GIGITAN ULAR
Oleh :
Veronika Peny Laba, S.Ked
FAB 117 032
PEMBIMBING :
dr. Sutopo Marsudi Widodo, Sp. KFR
dr. Tagor Sibarani
5
Secondary Survey
• IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. M.W
• Usia : 19 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Kuala Pembuang
• Tanggal pemeriksaan : 25 September 2018
6
Anamnesis
• Autoanamnesis dan alloanamnesis dengan Ibu pasien
• Keluhan Utama : Digigit Ular
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien rujukan RSUD Kuala Pembuang dengan diagnosis
Snake Bite grade II (cobra). Pasien digigit ular 10 jam
yang lalu sebelum tiba di RSUD Doris Sylvanus. Pasien
mengeluh kaki kanan terasa baal, tidak dapat
digerakkan . pasien mengeluh lemas, pusing, mual dan
muntah disangkal, makan minum biasa, BAB BAK biasa.
berdebar-debar disangkal, sesak disangkal, bengkak
pada luka gigitan.
7
…anamnesis
8
PEMERIKSAAN FISIK
• PEMERIKSAAN FISIK • Thoraks
10
DIAGNOSIS
Snake Bite
11
TATALAKSANA
• Penatalaksanaan IGD Prognosis
• IVFD NaCl 0,9% drip • Quo ad vitam : bonam
Serum Anti Bisa Ular 1 • Quo ad functionam : bonam
vial 16 tpm • Quo ad sanationam : bonam
• Insisi Cross
• Inj Cefotaxime 2x1 g /IV/
ST
• Inj. Ranitidine 2 x 50 mg
• Inj. Ketorolac 3 x 30 mg
• Imobilisasi kaki kiri
•
12
DEFINISI
• Luka gigitan adalah cedera yang
disebabkan oleh mulut dan gigi hewan
atau manusia.
• Beberapa luka gigitan perlu ditutup
dengan jahitan, sedang beberapa
lainnya dapat sembuh dengan
sendirinya
Luka gigitan ini Kerusakan jaringan secara umum,
dapat
menyebabkan:
penangkap pekerja
ular perkebunan
pemburu nelayan
pawang ular
Penegakan Diagnosis
Anamnesis pada bagian tubuh mana anda terkena
gigitan ular?
kapan dan pada saat apa anda terkena
gigitan ular?
perlakuan terhadap ular yang telah
menggigit anda?
apa yang anda rasakan saat ini?
... Penegakan Diagnosis
Radiologi
Tekanan Kompartemen
PENATALAKSANAAN KERACUNAN
AKIBAT GIGITAN ULAR
Langkah-langkah yang harus diikuti pada
penatalaksanaan gigitan ular adalah5:
1. Pertolongan pertama, harus dilaksanakan
secepatnya setelah terjadi gigitan ular sebelum
korban dibawa ke rumah sakit
...PENATALAKSANAAN
1 jam 1%
TANDA ENVENOMASI (KERACUNAN) GIGITAN ULAR BERBISA
LOKAL ( pada bekas gigitan) Sistemik
a. Tanda gigitan taring (fang Umum (general) : mual, muntah, nyeri perut,
marks) lemah, mengantuk, lemas.
b. Nyeri lokal Kelainan hemostatik : perdarahan spontan
c. Perdarahan lokal (klinis), koagulopati, atau trombositopenia.
d. Kemerahan Gejala neurotoksik : ptosis, oftalmoplegia
e. Limfangitis eksternal, paralisis, dan lainnya.
f. Pembesaran kelenjar limfe Kelainan kardiovaskuler : hipotensi, syok,
g. Inflamasi (bengkak, merah, arritmia (klinis), kelainan EKG.
panas) Cedera ginjal akut (gagal ginjal) :
h. Melepuh oligouria/anuria (klinis), peningkatan
i. Infeksi lokal, terbentuk abses kreatinin/urea urin (hasil laboratorium).
j. Nekrosis Hemoglobinuria/mioglobinuria : urin coklat
gelap (klinis), dipstik urin atau bukti lain akan
adanya hemolisis intravaskuler atatu
rabdomiolisis generalisata (nyeri otot,
hiperkalemia) (klinis, hasil laboratorium).
Serta adanya bukti laboratorium lainnya
terhadap tanda venerasi.
Pemberian anti bisa ular dapat
menggunakan pedoman dari Parrish
Derajat Venerasi Luka gigit Nyeri Udem/eritema Tanda sistemik
0 0 + +/- <3cm/12 jam 0
I +/- + + <3cm/12 jam 0
II + + +++ >12cm- +. Neurotoksik, mual,
25cm/12jam pusing, syok
2 5-20 cc
3-4 40-100 cc
Derajat 0 dan I tidak diperlukan SABU,
dilakukan evaluasi dalam 12 jam, jika derajat
meningkat maka diberikan SABU
Derajat II: 3-4 vial SABU
Derajat III: 5-15 vial SABU
Derajat IV: berikan penambahan 6-8 vial SABU
Komplikasi
• Komplikasi luka lokal dapat meliputi infeksi dan
hilangnya kulit.
• Komplikasi kardiovaskuler
• komplikasi hematologis
• kolaps paru
Prognosis
• Meskipun kebanyakan korban gigitan ular berbisa
dapat tertolong dengan baik, memprediksi
prognosis pada tiap kasus individu dapat menjadi
sulit
Pencegahan
1. Mengenali ular lokal di daerah masing-masing, mengetahui tempat
tinggal dan tempat persembunyian yang disukai ular, mengetahui
waktu dan cuaca dimana ular akan lebih aktif, terutama gigitan ular
setelah hujan, saat banjir, saat panen, serta malam hari
2. Gunakan sepatu atau bots dan celana panjang, khususnya saat
berjalan di malam hari atau semak-semak
3. Gunakan cahaya (lampu senter, obor) saat berjalan di malam hari
4. Hindari ular sejauh mungkin, termasuk pertunjukan penjinak ular.
5. Bila memungkinkan, hindari tidur di tanah
6. Jauhkan anak-anak dari daerah yang diketahui rawan ular
7. Hindari atau lakukan dengan saat hati-hati saat menangani ular mati,
atau ular yang terlihat mati
8. Hindari reruntuhan, sampah, gundukan anai-anai, atau hewan
domestik yang dekat dengan hunian manusia, karena dapat menarik
ular
9. Memeriksa rumah secara berkala untuk ular.
10. Untuk mencegah gigitan ular laut, nelayan sebaiknya menghindari
menyentuh ular laut yang tertangkap jala dan terpancing.
KESIMPULAN
• An. N 10 tahun datang dengan keluhan Nyeri pada
luka gigitan dirasakan oleh pasien, berdebar-debar
disangkal, sesak disangkal, bengkak pada luka
gigitan disangkal, rasa kesemutan disangkal.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang, didapatkan diagnosis Snake Bite.
• Penatalaksanaan awal yang diberikan kepada
pasien adalah IVFD RL 20 tpm, insisi Cross, injeksi
tentagam 1 amp (IM) 30 menit setelah dilakukan
insisi cross, injeksi SABU 2 x 1 vial (IM). Pasien
dikonsulkan ke bagian bedah.
DAFTAR PUSTAKA
• Gold, Barry S.,Richard C. Dart.Robert Barish. 2002. Review Article : Current Concept Bites Of Venomous
Snakes. N Engl J Med, Vol. 347, No. 5·August 1, 2002
• WHO. 2005. Guidelines for The Clinical Management of Snake Bite in The South East Asia Region.
• Kasturiratne A, Wickremasinghe AR, de Silva N, Gunawardena NK, Pathmeswaran A, et al. 2008. The
Global Burden of Snakebite: A Literature Analysis and Modelling Based on Regional Estimates of
Envenoming and Deaths. PLoS Med 5(11): e218. doi:10.1371/journal.pmed.0050218
• SMF Bedah RSUD DR. R.M. Djoelham Binjai. 2000. Gigitan Hewan. Available from :
www.scribd.com/doc/81272637/Gigitan-Hewan
• Sentra Informasi Keracunan Nasional Badan POM, 2012. Penatalaksanaan Keracunan Akibat Gigitan
Ular Berbisa. Available from : www.pom.id
• Hafid, Abdul, dkk., 1997. Bab 2 : Luka, Trauma, Syok, Bencana : Gigitan Ular. Buku Ajar Ilmu Bedah,
Edisi Revisi, EGC : Jakarta. Hal. 99-100
• Daley, Brian James MD. 2010. Snake bite : patophysiology. Available from :
http://emedicine.medscape.com/article/168828-overview#a0104
• Emedicine Health. 2005. Snakebite. available from :
http://www.emedicinehealth.com/snakebite/article_em.htm#Snakebite
• Depkes. 2001. Penatalaksanaan gigitan ular berbisa. Dalam SIKer, Dirjen POM Depkes RI. Pedoman
pelaksanaan keracunan untuk rumah sakit.