Anda di halaman 1dari 3

- CRS Tipe 1 : CRS Akut

Tipe 1 CRS ditandai dengan perburukan yang cepat dari fungsi jantung akan

menyebabkan Acute Kidney Injury (AKI). Pasien yang dirawat HF dan

kelainan kardiovaskular 25% terjadi AKI(5,6) dan perburukan fungsi ginjal yang

terjadi merupakan predictor kuat terhadap kematian 1 tahun, dan disamping itu

juga lama rawatan menjadi lebih lama. AKI akan menyebabkan aktifasi neuro

hormonal, dan jalur inflamasi sehingga kerusakan kardio vascular akan terjadi

lebih cepat(4,7,8)

- CRS Tipe 2 : CRS Kronis

Pada tipe 2 ini, gangguan kronis fungsi jantung (missal, Chronic Congestive

HF) akan menyebabkan CKD yang progresif. Angka kehidupan disfungsi

renal cukup tinggi pada Chronic HF; hamper 50% pasien Chronic HF

mempunyai GFR <60 ml/1,73 m2 (9-13)


. Perburukan GFR sedikit saja

merupakan predictor independen terhadap mortalitas. (8-11,13) Perburukan fungsi

ginjal dalam follow up, merusak predictor pronogsis yang kuat. (5) Oleh karena

itu, sangat penting pada pasien HF kronis.

- CRS Tipe 3 : Renokardiak Sindrom Akut

Pada tipe 3 ini ditandai oleh perburukan fungsi ginjal lebih dahulu (missal,

iskemia, hipoperfusi, glomerulonephritis), kemudian berlanjut menjadi

disfungsi jantung akut (missal, HF, aritmia, iskemia). Pada observasi, AKI

dapat dijumpai pada hampir 20% pasien rawat inap, dan lebih dari 35% pasien

yang dirawat di ICU.(16) AKI merupakan prediktor mortalitas yang kuat.

Gangguan fungsi jantung dapat dipengaruhi oleh overload cairan, gangguan

elektrolit, aktifasi neurohormonal dan inflamasi sistemik.(4)-

1
- CRS Tipe 4 : Renokardial Sindrome Kronis

Tipe 4 CRS ditandai oleh CKD primer menyebabkan penurunan fungsi

jantung dan peningkatan kejadian kardiovaskular. Pasien ESRD akan

mengalami resiko peningkatan kematian karena jantung dibandingkan pasien

non CKD. Seorang pasien usia 30 tahun yang mengalami dialysis akan

mempunyai resiko kematian kardiovaskular yang sama. Pada pasien usia 80

tahun pada populasi umum. (1)


Resiko kejadian kardiovaskular juga meningkat

walaupun CKD tidak begitu berat dan sebagai predictor yang kuat adalah

albuminuria dan GFR(18-21).

CKD merupakan predictor yang lebih kuat terjadinya penyakit kardiovaskular

disbanding dengan diabetes mellitus.(22) Sebagai catatan penting bahwa resiko

kematian kardiovaskular lebih tinggi dibandingkan resiko terjadinya ESRD

pada setiap tahapan CKD. Pencegahan kardiovaskular merupakan hal yang

penting dan perlu diperhatikan oleh nephrologist.

- CRS Tipe 5 : CRS Sekunder

Tipe 5 CRS ditandai dengan disfungsi jantugn dan ginjal yang disebabkan

oleh kelainan sistemik baik akut maupun kronis. Pasien diabetes mellitus,

sepsis dan amiloidosis akan berpengaruh pada jantung dan ginjal.

FAKTOR RESIKO

Berikut ini adalah factor resiko yang dihubungkan dengan peningkatan

kejadian CRS(6).

- Usia

2
- Penyakit penyerta (diabetes mellitus, hipertensi tidak terkontrol, anemia).

- Obat (anti inflamasi, diuretic, ACE, inhibitor, ARBs)

- Riwayat gagal jantung atau fraksi ejeksi ventrikel kiri yang terganggu.

- Riwayat infark miokard

- New York Heart Association (NYHA) fungctional Class

- Peningkatan Cardiac Treponin

RESISTENSI DIURETIK

Belum ada kesepakatan mengenai definisi resistensi diuretic. Secara

praktis, dapat dikatakan resistensi diuretik bila kongesti pulmonal masih tetap ada

walaupun telah diberi dosis 80 mg furosemide, atau lebih besar 240 mg

furosemide perhari (termasuk infuse furosemide kontinu), atau kombinasi terapi

diuretic loopdiuretic dengan thiazide atau aldosterone antagonist.

Akibat resistensi diuretic akan menyebabkan gangguan hemodesistemik,

perbaikan symptom masih tidak memuaskan, sehingga mengakibatkan masa rawat

inap menjadi lebih lama, resiko komplikasi akan lebih besar(14).

Factor perdisposisi resistensi diuretic yaitu termasuk usia tua, riwayat

sebelumnya HF, adanya gangguan fungsi ginjal, diabetes dan/atau hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai