Anda di halaman 1dari 3

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

No.Dokumen: No. Revisi : Halaman:

RS MEKAR
SARI BEKASI
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit: Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Eka Surya Nugraha. MPH

Definisi Kehamilan ektopik ( KE) adalah suatu keadaan dimana hasil kontrasepsi
berimplantasi, tumbuh dan berkembang di luar endometrium kavum
uteri. bila kehamilan tersebut mengalami proses pengakhiran ( abortus)
maka di sebut kehamilan ektopik terganggu (KET).

Kebijakan

Prosedur 1. Amati tanda gejala, biasanya pasien mengeluh nyeri perut dibagian
bawah abdomen dan gejala yang tidak spesifik, seperti mual dan
muntah, rasa tegang pada perut, payudara, terkadang sulit untuk
defekasi.
2. Perdarahan atau spooting pervaginam yang terjadi pada sebagian
besar kasus, yakni 2-3 minggu setelah terlambat haid.
3. Lakukan Pemeriksaan Fisik seperti : dilakukan pemeriksaan TTV,
dilakukan palpasi pada abdomen jika di temukan perut tegang
seperti papan ( wooden abdomen ) terutama dibagian bawah
abdomen terasa nyeri tekan, nyeri ketok nyeri lepas dinding perut,
dan apabila di lakukan tindakan ginekologik seperti serviks teraba
lunak dengan nyeri lunak, nyeri goyang, uterus normal atau
membesar, terkadang uterus sulit di evaluasi karna pasien kesakitan
dan cavum douglass menonjol karena terisi darah.)
4. Pemeriksaan penunjang : dilakukan pemeriksaan laboratorium dan
pemeriksaan urin seperti: test kehamilan.
5. Kolaborasi dengan dokter kandungan dan kebidanan untuk
dilakukan Ultrasonografi melalui abdomen atau transvaginal untuk
menetapkan diagnosa.
6. Dokter Obgyn, menjelaskan kepada pasien dan atau keluarga pasien,
mengenai diagnosa pasien, dan menjelaskan tindakan yang harus
dilakukan yaitu berupa operasi laparatomi, kemudian menjelaskan
tentang prosedur dan risiko tindakan bedah laparatomi, selanjutnya
pasien atau penanggung jawabnya, menandatangani formulir
persetujuan tindakan medis.
7. Dokter Obgyn, menginformasikan kepada kamar operasi, tim
anestesi, tentang akan diadakanya tindakan bedah laparatomi.
8. Dokter Obgyn, menentukan jenis pemeriksaan laboratorium (darah
rutin, fungsi hepar, fungsi ginjal ), dan pemeriksaan lain yg sangat
diperlukan atas indikasi.
9. Bidan/perawat jaga, memasang infus dan kateter karet tinggal.
10. Bidan/perawat mengganti baju pasien.
11. Bidan/perawat/tenaga non medis, membawa pasien ke kamar
operasi.
12. Bidan/Instrumentalis mempersiapkan peralatan operasi.
13. Pasien ditidurkan di atas meja operasi dengan sebelumnya diberikan
premedikasi di ruang persiapan oleh tenaga anestesi.
14. Pelaksanaan laparatomi dapat dimulai.
15. Dokter melakukan preparasi daerah operasi dengan alkohol 70%
dilanjutkan dengan betadine.
16. Dokter menutup tubuh pasien dengan kain steril kecuali daerah
operasi
17. Dokter melakukan irisan pada dinding perut 1 cm di atas SOP ke
arah pusat sepanjang 5-10 cm atau irisan melintang (Pfannenstiel),
kemudian irisan diperdalam lapis demi lapis. (sub kutis, fascia, otot,
peritoneum parietale). Setelah peritoneum dibuka, pasang tampon
usus, dilakukan pembukaan pada plika vasitouterina kemudian
kandung kecil disisihkan sejauh mungkin ke kaudal.
18. Dokter melakukan tindakan pembedahan dan mengeluarkan cairan
bebas yang ada didalam uterus pasien kemudian jaringan yang
dikeluarkan disimpan di dalam formalin untuk di lakukan
pemeriksaan Patologi Anatomi (PA), jaringan diperiksa dengan
persetujuan keluarga/suami.
19. Sudut perdarahan kanan, kiri diklem kemudian diikat dengan
benang kromik catgut.
20. Segmen bawah rahim dijahit dua lapis satu satu atau kros kemudian
dijahit secara jelujur.
21. Tampon usus diangkat, kavum abdomen dibersihkan, kontrol
perdarahan.
22. Membersihkan luka operasi dan kulit dengan kasa yang dibasahi
larutan antiseptik (povidon iodin) dan menutup jahitan dengan kasa
di atasnya lalu rekatkan dengan plester.
23. Dokter menulis laporan operasi di catatan medik pasien dan
memberikan therapi post operasi laparatomi.
24. Memantau keadaan umum dan tanda-tanda vital di ruang recovery
kamar operasi kurang lebih 2 jam post laparatomi.
25. Kemudian menyerahkan kembali pasien ke ruang perawatan kepada
perawat/bidan yang bertugas.

Unit Terkait Kamar bersalin dan Kamar operasi

Anda mungkin juga menyukai