Pengertian
Dispnea adalah gejala pertama yang dirasakan pasien akibat
terganggunya pertukaranoksigen dan karbon dioksida dalam alveoli yang
berisi cairan. Dispnea akan semakin parah apabila melakukan aktivitas yang
berat seperti naik tangga dan mengangkat bebanyang berat. (Bradero et al,
2008).
Sedangkan pengertian dispnea menurut Djojodibroto (200!)
dispnea adalah gejala subjektif berupa keinginan penderita untuk
meningkatkan upaya untuk mendapatkan udara pernapasan, karena dispnea
sifatnya subjektif sehingga dispnea tidak dapat diukur. Dispnea atau sesak
napas adalah perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas yang pendek
dan penggunaan otot bantu pernapasan. Dispnea dapat ditemukan pada
penyakit kardiovaskular, emboli paru, penyakit paru interstisial atau alveolar,
gangguan dinding dada, penyakit obstruktif paru (emfisema, bronkitis, asma),
kecemasan. (Price dan Wilson, 2006).
Sesak nafas yaitu perasaan sulit bernapas yang biasanya terjadi ketika
kita melakukan aktivitas fisik. Sesak napas adalah suatu gejala dari beberapa
penyakit yang dapat bersifat kronis. Sesak napas juga dikenal dengan istilah
Shortness Of Breath.
Kejadian-kejadian sesak nafas bergantung dari
tingkat keparahan dan sebabnya.
Perasaan itu sendiri merupakan hasil dari kombinasi impuls (rangsangan)
ke otak dari saraf yang berakhir di paru-paru, tulang iga, otot dada, atau
diafragma, ditambah dengan persepsi dan interpretasi pasien.
Pada beberapa kasus, sesak napas diperhebat karena kegelisahan
memikirkan penyebabnya.
Pasien mendeskripsikan dyspnea dengan berbagai cara, sesak napas
yang tidak menyenangkan, merasa sulit untuk menggerakkan otot dada,
merasa tercekik, atau rasa kejang di otot dada.
E. Masalah lainnya:
14. Anemia
Berbaring dengan enak dan letakkan bantal di bawah kepala. Tekuk lutut
dan rilekskan perut.
Tekan perut dengan satu tangan perlahan tetapi cukup keras untuk
menciptakan tekanan. Letakkan tangan lain di dada.
Majukan bibir anda seperti hendak bersiul. Lalu, buang nafas pelan-pelan
melalui bibir yang dimajukan sambil menghitung satu, 1000, dua, 1000,
tiga, 1000, empat, 1000, lima, 1000, enam, 1000.
Anda harus membuat suara siul perlahan saat membuang nafas. Nafas
yang dibuang melalui bibir yang dimajukan akan mengurangi kecepatan
bernafas dan membantu menghilangkan udara yang lama terperangkap
dalam paru-paru.
Bila ritme cara menghitung di atas tidak tepat, temukan cara menghitung
sendiri yang lebih cocok. Harus terus diperhatikan agar selalu membuang
nafas lebih lama daripada saat menarik nafas.
G. Cara lain untuk Mengatasi Sesak Nafas bisa dilakukan dengan cara berikut:
Jalan keluar untuk mengatasi sesak nafas yang paling cepat adalah
berada pada lingkungan hijau dan lapang. Jika tidak memiliki kemampuan
untuk sering pergi keluar kota, ke gunung atau laut, tanamlah pohon
berdaun hijau lebat di sekitar tempat tinggal yang akan memproduksi
banyak oksigen dan menyerap polusi. Setiap saat menemukan lingkungan
hijau dan bersih, berjalan kakilah dan hirup udara dalam-dalam.
Jika sesak nafas diiringi flu atau demam, makanlah sup yang dibumbui
bawang merah, bawang putih, lada, kayu manis, jahe dan cengkih.
Bumbu tersebut dapat membantu membuka sumbatan pada saluran
nafas.
Untuk mengatasi sesak napas, biasanya obat yang diberikan adalah obatobatan yang melebarkan saluran pernapasan yang menyempit.
Sedangkan sesak napas yang sifatnya ringan pada wanita hamil, tidak
memerlukan obat pereda sesak napas. Sesak napas yang ringan umumnya
tidak berbahaya dan tidak mempengaruhi jumlah oksigen yang didapat bayi
dalam kandungan. Namun bila wanita hamil tersebut mengalami sesak napas
yang berat dan atau mempunyai penyakit asma, konsultasikanlah segera ke
dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan yang tepat bagi ibu dan
bayi yang dikandungnya. Untuk mengatasi sesak napas pada wanita hamil
disarankan untuk menjaga postur tubuh dengan benar, seperti duduk atau
berdiri dengan tegak, kurangi dan perlambat pergerakkan anda, seperti
berjalan dengan lebih lambat, memberi sandaran pada tubuh bagian atas saat
tidur.
I. Etiologi
Dispnea atau sesak napas bisa terjadi dari berbagai mekanisme seperti
jika ruang fisiologi meningkat maka akan dapat menyebab kan gangguan pada
pertukaran gas antara O2 dan CO2 sehingga menyebabkan kebutuhan
ventilasimakin meningkat sehingga terjadi sesak napas. Pada orang normal
ruang mati inihanya berjumlah sedikit dan tidak terlalu penting, namun pada
orang dalamkeadaan patologis pada saluran pernapasn maka ruang mati akan
meningkat.Begitu juga jika terjadi peningkatan tahanan jalan napas maka
pertukaran gas jugaakan terganggu dan juga dapat menebab kan dispnea.
Dispnea juga dapat terjadi pada orang yang mengalami penurnan terhadap
compliance paru, semakin rendah kemampuan terhadap compliance paru
makamakin besar gradien tekanan transmural yang harusdibentuk selama
inspirasi untuk menghasilkan pengembangan paru yang normal. Penyebab
menurunnyacompliance paru bisa bermacam salah satu nya adalah digantinya
jaringan parudengan jaringan ikat fibrosa akibat inhalasi asbston atau iritan
yang sama.
J. Gejala Klinis
Gejala klinis pada pasien-pasien yang menderita sesak nafas secara umum
sebagai berikut:
28.
29.
30.
31.
32.