Anda di halaman 1dari 5

balita-anda

 Thread
 Date
postural drainage pada ana
 Find

[balita-anda] REDAKAN BATUK-PILEK


DENGAN FISIOTERAPI
Ditta Anwiena
Wed, 27 Oct 2004 20:04:51 -0700

REDAKAN BATUK-PILEK DENGAN FISIOTERAPI


Gejala batuk-pilek dapat diredakan dengan fisioterapi. Agar tak mesti bolak-
balik ke
rumah sakit, lakukan fisioterapi di rumah. Tentu saja setelah anak yang sakit
diperiksakan ke dokter.

Batuk-pilek adalah penyakit yang akrab dengan anak. Baru saja si kecil sembuh,
eh,
beberapa waktu kemudian batuknya terdengar lagi disertai hidung meler. Yang
kadang
membuat miris, jika pernapasan si kecil terganggu akibat hidungnya mampet dan
dari
dalam dadanya terdengar suara grok-grok.

Untuk anak-anak yang mengalami keluhan seperti itu, selain meresepkan obat,
dokter
biasanya juga menyarankan fisioterapi. Terapi pada paru-paru ini akan
membantunya
mengeluarkan lendir, sehingga anak bisa bernapas lega kembali. Pada umumnya
untuk
kasus batuk pilek yang ringan hanya dibutuhkan 1-2 kali fisioterapi tapi untuk
kasus
yang berat bisa dibutuhkan sampai 7 kali, bahkan lebih. Nah, kalau si kecil
sering
mengalami batuk-pilek, katakanlah hampir 3 bulan sekali, terbayang kan harus
berapa
kali fisioterapi dilakukan. Begitu pula pengeluaran tenaga, waktu, dan uang
karena
anak dan pendampingnya harus bolak-balik ke rumah sakit.

Penghematan terhadap pengeluaran-pengeluaran tersebut sangat bisa dilakukan


jika orang
tua mengerti teknik fisioterapi untuk kemudian mempraktikkannya di rumah.
Memang ada
alat yang dibutuhkan dalam fisioterapi ini, yaitu nebulizer yang harganya
relatif
(berkisar 800 ribu rupiah ke atas). Namun kalau dihitung-hitung, boleh jadi
harga
tersebut jatuhnya lebih murah dibanding total biaya yang dikeluarkan jika
harus
mondar-mandir ke rumah sakit.

Dan lagi, menurut fisioterapis dari RSAB Harapan Kita, Dra Ira Kusyairi, Dipl.
Pt.,
manfaat fisioterapi bukan hanya meringankan batuk pilek karena infeksi saja,
tapi juga
gangguan pernapasan akibat asma atau pilek karena alergi. Namun, buru-buru Ira
mengingatkan bahwa fisioterapi di rumah harus dijadikan satu paket dengan
kunjungan ke
dokter. Maksudnya, tetap harus diingat bahwa tujuan fisioterapi adalah
memperingan
gejala, sementara pengobatan tetap harus dilakukan berdasarkan pemeriksaan
dokter.

Fisioterapi di rumah dapat dilakukan pada semua orang, tanpa pandang umur,
dari bayi
hingga dewasa. Hanya saja untuk melakukan fisioterapi pada bayi, orang tua
umumnya
tidak memiliki rasa percaya diri. Wajar saja, karena tubuhnya masih begitu
mungil.
Apalagi memang ada beberapa teknik fisioterapi untuk bayi yang hanya bisa
dilakukan
fisioterapis profesional, misalnya untuk mengeluarkan lendir setelah proses
inhalasi
dengan nebulizer.
KONDISI YANG MENGIZINKAN FISIOTERAPI

* Dokter menyarankan anak menjalani fisioterapi.

* Batuk-pilek ringan (tidak disertai demam dan lamanya belum lebih dari 3
hari).

HINDARI FISIOTERAPI BILA:

o Kondisi batuk pilek yang dialami anak tergolong berat atau disertai demam.

o Anak mengalami sesak yang parah karena dengan fisioterapi malah bisa
menambah
sesaknya.

o Anak baru saja menghabiskan makannya karena dapat mengakibatkan muntah.

SYARAT FISIOTERAPI

+ Sebelumnya, anak sudah banyak minum air putih.

+ Pakaian yang dikenakan harus longgar.

+ Ruangan yang dipakai tidak banyak berdebu, tidak lembap, ventilasi udara
baik.

+ Tersedia perlengkapan yang dibutuhkan:


- bantal

- tempat tidur dan kursi

- alat nebulizer

TAHAPAN FISIOTERAPI

1. INHALASI

Inhalasi adalah pengobatan dengan cara memberikan obat dalam bentuk uap kepada
si
sakit langsung melalui alat pernapasannya (hidung ke paru-paru). Alat terapi
inhalasi
bermacam-macam. Salah satunya yang efektif bagi anak adalah alat terapi dengan
kompresor (jet nebulizer). Cara penggunaannya cukup praktis yaitu anak diminta
menghirup uap yang dikeluarkan nebulizer dengan menggunakan masker.

Obat-obatan yang dimasukkan ke dalam nebulizer bertujuan melegakan pernapasan


atau
menghancurkan lendir. Semua penggunaan obat harus selalu dalam pengawasan
dokter.
Dosis obat pada terapi inhalasi jelas lebih sedikit tapi lebih efektif
ketimbang obat
oral/obat minum seperti tablet atau sirup. Ya, karena dengan inhalasi obat
langsung
mencapai sasaran. Bila tujuannya untuk mengencerkan lendir/sekret di paru-
paru, obat
itu akan langsung menuju ke sana.

2. PENGATURAN POSISI TUBUH

Tahapan ini disebut juga dengan postural drainage, yakni pengaturan posisi
tubuh untuk
membantu mengalirkan lendir yang terkumpul di suatu area ke arah cabang
bronkhus utama
(saluran napas utama) sehingga lendir bisa dikeluarkan dengan cara dibatukkan.
Untuk
itu, orang tua mesti mengetahui di mana letak lendir berkumpul.

Caranya:

* Taruh tangan di bagian dada atau punggung anak.

* Minta anak menarik nafas dalam-dalam lalu keluarkan melalui mulut secara
perlahan.

* Dekatkan telinga kita ke tubuhnya dan dengarkan asal bunyi lendir. Biasanya
lendir
yang mengumpul akan menimbulkan suara. Atau, rasakan getarannya.

* Setelah letak lendir berhasil ditemukan, atur posisi anak:

- Bila lendir berada di paru-paru bawah maka letak kepala harus lebih rendah
dari dada
agar lendir mengalir ke arah bronkhus utama. Posisi anak dalam keadaan
tengkurap.
- Kalau posisi lendir di paru-paru bagian atas maka kepala harus lebih tinggi
agar
lendir mengalir ke cabang utama. Posisi anak dalam keadaan telentang.

- Kalau lendir di bagian paru-paru samping/lateral, maka posisikan anak dengan


miring
ke samping, tangan lurus ke atas kepala dan kaki seperti memeluk guling.

3. PEMUKULAN/PERKUSI

Teknik pemukulan ritmik dilakukan dengan telapak tangan yang melekuk pada
dinding dada
atau punggung. Tujuannya melepaskan lendir atau sekret-sekret yang menempel
pada
dinding pernapasan dan memudahkannya mengalir ke tenggorok. Hal ini akan lebih
mempermudah anak mengeluarkan lendirnya.

Caranya:

* Lakukan postural drainage. Bila posisinya telentang, tepuk-tepuk (dengan


posisi
tangan melekuk) bagian dada sekitar 3-5 menit. Menepuk bayi cukup dilakukan
dengan
menggunakan 3 jari.
* Dalam posisi tengkurap, tepuk-tepuk daerah punggungnya sekitar 3-5 menit.

* Dalam posisi miring, tepuk-tepuk daerah tubuh bagian sampingnya. Setelah itu
lakukan
vibrasi (memberikan getaran) pada rongga dada dengan menggunakan tangan
(gerakannya
seperti mengguncang lembut saat membangunkan anak dari tidur). Lakukan sekitar
4-5
kali.

4. LATIHAN BATUK

Batuk merupakan cara efektif dan efisien untuk mengeluarkan lendir di saluran
pernapasan. Agar batuk jadi efektif maka perlu diberikan latihan batuk. Namun
latihan
ini hanya bisa dilakukan pada anak yang sudah bisa diajak sedikit bekerja sama
(kooperatif) atau mulai di usia batita. Untuk bayi, teknik batuk pada
fisoterapi di
rumah biasanya ditiadakan. Bayi biasanya mengeluarkan lendir dengan cara
memuntahkannya.
Adapun latihan batuk yang bisa dilakukan adalah: Anak duduk dengan agak
membungkuk.
Minta ia menarik napas dalam-dalam lalu tahan dan kontraksikan otot perut.
Tiup napas
lebih kuat dan batukkan.

5. LATIHAN PERNAPASAN
Latihan ini dilakukan untuk memperbaiki dan menormalkan kembali pola
pernapasan serta
membantu mengeluarkan lendir.
Biasanya teknik ini dilakukan pada anak yang mengalami sesak napas. Latihan
ini bisa
dilakukan pada anak yang kooperatif, sekitar usia 3 tahun ke atas. Sebetulnya,
yang
paling banyak digunakan dalam latihan ini adalah otot-otot dada bagian bawah
atau
diafragma.

 [balita-anda] REDAKAN BATUK-PILEK DENGAN FISIOTERAPI Ditta


Anwiena
o Re: [balita-anda] REDAKAN BATUK-PILEK DENGAN FISIOTERAPI titus
suhari

Reply via email to


Ditta Anw iena

Anda mungkin juga menyukai