Anda di halaman 1dari 2

BATUK EFEKTIF

Masalah gangguan sistem pernafasan di Indonesia memiliki prevalensi tinggi meliputi penyakit
menular dan penyakit tidak menular. Penyakit pernafasan kronik, seperti asma, penyakit paru
obstruktif kronik (PPOK), hipertensi pulmonal, dan penyakit paru kerja merupakan kondisi yang
memberikan beban yang berat pada semua penderita. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas, 2013), prevalensi penyakit pernafasan yang termasuk dalam kelompok penyakit tidak
menular (PTM) di Indonesia sebesar 8,2 persen, sedangkan prevalensi penyakit pernapasan yang
termasuk penyakit menular di Indonesia sebesar 27,2 persen (Riskesdas, 2013).
Batuk efektif pada pasien dengan jalan nafas tidak efektif atau obstruksi jalan nafas sangat baik
dilakukan karena dapat mempercepat pengeluaran dahak pada pasien (Rosyidi & Wulansari, 2013).
Selain itu penelitian dalam “CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL” dengan responden berjumlah
20 pasien tuberkulosis (TB) paru, ditemui hasil dari teknik batuk efektif responden yang dapat batuk
secara efektif mengeluarkan sekret sejumlah 61,8% (11 orang) dan tidak efektif mengeluarkan sekret
sejumlah 38,2% (9 orang). Selanjutnya terdapat penelitian terkait penerapan batuk efektif pada
pasien asma dengan masalah keperawatan bersihan jalan nifas di Ruang Azzara 2 Rumah Sakit
Islam Jemursari Surabaya, di mana memiliki kesimpulan pasien tersebut dapat mengeluarkan dahak
melalui teknik batuk efektif.
Maka dari itu, intervensi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan seperti perawat sangat dibutuhkan
untuk merawat pasien dengan penyakit sistem pernapasan tersebut, salah satu teknik yang sering
diimplementasikan adalah batuk efektif. Banyak hasil penelitian yang sudah menerangkan
bahwasannya penggunaan batuk efektif ini menghasilkan evaluasi yang positif terhadap pasien yang
melakukan teknik batuk efektif ini.
Jadi, apa yang di maksud dengan Batuk Efektif?
Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan benar dimana dapat menggunakan energi untuk
batuk dengan seefektif mungkin sehingga tidak mudah lelah dalam pengeluaran dahak secara
maksimal. Batuk yang tidak efektif ialah batuk yang terjadi terus-menerus namun dalam
mengeluarkan dahak dan iritan yang menyumbat saluran napas tidak maksimal, sehingga saluran
udara pun tetap terhambat. Penyakit yang menyebabkan kerusakan serius pada paru, seperti PPOK,
batuk menerus yang tak terkendali akan menekan dahak dan gas terperangkap di paru-paru.
Akibatnya, udara yang membawa oksigen semakin sulit untuk masuk.
Lalu, bagaimana cara melakukan Batuk Efektif?
Teknik batuk efektif mengandalkan kombinasi teknik pernapasan dalam dan batuk. Metode ini bisa
dilakukan oleh siapa pun dan tidak memerlukan alat bantu khusus. Anda hanya perlu menyiapkan
beberapa bahan untuk mempersiapkan tempat membuang dahak, seperti:
• Tisu atau sapu tangan
• Wadah tertutup berisi cairan disinfektan, seperti air sabun atau detergen
• Satu gelas air hangat. Pastikan setelahnya Anda membuang dahak ke tempat yang tidak
mengontaminasi udara, air, atau benda sehingga bisa terhirup atau terkena orang lain. Buanglah ke
dalam saluran WC, kemudian siram hingga bersih.
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk melakukan teknik batuk efektif:
1. Posisikan tubuh dalam keadaan duduk dengan kaki menyentuh lantai. Anda bisa duduk di kursi
atau bersandar di tempat tidur.
2. Letakkan atau lipat tangan di depan ulu hati, lalu ambil napas melalui hidung secara perlahan. Cara
ini dilakukan untuk menekan pergerakan udara yang menyebabkan batuk.
3. Tarik napas dalam 4-5 kali.
4. Selama mengambil napas pertahankan bahu tetap rileks, yaitu posisi dada bagian atas tidak
bergerak dan biarkan rongga perut bergerak naik. Tahan napas selama 2-3 detik, embuskan
perlahan.
5. Pada tarikan napas kelima, sebelum batuk condongkan badan sambil menekan lengan ke ulu hati
terlebih dulu.
6. Angkat bahu dan longgarkan pergerakan dada, lalu batukkan dengan kencang.
7. Batuk harusnya berlangsung kuat dan pendek. Cara ini akan membuat dahak keluar.
8. Ambil napas kembali secara perlahan melalui hidung untuk membantu dahak mengalir ke belakang
saluran napas. Kemudian, buang dahak pada tempat yang sudah Anda sediakan, dan buang pada
tempat sampah.
9. Lakukanlah beberapa kali sesuai kebutuhan Anda sampai merasa bisa bernapas lebih lega dan
batuk mereda.
Sumber :
Cleveland Clinic. (2020). Controlled Coughing for COPD Patients. Retrieved 11 June 2020.
Ginting, M. (2012).Terbitan Berseri Indonesia Bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Baca: Jurnal
Dokumentasi dan Informasi, 27(1), 15-19.
Listiana, D. (2020). Pengaruh Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum Pada Pasien TBC di
Wilayah Kerja Puskesmas Tes Kabupaten Lebong. CHMK Nursing Scientific Journal, 4(2), 220-227.
Listiawan, P. E. (2015). Penerapan Batuk Efektif pada Pasien Asma dengan Masalah Keperawatan
Bersihan Jalan Nifas di Ruang Azzara 2 Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya.
Mulyani, W. (2017). Analisis Asuhan Keperawatan dengan Masalah Ketidakefektifan Bersihan Jalan
Nafas pada Pasien Tuberculosis (TBC) di Ruang Cendana RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto (Doctoral dissertation, Stikes Muhammadiyah Gombong).
Rosyidi, K., & Wulansari, N. D. (2013). Prosedur Praktik Keperawatan Jilid 1. Jakarta: CV. Trans Info
Media
Soemantri, Irman. 2007. Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan.
Jakarta: Salemba Medika
 
Kontributor: Kelompok 15 Palem 2
Editor: Ida Sholihatun Nisa’(Airlangga Nursing Journalist)

Anda mungkin juga menyukai