CARDIORENAL SYNDROME
DAN
UREMIC CARDIOMYOPATHY
OLEH :
dr. Fatony Widianto*
PEMBIMBING :
Prof. Dr. dr. Djanggan Sargowo Sp.PD. Sp.JP (K) FIHA**
Uremic cardiomyopathy
Pada tahun 2003, lebih dari 320.000 orang di US melakukan dialisis karena
ESRD, dengan perkiraan peningkatan menjadi 2 juta pada tahun 2030
Eyad Alhaj. 2012. Uremic Cardiomyopathy: An Underdiagnosed Disease
Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney
disease
Patofisiologi CRS tipe 1
Claudio Ronco, Federico Ronco. 2011. Cardio-renal syndromes: a systematic approach for consensus definition
and classification
Patofisiologi CRS tipe 1
Di Lullo et al. 2017. Review Pathophysiology of the cardio-rena syndromes types1–5: Anuptodate
Patofisiologi CRS tipe 1
Di Lullo et al. 2017. Review Pathophysiology of the cardio-rena syndromes types1–5: Anuptodate
Patofisiologi CRS tipe 2
Claudio Ronco, Federico Ronco. 2011. Cardio-renal syndromes: a systematic approach for consensus definition
and classification
Patofisiologi CRS tipe 3
Claudio Ronco, Federico Ronco. 2011. Cardio-renal syndromes: a systematic approach for consensus definition
and classification
Patofisiologi CRS tipe 3
Efek langsung AKI menyebabkan HF
• Imun modulasi (pro atau anti inflamasi)
TNF alfa, IL-1, IL-6 Cardio depesant effect (ex : LVEF)
• Hiperaktivitas simpatik nervus sistem
Norepineprine merusak activitas myocard dg merusak
metabolisme Ca dan myocard oxygen demand
Efek langsung AKI menyebabkan HF
• oliguri retensi Na dan Air volume overload
• Elektofisological effek : Hiperkalemia ECG T tall
Claudio Ronco, Federico Ronco. 2011. Cardio-renal syndromes: a systematic approach for consensus definition
and classification
Patofisiologi CRS tipe 4
Claudio Ronco, Federico Ronco. 2011. Cardio-renal syndromes: a systematic approach for consensus definition
and classification
Patofisiologi CRS tipe 4
• CHF dan LVH
Hiperphospatemia FGF23 LVH dan cardiac remodeling
• Cardiac arritmia dan suddent death cardiac
perpindahan elektrolit dan volume/tekanan darah intra dan
interdialisis mekanis cell myocard dan arritmia
• Coronary atherosclerosis heart disease
CAD terutama pada left arterial coronary
• Uremia dan cardiac fibrosis
CKD Uremic toxin ex : indoxyl sulfate dan p-Cresol fibrosis
Claudio Ronco, Federico Ronco. 2011. Cardio-renal syndromes: a systematic approach for consensus definition
and classification
Patofisiologi Uremic Cardiomyopathy
Paulo G et al. 2018. Uremic Cardiomyopathy: A New Piece in the Chronic Kidney Disease-Mineral and Bone
Disorder Puzzle. Tokyo, Japan
Patofisiologi CRS tipe 5
Claudio Ronco, Federico Ronco. 2011. Cardio-renal syndromes: a systematic approach for consensus definition
and classification
Diagnosis CRS Tipe 1
Adapun Beberapa Biomarker AKI
• Cystatin C
• KIM-1, L-FABP, NGAL
Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney disease
Siti Setiati Et all. 2014. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta pusat
Diagnosis CRS Tipe 2
• Kreatinin, eGFR dan uji ekskresi protein urin
Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney disease.
Diagnosis CRS Tipe 3
• Ultrasonografi Ukuran dan echogenisitas ginjal memberikan
gambaran utama untuk membedakan antara nefropati akut
dan kronis
Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney
disease
Diagnosis CRS Tipe 4
• Fungsi jantung lebih banyak dinilai oleh kadar serum NT-
proBNP, sementara eGFR merupakan tes biokimia utama
untuk mengevaluasi fungsi ginjal
Diuretik
Tekanan
CRS Type 1 Vasodilator
darah
Morfine
Fungsi Ginjal
ACE & ARB Stop
Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney disease
AndrewA.House. 2011. Review Article Pharmacological Management of Cardiorenal Syndromes. Canada
Management CRS Tipe 2
• Blokade RAAS dapat dititrasi dengan hati-hati asalkan serum kreatinin
tidak terus meningkat melebihi 30% dan kalium secara konsisten di bawah
5.0mmol / L.
• Spironolactone dan eplerenone adalah tambahan penting untuk terapi
pada pasien dengan gagal jantung yang severe. Namun hati-hati untuk
Hiperkalmia.
• Carvedilol, Beta-blocker dengan efek α1 blocking, telah terbukti memiliki
efek yang menguntungkan pada fungsi ginjal pada beberapa pasien CRS.
• Alasan untuk ultrafiltrasi terisolasi (IUF) CRS tipe 2 : koreksi cepat
kelebihan cairan ketika manajemen standar (misalnya, diuretik IV dosis
tinggi dengan atau tanpa agen inotrop) telah gagal
Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney disease. Taiwan
AndrewA.House. 2011. Review Article Pharmacological Management of Cardiorenal Syndromes. Canada
Siti Setiati Et all. 2014. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta pusat
Management CRS Tipe 3
• Pasien Berisiko Tinggi AKI Obat, prosedur nefrotoksik (media
kontras diminimalkan adalah penting mencegah AKI.
Strategi perawatan terbaik mengidentifikasi berbagai tahap penyakit
(sesuai dengan kriteria RIFLE / AKIN) :
• AKI Stage I : Analisis urin, tes darah rutin, biomarker, dan
ultrasonografi untuk menyelidiki etiologi
• AKI Stage 2 : Terapi konservatif dan pemantauan hemodinamik.
Elektrolit dan homeostasis asam-basa harus dipastikan. Dosis obat
harus dalam kisaran terapeutik.
• AKI Stage 3 : RRT harus dipertimbangkan jika terapi farmakologis
tidak berhasil.
Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney disease. Taiwan
Management CRS Tipe 4
Hemodi
namik
calcium
anemia
phosphate
CRS
tipe 4
hiperparatir
ARB, ACE
oidisme
hipertensi
C laudio Ronco, Luca Di Lullo. 2016. Cardiorenal Syndrome in Western Countries: Epidemiology,
Diagnosis and Management Approaches.
AndrewA.House. 2011. Review Article Pharmacological Management of Cardiorenal Syndromes. Canada
Management Uremic cardiomyopathy
Konvensional
• Angiotensin-converting-enzyme (ACE) inhibitor dapat efektif bahkan
pada pasien normotensif. Memang, ramipril mengurangi massa LV pada
pasien dialisis yang normotensif sebelum terapi.
• Mengkoreksi hemodinamik, anemia, calcium/phospor, Hipertensi,
hiperparathiroidim dll
Hemodialisa
• Menurunkan LVH
• Mengembalikan disfungsi sistolik
• Meningkatkan LVEF
Xiaoliang Wang, Joseph I. Shapiro. 2019. Review : Evolving concepts in the pathogenesis of uraemic cardiomyopathy.
Huntington, WV, USA.
Eyad Alhaj. 2012. Uremic Cardiomyopathy: An Underdiagnosed Disease
Efektifitas Renal repleacement Terapy
C laudio Ronco, Luca Di Lullo. 2016. Cardiorenal Syndrome in Western Countries: Epidemiology, Diagnosis and Management
Approaches. C olleferro, Italy.
AndrewA.House. 2011. Review Article Pharmacological Management of Cardiorenal Syndromes. Canada.
Siti Setiati Et all. 2014. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta pusat
Management CRS Tipe 5
• levosimendan telah terbukti memberikan manfaat dalam
meningkatkan EF dan diuresis, efektifitas levosimendan pada CRS???
• Proteksi ginjal : Penghilangan obat dan media nefrotoksik apa pun,
pemeliharaan tekanan perfusi adekuat, dan intervensi dini dengan
terapi dialisis (SESUAI INDIKASI).
• Tidak ada peran dopamin dalam meningkatkan hemodinamik ginjal
• Norepinefrin menurunkan perfusi ginjal dalam kondisi normal
tetapi meningkatkan tekanan darah sistemik pada pasien septik
• Diuretik memiliki peran terbatas dalam mengelola keterlibatan
jantung dan ginjal pada pasien septik dan RRT dengan CRRT harus
segera dimulai
Yen wen liu. 2015. Review Article : Role echocardiographic study in patient with chronic kidney disease. Taiwan
Kesimpulan
• Cardiorenal syndrome (CRS) secara luas didefinisikan sebagai gangguan jantung dan
ginjal di mana disfungsi akut atau kronis di satu organ dapat menyebabkan disfungsi
akut atau kronis yang lain
• Uraemic cardiomyopathy menggambarkan fenotip klinis penyakit jantung yang
menyertai CKD dan ditandai dengan disfungsi diastolik yang terlihat bersamaan
dengan hipertrofi ventrikel kiri dan fibrosis
• CRS tipe 1 memburuknya fungsi jantung akut yang mengarah ke AKI, Tpe 2 ditandai
dengan onset CKD pada pasien HF. Tipe 3 dan 4terjadi Interaksi fisiologis ginjal dan
jantung disebut "konektor kardio-renal” (Akut dan Kronis). CRS-5 tergantung pada
penyakit yang mendasarinya.
• Diagnosis CRS sesuai Tipe dan Uremic cardiomyopathy sangat penting untuk terapi
yang maximal.