Anda di halaman 1dari 2

Pertolongan Pertama Mengatasi Sesak Nafas

PERTOLONGAN PERTAMA MENGATASI SESAK NAFAS

Sesak napas adalah salah satu keluhan yang juga banyak terjadi di masyarakat dan tak jarang juga keluhan ini membuat mereka mencari pertolongan. Dalam istilah medis, sesak nafas disebut juga
dengan  dyspnea atau shortness of breath yang merupakan suatu gejala kesulitan bernapas yang ditandai dengan rasa tidak nyaman atau sukar menarik napas, atau suatu sensasi “udara di sekeliling
dirasa tidak cukup”.

Perlu diketahui, penyebab sesak nafas bukan selalu disebabkan karena gangguan pada paru-paru, melainkan dapat juga terjadi pada organ lainnya seperti :

 Adanya hambatan pada jalan napas mulai dari hidung, mulut, tenggorokan. Jika ada yang tersumbat maka udara tidak bisa masuk ke dalam paru sehingga timbul kesulitan menarik dan
membuang napas. Misalnya tersedak, epiglotitis (radang pada pita suara), hidung tersumbat pada flu.
 Penyakit jantung bisa menyebabkan sesak bila jantung memiliki kesulitan dalam memompa darah untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Ini bisa disebabkan pada kasus gagal
jantung dan penyakit jantung koroner, penyakit jantung bawaan, gangguan irama jantung (aritmia).
 Penyakit paru, mulai dari gangguan pembuluh darah, jaringan paru, saluran paru, selaput pembungkus paru (yang disebut pleura), dan lainnya. Misalnya: emboli paru (adanya sumbatan
pada pembuluh nadi paru), bronkiolitis (radang pada bronkiolus -saluran paru kecil-), penyakit obstruktif paru menahun, pneumonia (radang paru), hipertensi pulmonal, asma.
 Masalah emosional, seperti cemas atau serangan panik. Lainnya seperti kegemukan, alergi, terhirup debu.
 Keadaaan normal: setelah beraktivitas, olahraga, berada di tempat ketinggian.

Sesak napas dapat ditandai dengan:

1. Frekuensi bernapas mengalami peningkatan. Pada orang dewasa frekuensinya lebih dari 20 kali tiap menit. Pada anak-anak lebih dari 30 kali per menit. Pada bayi lebih dari 40 kali tiap
menitnya.
2. Daerah sekitar bibir dan ujung-ujung jari berwarna kebiruan (sianosis).
3. Saat kegiatan bernapas berlangsung ada suara seperti mengi, ngorok, atau serak.

Kegawat daruratan sesak napas dapat disebabkan faktor:

1. Adanya infeksi paru (pneumonia): sesak napas, panas, batuk.


2. Asma: mengi dan batuk.
3. Alergi yang mengakibatkan sumbatan pada jalan napas
4. Sakit jantung yang disertai dengan nyeri dada.
5. Terjadinya kecelakaan yang mengenai dada: perdarahan, patah tulang dada skibat benturan keras dll.

Langkah pertolongan:

Pada saat penderita sesak napas mengalami serangan sesak napas perlu adanya pertolongan, berikut ini tips pertolongan pertama pada sesak napas.

Jika penderita sadar :

 Saat anda bertemu orang yang terkena sesak napas bawalah orang tersebut ke tempat yang tenang dan dia dapat beristirahat.
 Segera panggil ambulance atau bantuan orang lain.
 Bantulah si penderita supaya dapat setengah duduk dan sandarkan pundaknya dengan bantal atau apapun. Usahakan si penderita jangan dalam keadaan tidur karena akan
memperparah keadaannya
 Air hangat akan membantu keadaan penderita menjadi lebih baik. Karena air hangat dapat membantu menghangatkan dada dan membantu pernapasan
 Longgarkan pakaiannya. Supaya ia tidak merasa sesak. Kemudian pijitlah daerah syaraf paru-paru yang terletak di atas jempol kaki (tepatnya 3-5 cm diatas ruas ibu jari)

 Namun cara memijitnya harus dengan pelan-pelan. Bila perlu, berikan bronkhodilator seperti salbutamol atau berikan obat semacam pereda hirupan atau nebuliza. Apabila pertolongan
pertama sudah dilakukan seperti di atas namun tidak ada kemajuan atau sering kambuh lagi, pergilah ke dokter untuk berkonsultasi.

Jika penderita tidak sadar:

 Cek respon penderita dengan menekan kuku korban untuk merangsang nyeri.
 Segera panggil ambulance atau bantuan orang lain.
 Pastikan penderita bernapas normal atau tidak.
 Periksa denyut nadi penderita.

Cara menggunakan inhaler-asma :

Sebuah survey yang dilakukan terhadap 1000 orang yang kemudian dipublikasikan di jurnal Annals of Allergy asma &Immunology dan tercantum di www.everydayhealth.com, menyatakan bahwa
setengah responden dalam survey tidak menggunakan inhaler dengan benar. Hal tersebut tentu saja memberikan efek buruk, seperti keadaan asma yang tidak terkontrol dengan maksimal.

Berdasarkan www.everydayhealth.com, seorang pakar di bidang alergi di Nationwide Children’s Hospital di Columbus, Ohio, Sumit Shah, MD menyatakan bahwa menggunakan inhaler dengan benar
memang pekerjaan yang sulit. Bahkan, seorang dokter dan perawat yang sudah terdidik pun sering menggunakan inhaler dengan cara yang salah.
Berikut adalah cara penggunaan inhaler-asma yang benar:

 Bukalah penutup ujung inhaler lalu kocok inhaler dengan kuat.


 Genggam inhaler seperti contoh pada gambar. Tarik dan hembuskan nafas secara perlahan.
 Pegang inhaler di depan mulut dengan kepala agak menengadah.Tempatkan ujung inhaler di dalam mulut di atas lidah dan tutup inhaler dengan bibir Anda.   Mulailah menarik nafas
perlahan dan tekan inhaler 1 kali bersamaan dengan menarik nafas perlahan sedalam-dalamnya.
 Tahan nafas Anda selama 10 detik atau selama mungkin yang Anda sanggup, sebelum menghembuskan nafas perlahan untuk memastikan seluruh obat masuk ke saluran nafas.
 Jika dokter menyarankan lebih dari 1 kali pemakaian inhaler, maka tunggulah 1 menit sebelum kembali mengocok inhaler dan mengulangi langkah pada poin 2,3,dan 4.
 Setelah selesai, berkumurlah dahulu dengan air hangat.
 Cuci dan bersihkan ujung inhaler dengan air hangat tiap hari.

Penting untuk Anda ketahui!

 Simpan inhaler pada suhu sejuk, kering, terhindar dari cahaya dengan mulut inhaler menghadap ke bawah.
 Jangan hentikan penggunaan inhaler atau mengubah dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter.
 Konsultasikan pada dokter bila Anda akan mengkonsumsi obat-obatan lain.
 Laporkan pada dokter bila pengobatan tidak efektif. Jangan sembarangan menggunakan inhaler melebihi dosis yang diberikan dokter.
 Efek samping seperti meningkatnya detak jantung, gemetar, dan pusing umum terjadi. Bila efek samping tidak tertahankan segera laporkan pada dokter atau apoteker.

Anda mungkin juga menyukai