Anda di halaman 1dari 8

Pada penderita tuberculosis paru yang sulit untuk mengeluarkan dahak

dapat dibantu dengan latihan batuk efektif. Tujuan dari batuk efektif ini
adalah untuk menghemat energi dan mengeluarkan dahak dengan
maksimal. (Lestari, 2020)
Langkah-langkah agar batuk efektif dapat maksimal menurut (Dougherty, 2015)
adalah sebagai berikut :
1.Minum air hangat 30 menit sebelum latihan dimulai,
2.Atur posisi :
a.Duduk bila anda berada di kursi atau,
b.Setengah duduk atau tegak apabila berada di tempat tidur,
3.Letakkan bantal diatas perut,
4.Letakkan satu tangan di dada dan satu tangan di atas perut,
5.Tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik kemudian tahan selama 2 detik.
Keluarkan melalui mulut dengan bibir mencucu selama 8 detik. Ulangi sebanyak 3
kali,
6.Setelah tarik nafas dalam yang ketiga, batukkan dengan kuat ke tempat dahak
(pot) yang ada tutupnya,
7.Buang dahak di toilet dan siram dengan air bersih,
8.Bersihkan mulut dengan tissue,
9.Buang tissue pada tempat sampah,
10.Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau handrub.
TAHUKAH ANDA APA ITU BATUK EFEKTIF?
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana energi dapat
dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara
maksimal (Smeltzer, 2001).
TUJUAN BATUK EFEKTIF
Tujuan dari batuk efektif, diantaranya :
1. Mengeluarkan semua udara dari dalam paru-paru dan saluran nafas
sehingga menurunkan frekuensi sesak nafas
2. Menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan
dahak secara maksimal
3. Melatih otot-otot pernafasan agar dapat melakukan fungsinya dengan baik
4. Melatih klien agar terbiasa melakukan cara pernafasan dengan baik
Menurut Kementerian Kesehatan RI, teknik batuk efektif juga dapat melatih otot
pernapasan untuk melakukan fungsinya dengan baik.
Dengan teknik ini, Anda pun akan terbiasa melakukan cara bernapas yang baik.
Mempelajari cara batuk yang efektif penting untuk orang-orang yang memiliki
riwayat penyakit pernapasan, seperti :
 Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
 Emfisema
 Fibrosis
 Asma
 Infeksi paru-paru
 Pasien tirah baring/bedrest
 Pasien yang baru selesai operasi
Sementara itu, orang dengan riwayat penyakit seperti di bawah ini, sebaiknya
tidak melakukan teknik batuk efektif karena ternyata hanya akan memperparah
kondisi, yaitu pada kondisi :
 Tension pneumotoraks
 Haemoptisis atau batuk berdarah
 Penyakit kardiovaskuler seperti hipertensi, hipotensi, infark miokard atau
aritmia
 Edema paru
 Efusi pleura
TEKNIK BATUK EFEKTIF
Teknik untuk melakukan batuk efektif dapat dilakukan dengan beberapa langkah,
yaitu :
 Anjurkan minum air hangat sebelum memulai latihan batuk efektif
 Atur posisi duduk dengan mencondongkan badan ke depan
 Tarik nafas dalam melalui hidung dan hembuskan melalui mulut sebanyak
4-5 kali
 Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik
 Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan
spontan
 Keluarkan dahak dengan bunyi “huf..huf..huf…”
 Lakukan berulangkali sesuai kebutuhan
 Hindari batuk yang terlalu lama karena dapat menyebabkan kelelahan dan
hipoksia
ETIKA BATUK YANG BENAR
Etika batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup
hidung dan mulut dengan tisu atau lengan baju jadi bakteri tidak menyebar ke
udara dan tidak menular ke orang lain.
TUJUAN ETIKA BATUK
Tujuan etika batuk yaitu mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas
melalui udara bebas (droplet) dan membuat kenyamanan pada orang di
sekitarnya.
KEBIASAAN BATUK YANG SALAH
1. Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum.
2. Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau hidung
saat batuk dan bersin
3. Membuang ludah batuk di sembarang tempat
4. Membuang atau meletakkan tisu yang sudah dipakai di sembarang tempat
5. Tidak menggunakan masker saat batuk
CARA BATUK YANG BAIK DAN BENAR
1. Tutup hidung dan mulut Anda dengan menggunakan tisu/saputangan atau
lengan dalam baju ketika batuk dan bersin
2. Segera buang tisu yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah
3. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau pencuci
tangan berbasis alkohol sesuai prosedur
4. nakGuan masker
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang
dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas
dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana
menghembuskan nafas secara perlahan, selain dapat menurunkan intensitas
nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan
meningkatkan oksigenasi darah.

Melakukan relaksasi dapat memberikan keuntungan secara emosional dan


psikologis ketika stress terjadi;
a. Keuntungan emosional
1. Memberikan pengalaman positif tentang melahirkan pada ibu
2. Mengurangi ketegangan dan ketakutan ibu pada saat persalinan
3. Berpartisipasi nyata dalam melahirkan anaknya
4. Membantu tumbuhnya hubungan antara orang tua dan anak
5. Membantu tumbuhnya hubungan antara ibu dan bapak
b. Keuntungan fisiologis
1. Dapat mengurangi rasa sakit tanpa menggunakan obat-obatan dan dapat
mengurangi risiko terrhadap bayi
2. Mencegah terjadinya komplikasi seperti nyeri sampai dengan
menurunnya oksigen
3. Ibu dapat bekerjasama pada saat pemeriksaan
4. Ibu tidak merasa lelah pada saat dan sesudah melahirkan
Prosedur teknik relaksasi nafas dalam
a. Teknik relaksasi secara umum
1. Duduk dengan tenang dalam posisi nyaman
2. Tutup mata
3. Ciptakan rasa relaks pada smua otot-otot anda
4. Kosongkan pikiran anda
5. Atur pernafasan dengan cara bernafas dengan hidung dan
mengeluarkannya dengan mulut, lalu hitunglah dengan mulut, lakukan
secara berulang-ulang.
6. Saat menarik dan melepaskan nafas lewat mulut rasakan perubahan dan
sensasi pada dada dan anggota tubuh yang lain.
7. Lakukan secara berulang-ulang selama 10 menit.
b. Teknik relaksasi nafas dalam
1. Ciptakan lingkungan yang tenang
2. Usahakan tetap rileks dan tenang
3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan
4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil
merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks
5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui
mulut secara perlahan-lahan
7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8. Usahakan agar tetap konsentrasi/ mata sambil terpejam
9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah nyeri
10.Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
11.Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali
12.Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal
dan cepat.

Anda mungkin juga menyukai