Anda di halaman 1dari 8

Asma Dan Nebulizer

Label: Ashma Asma bukan lagi hal yang baru ditelinga kita. Seiring dengan kemajuan zaman, penanganan pada kondisi asma juga mengalami kemajuan. Salah satu penanganannya adalah dengan menggunakan alat yang bernama Nebulizer. Sebelum berbicara mengenai nebulizer bagi penderita asma ada baiknya kita mengetahui tentang apa itu asma. Apakah Asma ? Asma merupakan gejala yang ditimbulkan akibat adanya kelainan saluran nafas, menyebabkan peningkatan kepekaan rangsang terhadap lingkungan. Kondisi asma ini dapat diakibatkan karena kondisi pikiran yang lelah, kelelahan jasmani, perubahan lingkungan yang tidak sehat (banyak asap, cuaca, kelembaban lingkungan), infeksi saluran nafas dan alergi bahan yang terhirup atau dimakan. Dapat dikatakan bahwa asma itu adalah penyakit alergi. Sekitar 50 60 % penyakit alergi pernafasan diturunkan ke anak atau cucu. Gejala ? Gejala yang sering dijumpai pada penderita asma biasanya adalah pilek/bersin, batuk disertai rasa gatal di tenggorokan. Pada tingkat lanjut akan ditemukan adanya sesak nafas, nafas berbunyi, berkeringat dan denyut nadi meningkat. Yang perlu mendapatkan perhatian adalah ketika terjadi serangan asma maka akan terjadi penyempitan pada saluran nafas. Hal ini sangat berbahaya jika terjadi penumpukan dahak (dahak yang pekat dan lengket) dan sulit dikeluarkan karena hal ini penghalangi keluar-masuknya udara. Pengobatan? Pengobatan terkini yang dapat diberikan pada penderita asma selain pemberian obat oral adalah pengobatan/terapi dengan nebulizer. Apa Itu Nebulizer ? Nebulizer merupakan suatu alat yang digunakan dalam pengobatan asma. Alat ini dapat mengubah partikel obat dari cair ke gas (uap). Karena obat diubah dalam bentuk gas (uap) maka obat ini lebih mudah untuk diserap sehingga efek dari obat lebih cepat kelihatan daripada obat oral. Dalam istilah fisioterapi , terapi ini sering kita sebut Inhalasi Terapi. Pada pelaksanaan inhalasi terapi pasien tidak hanya dinebulizer saja, tetapi pasien juga di hangaatkan bagian dada dan punggung, direlaksasikan otot-otot dada dan punggungnya serta dilatih untuk batuk dan membuang lendir. Terapi ini sangat aman (asal dilakukan oleh yang ahlinya tentunya) dan sangat efektif dalam mengurangi keluhan asma. Read more: http://www.artikel.indonesianrehabequipment.com/2010/11/asma-dannebulizer.html#ixzz2e3cetL9z

Fisioterapi dada pada anak


Fisioterapi adalah ilmu yang mempelajari upaya-upaya manusia untuk mencapai derajat kesehatan yang diinginkan melalui penanggulangan problem gerak dengan penerapan sumber fisik dan mekanik. Dalam hal ini penanggulangan terganggunya gerakan lendir/dahak dari paru menuju kesaluran nafas atas. Pada anak yang mengalami gangguan infeksi saluran pernafasan sering terjadi peningkatan produksi lendir yang berlebihan pada paru-parunya, lendir/dahak sering menumpuk dan menjadi kental sehingga sulit untuk dikeluarkan, terganggunya transportasi pengeluaran dahak ini dapat menyebabkan penderita semakin ke sul i t an untuk menge lua rkan dahaknya, sehingga anak menjadi tidak nyaman dan gelisah serta rewel. Penerapan fisioterapi melalui pemberian terapi inhalasi dan pemanasan dengan sinar infra merah serta memanipulasi dada dan punggung dengan tepukan, tekanan, postural drainage dan latihan pernafasan akan mengefektifkan system pengeluaran dahak disaluran pernafasan sehingga dahak banyak yang dikeluarkan dan anak jadi lebih lega bernafas dan batuk dapat berkurang. Pengobatan fisioterapi bertujuan untuk : Mengecerkan dahak Membantu mengeluarkan dahak Melancarkan jalan nafas Mengurangi batuk dan bunyi nafas Meningkatkan kapasitas vital paru Upaya-upaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan diatas adalah : 1. Pemberian sinar infra merah 2. Pemberian nebulizer atau merubah media cair menjadi uap untuk dihirup 3. Pemberian chest therapy (breathing exercise) merupakan suatu bentuk manipulasi pada dada atau punggung dan perut dengan suatu teknik tertentu. Frekuensi pengobatan diberikan melalui dua fase : 1. 3 kali berturut-turut setiap hari 2. 2-3 kali selang-seling satu hari, setelah itu harus kontrol kedokter lagi Pengobatan akan lebih efektif jika 1 jam sebelum diterapi anak sudah minum obat yang dianjurkan oleh dokter karena terapi konsentrasi obat dapat maksimal pada daerah yang sakit. Pada umumnya untuk kasus batuk pilek yang ringan hanya dibutuhkan 1-2 kali fisioterapi tapi untuk kasus yang berat bisa dibutuhkan sampai 7 kali, bahkan lebih. Penghematan terhadap pengeluaran-pengeluaran tersebut sangat bisa dilakukan jika orang tua mengerti teknik fisioterapi untuk kemudian mempraktikkannya di rumah. Memang ada alat yang dibutuhkan dalam fisioterapi ini, yaitu nebulizer yang harganya relatif (berkisar 800 ribu rupiah ke atas). Namun kalau dihitung-hitung, boleh jadi harga tersebut jatuhnya lebih murah dibanding total biaya yang dikeluarkan jika harus mondar-mandir ke rumah sakit. Fisioterapi di rumah dapat dilakukan pada semua orang, tanpa pandang umur, dari bayi hingga dewasa. Hanya saja untuk melakukan fisioterapi pada bayi, orang tua umumnya tidak memiliki rasa percaya diri. Wajar saja, karena tubuhnya masih begitu mungil. Apalagi memang ada beberapa teknik fisioterapi untuk bayi yang hanya bisa dilakukan

fisioterapis profesional, misalnya untuk mengeluarkan lendir setelah proses inhalasi dengan nebulizer. Kondisi yang mengizinkan fisioterapi: 1. Dokter menyarankan anak menjalani fisioterapi. 2. Batuk-pilek ringan (tidak disertai demam dan lamanya belum lebih dari 3 hari). Hindari fisioterapi bila: 1. Kondisi batuk pilek yang dialami anak tergolong berat atau disertai demam. 2. Anak mengalami sesak yang parah karena dengan fisioterapi malah bisa menambah sesaknya. 3. Anak baru saja menghabiskan makannya karena dapat mengakibatkan muntah Syarat fisioterapi 1. Sebelumnya, anak sudah banyak minum air putih. 2. Pakaian yang dikenakan harus longgar. 3. Ruangan yang dipakai tidak banyak berdebu, tidak lembap, ventilasi udara baik. Tersedia perlengkapan yang dibutuhkan: 1. bantal 2. tempat tidur dan kursi 3. alat nebulizer Tahapan fisioterapi: 1. INHALASI Inhalasi adalah pengobatan dengan cara memberikan obat dalam bentuk uap kepada si sakit langsung melalui alat pernapasannya (hidung ke paru-paru). Alat terapi inhalasi bermacam-macam. Salah satunya yang efektif bagi anak adalah alat terapi dengan kompresor (jet nebulizer). Cara penggunaannya cukup praktis yaitu anak diminta menghirup uap yang dikeluarkan nebulizer dengan menggunakan masker. Obat-obatan yang dimasukkan ke dalam nebulizer bertujuan melegakan pernapasan atau menghancurkan lendir. Semua penggunaan obat harus selalu dalam pengawasan dokter. Dosis obat pada terapi inhalasi jelas lebih sedikit tapi lebih efektif ketimbang obat oral/obat minum seperti tablet atau sirup. Ya, karena dengan inhalasi obat langsung mencapai sasaran. Bila tujuannya untuk mengencerkan lendir/sekret di paru-paru, obat itu akan langsung menuju ke sana. 2. PENGATURAN POSISI TUBUH Tahapan ini disebut juga dengan postural drainage, yakni pengaturan posisi tubuh untuk membantu mengalirkan lendir yang terkumpul di suatu area ke arah cabang bronchus utama (saluran napas utama) sehingga lendir bisa dikeluarkan dengan cara dibatukkan.Untuk itu, orang tua mesti mengetahui di mana letak lendir berkumpul. Caranya: taruh tangan di bagian dada atau punggung anak. Minta anak menarik nafas dalam-dalam lalu keluarkan melalui mulut secara perlahan. Dekatkan telinga kita ke tubuhnya dan dengarkan asal bunyi lendir. Biasanya lendir yang mengumpul akan menimbulkan suara. Atau, rasakan getarannya. Setelah letak lendir berhasil ditemukan, atur posisi anak:
3

Bila lendir berada di paru-paru bawah maka letak kepala harus lebih rendah dari dada agar lendir mengalir ke arah bronkhus utama. Posisi anak dalam keadaan tengkurap. Kalau posisi lendir di paru-paru bagian atas maka kepala harus lebih tinggi agar lendir mengalir ke cabang utama. Posisi anak dalam keadaan telentang. Kalau lendir di bagian paru-paru samping/lateral, maka posisikan anak dengan miring ke samping, tangan lurus ke atas kepala dan kaki seperti memeluk guling. 3. PEMUKULAN/PERKUSI Teknik pemukulan ritmik dilakukan dengan telapak tangan yang melekuk pada dinding dada atau punggung. Tujuannya melepaskan lendir atau sekret-sekret yang menempel pada dinding pernapasan dan memudahkannya mengalir ke tenggorok. Hal ini akan lebih mempermudah anak mengeluarkan lendirnya. Caranya: Lakukan postural drainage. Bila posisinya telentang, tepuk-tepuk (dengan posisi tangan melekuk) bagian dada sekitar 3-5 menit. Menepuk bayi cukup dilakukan dengan menggunakan 3 jari. Dalam posisi tengkurap, tepuk-tepuk daerah punggungnya sekitar 3-5 menit. Dalam posisi miring, tepuk-tepuk daerah tubuh bagian sampingnya. Setelah itu lakukan vibrasi (memberikan getaran) pada rongga dada dengan menggunakan tangan(gerakannya seperti mengguncang lembut saat membangunkan anak dari tidur).Lakukan sekitar 4-5 kali. Prosedur suction paling sering dilakukan untuk menghilangkan sekresi berlebihan, mungkin juga diperlukan untuk mendapatkan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium. Suctioning dapat dilakukan oleh perawat maupun dokter. Pada dasarnya suction pada anak sama dengan klien dewasa. Anak-anak mungkin tidak dapat jelas sekresi mereka sendiri trachebronchial karena beberapa alasan, termasuk: Patologi pernafasan menyebabkan perubahan dalam jenis atau jumlah sekresi, atau gangguan dari proses clearance normal mukosiliar gangguan saraf yang menghambat / menekan refleks batuk biasa, atau adanya saluran napas buatan Persiapan Anak Anak harus diposisikan tepat dan aman memegang selimut menggunakan dan / atau asisten yang sesuai. Setiap pertimbangan khusus / persyaratan dari masing-masing anak harus ditangani, misalnya: Nebulised diberikan sebagai obat yang diresepkan Pra-oksigenasi Pra-oksigenasi sebelum pengisapan oleh metode yang tepat akan diperlukan untuk anakanak yang pada penilaian klinis individu: Apakah dianggap beresiko desaturation selama prosedur Membutuhkan> oksigen terinspirasi 40% Hiperinflasi mungkin diperlukan untuk anak-anak ventilasi yang telah mengurangi kepatuhan paru-paru, misalnya edema paru. Ini hanya dilakukan oleh perawat berpengalaman atau fisioterapis. Persiapan Peralatan: Tekanan Negatif Unit hisap mungkin sistem vakum pipa atau unit portabel . Tekanan negatif dari unit harus diperiksa sebelum memasang kateter ke hisap tabung Hal ini dilakukan dengan menyalakan unit, menempatkan jari di ujung selang hisap dan
4

kemudian mencatat pembacaan manometer hisap. Jika perlu, tekanan harus diubah tepat sebelum melanjutkan rekomendasi tekanan hisap ini adalah: 60-80 mmHg (8-10 kPa) untuk neonatus Sampai dengan 120 mmHg (<16 kPa) untuk anak yang lebih tua vakum harus diperiksa sebelum setiap prosedur. Kateter tidak boleh "tertekuk" sebelum penyisipan dalam upaya untuk mengontrol vakum Persiapan peralatan: Kateter Seleksi Kateter pengisap kaku (yaitu Yankauer pengisap) dapat digunakan untuk membersihkan mulut tebal dan / atau partikel. Dalam semua keadaan lain, kateter tidak boleh melebihi lebih dari 50% dari diameter internal saluran napas. Kateter harus memiliki tips bulat . Kateter harus memiliki dua atau tiga lubang lateral kecil untuk memberikan bantuan jika lubang distal menjadi tersumbat. Kateter tidak boleh memiliki lebih dari 3 lubang lateral. Semakin besar jumlah lubang lateral, lebih lemah dinding kateter hisap, lubang lateral dari kateter hisap harus lebih kecil dari lubang distal Jika tidak tersedia sebuah "Y" konektor harus digabungkan antara pipa hisap & kateter. Frekuensi suction ditentukan oleh kondisi klinis anak (termasuk auskultasi dada) dan tidak interval waktu yang telah ditentukan. Sebelum melakukan suction peralatan berikut harus dikumpulkan: Unit Suction Kateter suction, jenis dan ukuran yang sesuai Irrigant solusi (jika dianggap sesuai) Spesimen kontainer (jika diperlukan) sarung tangan non-steril Celemek Bowl keran air bersih Tissues Selimut (untuk menahan anak jika perlu) Semua peralatan harus diperiksa untuk memastikan itu sepenuhnya operasional. peralatan resusitasi harus siap tersedia. Dua orang mungkin diperlukan untuk prosedur ini, yaitu satu untuk melakukan suction & yang lain untuk mengendalikan anak. Anak harus ditempatkan di sisi mereka bila memungkinkan. Airway suction harus dilakukan sebagai prosedur "bersih". Sebuah handwash klinis harus dilakukan meskipun Dalam keadaan darurat ini mungkin tidak praktis. Sarung tangan harus dipakai. Tidak boleh ada kontak antara kateter suction dan apa pun selain tangan bersarung praktisi dan jalan napas anak. Kateter jarak hisap dimasukkan ke dalam saluran udara ditentukan dengan mengukur panjang jalan napas anak ditambah koneksi. Di mana tidak ada jalan napas buatan di situ, pengukuran yang tepat ditentukan oleh jarak dari tingkat insisivus pusat (atau di mana mereka akan) terhadap sudut rahang bawah Tujuannya adalah untuk memperkenalkan kateter kemudian hanya melewati titik ini. Untuk anak-anak yang memiliki saluran udara buatan, panjangnya harus dicatat. Kateter ini kemudian dimasukkan persis di luar jarak ini, tetapi tidak sejauh carina. tim medis si anak kadang-kadang dapat menginstruksikan penyisipan jarak pendek, misalnya pembedahan pasca-trakea. kateter Suction harus dimasukkan ke dalam saluran napas lembut, memastikan tidak ada
5

tekanan negatif yang diterapkan Kateter tidak boleh diputar pada penghapusan tapi ditarik langsung dari jalan napas. Penerapan versus intermittent hisap terus menerus.Durasi maksimum dari setiap upaya hisap harus ditentukan oleh anak klinis's respon individu, tapi harus dibatasi tidak lebih dari 10-15 detik Jika anak memiliki sekresi viskos yang tidak efektif dibersihkan oleh pengisapan, penggunaan solusi irrigant dapat. Namun irrigants tidak boleh digunakan secara rutin Solusi yang disarankan untuk irigasi adalah natrium klorida 0,9%. Aliquot Direkomendasikan irrigants berkisar dari 0,5 ml pada neonatus untuk 2 ml untuk anak-anak yang lebih tua Suatu kuantitas yang lebih besar mungkin diperlukan selama perawatan fisioterapi. Sementara hisap melakukan anak harus terus diamati, dengan perhatian khusus dibayarkan kepada: Pernapasan tarif dan Warna Denyut jantung SAO 2 (jika sudah sedang dipantau) Jumlah, warna & viskositas aspirasinya diperoleh Jika kondisi anak memburuk, prosedur resusitasi yang tepat harus dimulai segera. kateter hisap sekali pakai ini dirancang untuk digunakan prosedur tunggal saja, yaitu kateter dapat digunakan kembali hanya jika upaya lebih lanjut langsung di isap napas diperlukan. Kateter harus diubah antara hisap dari jalan napas buatan dan mulut / hidung.

Pemberian jalan nafas nebulizer,fisioterapi dada, Pernapasan diafragma atau pernapasan abdominal
Definisi Nebulisasi Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol secara terus - menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan atau gelombang ultrasonik . Tujuan pemberian Nebulizer Untuk mengurangi sesak pada penderita asma , untuk mengencerkan dahak , bronkospasme berkurang / menghilang .

Obat-obat nebulizer:
Obat-obat nebulizer Pulmicort : kombinasi anti radang dengan obat yang melonggarkan saluran napas Nacl : mengencerkan dahak Bisolvon cair : mengencerkan dahak Atroven : melonggarkan saluran napas Berotex : melonggarkan saluran napas Inflamid : untuk anti radang Combiven : kombinasi untuk melonggarkan saluran napas Meptin : melonggarkan saluran napas . Cara pemberian Nebulizer Persiapan alat : 1. Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter , humidifier 2. Masker Nebulizer 3. Obat yang akan diberikan 4. Spuit 2 cc ( sesuai dengan jumlah obat yang diberikan ) 5. Alat tulis

Langkah-langkah:
Langkah-langkah Memberi posisi yang nyaman pada klien Mengontrol flowmeter dan humidifier Mencuci tangan Menyambungkan masker nebulizer dengan tabung oksigen k/p dengan selang penghubung Mengontrol apakah selang dan masker berfungsi dengan baik Menghisap obat sesuai instruksi medik dan memasukkannya ke dalam tabung masker nebulizer Memasang masker sesuai wajah klien Mengalirkan oksigen sesuai indikasi medic Mengevaluasi respon klien ( pola napas ) Merapihkan pasien Cuci tangan Dokumentasi Jenis obat dan jumlah liter oksigen yang diberikan - Waktu pemberian - Reaksi pasien

PowerPoint Presentation:
Definisi Fisioterapi Dada Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan fungsi suatu organ tubuh dengan memakai tenaga alam . Dalam fisioterapi tenaga alam yang dipakai antara lain listrik , sinar , air, panas , dingin , massage dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan dengan batas toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan .

PowerPoint Presentation:
Fisioterapi dada ini meliputi rangkaian : postural drainase , perkusi , dan vibrasi .

PowerPoint Presentation:
Pernapasan diafragma atau pernapasan abdominal: menggunakan diafragma dan dapat menguatkan diafragma selama pernapasan sehingga memungkinkan napas dalam secara penuh dengan sedikit usaha.

PowerPoint Presentation:
Tujuan latihan pernafasan adalah untuk : Mengatur frekuensi dan pola napas sehingga mengurangi air trapping Memperbaiki fungsi diafragma Memperbaiki mobilitas sangkar toraks Memperbaiki ventilasi alveoli untuk memperbaiki pertukaran gas tanpa meningkatkan kerja pernapasan . Mengatur dan mengkoordinir kecepatan pernapasan sehingga bernapas lebih efektif dan mengurangi kerja pernapasan

Anda mungkin juga menyukai