Anda di halaman 1dari 24

Expertise 5

Hipertiroid ec Suspek Grave’s


Disease
Rika Andriany
DPJP : dr. Darwati Muhadi, SpPK(K)
Expert : dr. Ruland DN Pakasi, SpPK(K)
DATA PASIEN
Nama pasien : Tn. Y
No. RM : 861636
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir / Umur : 25-08-1971 / 45 tahun
Keluhan utama : Jantung berdebar-debar

2
DATA KLINIS
Pasien datang ke RSWS dengan keluhan jantung berdebar-
debar dan mudah lelah, yang dirasakan sejak 4 bulan terakhir
dan memberat dalam 1 bulan terakhir. Terdapat benjolan di
leher sejak kurang lebih 2 tahun yang semakin membesar, tidak
sakit sehingga pasien tidak pernah berobat. Pasien juga
mengeluhkan kedua mata yang semakin menonjol sejak 3
bulan lalu. Demam tidak ada, mual ada, muntah tidak ada.
Buang air kecil lancar, buang air besar biasa. Riwayat keluarga
dengan penyakit sama tidak ada.

3
Pemeriksaan Fisis
TD: 120/70 mmHg; Nadi: 96 x/menit; Pernapasan: 20 x/menit; Suhu: 36.6 OC
KU: sedang/compos mentis
Mata: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus, eksoftalmus kedua mata
Leher: pembesaran tiroid difus, ikut gerakan menelan (+), nyeri tekan (-)
Thoraks: Bunyi vesikuler. Ronchi tidak ada, wheezing tidak ada.
Jantung: Bunyi jantung I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen: hepar dan lien tidak teraba, peristaltik kesan normal.
Ektremitas: tremor (+), edema tidak ada.

4
DIAGNOSIS KLINIS
Suspek Graves’ Disease

5
DATA LABORATORIUM
Hasil Nilai rujukan Satuan
Hasil Pemeriksaan Hematologi WBC 8,2 4.00 –10.00 103 /µL
Tanggal 27-12-2018 RBC 4,87 4.00 – 6.00 106/ µL
HGB 13,5 12.0 – 16.0 g/dL
HCT 42 37.0 – 48..0 %
MCV 86 80 – 97.0 fL
MCH 28 26.5 – 33.5 Pg
MCHC 32 31.5 – 35.0 g/dL
PLT 250 150 – 400 103/ µL
RDW-CV 13,8 10.0 – 15.0 %
PDW 10,6 10.0 – 18.0 fL
MPV 9,5 6.50 –11.0 fL
NEUT 52,1 52.0 – 75.0 %
LYMPH 36,8 20.0 – 40.0 %
Kesan: Dalam batas normal
MONO 8,0 2.00 – 8.00 %
EO 2,6 1.00 – 3.00 %
BASO 0,5 0.00 – 0.10 %

6
Data Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan

GDS 88 < 140 mg/dl

Ureum 18 10-50 mg/dl

Creatinin 0.47 L (<1.3); P (<1.1) mg/dl

SGOT 13 <38 U/L

SGPT 18 <41 U/L

Kesan: Dalam batas normal

7
Hasil Pemeriksaan Imunologi Tanggal 27-12-2018

Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan


rujukan
FT4 > 7,77 0,932-1,71 ng/dl
TSHs < 0,05 0,270-4,20 mIU/dl

Kesan: Hipertiroidisme

8
Interpretasi
Hipertiroid ec suspek Grave’s Disease

9
DISKUSI
GRAVES’ DISEASE
penyakit tiroid Pertama kali
autoimun yang diperkenalkan
ditandai dengan oleh Robert Grave 60-90% penyebab
hipertiroid, tahun 1835 pada tirotoksikosis
pembesaran penderita dengan adalah Grave’s
kelenjar gondok gejala palpitasi, disease
yang difus (goiter) eksoftalmus dan
dan eksoftalmus goiter

11
EPIDEMIOLOGI
Insiden Grave’s disease di Amerika Serikat sekitar 100-200 kasus per 100.000
populasi pertahun, dengan prevalensi berkisar 0,5 – 1%

Penyakit ini lebih sering terdapat pada wanita daripada laki-laki, (7-8 : 1)

Usia pertengahan atau umur 30-50 thn

Belum ada data yang pasti tentang Grave’s disease di Indonesia, tetapi pada beberapa
rumah sakit dilaporkan angka kejadian antara 44%-48 % dari seluruh penderita
dengan penyakit kelenjar tiroid

12
GRAVES’ DISEASE
gangguan autoimun berupa peningkatan kadar hormon tiroid
yang dihasilkan kelenjar tiroid

adanya thyroid stimulating antibodies (TSAb) yang dapat


berikatan dan mengaktivasi reseptor TSH (TSHr)

Aktivasi reseptor TSH oleh TSAb memicu perkembangan


dan peningkatan aktivitas sel-sel tiroid menyebabkan
peningkatan kadar hormon tiroid melebihi normal

13
FAKTOR RISIKO

faktor genetik infeksi kehamilan

obat-obatan
terutama iodine stres psikologis merokok
(amiadaron)

14
PATOGENESIS

15
16
DIAGNOSIS

Manifestasi Klinis

Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Radioactive Iodine Uptake (RAIU)

17
DIAGNOSIS
Manifestasi Klinis
• tirotoksikosis, struma difusa, dan oftalmopati terutama
eksoftalmus  “Merseburger Triad”
• Manifestasi kardiovaskular pada Grave’s  menonjol dan
karakteristik gejala dan tanda tirotoksikosis. Bersama keluhan
lain seperti cemas, mudah lelah, tidak tahan udara panas dan
berat badan turun, keluhan-keluhan di atas muncul lebih
dari 50% pasien Grave’s disease

18
19
LABORATORIUM

Tes Thyroid Stimulating Hormone (TSH) ↓

Tes Free-tiroksin (FT4) ↑

Thyroid peroxidase antibodies (TPOAb), Thyroglobulin Antibodies (TgAb),


Thyroid Stimulating Hormone receptor antibodies (TSH receptor antibodies
(TRAb)

20
DIAGNOSIS BANDING

Klinis/Tes TSH FT4 T4 T3 TPOAb TgAb TRAb


Hipertiroid     -- -- --
Hipertiroid Subklinis  N N N -- -- --
T3 Tirotoksikosis  N/ N/  -- -- --
Graves’ disease      N/ 

21
REKOMENDASI
 Thyroid-stimulating Hormone receptor antibody (TSH-R Ab)
 Kontrol FT4 dan TSHs setelah pengobatan

22
Jenis kelamin. Wanita lebih berisiko terserang penyakit Graves
dibanding pria.
Usia. Penyakit Graves lebih sering terjadi pada orang berusia di
bawah 40 tahun.
Genetik. Riwayat penyakit Graves dalam keluarga dapat
menyebabkan anggota keluarga tersebut menjadi lebih rentan
terserang penyakit Graves.
Menderita penyakit autoimun lain. Memiliki penyakit autoimun
lain seperti diabetes tipe 1 atau rheumatoid arthritis juga berisiko
menimbulkan penyakit Graves pada orang tersebut.
Stres secara emosional atau fisik. Sakit atau peristiwa yang
menyebabkan stres, dapat turut memicu penyakit Graves pada
orang dengan gen yang rentan terhadap penyakit ini.
Merokok. Merokok dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Bagi perokok yang sedang menderita penyakit Graves, akan
semakin berisiko terkena Graves oftalmopati.
Kehamilan. Kehamilan atau kondisi pasca persalinan pada
perempuan dengan gen yang rentan, dapat meningkatkan risiko
terserang penyakit Graves.

24

Anda mungkin juga menyukai