Anda di halaman 1dari 7

Resusitasi

Pengertian Resusitasi
Resusitasi bayi adalah prosedur
pertolongan dalam menyelamatkan bayi
yang kesulitan bernapas karena
kekurangan oksigen.
Resusitasi bayi dilakukan ketika bayi
mengalami gejala gangguan pernapasan,
mulai dari sesak napas hingga henti
napas.
Tujuan resusitasi
yaitu mencegah berhentinya sirkulasi dan
respirasi, memberikan bantuan eksternal
terhadap sirkulasi dan ventilasi dari pasien
yang mengalami henti jantung dan
memberikan oksigenasi pada otak, jantung
dan organ vital
Kapan Resusitasi Bayi Diperlukan?

• Resusitasi bayi biasanya dilakukan pada bayi yang baru lahir,


terutama ketika melihat tanda-tanda bayi sulit bernapas atau
tidak bernapas setelah tali pusarnya dipotong. Pada situasi
seperti ini, tim medis akan langsung melakukan resusitasi
sampai bayi bisa bernapas dengan normal.
Ada beberapa kondisi bayi yang membutuhkan resusitasi, di
antaranya:
• Bayi prematur
• Bayi yang lahir setelah proses persalinan yang lama
• Bayi yang lahir dari ibu yang menerima obat penenang saat
tahap akhir persalinan
Langkah yang Dilakukan Saat Resusitasi Bayi

1. Memeriksa kondisi kesadaran


Pastikan bayi Anda berada di area yang aman. Tepuk perlahan sambil
bicara kepadanya untuk memastikan apakah dia sadar. Setelah itu,
periksa apakah bayi Anda mengalami cedera, perdarahan, atau gangguan
medis lain.
Jika tidak ada respons, pastikan leher dan kepala bayi dalam keadaan
lurus, tidak menekuk atau mendongak.
2. Memeriksa pernapasan
Letakkan pipi Anda di dekat mulut dan hidung bayi untuk memastikan
apakah ada napas yang keluar atau tidak, sambil memperhatikan gerak
dadanya. Periksa bagian dalam mulut dan hidungnya dengan seksama
apakah terdapat sumbatan pada jalan napas untuk memastikan ia tidak 
tersedak.
3. Berikan bantuan napas
Jika bayi Anda tidak menunjukkan respons apa pun, Anda disarankan untuk
segera mencari bantuan pertolongan medis, dan jika mampu, Anda bisa lakukan 
cardiopulmonary resuscitation (CPR) pada bayi dengan langkah awal
memberikan bantuan napas sebagai berikut:
• Pastikan kepala dan leher dalam posisi lurus, kemudian angkat sedikit dagu
bayi.
• Tarik napas Anda, lalu embuskan udara dari mulut Anda ke mulut dan hidung
bayi. Pastikan tidak ada celah antara mulut Anda dan wajahnya. Jika mulut
Anda tidak bisa melingkupi lubang hidung dan mulut sekaligus, pilih salah satu,
tapi pastikan lubang lainnya tertutup agar tidak ada udara yang keluar.
• Perhatikan apakah dada bayi mengangkat ketika Anda mengembuskan napas.
Perhatikan juga apakah dadanya kembali turun saat udara keluar.
4. Lakukan kompresi dada
Jika timbul tanda-tanda kesadaran, lanjutkan bantuan pernapasan
sampai bayi bisa bernapas kembali dengan normal, sambil
membawanya ke rumah sakit terdekat. Bila belum ada respons
pernapasan atau gerakan tubuh, lanjutkan melakukan kompresi dada
dengan cara berikut ini:
-Tekan bagian tengah dada menggunakan jari telunjuk dan
tengah Anda, kemudian lepaskan. Ulangi dengan kecepatan 100
tekanan per menit.
-Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali yang diselingi dengan
2 kali bantuan napas. Ulangi terus sampai timbul respons pernapasan
atau sampai bantuan medis tiba.

Anda mungkin juga menyukai