Anda di halaman 1dari 30

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

CARDIORENAL SYNDROME
DAN
UREMIC CARDIOMYOPATHY

OLEH :
dr. Fatony Widianto*

PEMBIMBING :
Prof. Dr. dr. Djanggan Sargowo Sp.PD. Sp.JP (K) FIHA**

* PPDS I Ilmu Penyakit Dalam FKUB-RSSA


** Supervisor Jantung pembuluh darah FKUB-RSSA
Pendahuluan
• Cardiorenal syndrome (CRS) sebagai gangguan jantung dan ginjal di
mana disfungsi akut atau kronis di satu organ dapat menyebabkan
disfungsi akut atau kronis yang lain.
• Uraemic cardiomyopathy (UCM) fenotip klinis penyakit jantung yang
menyertai CKD dan ditandai dengan disfungsi diastolik yang terlihat
bersamaan dengan hipertrofi ventrikel kiri dan fibrosis.
• Prevalensi CRS type 1 : 25% pasien ADHF, CRS Type 2 : 45-63% pasien
CHF, CRS Type 3 : 5-25% pasien AKI. CRS Type 4 : 20% Pasien CKD
• Penegakan diagnosis cardiorenal syndrome tentunya harus Bisa
mengidetifikasi CRS tipe 1-5 Sehinga terapi bisa maximal

Faiez Zannad, Patrick Rossignol. 2018. Cardiorenal Syndrome Revisited


B. N. Shahand K. Greaves. 2018. Review Article TheCardiorenalSyndrome
Eyad Alhaj. 2012. Uremic Cardiomyopathy: An Underdiagnosed Disease
Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney disease
Definisi dan Tipe CRS
• Cardiorenal syndrome (CRS) didefinisikan sebagai gangguan jantung dan ginjal
di mana disfungsi akut atau kronis di satu organ dapat menyebabkan disfungsi
akut atau kronis yang lain
• Uraemic cardiomyopathy (UCM) menggambarkan fenotip klinis penyakit
jantung yang menyertai CKD dan ditandai dengan disfungsi diastolik yang
terlihat bersamaan dengan hipertrofi ventrikel kiri dan fibrosis

Faiez Zannad, Patrick Rossignol. 2018. Cardiorenal Syndrome Revisited


B. N. Shahand K. Greaves. 2018. Review Article TheCardiorenalSyndrome
Prevalensi
CRS type 1 CRS type 2
25% pasien acut decompensated 45-63% pasien Chronic heart
heart failure, 60% meneyebabkan failure (CHF)
AKI
Cardiorenal
syndrome
CRS Type 3 CRS type 4
5-25% pasien dapat mengalami penyakit ginjal stadium akhir, EF
AKI turun dari 53 menjadi 50%

Uremic cardiomyopathy
Pada tahun 2003, lebih dari 320.000 orang di US melakukan dialisis karena
ESRD, dengan perkiraan peningkatan menjadi 2 juta pada tahun 2030
Eyad Alhaj. 2012. Uremic Cardiomyopathy: An Underdiagnosed Disease
Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney
disease
Patofisiologi CRS tipe 1

Claudio Ronco, Federico Ronco. 2011. Cardio-renal syndromes: a systematic approach for consensus definition
and classification
Patofisiologi CRS tipe 1

Di Lullo et al. 2017. Review Pathophysiology of the cardio-rena syndromes types1–5: Anuptodate
Patofisiologi CRS tipe 1

Di Lullo et al. 2017. Review Pathophysiology of the cardio-rena syndromes types1–5: Anuptodate
Patofisiologi CRS tipe 2

Claudio Ronco, Federico Ronco. 2011. Cardio-renal syndromes: a systematic approach for consensus definition
and classification
Patofisiologi CRS tipe 3

Claudio Ronco, Federico Ronco. 2011. Cardio-renal syndromes: a systematic approach for consensus definition
and classification
Patofisiologi CRS tipe 3
Efek langsung AKI menyebabkan HF
• Imun modulasi (pro atau anti inflamasi)
TNF alfa, IL-1, IL-6 Cardio depesant effect (ex : LVEF)
• Hiperaktivitas simpatik nervus sistem
Norepineprine merusak activitas myocard dg merusak
metabolisme Ca dan myocard oxygen demand
Efek langsung AKI menyebabkan HF
• oliguri retensi Na dan Air volume overload
• Elektofisological effek : Hiperkalemia ECG T tall
Claudio Ronco, Federico Ronco. 2011. Cardio-renal syndromes: a systematic approach for consensus definition
and classification
Patofisiologi CRS tipe 4

Claudio Ronco, Federico Ronco. 2011. Cardio-renal syndromes: a systematic approach for consensus definition
and classification
Patofisiologi CRS tipe 4
• CHF dan LVH
Hiperphospatemia FGF23 LVH dan cardiac remodeling
• Cardiac arritmia dan suddent death cardiac
perpindahan elektrolit dan volume/tekanan darah intra dan
interdialisis mekanis cell myocard dan arritmia
• Coronary atherosclerosis heart disease
CAD terutama pada left arterial coronary
• Uremia dan cardiac fibrosis
CKD Uremic toxin ex : indoxyl sulfate dan p-Cresol fibrosis

Claudio Ronco, Federico Ronco. 2011. Cardio-renal syndromes: a systematic approach for consensus definition
and classification
Patofisiologi Uremic Cardiomyopathy

Paulo G et al. 2018. Uremic Cardiomyopathy: A New Piece in the Chronic Kidney Disease-Mineral and Bone
Disorder Puzzle. Tokyo, Japan
Patofisiologi CRS tipe 5

Claudio Ronco, Federico Ronco. 2011. Cardio-renal syndromes: a systematic approach for consensus definition
and classification
Diagnosis CRS Tipe 1
Adapun Beberapa Biomarker AKI
• Cystatin C
• KIM-1, L-FABP, NGAL

• Ekokardiografi menunjukkan kinetika miokard ischemik, LVH, valvular


stenosis dan atau regurgitasi, pericardial efusi dll

• Ultrasonografi ginjal biasanya menunjukkan dimensi Normal

• Colour Doppler menunjukkan aliran darah intraparenchymal yang teratur,


sering dikaitkan dengan peningkatan indeks resistensi (> 0,8 cm / dt)

Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney disease
Siti Setiati Et all. 2014. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta pusat
Diagnosis CRS Tipe 2
• Kreatinin, eGFR dan uji ekskresi protein urin

• Biomarker ginjal : cystatin C, NGAL, KIM-1 dan N-asetil-β-D-


glukosaminidase -NAG

• USG ginjal menunjukkan pengurangan ketebalan kortikal, rasio


corticomedullary dan peningkatan echogenisitas parenkim.

• Ekokardiografi : volume atrium tinggi atau area sebagai indeks


kelebihan volume, EF normal atau menurun, pelebaran atrium kanan
dan peningkatan tekanan arteri paru, efusi perikardial, dan penyakit
katup.

Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney disease.
Diagnosis CRS Tipe 3
• Ultrasonografi Ukuran dan echogenisitas ginjal memberikan
gambaran utama untuk membedakan antara nefropati akut
dan kronis

• Biokimia (Biomarker) Biomarker AKI : NGAL Cystatin C,


KIM-1, L-FABP. Rasio proBNP BNP / NT

• Biomarker Jantung : BNP, Troponin, CK-MB

Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney
disease
Diagnosis CRS Tipe 4
• Fungsi jantung lebih banyak dinilai oleh kadar serum NT-
proBNP, sementara eGFR merupakan tes biokimia utama
untuk mengevaluasi fungsi ginjal

• Ultrasonografi : ginjal menunjukkan gambaran nefropati


kronis seperti korteks yang tipis dan hiperechogenik dengan
rasio medula kortiko yang berkurang.

• Ekokardiografi : tanda-tanda kelebihan volume, disfungsi


ventrikel kiri dan disfungsi ventrikel kanan terutama pada
pasien ESRD dan hemodialisis.
Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney disease
Siti Setiati Et all. 2014. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta pusat
Diagnosis CRS Tipe 5
• Biomarker yang khas selama proses septik : protein pengikat
lipopolisakarida, Asam lactat, prokalsitonin, CRP, sitokin proinflamasi
(IL-6, TGF-β).
• Penilaian fungsi jantung pada tipe 5 CRS sangat mirip dengan situasi
klinis lain di mana terdapat disfungsi miokard.
• Uji peptida natriuretik dan kadar troponin memberikan informasi
tentang ruang jantung (terutama ruang jantung kiri) dan kerusakan sel
miokard
• Tes echocardiographic mengkonfirmasi kardiomiopati output tinggi
dengan kelainan pada kontraktilitas ventrikel kiri bersamaan dengan
pelebaran atrium jantung kiri
• Diagnosis keterlibatan ginjal pada CRS tipe 5 terkait sepsi tumpang
tindih dengan bentuk AKI lainnya dengan perubahan akut kadar
kreatinin serum menurut kriteria RIFLE
Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney disease. Taiwan
Diagnosis Uremic cardiomyopathy
• karakteristiknya ditandai dengan disfungsi diastolik bersamaan
dengan hipertrofi ventrikel kiri dan fibrosis
• LVH, dilatasi LV, dan disfungsi sistolik dan diastolik LV. LVH adalah
manifestasi awal dan ciri khas dari Uremic cardiomyopathy
• Tahap yang lebih lanjut, kardiomiopati uremik bermanifestasi
dengan dilatasi LV, bersama dengan disfungsi sistolik dan
berkurangnya fraksi ejeksi LV (LVEF)
• ECG terlihat Peningkatan interval QT interval
• Study melaporkan bahwa kenaikan kadar FGF23 dan penurunan
kadar klotho.
Xiaoliang Wang, Joseph I. Shapiro. 2019. Review : Evolving concepts in the pathogenesis of uraemic cardiomyopathy.
Eyad Alhaj. 2012. Uremic Cardiomyopathy: An Underdiagnosed Disease. Yen wen liu. 2015. Review Article : Role
echocardiographic study in patient with chronic kidney disease. Taiwan
J. Xie, Y.-L. Wu, C.-L. Huang. 2016. Deficiency of Soluble α-Klotho as an Independent Cause of Uremic Cardiomyopathy
Leonard S. Lilly. 2016. Pathophysiology of heart disease. Massachusetts
Management CRS tipe 1

ADHF / Shock dobutamine


cardiogenic phosphodiesterae
inhibitor

Diuretik
Tekanan
CRS Type 1 Vasodilator
darah
Morfine

Fungsi Ginjal
ACE & ARB Stop

Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney disease
AndrewA.House. 2011. Review Article Pharmacological Management of Cardiorenal Syndromes. Canada
Management CRS Tipe 2
• Blokade RAAS dapat dititrasi dengan hati-hati asalkan serum kreatinin
tidak terus meningkat melebihi 30% dan kalium secara konsisten di bawah
5.0mmol / L.
• Spironolactone dan eplerenone adalah tambahan penting untuk terapi
pada pasien dengan gagal jantung yang severe. Namun hati-hati untuk
Hiperkalmia.
• Carvedilol, Beta-blocker dengan efek α1 blocking, telah terbukti memiliki
efek yang menguntungkan pada fungsi ginjal pada beberapa pasien CRS.
• Alasan untuk ultrafiltrasi terisolasi (IUF) CRS tipe 2 : koreksi cepat
kelebihan cairan ketika manajemen standar (misalnya, diuretik IV dosis
tinggi dengan atau tanpa agen inotrop) telah gagal
Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney disease. Taiwan
AndrewA.House. 2011. Review Article Pharmacological Management of Cardiorenal Syndromes. Canada
Siti Setiati Et all. 2014. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta pusat
Management CRS Tipe 3
• Pasien Berisiko Tinggi AKI Obat, prosedur nefrotoksik (media
kontras diminimalkan adalah penting mencegah AKI.
Strategi perawatan terbaik mengidentifikasi berbagai tahap penyakit
(sesuai dengan kriteria RIFLE / AKIN) :
• AKI Stage I : Analisis urin, tes darah rutin, biomarker, dan
ultrasonografi untuk menyelidiki etiologi
• AKI Stage 2 : Terapi konservatif dan pemantauan hemodinamik.
Elektrolit dan homeostasis asam-basa harus dipastikan. Dosis obat
harus dalam kisaran terapeutik.
• AKI Stage 3 : RRT harus dipertimbangkan jika terapi farmakologis
tidak berhasil.
Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney disease. Taiwan
Management CRS Tipe 4

Hemodi
namik

calcium
anemia
phosphate

CRS
tipe 4
hiperparatir
ARB, ACE
oidisme

hipertensi

C laudio Ronco, Luca Di Lullo. 2016. Cardiorenal Syndrome in Western Countries: Epidemiology,
Diagnosis and Management Approaches.
AndrewA.House. 2011. Review Article Pharmacological Management of Cardiorenal Syndromes. Canada
Management Uremic cardiomyopathy
Konvensional
• Angiotensin-converting-enzyme (ACE) inhibitor dapat efektif bahkan
pada pasien normotensif. Memang, ramipril mengurangi massa LV pada
pasien dialisis yang normotensif sebelum terapi.
• Mengkoreksi hemodinamik, anemia, calcium/phospor, Hipertensi,
hiperparathiroidim dll
Hemodialisa
• Menurunkan LVH
• Mengembalikan disfungsi sistolik
• Meningkatkan LVEF
Xiaoliang Wang, Joseph I. Shapiro. 2019. Review : Evolving concepts in the pathogenesis of uraemic cardiomyopathy.
Huntington, WV, USA.
Eyad Alhaj. 2012. Uremic Cardiomyopathy: An Underdiagnosed Disease
Efektifitas Renal repleacement Terapy

Eyad Alhaj. 2012. Uremic Cardiomyopathy: An Underdiagnosed Disease.


Management CRS Tipe 5
• Sulit untuk merumuskan strategi perawatan untuk mencakup
semua gangguan ini
• Menegakkan underlying disease yang cenderung mempengaruhi
organ lain
• Untuk mengelola komplikasi jantung, diperlukan terapi cairan
bersama vasopresor, vasodilator, dan inotrop untuk
mempertahankan tekanan pengisian jantung.
• vasopresor diberikan dengan hati-hati karena efek depresi pada
curah jantung.

C laudio Ronco, Luca Di Lullo. 2016. Cardiorenal Syndrome in Western Countries: Epidemiology, Diagnosis and Management
Approaches. C olleferro, Italy.
AndrewA.House. 2011. Review Article Pharmacological Management of Cardiorenal Syndromes. Canada.
Siti Setiati Et all. 2014. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta pusat
Management CRS Tipe 5
• levosimendan telah terbukti memberikan manfaat dalam
meningkatkan EF dan diuresis, efektifitas levosimendan pada CRS???
• Proteksi ginjal : Penghilangan obat dan media nefrotoksik apa pun,
pemeliharaan tekanan perfusi adekuat, dan intervensi dini dengan
terapi dialisis (SESUAI INDIKASI).
• Tidak ada peran dopamin dalam meningkatkan hemodinamik ginjal
• Norepinefrin menurunkan perfusi ginjal dalam kondisi normal
tetapi meningkatkan tekanan darah sistemik pada pasien septik
• Diuretik memiliki peran terbatas dalam mengelola keterlibatan
jantung dan ginjal pada pasien septik dan RRT dengan CRRT harus
segera dimulai
Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney disease. Taiwan
Kesimpulan
• Cardiorenal syndrome (CRS) secara luas didefinisikan sebagai gangguan jantung dan
ginjal di mana disfungsi akut atau kronis di satu organ dapat menyebabkan disfungsi
akut atau kronis yang lain
• Uraemic cardiomyopathy menggambarkan fenotip klinis penyakit jantung yang
menyertai CKD dan ditandai dengan disfungsi diastolik yang terlihat bersamaan
dengan hipertrofi ventrikel kiri dan fibrosis
• CRS tipe 1 memburuknya fungsi jantung akut yang mengarah ke AKI, Tpe 2 ditandai
dengan onset CKD pada pasien HF. Tipe 3 dan 4terjadi Interaksi fisiologis ginjal dan
jantung disebut "konektor kardio-renal” (Akut dan Kronis). CRS-5 tergantung pada
penyakit yang mendasarinya.
• Diagnosis CRS sesuai Tipe dan Uremic cardiomyopathy sangat penting untuk terapi
yang maximal.

Faiez Zannad, Patrick Rossignol. 2018. Cardiorenal Syndrome Revisited


Xiaoliang Wang, Joseph I. Shapiro. 2019. Review : Evolving concepts in the pathogenesis of uraemic cardiomyopathy.
Huntington
Di Lullo et al. 2017. Review Pathophysiology of the cardio-rena syndromes types1–5: Anuptodate
Claudio Ronco, Federico Ronco. 2011. Cardio-renal syndromes: a systematic approach for consensus definition and
classification
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai