berarti makan secara berlebihan juga.
adalah sekitar 10-15 kg. Berat badan yang kurang atau jauh melebihi normal akan
Saat bayi baru lahir, berat badanya kurang dari 4 kg. Penambahan berat
badan ibu selama kehamilan selain dikarenakan oleh berat badan juga berasal dari
9
plasenta, cairan amnion, peningkatan volume darah, serta pembesaran rahim dan
Selama triwulan pertama biasanya hanya 1-2 kg. dalam triwulan kedua biasanya
bertambah sekitar 6 kg dan alam triwulan terakhir sekitar 5 kg. Angka-anka ini
hanya perkiraan belaka, karena tentu saja pola pertambahan berat badan bersifat
Pada minggu ke-6 masa kehamilan, Anda akan melihat pertambahan berat
badan sejak minggu ke-12, sedangkan peninggian tercepat terjadi antara minggu
ke-20 dan 30. Setelah minggu ke-36. Berat badan diakhir kehamilan dapat
wanita yang memiliki berat standar terhadap tinggi badan (BMI 19,8 sampai 26).
Peningkatan berat progresif secara bertahap pada dua trimester terakhir umumnya
trimester kedua, peningkatan terutama terjadi pada ibu, sedangkan pada trimester
ketiga, kebanyakan pertumbuhan janin. Berat badan harus dikaji pada setiap
kemajuan sehingga sasaran yang ditetapkan dapat dicapai. Variasi laju ini
(misalnya, kurang dari 0,5 kg per bulan pada wanita yang gemuk atau kurang dari
1 kg per bulan dalam dua semester terakhir pada wanita dengan berat normal)
berat yang diharapkan ini kemungkinan antara lain pengukuran atau pencatatan
yang keliru, berat pakaian yang dikenakan berbeda, jam saat ditimbang berbeda
dan akumulasi cairan, serta asupan makanan yang tidak adekuat atau berlebihan.
yang berlebihan. Peningkatan lebih dari 3 kg per bulan, khususnya setelah minggu
akibat kehamilan.
Kehamilan bukanlah saat untuk melakukan diet. Bagi wanita yang ramping
dan sangat memperhatikan bentuk tubuh (BMI < 19,8), peningkatan berat badan
adekuat, seringkali berisi lebih sedikit sel yang diukurnya lebih kecil dan kurang
Ibu harus diberi penjelasan tentang efek nutrisi tidak adekuat pada
akan hilang saat melahirkan. Penjelasan tentang cara menurunkan berat pada masa
Secara ideal, wanita yang mengalami obesitas berlebihan (BMI > 29) harus
kurangnya harus sama dengan berat produk konsepsi (janin, plasenta, cairan
amnion). Kualitas peningkatan berat ini harus ditekankan pada makanan kaya
nutrient dan upaya menghindari makanan tidak berkalori (Bobak, et al, 2004: 205).
11
Berat badan bayi lahir rendah juga berkolerasi dengan usia ibu. Persentase
tertinggi bayi dengan berat badan lahir rendah terdapat pada kelompok remaja dan
wanita berusia lebih dari 40 tahun. Remaja seringkali melahirkan bayi dengan
berat lebih rendah, bahkan bila dibandingkan dengan wanita dewasa yang
mengalami peningkatan berat yang sama selama hamil. Hal ini terjadi karena
wanita dewasa. Wanita yang lebih tua memerlukan lebih sedikit kalori untuk
Pembagian Kenaikan Berat Badan ( Semua angka ini adalah angka rata-rata)
Bayi 3,75 kg
Plasenta 0,75 kg
Cairan ketuban 1 kg
Pembesaran rahim 1kg
Jaringan Payudara ibu 1kg
Volume darah ibu 2 kg
Cairan dalam jaringan ibu 2kg
Cadangan lemak ibu 3,5 kg
Rata-rata jumlah 15 kg pertambahan berat seluruhnya
(Murkoff, 2006: 224).
antara lain:
1. Cairan ketuban
Puncak volume air ketuban biasanya pada usia kehamilan 36-38 minggu.
Cairan ketuban dikatakan kurang bila volumenya di bawah 500 cc. Kekurangan
12
indikator terjadinya sesuatu pada janinnya; apakah karena saluran cerna, kelainan
tulang belakang dan lainnya. Adanya ketidak normalan air ketuban ini baru
2. Pembesaran organ-organ
dengan lebar 5 cm, berat sekitar 50-80 gram. Sementara itu rahim ibu hamil
ketebalan dindingnya sekitar 1,5 cm, berat 900-1000 gram, panjangnya 35 cm.
Jumlah air yang teretensi pada kehamilan aterm (cukup bulan) dapat mencapai
sekitar 6,5 liter. Setelah persalinan (nifas) akan terjadi penurunan berat badan
sampai 2.300 gram dalam 10 hari. Penurunan berat badan ini tergantung 3 hal:
hamil, yang diperlukan untuk peprtumbuhan dan perkembangan uterus dan janin.
maksimal 30% pada usia kehamilan 30-32 minggu. Kemudian volume relatif
stabil sampai kehamilan cukup bulan (38-40 minggu) Selain itu, terjadi pula
Berat badan lahir merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatu
proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan. Faktor-faktor yang dapat
Yaitu meliputi umur ibu, jarak kelahiran, paritas, kadar hemoglobin, status
gizi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan, dan penyakit pada saat kehamilan.
Faktor yang secara langsung atau internal mempengaruhi berat bayi lahir
Umur ibu erat kaitannya dengan berat bayi lahir. Kehamilan dibawah
umur 20 tahun merupakan kehamilan berisiko tinggi, 2-4 kali lebih tinggi di
bandingkan dengan kehamilan pada wanita yang cukup umur. Pada umur
fisiologinya belum optimal. Selain itu emosi dan kejiwaannya belum cukup
matang, sehingga pada saat kehamilan ibu tersebut belum dapat menanggapi
semakin muda usia ibu hamil, maka anak yang dilahirkan akan semakin
ringan.
mulai usia ini sering muncul penyakit seperti hipertensi, tumor jinak
14
panggul. Kesulitan lain kehamilan diatas usia 35 tahun ini yakni bila ibu
b. Jarak Kehamilan/Kelahiran
berencana (BKKBN) jarak kelahiran yang ideal adalah 2 tahun atau lebih.
Jarak kelahiran yang pendek akan menyebabkan seorang ibu belum cukup
salah satu faktor penyebab kelemahan dan kematian ibu serta bayi yang
c. Paritas
khusus yaitu jumlah atau banyaknya anak yang dilahirkan. Paritas dikatakan
tinggi bila seorang ibu/wanita melahirkan anak ke empat atau lebih. Seorang
wanita yang sudah mempunyai tiga anak atau lebih dan terjadi kehamilan
15
darah (anemia), terjadi perdarahan lewat jalan lahir dan letak bayi sungsang
yang dilahirkan. Sitorus (dalam Sitianingrum, 2005: 63), seorang ibu hamil
Data Depkes RI diketahui bahwa lebih dari 50% ibu hamil menderita
anemia. Anemia pada ibu hamil akan menambah risiko mendapatkan bayi
berat lahir rendah (BBLR), risiko perdarahan sebelum dan pada saat
persalinan, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya, jika ibu
hamil tersebut menderita anemia berat (Depkes RI, 2002: 31). Hal ini
Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat
Oleh karena gizi ibu hamil menentukan berat bayi yang dilahirkan,
antropometri merupakan salah satu cara untuk menilai status gizi ibu hamil.
16
kenaikan berat badan ibu hamil dan ukuran lingkar lengan atas (LILA)
gizi ibu hamil bisa dilihat dari kenaikan berat badannya. (Setianingrum,
2005: 41).
Ibu yang kurus dan selama kehamilan disertai penambahan berat badan
yang rendah atau turun sampai 10 kg,mempunyai resiko paling tinggi untuk
melahirkan bayi dengan BBLR. ibu hamil harus mengalami kenaikan berat
badan berkisar 11-12,5 Kg atau 20% dari berat badan sebelum hamil, sedang
menggambarkan keadaan status gizi ibu hamil dan untuk mengetahui resiko
Kekurangan Energi Kalori (KEK) atau gizi kurang. Ibu yang memiliki
bayi BBLR. Pengukuran LILA lebih praktis untuk mengetahui status gizi ibu
hamil karena alat ukurnya sederhana dan mudah di bawa ke mana saja, dan
dapat dipakai untuk ibu dengan kenaikan berat badan yang ekstrim.
f. Pemeriksaan Kehamilan
kesehatan selama ibu hamil dapat terpelihara. Hal penting lainya ibu dan
bayi dalam kandungan dalam kondisi baik dan sehat sampai saat persalinan.
sampai masa melahirkan. Selain dari waktu yang telah ditentukan di atas
lahir diantaranya adalah Diabetes melitus (DM), cacar air, dan penyakit
insulin yang ada). Beberapa akibat DM ini diantaranya adalah, bagi ibu
hamil bisa mengalami keguguran, bayi lahir mati, bayi mati setelah lahir
edem dan kelainan pada alat tubuh bayi. (Setianingrum, 2005: 88).
penyakit ini sama bahayanya bagi ibu hamil yaitu dapat menganggu janin
jantung, paru-paru, dan limpa). Bisa juga mengakibatkan berat bayi tidak
Yaitu meliputi kondisi lingkungan, asupan zat gizi dan tingkat sosial
menambah berat badan. Retensi cairan tersebut dapat diakibatkan oleh fungsi ginjal
yang tidak baik, ganguan sirkulasi atau kelainan jantung dan hati. Banyak olah raga
Penambahan berat badan yang tiba-tiba terjadi dalam suatu kondisi yang
disebut pre-eklamsia. Kondisi ini dicirikan oleh adanya peningkatan tekanan darah
wajah, tangan, tumit, kaki, dan kepala serta keluhan sakit kepala. Bila ibu menderita
pre-eklamsi, maka bayi anda akan menderita kekurangan aliran darah dan oksigen,
Bila mendeteksi adanya penambahan berat badan tanpa disertai gejala pre-
dapat memburuk menjadi kondisi eklamsi. Kedua kondisi tersebut amat berbahaya
bagi bayi serta ibunya. dengan perawatan pranatal yang teratur, maka pre-eklamsi
badan ibu hamil sebesar 7,5 kg, sekarang diketahui bahwa kenaikan sebesar ini
adalah tidak memadai. Bayi dari ibu yang mengalami kenaikan berat badan sebesar
para ibu untuk makan sepuasnya dan mengalami kenaikan seberat apapun. Ada
beberapa potensi masalah dari kenaikan berat badan yang terlalu besar: penilaian
dan pengukuran janin menjadi lebih sulit, kelebihan berat dapat lebih membebani
sakit pinggang, nyeri pada tungkai kaki, meningkatnya keletihan, dan varises, bayi
mungkin menjadi lebih besar sehingga sulit dilahirkan melalui vagina. Jika
dibutuhkan bedah Caesar, bedahnya akan lebih sulit, dan komplikasi pascabedah
akan sering terjadi, sesudah kehamilan, kelebihan berat akan lebih sulit untuk
Meskipun ada kemungkinan besar bahwa ibu yang mengalami kenaikan berat
yang besar akan mempunyai bayi yang besar, Tetapi pertambahan berat badan ibu
dan berat badan bayinya tidak selalu berkolerasi. Mungkin saja ibu mengalami
kenaikan berat sebesar 20 kg dan melahirkan bayi seberat 3 kg. dan ibu mengalami
kenaikan sebesar 12,5 kg dan melahirkan bayi seberat 4 kg kualitas makanan yang
menyumbang kenaikan berat badan adalah lebih penting dari pada kuantitasnya
Rumusan ini berubah untuk ibu-ibu yang memiliki kebutuhan khusus. Ibu
yang memulai kehamilan dalam kondis sangat kurus harus berusaha mengalami
kenaikan berat badan yang cukup selama trimester pertama sehingga mereka dapat
memulai trimester kedua atau mendekati berat badan yang ideal. Hal lain, ibu harus
mendapatkan kenaikan sebesar 12,5 sampai 17,5 kg. Ibu yang memulai kehamilan
berat badan sedikit lebih rendah, meskipun tidak boleh lebih rendah dari
penambahan sebesar 7,5 kg, dan hanya dengan makanan yang berkualitas tinggi dan
menjadi saat yang tepat untuk mengurangi atau mempertahankan berat badan,
karena janin tidak dapat bertahan hidup hanya dengan cadangan lemak
224).
Ibu yang mengandung lebih dari satu janin juga perlu penyesuaian tujuan
kenaikan berat badannya bersama dokternya. Meskipun kenaikan berat badan ini
tidak dua kali lipat untuk janin kembar tiga, tetapi memang meningkat cukup besar
21
yaitu 17,5-22,5 kg. untuk janin kembar dua, dan lebih tinggi lagi untuk lebih dari
Ibu yang berberat badan rata-rata harus mengalami kenaikan sebesar 1,5
sampai 2 kg selama trimester pertama dan sekitar 500 gram per minggu, untuk
jumlah 6-7 kg selama trimester kedua. Pertambahan berat harus berlanjut dengan
kecepatan sekitar 500 gram per minggu selama bulan ke -7 dan 8,dan pada bulan ke-
9 turun menjadi 500 gram atau 1 kg atau bahkan tidak mengalami pertambahan
sama sekali sehingga jumlahnya adalah 4-5 kg selama trimester ketiga (Murkoff,
2006: 224).
Jarang ada ibu yang dapat menyesuaikan pertambahan beratnya tepat seperti
rumusan yang ideal. Dan boleh mengalami sedikit naik turun 250 gram pada suatu
minggu, 750 gram pada minggu berikutnya. Tetapi tujuan dari setiap ibu hamil
adalah mengalami kenaikan berat badan yang sestabil mungkin, tanpa kenaikan atau
penurunan yang tiba-tiba. Jika mengalami kenaikan berat lebih dari 1,5 kg dalam
salah satu minggu pada trimester kedua atau jika mengalami kenaikan lebih dari 1
berkaitan dengan terlalu banyak makan atau kelebihan pasokan garam), periksakan
juga jika tidak mengalami pertambahan berat badan selama lebih dari dua minggu
Apabila pertambahan berat badan tidak sesuai dari apa yang telah
pertama dan bukan 1,5 atau 2 kg, atau mengalami kenaikan seberat 10 kg pada
trimester kedua dan bukan 6 kg), lakukan tindakan untuk mengembalikan berat
22
tujuan anda untuk melibatkan kelebihan berat yang sudah didapatkan dan berat yang
masih harus dicapai. Perlu tetap diingat bahwa janin masih memerlukan pasokan
gizi yang stabil setiap hari selama kehamilan, dan ini hanya datang dari apa yang
dimakan. Pantaulah berat badan sejak awal, dan jangan pernah tergoda untuk
melibatkan janin dalam diet untuk menguruskan tubuh (Murkoff, 2006: 225).
G. Hubungan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Dengan Berat Bayi Lahir
Bertambahnya berat badan ibu sangat berarti sekali bagi kesehatan ibu dan
janin. Pada ibu yang menderita kekurangan energi dan protein (status gizi kurang)
maka akan menyebabkan ukuran placenta lebih kecil dan suplai nutrisi dari ibu ke
janin berkurang, sehingga terjadi reterdasi perkembangan janin intra utera dan bayi
dengan Bayi Berat Lahir Rendah (Samsudin dan Tjokronegoro, 1986: 24).
Perbandingan tinggi badan dan berat badan berkaitan erat dengan tingginya
angka kematian perinatal, bayi dengan berat lahir rendah dan kelahiran dini
(prematur). Dalam mempengaruhi berat lahir bayi berat badan ibu lebih besar
pengaruhnya terhadap berat lahir bayi daripada tinggi badan Ibu (Setianingrum,
2005: 129).
Menurut Pudjiadi (2002: 8) asosiasi yang positif antar berat badan lahir bayi
maupun berat badan ibu, jadi ukuran antropometri ibu hamil sangat mempengaruhi
Menurut Courtney (2002 : 15) berat badan ibu sebelum dan selama kehamilan
sangat mempengaruhi hasil dari kehamilan tersebut. Wanita yang berat badannya
kurang sebelum kehamilan cenderung akan melahirkan lebih cepat (prematur) dan
23
melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), dan resiko melahirkan BBLR
berat badan bayinya, dan risiko melahirkan BBLR meningkat dengan kurangnya
kenaikkan berat badan selama kehamilan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan
yang signifikan antara Kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat bayi lahir
A. KERANGKA KONSEP
Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan
membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara dua variable, yaitu variable
dalam penelitian ini adalah peningkatan berat badan selama kehamilan sedangkan
Dalam penelitian ini hasil yang diharapkan adalah ada hubungan antara variable
yang diukur, yaitu pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat
badan bayi. Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konsep penelitian
sebagai berikut:
24
25
B. HIPOTESIS
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesa alternative (Ha),
yaitu ada pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi
baru lahir.
C. DEFENISI OPERASIONAL
Defenisi operasional adalah defenisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian
Defenisi Hasil
No Variabel Alat Ukur Cara Ukur Skala
Operasional Ukur
1 Independen: Peningkatan berat Rekam Rekam Kg Ratio
Berat badan badan ibu yang Medik Medik
selama terjadi selama
kehamilan kehamilan sampai
persalinan.
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif Korelasi
yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi pada sebuah fenomena dengan
2009:33).
1. Populasi
jumlah terbatas dan tidak terbatas. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang bersalin dan bayi baru lahir
di Klinik Bersalin Nurhasanah. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah
total sampling sebanyak 100 orang. maka setiap anggota populasi yang memenuhi
syarat, mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel pada penelitian
ini.
26
27
C. Tempat Penelitian
karena lokasi mudah dijangkau oleh peneliti, adanya populasi yang mencukupi untuk
dijadikan responden, serta di klinik ini juga belum pernah ada penelitian yang sama
sebelumnya.
D. Waktu Penelitian
Nurhasanah
E. Etika Penelitian
pelaksana Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU, setelah itu
penelitian dilaksanakan.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dikumpulkan dari data-data pasien
yang ada di Klinik Nurhasanah, diawali dengan meminta izin kepada pimpinan klinik
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti
(Arikunto, 2002:136).
Instrumen penelitian ini adalah: data sekunder yang dikumpulkan dari data status
Setelah mendapatkan izin penelitian dari institusi pendidikan D-IV Bidan Pendidik
Bersalin Nurhasanah dan meminta izin untuk melakukan penelitian di Klinik tersebut.
Setelah mendapatkan izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data yang diambil dari
Rekam Medik yaitu data-data ibu hamil dan berat badan bayi baru lahir yang sesuai
kriteria penelitian.
H. Analisis Data
Setelah seluruh data terkumpul maka analisa data dilakukan melalui pengolahan
data yang mencakup kegiatan sebagai berikut : Editing ( Pemeriksaan data ) proses
pengolahan data dengan cara pengecekan kembali kelengkapan data yang telah
ulang. Coding ( Pemberian kode ) pengolahan data dengan cara memberikan kode-
kode pada setiap jawaban responden. Tabulating proses pemasukan data atau menyusun
data ke dalam bentuk tabel. Entry data dalam komputer dan dilakukan dengan
menggunakan teknik komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan yaitu cleaning dan entry
yakni pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan kedalam program komputer guna
a. Analisa Univariat:
b. Analisa Bivariat:
moment. Teknik analisis korelasi ini digunakan untuk mencari koefisien korelasi
hipotesis : jika nilai P < 0.05 maka H0 ditolak, apabila nilai P > 0,05 maka H0 gagal
ditolak. Data disajikan dalam bentuk tabel agar dapat dengan mudah melihat
hubungan peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi
baru lahir.
yaitu:
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang pengaruh peningkatan berat
badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi di Klinik Nurhasanah tahun 2010-
1. Analisa Univariat
hubungan antar variabel yang diteliti. Yakni melihat hubungan antara berat badan
ibu selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir. Data yang bersifat
kategorik yaitu usia, pendidikan dan pekerjaan, paritas, jarak kehamilan, kunjungan
ANC. Data yang bersifat numerik dicari mean, median dan standar deviasinya yaitu
Dari hasil uji statistik diperoleh data bahwa mayoritas responden adalah
pekerjaan mayoritas responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 80 orang (80%).
selama kehamilan yaitu sebanyak 74 orang (74%). Dapat dilihat pada tabel 5.1
berikut ini:
30
31
Tabel 5.1
Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden
ibu hamil diklinik Nurhasah Tahun 2010-2011
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
Umur
- 20-25 18 18
- 26-30 74 74
- > 31 8 8
Pendidikan
- SD 6 6
- SMP 21 21
- SMA 53 53
- DIPLOMA 17 17
- SARJANA 3 3
Pekerjaan
- IRT 80 80
- PNS 9 9
- SWASTA 11 11
Paritas
- 1 anak 9 9
- 2 anak 71 71
- 3 anak 17
- > 3 anak 3 17
Jarak Kehamilan
- < 1 Tahun 2 2
- 1 Tahun 33 33
- >2 Tahun 65 65
Kunjungan ANC
- 1x - -
- 2x 6 6
- 3x 20 20
- 4x 74 74
32
Dari hasil uji statistik pada kenaikan berat badan responden selama kehamilan,
dapat digambarkan dengan nilai mean = 12,37, dengan standar deviasi = 1,6 dan
kenaikan berat badan terendah 10 Kg. Dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini:
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Kenaikan Berat Badan
Selama Kehamilan di Klinik Nurhasanah
Tahun 2010-2011
Dari hasil uji statistik pada berat badan bayi baru lahir dapat digambarkan
dengan nilai mean = 2966, dengan standar deviasi = 287,17 dan kenaikan berat badan
terendah 2500 gr sedangkan berat badan tertinggi 4000 gr. Dapat dilihat pada tabel 5.3
berikut ini:
33
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Berat Badan
Bayi Baru Lahir di Klinik Nurhasanah
tahun 2010-2011
Berat badan Bayi Baru Lahir 2966 287,174 2500 - 4000 100
2. Analisa Bivariat
Analisa ini digunakan untuk menguji pengaruh peningkatan berat badan ibu
selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir. Untuk uji korelasi dapat
selama kehamilan dengan berat badan bayi baru lahir diperoleh nilai r = 0,506 yang
berarti hubungan antar variabel ada korelasi yang cukup kuat, dengan arah positif.
Maksudnya, jika salah satu variabel naik, maka variabel yang lain akan turun, atau
jika variabel bebas memiliki nilai besar maka variabel tergantungnya menjadi kecil.
Nilai P = 0,000 ini berarti ada hubungan yang signifikan. Dapat dilihat pada tabel
Tabel 5.4
Pengaruh Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Terhadap
34
B. Pembahasan
perbedaan hasil penelitian ini dengan literatur yang berhubungan. Yakni pengaruh
peningkatan berat badan ibu selama kehamilan terhadap berta badan bayi baru lahir.
a. Karakteristik Responden
diperoleh nilai mean = 12,37, dengan standar deviasi = 1,6 dan kenaikan berat
badan yang dianjurkan bagi kehamilan yang normal adalah sekitar 10-15 kg.
Berat badan yang kurang atau jauh melebihi normal akan mengancam
didapatkan nilai mean = 2966 dengan standar deviasi = 287,17 dan kenaikan
berat badan terendah 2500 gr sedangkan berat badan tertinggi 4000 gr.
berat badan sekitar 3 kg dan panjang badan 50 cm Gizi Ibu hamil menentukan
berat lahir bayi yang akan dilahirkan, maka pemantauan gizi ibu hamil
digambarkan hasil yang diperoleh dengan nilai korelasi sebesar 0,506 yang
berarti ada hubungan yang cukup kuat antara variabel tersebut. dengan arah
positif. Maksudnya, jika salah satu variabel naik, maka variabel yang lain akan
turun, atau jika variabel bebas memiliki nilai besar maka variabel tergantungnya
menjadi kecil.
berat badan ibu selama kehamilan berhubungan langsung dengan berat badan
berat badan selama kehamilan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat bayi lahir.
dianjurkan bagi kehamilan yang normal adalah sekitar 10-15 kg. Berat badan
yang kurang atau jauh melebihi normal akan mengancam perkembangan bayi
kenaikan berat badan ibu selama kehamilan mempengaruhi berat badan bayi baru
lahir.
2. Keterbatasan Penelitian
- Penggunaan data, tekhnik pengolahan data, serta analisa data yang kurang
sempurna.
3. Implikasi penelitian
sebagai bahan informasi bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan
perhatian terhadap asuhan kebidanan kepada ibu hamil tentang pertambahan berat
badan selama kehamilan, agar ibu dapat menjaga kenaikan berat badannya selama
hubungan terhadap berat badan bayi baru lahir, maka diharapkan pada para
pertambahan berat badan ideal selama kehamilan. Di sini, bidan diharapkan juga
dapat lebih memperhatikan masalah yang mungkin dihadapi oleh ibu hamil dengan
berat badan bayi yang lebih besar, yang berkaitan dengan masalah persalinan.
38
BAB VI
A. Kesimpulan
badan ibu selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Dari hasil uji statistik pada 100 responden berdasarkan kenaikan berat badan
2. Dari hasil uji statistik pada 100 responden berdasarkan berat badan bayi baru
lahir, dapat digambarkan hasilnya yaitu nilai mean = 2966 dengan standar
deviasi = 287,17 dan kenaikan berat badan terendah 2500 gr sedangkan berat
3. Dari hasil uji statistik pada 100 responden diperoleh nilai P = 0,000 maka
dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara kenaikan berat badan
selama kehamilan dengan berat badan bayi. Nilai r = 0,506 maka dapat
disimpulkan ada hubungan yang cukup kuat, dengan arah positif, yang berarti
jika salah satu variabel naik, maka variabel yang lain akan turun.
38
39
B. Saran
1. Diharapkan kepada seluruh ibu hamil agar selalu aktif mencari informasi dan
selama kehamilan
khususnya pada ibu hamil. Sehingga akan melahirkan bayi yang sehat.
Alwi,Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi 3. Jakarta : Balai pustaka.
Bobak, Irene M. dkk. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC
Hidayat,A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data.
Edisi 1. Jakarta : Salemba Medika.
Macdougall, Jane. 2003. Kehamilan Minggu Demi Minggu. Jakarta : PT Gelora Aksara
Pratama.
Manik, M., Sitohang, NA., & Asiah, N. 2010. Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Medan: Universitas Sumatra Utara.
Murkoff, Heidi. dkk. 2006. Kehamilan Apa yang Anda Hadapi Bulan Per Bulan. Edisi
3. Jakarta : Arcan.
Suririnah.2008. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Suyanto.& Salamah, Ummi. 2009. Riset Kebidanan Metodologi & Aplikasi. Yogjakarta:
Mitra Cendikia Press.
Solihin, Pudjiadi. 2003. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Setianingrum, Susiana Iud Winanti. (2005). “Hubungan Antara Kenaikan Berat Badan,
Lingkar Lengan Atas, dan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III Dengan
Berat Bayi Lahir di Puskesmas Ampei Boyolali Tahun 2005”.
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH018c/
f2c75909.dir/doc.pdf. 27 September 2010.
40
41
Tomy. (2008). “Studi Banding Kadar Hemoglobin Dan Tinggi Fundus Uteri Maternal
Terhadap Luaran Berat Badan Lahir Normal Dan Rendah”.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6457/1/08E00813.pdf.02
Oktober 2010.