TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Identitas
a) Identitas Klien
Nama : Tn.V
Umur : 68 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Katolik
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : Perguruan Tinggi
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Perum Garden Aryana Blok. H3 No.15 Tanggerang-
Banten
No RM : 01-05-17-54
DX medik : Status Epileptikus, CA Colon metastase ke brain dan
paru, Post Nefrostomy Bilateral a/i CKD e.c infiltrasi
massa
Tanggal Masuk : 26 Oktober 2021
Tanggal Pengkajian : 26 Oktober 2021
2) Riwayat Kesehatan
a) Keluhan utama
Tidak terkaji
b) Riwayat Kesehatan Sekarang
Riwayat kesehatan pasien sekarang berasal dari data yang diberikan
keluarga (Alloanamnesa). Pasien rujukan dari RS Ciputra, pasien datang
dengan keluhan kejang disertai penurunan kesadaran, dan telah dilakukan
tindakan intubasi di RS Ciputra. Pasien datang ke IGD SHLV tanggal 25
Oktober 2021 pukul 22.45 WIB, pada saat di emergency pasien kejang 4x
telah diberikan injeksi diazepam 10 mg. GCS E1M3Vtube, Hemodinamik BP
111/75 mmHg, suhu 36,1˚C, RR 24x/menit, nadi 117 x/mnt, SPO2 99% on
ventilator. Dilakukan pemeriksaan EKG 12 leads, pemeriksaan laboratorium
darah, CT thorax, USG abdomen serta swab PCR. Pasien masuk ke ICU
tanggal 26 Oktober 2021 pukul 00.20 WIB, nafas on ventilator mode ASV
100%, MV 6.3 L/menit, PEEP 5, FiO2 40% tersedasi dengan morfin 1
mg/jam dan dormicum 0,5 mg/jam.
b) Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Pasien riwayat laparotomy ca colon Februari 2021 di RS Makasar, riwayat
craniotomy removal bulan Agustus 2021 di SHLV, riwayat pemasangan
nefrostomy bilateral pada 10 Oktober 2021 di RS Ciputra.
d) Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan
seperti HT, DM, Asma dan TBC, namun ibu Tn.V memiliki riwayat CA
yaitu CA mammae.
3) Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum dan TTV
a) Keadaan umum pasien lemah, gelisah
b) Tingkat kesadaran semi koma, GCS E1M3Vtube
c) TTV TD 104/72 mmHg, HR 117 x/mnt, RR 23 x/mnt, Suhu 36,3°C,
SPO2 100 %
2) Kepala
Terdapat balutan luka post craniotomy tertutup CGF di kepala bagian kanan,
balutan bersih, tidak ada tanda infeksi di area sekitar luka, rambut tampak
bersih, warna putih tipis, muka simetris, konjungtiva tidak anemis, tidak
tampak ikterik, pupil size 2/2, reaksi cahaya +/+, tidak ada produksi cairan
telinga, hidung tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung,
membran mukosa mulut tampak kering, tidak ada perdarahan gusi, tidak
terdapat karies gigi, lidah bersih dan tidak terdapat stomatitis.
3) Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar getah bening, tidak
ada peningkatan JVP, posisi trakea terletak di tengah
4) Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat nyeri tekan pada hidung, pertumbuhan
bulu hidung merata, terdenganr suara napas ronchi di kedua lapang paru,
produksi sputum banyak kental dan berwarna kuning, perkembangan paru
simetris, nafas on ventilator mode ASV 100%, MV 6.3 L/menit, PEEP 5,
FiO2 40%, terpasang ETT di bibir kanan ukuran 7 fr, kedalaman 22 cm.
5) Sistem Kardiovaskuler
Irama jantung regular dan tidak ada suara jantung tambahan, denyut nadi
teraba kuat dan irreguler, CRT 2 detik, tidak ada sianosis, terpasang IV
stopper no. 20 di cephalica sinistra, IV line di no. 18 di metacarpal dekstra
jalan infus NaCl 0,9 % 500 ml/24 jam, akses lancer, pivas 0.
6) Sistem Neurologi
Keadaan umum lemah, pasien gelisah, GCS E1M3Vtube, pupil 2/2, reflek
cahaya +/+, riwayat craniotomy removal, ada nodul baru pada subcortical
lobus frontal kanan, lobus frontal kiri parasagittal, lobus parietal kiri
parasagittal, riwayat kejang 5x disertai penurunan kesadaran
7) Sistem Gastrointestinal
BB 46 kg, TB 175 cm, IMT 15,03 kg/m 2, pasien diberikan diet via ngt susu
nefrisol 1000 kalori, abdomen supel, tidak ada nyeri tekan dengan peristaltik
usus 13 x/mnt, bentuk abdomen simetris, saat diperkusi terdengar timpani.
8) Sistem Perkemihan
Genetalia tampak bersih, terpasang drain nefostomy bilateral, produksi drain
dekstra 20-50 ml/jam, warna kuning kecoklatan, drain sinistra 50-75 ml/jam,
warna kuning jernih, balutan nefrostomy bersih.
9) Sistem Integumen dan muskuloskeletal
Turgor kulit elastis, warna kulit putih, tidak ada kelainan tulang dan tidak ada
fraktur atau dislokasi, tidak ada pressure injury, terpasang DVT pada kaki
pasien kanan/kiri.
4) Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan AGD
5) Therapi Obat
Therapi oral :
- Keppra 2 x 500 mg
- Flumucyl 3 x 200 mg
- Laxadine 1 x 30 ml
Therapi injeksi :
- Nexium 2 x 40 mg
- Phenitoin 3 x 100 mg
- Meropenem 3 x 1 gr
- Mycamine 1 x 100 mg
- Moxifloxacin 1 x 400 mg
- Primperan 3 x 10 mg
- Morphin 1 mg (titrasi)
- Midazolam 0,5 mg (titrasi)
Therapi Nebulizer :
- Bisolvon 3 x 1 ml
- Budesma 3 x 1 amp
6. Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1. DS: Tidak terkaji Hypersekresi Bersihan Jalan
DO: jalan napas Nafas Tidak efektif
- Keadaan umum
lemah, gelisah, GCS
E1M3Vtube
- Reflek batuk
menurun
- RR: 23 x/menit
- Nafas on ventilator
mode ASV 100 %,
MV 6.3 L/menit,
PEEP 5, FiO2 40%
- Suara nafas ronkhi di
kedua lapang paru
- Sputum banyak,
kental warna kuning
- Hasil AGD tgl
26/10/2021
PH : 7.403
PCO2 : 31.4
PO2 : 209.0
HCO3 : 19.8
2. DS : Tidak terkaji Lesi Menempati Penurunan
DO : Ruang akibat Kapasitas Adaptif
- Tingkat kesadaran tumor, gangguan
lemah, gelisah metabolisme
gelisah, GCS ensepalopati
E1M3Vtube uremikum
- Pasien dirujuk
dengan dengan
keluhan kejang status
epileptikus disertai
penurunan kesadaran
- TTV TD 104/72
mmHg, HR 117
x/mnt, RR 23 x/mnt,
Suhu 36,3°C, SPO2
100 %
- Riw. Post operasi
Tumor Removal
Craniotomy (Agustus
2021)
- Hasil MRI Head non
contras: Tampak
nodul baru pada
subcortical lobus
frontal kanan, lobus
frontal kiri anterior
parasagital, lobus
parietal kiri
parasagittal
3. DS : Tidak terkaji Disfungsi ginjal Resiko
26/10/202 DO : - Ureum darah : 82.0 Ketidakseimbangan
1 mg/dL (normal Elektrolit
<50.00 mg/dL)
- Kreatinin darah : 2.33
mg/dL (normal 0,5 –
1.1 mg/dL)
- eGFR : 28,5 ml/mnt
(normal >= 60
normal kidney injury)
- Natrium : 134
(normal : 137 – 145
mmol/L)
- Kalium : 4.1 (normal:
3.6 – 5.0 mmol/L)
- Produksi urin : drain
dekstra 20-50 ml/jam,
warna kuning
kecoklatan, drain
sinistra 50-75 ml/jam,
warna kuning jernih
- TTV TD 104/72
mmHg, HR 117
x/mnt, RR 23 x/mnt,
Suhu 36,3°C, SPO2
100 %,
B. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya hipersekresi jalan
napas
2. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial berhubungan dengan lesi menempati
ruang akibat tumor dan gangguan metabolisme ensepalopati uremikum
3. Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan disfungsi ginjal
C. Rencana Perawatan / Nursing Care Plan
Tgl No Diagnosa Keperawatan Luaran Rencana Tindakan Keperawatan Nama Tgl teratasi
& Paraf Nama &
paraf
26/10/202 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif Setelah dilakukan intervensi Utama : Theresia
1 berhuungan dengan keperawatan selama 3x 24 jam Manajemen jalan nafas & Ruth
bersihan jalan nafas meningkat Latihan batuk efektif
Fisiologis : Pemantauan respirasi
Spasme jalan nafas Kriteria hasil :
Hipersekresi jalan napas Batuk efektif meningkat Pendukung :
Disfungsi neuromuskuler Produksi sputum menurun Manajemen asma
Benda asing dalam jalan napas Mengi mneurun Manajemen ventilasi mekanik
Adanya jalan napas buatan Wheezing menurun Manajemen jalan nafas buatan
Sekresi yang tertahan Dispnea menurun Pencegahan aspirasi
Hiperplasia dinding jalan napas Orthopnea menurun Perawatan tracheostomi
Proses infeksi Sulit bicara mneurun Terapi oksigen
Respon alergi Sianosis menurun
Efek agen farmakologis (mis. Anastesi) Gelisah menurun Tindakan
Frekuensi nafas membaik Observasi :
Dibuktikan dengan : Pola nafas membaik Monitor tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi dan suhu tubuh)
Gejala dan tanda mayor Bunyi nafas tambahan Monitor Frekwensi, kedalaman, usaha nafas
Batuk tidak efektif / tidak mampu mneurun Monitor kondisi yang meningkatkan kebutuhan oksigen ( demam,
batuk PaCO2 35 – 45 mmHg menggigil, kejang dan nyeri )
Sputum berlebih/obstruksi di jalan PaO2 80 – 100 mmHg Monitor bunyi nafas tambahan ( mis. Gurgling)
nafas Nadi/HR 60 -100 x/mnt Identifikasi kemampuan batuk efektif
pH arteri 7,35 – 7,45 Monitor produksi sputum ( jumlah, warna, konsistensi )
Gejala dan tanda minor : Diaphoresis menurun Monitor hasil AGD dan X-Ray toraks
Dispnea Nafas cuping hidung mneurun Identifikasi indikasi ventilator mekanik ( mis, kelelahan otot napas,
Sulit bicara Kadar sel darah putih menurun disfungsi neurologis, acidosis )
Ortopnea Monitor efek negatif ventilator ( mis. Deviasi trkhea, barotrauma,
Gelisah volutrauma, penurunan curah jantung, distensi gaster, emfisema
Sianosis subkutan )
Bunyi nafas menurun Monitor status cairan dan elektrolit
Frekuensi nafas 23 x/mnt Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas
Pola nafas berubah 9Bradipnea, Identifikasi kepatuhan menjalani program
hiperventilasi, kussmaul, cheyne Identifikasi pasien yang membutuhkan isolasi
stokes, biot, ataksik) Monitor adanya sekresi atau balutan kotor pada daerah stoma
(Tracheostomy tube)
___________________________________________________
Terapeutik
Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan Head Tilt Chin Lift ( Jaw-
thrust jika curiga trauma servikal
Posisikan semi-Fowler atau Fowler ( 45 - 60° )
Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan ( mis, nasal kanul, masker wajah,
masker rebreathing, non rebreathing, atau bag-valve mask jika perlu)
Berikan minuman hangat
Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Lakukan penghisapan lendir di mulut, nasofaring, trakhea
(endotracheal tube ( ETT ), Tracheostomy)
Lakukan perawatan mulut (mis, dengan sikat gigi kasa,pelembab bibir)
Lakukan perawatan stoma trakeostomi
Ganti sirkuit ventilator setiap 24 jam atau sesuai protokol
________________________________________________
Edukasi
Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada kontraindikasi
Jelaskan tujuan dan Ajarkan prosedur tehnik nafas dalam dan batuk
efektif
Ajarkan kebersihan tangan kepada keluarga dan pengunjung
Jelaskan pasien dan atau keluarga tujuan dan prosedur pemasangan
jalan napas buatan
_________________________________________
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronchodilator, ekspektoran, mukolitik, jika
perlu
Lakukan kultur dan uji sensitifitas sekret, jika perlu
Kolaborasi pemberian Anti Histamin, jika perlu
Kolaborasi pemilihan mode ventilator ( mis. Kontrol volume, kontrol
tekanan atau gabungan )
Kolaborasi pemberian agen pelumpuh otot, sedatif analgetik, sesuai
kebutuhan
Lakukan kultur dan uji sensitifitas sekret, jika perlu
________________________________________________
Tgl No Diagnosa Keperawatan Luaran Rencana Tindakan Keperawatan Nama Tgl teratasi
& Paraf Nama & paraf
26/10/202 2. Penurunan Kapasitas Adaptif Setelah dilakukan intervensi Utama: Theresia &
1 Intrakranial Berhubungan dengan : keperawatan selama 3x24 Manajemen peningkatan tekanan intrakranial Ruth
jam kapasitas adaptif Pemantauan tekanan intrakranial
Penyebab intrakranial meningkat.
Lesi menempati ruang ( mis. space Pendukung :
occupaying lesion) akibat tumor, Kriteria hasil : Manajemen Cairan
abses ) Tingkat kesadaran : Manajemen Jalan Napas
Gangguan metabolisme ( mis. Akibat meningkat Manajemen Kejang
hiponatremia, ensefalopati uremikum, Agitasi menurun Manajemen asam basa
ensefalopati hepatikum, ketoasidosis Muntah menurun Manajemne Elektrolit
diabetik, septikimia ) Nyeri kepala menurun Pencegahan infeksi
Edema cerebral ( mis. Akibat cedera Postur deserebrasi Pencegahan perdarahan
kepala, hematoma epidural, (ekstensi) menurun Pemantauan neurologis
hematoma subdural, hematoma Nilai rata-rata tekanan
subarachnoid, hematoma darah (MAP) (Nilai Observasi
intraserebral, stroke hemoragik, normal : 90-100mmHg) Identifikasi penyebab peningkatan TIK (lesi, gannguan metabolisme, edema cerebral )
hipoksia, ensefalopati iskemik, Tekanan nadi (pulse Monitor tanda /gejala peningkatan TIK ( mis. Tekanan darah meningkat, tekanan nadi
pascaoperasi ) pressure) membaik melebar, bradikardia, pola nafas ireguler, kesadaran ( GCS ) menurun )
Peningkatan tekanan vena ( mis. Bradikardia membaik Monitor keluhan sakit kepala
Akibat trombosis sinus vena cerebral, Ada/tidak ada Tekanan Monitor gangguan neurologis ( Sensori dan motorik )
gagal jantung, trombosis / obstruksi intrakranial meningkat Monitor status pernafasan ( Analisa gas darah, Oksimetri nadi, kedalaman nafas, pola
vena jugularis, atau vena cava superior (pH 7,35-7,45, PCo2 dan nafas, dan usaha nafas )
) Bikarbonat) Monitor penurunan frekuensi jantung
Obstruksi aliran cairan serebrospinalis Kadar Na, K, Cl, fosfat, Monitor pelebaran tekanan nadi (selisih TDS dan TDD)
( mis. Hidrocepphalus ) Protein, Hb membaik Monitor jumlah, kecepatan, dan karakteristik drainase cairan serebrospinal
Hipertensi intrakardial idiopatik Keseimbangan cairan Monitor Intake dan Output Cairan
meningkat Monitor tingkat orientasi
Dibuktikan dengan : Kontrol kejang meningkat Monitor perlambatan atau ketidaksimetrisan respon pupil
Gejala dan tanda Mayor : Orientasi kognitif Monitor MAP (Mean Arterial Pressure)
Sakit Kepala meningkat Monitor CVP (Central Venous Pressure)
Tekanan darah ……………meningkat Perfusi serebral Monitor ICP (Intra Cranial Pressure) dan CPP
dengan tekanan nadi melebar meningkat Monitor efek stimulus lingkungan terhadap TIK
Bradikardia ( Nadi ………x/menit ) Status kognitif meningkat Monitor balutan kraniotomi atau laminektomi terhadap adanya drainase
Pola nafas Ireguler Status neurologis
Tingkakat kesadaran menurun membaik
( GCS : E1M3Vtube)
Respon Pupil melambat ( Pupil 2/2
reaksi+/+.) Terapeutik
Refleks Neurologi terganggu Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang
Berikan posisi semi fowler, dan posisi leher netral
Gejala dan tanda Minor
Hindari manuver valsava
Gelisah
Cegah terjadinya kejang
Agitasi
Pertahankan suhu tubuh normal
Muntah ( tanpa disertai mual )
Kalibrasi transduser (EVD jika terpasang)
Tampak lesu lemah Pertahankan sterilitas sistem pemantauan
Fungsi kognitif terganggu Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien
Tekanan intrakranial ( TIK ) ≥ 20 mmHg Dokumentasikan hasil pemantauan
Papiledema
Postur deserebrasi
Postur dekortikasi ( fleksi ) Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan, jika perlu
Kolaborasi pemberian diuretik osmosis, jika perlu
Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
Ambil sampel drainase cairan serebrospinal
Pemberian obat ventrikuler kedalam ventrikel lateral otak
Pemberian obat intratekal
Tgl No Diagnosa Keperawatan Luaran Rencana Tindakan Keperawatan Nama & Tgl teratasi
Paraf Nama & paraf
26/10/2021 3. Risiko Ketidakseimbangan elektrolit Setelah diberikan tindakan keperawatan Utama Theresia &
selama 3x24 jam keseimbangan elektrolit Pemantauan elektrolit Ruth
Dibuktikan dengan : meningkat
Pendukung :
Ketidakseimbangan cairan (mis. Dehidrasi Kriteria hasil : Manajemen cairan
dan intoksikasi air) Serum Na/K/Cl/ Ca/Mg/ fosfor Manajemen hemodiallisis
Kelebihan volume cairan membaik Manajemen elektrolit
Gangguan mekanisme regulasi (mis. Diare menurun Manajemen mual dan muntah
Mekanisme pembedahan) Konsistensi feses membaik Manajemen diare
Efek samping prosedur (mis. Frekuensi defekasi membaik Perawatan luka
Pembedahan) Peristaltik usus membaik
Diare Urgency menurun Tindakan
Muntah Nyeri abdomen menurun Obserasi
Kram abdomen menurun Identifikasi kemungkinan penyebab ketidakseimbangan elektrolit
Disfungsi ginjal
Distensi abdomen menurun Identifikasi kehilangan elektrolit melalui cairan (diare/drainase luka,
Disfungsi regulasi endokrin
Rabaan massa pada rektal diaphoresis)
_________________________________
menurun Monitor mual, muntah dan diare
Asupan makanan dan cairan Monitor tanda dan gejala hipokalemia (kelemahan otot, interval QT
meningkat memanjang, gelombang T datar atau terbalik, depresi segmen ST,
Urine output 0,5 – 1 ml/kgBB/jam gelombang U, kelelahan, parestesia, penurunan refleks, anoreksia,
Turgor kulit dan membran mukosa konstipasi, motilitas usus menurun, pusing, depresi pernapasan)
membaik Monitor tanda dan gejala hiperkalemia (peka rangsang, gelisah, mual,
Tekanan darah, MAP, denyut nadi muntah, takikardia mengarah ke bradikardia, fibrilasi/ takikardi ventrikel,
radial membaik gelombang T tinggi, gelombang P datar, kompleks QRS tumpul, blok
Suhu : 36 – 37.5⁰C jantung mengarah ke asistol)
Nadi : 60-100 x/menit Monitor tanda dan gejala hiponatremia (disorientasi, otot berkedut,
RR 12 – 20 x/menit sakit kepala, membran mukosa kering, hipotensi postural, kejang, letargi,
Pengisian kapiler baik/cepat <3 penurunan kesadaran)
detik Monitor tanda dan gejala hipernatremia (haus, demam, mual, muntah,
Konfusi menurun gelisah, peka rangsang, membran mukosa kering, takikardia, hipotensi,
BB membaik letargi, konfusi, kejang)
Porsi makanan yang dihabiskan Monitor tanda dan gejala hipokalsemia (peka rangsang, tanda chvostek/
meningkat spasme otot wajah, tanda trousseau/spasme karpal, kram otot, interval
Serum albumin mneingkat QT memanjang)
Keluhan mual, muntah, menurun Monitor tanda dan gejala hiperkalsemia (nyeri tulang, haus, anoreksia,
Perasan asam di mulut menurun letargi, kelemahan otor, segmen QT memendek, gelombang T lebar,
Penyembuhan luka meningkat kompleks QRS lebar, interval PR memanjang)
Penyatuan kulit dan tepi luka Monitor tanda dan gejala hipomagnesemia ( depresi pernafasan, apatis,
mneingkat tanda chvostek, tanda trousseau, konfusi, disritmia)
Drainase luka menurun Monitor tanda dan gejala hipermagnesemia (kelemahan otot,
hiporefleks, bradikardia, depresi SSP, letargi, koma, depresi)
Monitor BB harian
Monitor hasil pemeriksaan (Ht, Cr, BUN, Na, K, Cl, Ca, Mg, Fosfor)
Monitor status hidrasi (frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, CRT,
kelembaban mukosa, turgor kulit, tekanan darah)
Monitor status hemodinamik (MAP, CVP, PAP, jika tersedia)
Identifikasi kesiapan hemodialisis (TTV, BB kering, kelebihan cairan)
Monitor akses intravena terhadap phlebitis atau infiltrasi (misal : efek
koreksi kalium
Monitor asupan nutrisi dan kalori serta keamanan penyiapan makanan
Periksa tanda dan gejala hipovolemia (misal: takikardia, nadi lemah, TD
menurun, frekuensi nafas, turgor kulit menurun, membran mukosa
kering, volume urin menurun, Ht meningkat, haus, lemah)
______________________________________
Terapetik :
Catat intake output dan hitung balance per 24 jam
Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
Atur filtrasi sesuai kebutuhan penarikan cairan
Ambil sample darah untuk evaluasi keefektifan hemodialisis
Berikan diet yang tepat
Hindari koreksi natrium secara cepat untuk menghindari edema cerebral
Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual/muntah (bau tak sedap,
suara, rangsangan visual yang tidak menyenangkan)
Kurangi keadaan penyebab mual dan muntah (kecemasan, ketakutan,
kelelahan)
Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
Ambil sample feses kultur.
___________________________________
Edukasi :
Jelaskan prosedur perawatan selang drain
Ajarkan memantau selang terlipat, tertekuk dan tersumbat
Ajarkan cara memonitor karakter, konsistensi dan jumlah drainage
Ajarkan pembatasan cairan, pencegahan infeksi akses HD
Anjurkan tirah baring
Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika merangsang mual
Anjurkan eknik non farmakologis mengurangi mual (biofeedback,
hipnosis, relaksasi, terapi musik, akupresur)
Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
_____________________________________________
Kolaborasi :
pemberian diuretik, suplemen elektrolit (misal: oral, per NGT, IV)
Pemberian antiemetik/antimotilitas/antispasmodik/antispasmolitik/obat
pengeras feses
D. Implementasi
20.1 Memberikan diit via ngt 150 cc, tidak ada residu RD
0
28/10/21 1,2 13.0 Menerima headover pasien, melakukan pengkajian TY
&3 0 keadaan umum pasien tampak lemah, GCS
E3M4Vtube, pupil 2/2, reflek cahaya +/+, terpasang
IV stopper no. 20 di cephalica sinistra, akses lancar,
pivas 0, jalan infus Nacl 0,9 % 500 ml/24 jam,
hemodinamik TD: 121/82 mmHg N : 110 x/menit
RR: 18 x/menit S: 36,3 Spo2: 100% on ventilator
mode PS 100 %, peep 5, fio2 35 %. Intake via NGT
susu Nefrisol 6x150 ml, diuresis nefrostomy drain
dekstra produksi 30-50 ml/jam, warna kuning
kecoklatan, diuresis nefrostomy drain sinistra 60-75
ml/jam, warna kuning jernih, balutan nefrostomy
bersih dan tidak ada tanda-tanda infeksi, bladder
supel, tidak ada pressure injury.
14.0 Membuang urin nefostomi kiri 150 cc/2 jam, warna RD
0 kuning jernih dan nefrostomi kanan 100 cc/2 jam,
warna kuning kecoklatan
14.3 Memberi therapy nebulizer Bisolvon 1 ml dan TY
0 Budesma 1 amp
15.0 Melakukan postural drainage kemudian suction, RD
0 produksi sekret putih kental banyak
16.0 Memberikan therapy sesuai IMR, antibiotik TY
0 moxifloxain 400 mg drip dalam Nacl 0.9%, aliran
lancar dan tidak ada tanda-tanda infeksi pada daerah
sekitar infus dan tidak ada tanda-tanda alergi
16.2 Membuang urin nefostomi kiri 70 cc/2 jam, warna RD
0 kuning jernih dan nefrostomi kanan 90 cc/2 jam,
warna kuning agak kecoklatan
17.0 Mobilisasi pasien, posisi setengah duduk 30° , TY
0 mengoleskan vaselin album pada punggung hingga
sacrum, dekubitus tidak ada
18.0 Membuang urin nefostomi kiri 70 cc/2 jam, warna RD
0 kuning jernih dan nefrostomi kanan 90 cc/2 jam,
warna kuning agak kecoklatan
20.0 Memberikan therapy sesuai IMR, antibiotik TY
0 meropenem 1 gr drip dalam Nacl 0.9% 20 cc, aliran
lancar dan tidak ada tanda-tanda infeksi pada daerah
sekitar infus dan tidak ada tanda-tanda alergi
E. Evaluasi