2
DATA KLINIS
Pasien datang ke RSWS dengan keluhan jantung berdebar-
debar dan mudah lelah, yang dirasakan sejak 4 bulan terakhir
dan memberat dalam 1 bulan terakhir. Terdapat benjolan di
leher sejak kurang lebih 2 tahun yang semakin membesar, tidak
sakit sehingga pasien tidak pernah berobat. Pasien juga
mengeluhkan kedua mata yang semakin menonjol sejak 3
bulan lalu. Demam tidak ada, mual ada, muntah tidak ada.
Buang air kecil lancar, buang air besar biasa. Riwayat keluarga
dengan penyakit sama tidak ada.
3
Pemeriksaan Fisis
TD: 120/70 mmHg; Nadi: 96 x/menit; Pernapasan: 20 x/menit; Suhu: 36.6 OC
KU: sedang/compos mentis
Mata: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus, eksoftalmus kedua mata
Leher: pembesaran tiroid difus, ikut gerakan menelan (+), nyeri tekan (-)
Thoraks: Bunyi vesikuler. Ronchi tidak ada, wheezing tidak ada.
Jantung: Bunyi jantung I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen: hepar dan lien tidak teraba, peristaltik kesan normal.
Ektremitas: tremor (+), edema tidak ada.
4
DIAGNOSIS KLINIS
Suspek Graves’ Disease
5
DATA LABORATORIUM
Hasil Nilai rujukan Satuan
Hasil Pemeriksaan Hematologi WBC 8,2 4.00 –10.00 103 /µL
Tanggal 27-12-2018 RBC 4,87 4.00 – 6.00 106/ µL
HGB 13,5 12.0 – 16.0 g/dL
HCT 42 37.0 – 48..0 %
MCV 86 80 – 97.0 fL
MCH 28 26.5 – 33.5 Pg
MCHC 32 31.5 – 35.0 g/dL
PLT 250 150 – 400 103/ µL
RDW-CV 13,8 10.0 – 15.0 %
PDW 10,6 10.0 – 18.0 fL
MPV 9,5 6.50 –11.0 fL
NEUT 52,1 52.0 – 75.0 %
LYMPH 36,8 20.0 – 40.0 %
Kesan: Dalam batas normal
MONO 8,0 2.00 – 8.00 %
EO 2,6 1.00 – 3.00 %
BASO 0,5 0.00 – 0.10 %
6
Data Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
7
Hasil Pemeriksaan Imunologi Tanggal 27-12-2018
Kesan: Hipertiroidisme
8
Interpretasi
Hipertiroid ec suspek Grave’s Disease
9
DISKUSI
GRAVES’ DISEASE
penyakit tiroid Pertama kali
autoimun yang diperkenalkan
ditandai dengan oleh Robert Grave 60-90% penyebab
hipertiroid, tahun 1835 pada tirotoksikosis
pembesaran penderita dengan adalah Grave’s
kelenjar gondok gejala palpitasi, disease
yang difus (goiter) eksoftalmus dan
dan eksoftalmus goiter
11
EPIDEMIOLOGI
Insiden Grave’s disease di Amerika Serikat sekitar 100-200 kasus per 100.000
populasi pertahun, dengan prevalensi berkisar 0,5 – 1%
Penyakit ini lebih sering terdapat pada wanita daripada laki-laki, (7-8 : 1)
Belum ada data yang pasti tentang Grave’s disease di Indonesia, tetapi pada beberapa
rumah sakit dilaporkan angka kejadian antara 44%-48 % dari seluruh penderita
dengan penyakit kelenjar tiroid
12
GRAVES’ DISEASE
gangguan autoimun berupa peningkatan kadar hormon tiroid
yang dihasilkan kelenjar tiroid
13
FAKTOR RISIKO
obat-obatan
terutama iodine stres psikologis merokok
(amiadaron)
14
PATOGENESIS
15
16
DIAGNOSIS
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan laboratorium
17
DIAGNOSIS
Manifestasi Klinis
• tirotoksikosis, struma difusa, dan oftalmopati terutama
eksoftalmus “Merseburger Triad”
• Manifestasi kardiovaskular pada Grave’s menonjol dan
karakteristik gejala dan tanda tirotoksikosis. Bersama keluhan
lain seperti cemas, mudah lelah, tidak tahan udara panas dan
berat badan turun, keluhan-keluhan di atas muncul lebih
dari 50% pasien Grave’s disease
18
19
LABORATORIUM
20
DIAGNOSIS BANDING
21
REKOMENDASI
Thyroid-stimulating Hormone receptor antibody (TSH-R Ab)
Kontrol FT4 dan TSHs setelah pengobatan
22
Jenis kelamin. Wanita lebih berisiko terserang penyakit Graves
dibanding pria.
Usia. Penyakit Graves lebih sering terjadi pada orang berusia di
bawah 40 tahun.
Genetik. Riwayat penyakit Graves dalam keluarga dapat
menyebabkan anggota keluarga tersebut menjadi lebih rentan
terserang penyakit Graves.
Menderita penyakit autoimun lain. Memiliki penyakit autoimun
lain seperti diabetes tipe 1 atau rheumatoid arthritis juga berisiko
menimbulkan penyakit Graves pada orang tersebut.
Stres secara emosional atau fisik. Sakit atau peristiwa yang
menyebabkan stres, dapat turut memicu penyakit Graves pada
orang dengan gen yang rentan terhadap penyakit ini.
Merokok. Merokok dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Bagi perokok yang sedang menderita penyakit Graves, akan
semakin berisiko terkena Graves oftalmopati.
Kehamilan. Kehamilan atau kondisi pasca persalinan pada
perempuan dengan gen yang rentan, dapat meningkatkan risiko
terserang penyakit Graves.
24