Seminar Gangren
Seminar Gangren
OLEH
MAHASISWA PROFESI NERS
UNIVERSITAS CITRA BANGSA KUPANG
PATHWAY
Post op
debridemen
MK : Gangguan MK : Nyeri MK :
MK : Resiko Akut Nausea
integritas
infeksi
jaringan
BAB III
TINJAUAN KASUS
Identitas
Umur : 42
Tahun
Jenis kelamin :
Perempuan
Agama :
Kristen Protestan
Status perkawinan :
Kawin / Menikah
Diagnosa Medis :
Gangren, DM type II
RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN
Keluhan utama saat pengkajian : Nyeri pada post. Opp luka gangren
pada tangan sebelah kanan
Masalah keperawatan :
Masalah keperawatan : tidak
tidak ada masalah
ada masalah keperawatan
keperawatan
Hasil Laboratorium
Hasil Unit Rentang Normal
WBC 8.80 10˄3/uL 3.00-15.00
Neut 40.4 % 37.0-72.0
Lymph 41.1 % 20.0-50.0
Mono 9.9 % 0.0-14.0
Eo 8.1 % 0.0-6.0
Baso 0.5 % 0.0-1.0
IG 0.1 % 0.0-72.0
Neut 3.56 10˄3/Ul 1.50-7.00
Lymph 3.62 10˄3/uL 1.0-3.70
Mono 0.87 10˄3/uL 0.0-0.70
Eo 0.71 10˄3/uL 0.0-0.40
Baso 0.04 10˄3/uL 0.0-0.10
IG 0.01 10˄3/uL 0.0-7.00
HGB 12.6 g/dl 8.0-17.0
RBC 5.31 10˄6/uL 2.50-5.50
HCT 37.9 % 25.0-50.0
MCV 71.4 fL 86.0-110.0
MCH 23.7 Pg 26.0-38.0
MCHC 33.2 g/dl 31.0-37.0
RDW-SD 35.1 fL 37.0-54.0
RDW-CV 13.5 % 11.0-16.0
PLT 251 10˄3/uL 150-450
PDW 13.7 fL 9.0-17.0
MPV 10.8 fL 9.0-13.0
P-LCR 31.8 % 13.0-43.0
PCT 0.27 % 0.17-0.35
Hasil Satuan Normal
GDS 170.0 Mg/dl 70.0-140.0
PT 9.9 detik 10-15
INR 0.95 %
APTT 21.5 detik 25-43
HBs.Ag Non Reaktif - Non Reaktif
Antigen –SARSCoV-2 Negatif - Negatif
Golongan Darah+ Rhesus A Rhesus +
TERAPI MEDIS
• Antrain 3x1 ampul
• Ranitidine 2x1 ampul
• Ondancentrone 4mg
• Ceftriaxone 2x1 gram
1. Analisa data
No. Hr/tgl/ Data Subjektif Data Objektif Etiologi Masalah
jam Keperawata
n
1 13/12/2 Pasien mengeluh nyeri luka post Saat dilakukan pengkajian, Agen pencedera Nyeri akut
022 operasi pada tangan sebelah terkadang pasien fisik
kanan (Gangren Manus dextra)
menunjukkan ekspresi wajah
dengan pengkajian PQRST sbb:
P: Nyeri yang dirasakan pasien meringis.
disebabkan karena bekas
operasi Gangren Manus dextra.
Q: Nyeri terasa seperti tertusuk-
tusuk
R: tangan sebelah kanan
S: Skala nyeri sedang (4-6) yang
dirasakan 4
T: Nyeri hilang timbul
•
Diagnosis Keperawatan
2. Intervensi keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Keperawatan
Nyeri akut b.d Agen Setelah dilakukan tindakan I 1: Manajemen nyeri (I.06238)
pencedera fisik (prosedur keperawatan Dalam waktu 3x24 Identifikasi lokasi karakteristik durasi,
operasi) yang ditandai jam perawatan pasien akan frekuensi, kualitas, dan integritas nyeri.
dengan Pasien mengeluh Identifikasi skala nyeri
menunjukan:
nyeri luka post operasi Identifikasi faktor yang memperberat dan
pada tangan sebelah kanan kriteria Hasil : memperingan nyeri
dengan pengkajian PQRST • keluhan nyeri cukup Berikan teknik nonfarmakologi untuk
sbb: P: Nyeri yang menurun (4) mengurangi rasa nyeri
dirasakan pasien • meringis cukup menurun (4) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
disebabkan karena bekas • kesulitan tidur cukup nyeri
operasi Gangren Pedis menurun (4) Kolaborasi pemberian analgesic
dextra, Q: Nyeri terasa Ajarkan teknis nonfarmakologis untuk
seperti tertusuk-tusuk, R: mengurangi rasa nyeri dengan teknik
Tangan kanan, S: Skala relaksasi napas dalam ( tarik napas dari
nyeri sedang (4-6) yang hidung tahan 2-3 detik kemudian hembuskan
dirasakan 4, T: Nyeri hilang mememlui mulut) lakukan sampai nyeri terasa
timbul. pasien berkurang.
menunjukkan ekspresi
wajah meringis menahan
nyeri
IMPLEMENTASI
NO TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
Pengkajian
• Hasil pengkajian pada Ny. FS yaitu pasien mengeluh nyeri luka
post operasi pada tangan sebelah kanan dengan pengkajian PQRST sbb:
P: Nyeri yang dirasakan pasien disebabkan karena bekas operasi Gangren
Manus dextra, Q: Nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk, R: Tangan kanan, S:
Skala nyeri sedang (4-6) yang dirasakan 4, T: Nyeri hilang timbul. Pasien
menunjukkan ekspresi wajah meringis menahan nyeri.
• Pada kasus Ny. FS keluhan utama yang dirasakan pasien adalah
nyeri di tangan sebelah kanan. Menurut pernyataan Febrinasari, Sholikah,
Pakha, & Putra (2020) dijelaskan bahwa keluhan utama pada pasien
dengan Diabetes Melitus gangren adalah adanya nyeri pada luka di
kaki/tangan adanya rasa kesemutan/mati rasa pada daerah kaki/tangan,
adanya luka yang sulit sembuhnya dan mengeluarkan bau busuk. Dari
penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa data keluhan utama pada
kasus dilapangan dengan teori menurut Febrinasari, Sholikah, Pakha, &
Putra (2020) memiliki keluhan utama yang sama.
Diagnosis keperawatan
Identifikasi skala nyeri, identifikasi respons nyeri non verbal, identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan nyeri, ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi napas dalam), serta kolaborasi pemberian
analgetik. Intervensi diatas sesuai dengan teori yang ditemukan pada buku Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia dengan intervensi utama manajemen nyeri dengan
kriteria-kriteria sebagai berikut: identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi
kualitas, intensitas nyeri,Identifikasi skala nyeri, Identifikasi respons nyeri non verbal,
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri, Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas hidup, Monitor keberhasilan terapi yang diberikan,Monitor efek
samping penggunaan analgetik, Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
pencahayaan, kebisingan), Fasilitasi istirahat dan tidur, Jelaskan penyebab dan pemicu
nyeri, Jelaskan strategi meredakan nyeri, Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri, Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
IMPLEMENTASI
KESIMPULAN
Intervensi dibuat sesuai dengan masalah keperawatan dengan memperlihatkan kondisi klien
serta ketersediaan di ruang termasuk kemampuan perawat dalam melaksanakannya
Selama perawatan yang dilakukan 1 dari 2 diagnosa yang ditegakkan, masalah teratasi
SARAN