Anda di halaman 1dari 2

Tabel untuk di Bab V Pembahasan

No Umur f %
1 <40 Tahun 5 11.6
2 41 - 50 Tahun 8 18.6
3 51 - 60 Tahun 10 23.3
4 >60 Tahun 20 46.5
Total 43 100.0

No Jenis Kelamin f %
1 Laki-laki 19 44.2
2 Perempuan 24 55.8
Total 43 100.0

No Suhu Tubuh Batasan f %


1 Hipotermia <36,3°C 2 4.7
2 Normotermia 36,3°C - 37,1°C 10 23.3
3 Hipertermia >37,1°C 31 72.1
Total 43 100.0

No Jumlah Leukosit Batasan f %


1 Leukopenia <4000 mm3 2 4.7
2 Leukosit normal 4000 - 11.000 mm3 6 14.0
3 Leukositosis >11.000 mm3 35 81.4
Total 43 100.0

No CT – Scan f %
1 Hiperdens 0 0.0
2 Hipodens 43 100.0
3
Total 43 100.0
Perbedaan Suhu Tubuh dan Jumlah Leukosit pada Penderita Stroke Iskemik Akut

No Variabel Mean Stad Deviasi Sig. (2-tailed)


1. Suhu Tubuh 37,28 0,666
0,000
2. Jumlah Leukosit 12,70 3,526

Berdasarkan hasil analisis data pada lampiran …… diperoleh hasil bahwa nilai t-
hitung > t-tabel (4,091 > 1,681) dengan nilai sig (2-tailed) 0,000. Jadi dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara peningkatan suhu tubuh
dengan peningkatan jumlah leukosit pada penderita stroke iskemik akut di RSUP
H.Adam Malik Medan.

Dengan persamaan regresinya :


Y' = a + bX
Y' = 1,076 + 0,578X
Dapat diartikan sebagai berikut :
Konstanta sebesar 1,076 artinya jika peningkatan suhu tubuh (X) nilainya 0, maka
jumlah leukosit (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 1,076 (sel/mm3).
Koefisien variabel suhu tubuh (X) sebesar 0,578, artinya jika suhu tubuh
mengalami peningkatan sebesar 1°C, maka jumlah leukosit (Y) akan mengalami
peningkatan sebesar 0,578. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan
yang positif antara peningkatan suhu tubuh dengan peningkatan jumlah leukosit
pada penderita stroke iskemik akut di RSUP. H.Adam Malik Medan pada tahun
2015.

Cara mencari t-tabel = tinv(0.05,62)


62 didapat dari  65 – n – 1 = 62 ;

n = jumlah variabel

Anda mungkin juga menyukai