Anda di halaman 1dari 13

>Sesak Napas (dyspnea) obati dengan Serai (Cymbopogon nardus)

Sesak Napas (dyspnea) obati dengan Serai


(Cymbopogon nardus)
oleh: iswantosm     Pengarang : iswanto

Penyakit sesak napas (dyspnea) atau bahasa Ingrisnya sering disebut dengan istilah“Shortness Of
Breath”. Difinisinya adalah perasaan sulit bernapas yang terjadi ketika melakukan aktivitas fisik.

Jenis penyakit ini dapat bersifat akut atau kronis. Penyebabnya dari sesak napas ini ada beberapa
penyakit seperti asma, penggumpalan darah pada paru-paru sampai pneumonia. Juga dapat
disebabkan oleh kehamilan. Kronisnya sesak napas ini merupakan gejala penyakit-penyakit
seperti asma, emfisema, beberapa penyakit paru-paru lain.

Sementara jenis dari sesak napas sendiri ada beberapa macam diantaranya : Dyspnea akut:
Dyspnea akut dengan awal yang tiba-tiba merupakan penyebab umum kunjungan ke ruang gawat
darurat. Penyebab dyspnea akut diantaranya penyakit pernapasan (paru-paru dan pernapasan),
penyakit jantung atau trauma dada. Dan Dyspnea akut: Dyspnea akut dengan awal yang tiba-tiba
merupakan penyebab umum kunjungan ke ruang gawat darurat. Penyebab dyspnea akut
diantaranya penyakit pernapasan (paru-paru dan pernapasan), penyakit jantung atau trauma dada.

Jenis obat sesak napas banyak sudah ditawarkan melalui iklan dan dijual secara bebas di took-
toko obat atau apotik. Namun selain obat yang sudah tersedia sebenarnya sesak napas juga dapat
diobati dengan cara tradisional atau mengunaman tanaman obat yang bernama SERAI.

Serai memiliki istilah ilmiahnya : Cymbopogon nardus. Nama daerah disebut : JAWA : sereh,
sere. SUMATERA: sarai, sorai, sange-sange. KALIMANTAN : belangkak, senggalau, salai.
NUSA TENGGARA : see, nau sina, bu muke. SULAWESI : tonti, sare (Sulawesi). MALUKU:
hisa, isa.

Jika anda ingin mengetahuinya pembuatannya sebagai berikut : .


1. Siapkan kurang lebih 10 batang serai,
2. Cuci hingga bersih.
3. Rebuslah dengan air 2 (dua) gelas.
3. Rebusan serai sebelum mendidih campur dengan gula merah secukupnya.
4. Biarlah mendidih hingga air tersisa 1 (satu) gelas.
5. Ketika sudah tersisa 1 (satu)n gelas angkat dan saring dengan saringan airnya ke gelas lain
6. Minumkan ke penderita sesak napas pagi hari sebelum makan apa-apa.
7. Lakukan beberapa hari dengan cara yang sama.

Moga bermanfaat dan menyembuhkan penderita penyakit sesak napas.

Lebih lanjut tentang: Sesak Napas (dyspnea) obati dengan Serai (Cymbopogon nardus)
SESAK NAPAS (DYSPNEA)
Sesak nafas yang dikenal juga dengan istilah shortness of breath adalah perasaan sulit
bernapas yang terjadi ketika melakukan aktivitas fisik. Kejadian sesak napas tergantung dari
tingkat keparahan dan sebabnya. Perasaan itu sendiri merupakan hasil dari kombinasi impuls
(rangsangan) ke otak dari saraf yang berakhir di paru-paru, tulang iga, otot dada, atau
diafragma, yang ditambah lagi dengan persepsi dan interpretasi pasien.

Gejala:
1. Merasa sulit untuk menggerakkan otot dada, merasa tercekik, atau rasa kejang di otot dada.
2. Peningkatan jumlah frekuensi napas (dewasa >20x/menit; anak >30x/menit; bayi>40x/
menit).
3. Kebiruan pada sekitar bibir dan ujung-ujung jari.
4. Adanya suara napas tambahan seperti ngorok, serak, grok-grok, dan mengi. Penyebab:
Penyakit asma, infeksi paru (pneumonia), alergi, sakit jantung, trauma dada (kecelakaan yang
mengenai dada) dan riwayat benturan keras di daerah dada serta pendarahan. Sesak napas
juga bisa muncul saat kehamilan.

Penanganan dan Pencegahan: Ada dua langkah pertolongan jika kita ingin membantu
penderita dyspnea. Pertama, apabila penderita dalam keadaan sadar, maka amankan dulu
posisi korban. Lalu aktifkan sistem gawat darurat. Misalnya memanggil atau mencari
pertolongan orang-orang sekitar kita.
Berikutnya, menanyakan obat-obatan dan penyakit yang diderita korban. Setelah itu, berikan
obat-obatan (apabila korban memiliki penyakit khusus, contoh sakit jantung) dan temani
korban sampai paramedis datang serta untuk mencegah kemungkinan apabila korban tiba-tiba
tidak sadarkan diri.

Kedua, apabila penderita dalam keadaan tidak sadar, maka kita mengecek respon korban.
Misalnya dengan memanggil atau merangsang nyeri penekanan pada kuku korban. Setelah itu
menghubungi petugas medis untuk memeriksa apakah korban bernapas secara normal atau
tidak. Berikutnya, petugas medis akan memriksa denyut nadi korban.

Nutrisi:
a. Calcium I (1x1 sachet/hari) dan Jiang Zhi Tea/Antilipemic Tea (1x 1 sachet/hari) sebagai
nutrisi terbaik untuk mencegah sekaligus menyembuhkan sesak napas.
b. . Muncord/Cordyceps (2x3 kapsul/hari) dan Renuves/Beneficial (2x3 kapsul/hari) guna
meningkatkan anti bodi tubuh menghadapi gangguan saluran pemapasan.
CERDAS ATASI SESAK NAPAS
KENALI PENYEBABNYA !!
Sesak napas, hampir setiap orang pernah menderita sesak napas baik tua muda bahkan
anak-anak. Penyebab sesak napas sangat beragam, dan bila tidak diatasi dengan segera
akan menyebabkan ketidaknyamanan bahkan kematian.

Untuk mengatasi sesak napas dengan cerdas, yuk kita kenali sesak napas.

Sesak napas atau dyspnea yang pada umumnya muncul secara mendadak, merupakan gejala
penyakit yang membutuhkan perhatian dokter. Sesak napas dapat disebabkan oleh beberapa
penyakit, seperti asma, penggumpalan darah pada paru-paru sampai pneumonia. Sesak napas
juga dapat disebabkan karena kehamilan.

Dalam bentuk kronisnya, sesak napas merupakan suatu gejala penyakit-penyakit seperti
asma, emfisema, beberapa penyakit paru-paru lain.

Definisi Sesak Napas (Dyspnea)

Sesak nafas adalah perasaan sulit bernapas yang terjadi ketika melakukan aktivitas fisik.
Sesak napas merupakan gejala dari beberapa penyakit dan dapat bersifat akut atau kronis.

Sesak napas dikenal juga dengan istilah “Shortness Of Breath”.

Deskripsi Sesak napas (Dyspnea)

Kejadian sesak nafas tergantung dari tingkat keparahan


dan sebabnya.

Perasaan itu sendiri merupakan hasil dari kombinasi


impuls (rangsangan) ke otak dari saraf yang berakhir di
paru-paru, tulang iga, otot dada, atau diafragma, ditambah
dengan persepsi dan interpretasi pasien.

Pada beberapa kasus, sesak napas diperhebat karena


kegelisahan memikirkan penyebabnya.
Pasien mendeskripsikan dyspnea dengan berbagai cara, sesak napas yang tidak menyenangkan,
merasa sulit untuk menggerakkan otot dada, merasa tercekik, atau rasa kejang di otot dada.

Macam - Macam Sesak Napas (Dyspnea)

Dyspnea akut

Dyspnea akut dengan awal yang tiba-tiba merupakan penyebab umum kunjungan ke ruang gawat
darurat. Penyebab dyspnea akut diantaranya penyakit pernapasan (paru-paru dan pernapasan),
penyakit jantung atau trauma dada.
Dyspnea kronis
Dyspnea kronis (menahun) dapat disebabkan oleh asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis
(PPOK), emfisema, inflamasi paru-paru, tumor, kelainan pita suara.  

Atasi Sesak Napas Dengan Segera !!

Sesak napas harus segera diatasi!! Karena sesak napas menyebabkan rasa yang tidak nyaman
karena sulitnya bernafas sehingga tubuh kurang mendapatkan oksigen, dan yang terburuk dapat
menyebabkan kematian.

Untuk mengatasi sesak napas, biasanya obat yang diberikan adalah obat-obatan yang melebarkan
saluran pernapasan yang menyempit.

Untuk menghindari sesak napas terjadi secara berulang, perlu diketahui dan diobati penyebab
terjadinya sesak napas, misalnya; obat tbc bila sesak napas karena penyakit tbc, obat asma bila
karena penyakit asma.

Sedangkan sesak napas yang sifatnya ringan pada wanita hamil, tidak memerlukan obat pereda
sesak napas. Sesak napas yang ringan umumnya tidak berbahaya dan tidak mempengaruhi
jumlah oksigen yang didapat bayi dalam kandungan.

Namun bila wanita hamil tersebut mengalami sesak napas yang berat dan atau mempunyai
penyakit asma, konsultasikanlah segera ke dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan
yang tepat bagi ibu dan bayi yang dikandungnya.

Untuk mengatasi sesak napas pada wanita hamil disarankan untuk menjaga postur tubuh dengan
benar, seperti duduk atau berdiri dengan tegak, kurangi dan perlambat pergerakkan anda, seperti
berjalan dengan lebih lambat, memberi sandaran pada tubuh bagian atas saat tidur.

SESAK NAPAS atau NYERI DADA ?

Sesak nafas:
Saat hendak menarik nafas, di dada terasa berat (seperti dililit tali), pada awalnya tidak
terasa sakit, namun lama – lama terasa sakit yang timbul karena lelahnya otot-otot
pernafasan di dada, baik disisi kiri maupun disisi kanan.

Nyeri dada:
Rasa nyeri di dada kiri seperti tertindih dan ditusuk tusuk jarum, kemudian menyerap ke
lengan kiri, bahkan bisa sampai ke ujung tangan kiri. Pada awalnya nyeri dada masih bisa
bernafas, tidak ada hambatan berarti. Namun lama-lama nyeri dada juga membuat
pernafasan terganggu

Penyebab sesak nafas pada umumnya disebabkan karena ada penyakit saluran pernafasan
dan paru – paru, sedangkan nyeri dada umumnya disebabkan karena ada gangguan pada
jantung.

sesak nafas dan jantung berdebar


Posted on November 3, 2010 by dokterzarra

Pernah merasa kesulitan nafas atau jantung yang berdebar tanpa bisa dikontrol. dalam dunia
kedokteran, sesak nafas disebut dyspnea, sedangkan jantung yang berdebar disebut palpitation.
tulisan ini adalah tugas saya waktu belajar sistem kardiovaskular. semoga bermanfaat..

Dyspnea

Dyspnea : Pernafasan yang disadari akibat adanya rasa tidak nyaman. Ini biasanya merupakan
gejala yang muncul pada penyakit jantung dan paru-paru, dan mungkin juga berasal dari efek
neurologis, masalah dinding dada, dan anxiety.

Diagnosis banding dyspnea

Gangguan jantung (mekanisme edema paru). Ini dapat terjadi akibat :

-        Gangguan katup jantung (regurgitasi atau stenosis katup mitral atau aortic)

-        Disfungsi sistolik ventrikel kiri (cardiomyopathy ischemic dan non-ischemic)

-        Disfungsi diastolic ventrikel kiri (hipertropi ventrikel kiri, ischemia myocardial akut.
Cardiomyopathy infiltrative)

-        Penyakit pericardial (konstriksi pericardial atau tamponade)

Gangguan jantung yang menyebabkan dyspnea merupakan efek dari adanya kelainan pada
saluran trakeobronchial, perdarahan paru-paru, atau pleura. Hal ini meliputi :

-        Pneumonia
-        COPD

-        Asthma

-        Emboli paru

-        Pneumothorax

-        Fibrosis paru

-        Hipertensi pulmonary

-        Efusi pleura

-        Obstruksi saluran nafas

-        Paralysis diafragma

Dyspnea juga merupakan gambaran klinis dari anemia, hipertiroidism, obesitas, gangguan
neuroogis, yang mempengaruhi otot pernafasan, dan anxiety.

Manifestasi klinis

Anamnesa

Onset dyspnea :

Tiba-tiba : angina, edema paru, pneumothorax dan emboli paru.

Lambat : COPD, efusi peura, anemia, dan gagal jantung kronis.

Gambaran klinis lain  yang menunjukan penyebab spesifik dyspnea ;

-        Chest pain (angina, myocardial infarction (MI), pneumonia, emboli paru, pneumothorax)

-        Batuk (pneumonia, bronchitis, asthma)

-        Demam (pneumonia, bronchitis)

-        Hemoptysis (emboli paru, bronchitis)


-        Riwayat merokok (COPD)

-        Faktor resiko jantung (angina, MI)

-         Trauma dinding dada (pneumothorax)

Pola dyspnea :

-        Dyspnea seringkali dipicu oleh aktivitas berat yang tidak bergantung pada penyebabnya.

-        Dyspnea yang terjadi saat istirahat biasanya mengindikasikan adanya penyakit jantung atau
paru-paru yang parah.

-        Paroxysmal nocturnal dyspnea menunjukan adanya gagal jantung kiri. Ini biasanya terjadi
2-4 jam setelah tidur dan membuat pasien harus duduk dan beranjak dari tempat tidur untuk
mengurangi rasa sakit.

-        Orthopnea merupakan salah satu gejala gagal jantung yang sering muncul, tapi bisa juga
terjadi karena adanya gangguan paru.

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik pada pasien yang mengalami dyspnea biasanya menunjukan adanya
tachypnea.

Pasien juga biasanya mengalami sianosis, menunjukan kurangnya oksigenasi atau rendahnya
cardiac output.

Pada pasien dengan penyakit jantung yang menyebabkan dyspnea, pemeriksaan akan
menunjukan adanya gangguan katup jantung   (murmur, bukaan pada mitral stenosis, lebarnya
pulse pressure pada regurgitasi aorta) atau adanya gagal jantung kongestif (S3, rales paru,
peningkatan JVP).

Pasien dengan pneumonia mengalami demam dan adanya ciri khas yang ditemukan pada paru-
paru, seperti pada pasien COPD, terdapat penurunan jumlah udara yang masuk dan wheezing.

Rendahnya suara nafas mengindikasikan adanya efusi pleura atau pneumothorax, sementara rub
pleura mengindikasikan  adanya pleuritis yang dikaitkan dengan emboli paru atau pneumonia.

Wheezing yang terdengar pada gagal jantung atau bronchospasm menunjukan adanya obstruksi
saluran nafas atas.
 

Evaluasi diagnosis

Tes awal untuk hampir semua pasien adalah chest X-ray. Hal yang bisa kita temukan adalah :

-        Pneumonia (infiltrasi focal)

-        CHF (Kerley B lines, vascular cephalization, cardiomegaly, edema paru)

-        Efusi pleura (sudut costophrenic tumpul)

-        Pneumothorax (mediastinal shift, hilangnya marking paru)

-        Emboli paru (infiltrasi perifer, hilangnya marking vascular)

-        COPD (hiperinflasi, perubahan bullous)

-        Cardiac tamponade (siluet jantung yang besar, “water bottle”-shaped)

Jika dyspnea dikaitkan dengan nyeri di bagian dada atau pasien diperkirakan mengalami
penyakit jantung koroner, ECG sebaiknya dilakukan untuk mengeksklusi kejadian ischemia
sebagai penyebab.

Dyspnea akibat gangguan jantung  dapat dievaluasi dengan echocardiogram untuk mengevaluasi
fungsi systole dan diastole ventrikel, dan untuk mengeksklusi adanya gangguan katup jantung.

Pemeriksaan CBC sebaiknya diperoleh untuk mengevaluasi adanya anemia.

Analisis gas darah arteri jarang dilakukan untuk mendiagnosis, tapi biasa digunakan untuk
menilai fungsi fisiologi dan keparahan penyakit.

Peningkatan BNP pada dyspnea akut menunjukan adanya CHF.

Dyspnea yang berkaitan dengan gangguan paru dapat dipastikan dengan PFTs.

CT scan dapat membantun mengevaluasi pasien dengan kemungkinan penyakit paru interstisial
atau emboli paru, yang kemudian dipastikan dengan scan ventilasi dan perfusi paru.

Penyebab dyspnea Penyebab spesifik Tes diagnosis


Jantung CHF/edema paru CXR, echocardiogram, metabolic stress test, BNP

Ischemia ECG, exercise stress test

Gangguan katup (AS, AI, MS, MR) Echocardiogram

Pericardium (konstriktif, tamponade) Echocardiogram

Penyakit jantung restriktif (penyakit Echocardiogram


jantung infiltrative atau hipertropik)
Paru-paru COPD CXR, PFTs

Asthma PFTs, methacholine challenge

Pneumonia CXR

Efusi pleura CXR

Emboli paru V/Q scan, spiral CT scan, PA angiogram

Pneumothorax CXR

Fibrosis paru CXR, CT scan resolusi tinggi

Hipertensi pulmonary Echocardiogram, PA cateter

Obstruksi saluran nafas CXR, PFTs, bronkoskopi


Lain-lain Anemia Hematokrit

Hyperthyroidism TSH

Paralysis diafragma PFTs, CXR

Palpitasi

Palpitasi adalah detak jantung yang disadari secara subjektif dan biasanya terjadi karena adanya
perubahan irama dan laju jantung, atau perubahan kekuatan kontraksi jantung.

Etiologi
Penyebab utamanya adalah aritmia, efek obat, dan gangguan psikiatrik

Klasifikasi : Aritmia adalah penyebab utama, bisa berupa takikardia supraventrikel (SVT) atau
ventrikel (VT) dan kontraksi premature atrium (PAC) dan ventrikel (PVC). Pola palpitasi juga
dapat mengerucutkan penyebabnya. Pasien yang memiliki ritme jantung dengan ritme jantung
yang cepat dan teratur disebut sinus  takikardia, SVT, atau VT, sementara ritme cepat yang tidak
teratur menunjukan adanya fibrilasi atrium (AF) atau detak jantung premature.

  Atrium/supraventrikel Ventrikel

Cepat, teratur (Tachycardiac) Tachycardia supraventrikular Tachycardia ventrikel (VT)


(SVT)

- disertai pingsan

- pounding à AV nodal
reentrant tachycardia (AVNRT)
Cepat, tidak teratur (fibrilasi/kontraksi Kontraksi premature atrium (PAC) Kontraksi premature ventrikel
premature (PVC)

-          “Missed beat” atau “flip-flop”

Manifestasi klinis

Anamnesa

Sensasi : fluttering, skipping, racing, atau pounding

Gejala penyerta : pusing, nyeri kepala, atau dyspnea

Laju yang sangat lambat menunjukan sinus bradicardia atau heart block.

Palpitasi yang dipicu oleh aktivitas ringan menunjukan adanya gagal jantung, gangguan katup,
anemia, thyrotoxicosis, atau jarang berolahraga.

Banyak perempuan muda dengan SVT salah didiagnosis dengan panic atau anxiety disorder
sebagai penyebab palpitasi.

Riwayat konsumsi kafein berlebihan atau kokain bisa menyebabkan SVT atau PAC.

 
Pemeriksaan fisik

Melakukan pemeriksaan fisik pasien dengan keluhan palpitasi biasanya membuat kita
menemukan gejala lain, seperti :

-        Murmur (gangguan katup jantung)

-        Peningkatan JVP, rales (gagal jantung)

-        Pembesaran kelenjar thyroid (thyrotoxicosis)

Cardiac Tachyaritmia

Bradiaritmia

Gangguan katup jantung

Impantasi pacemaker

Cardiomyopathy (dilatasi atau hypertropi)


Gangguan metabolic Thyrotoxicosis

Hypoglycemia

Pheochromocytoma

Ketidakseimbangan elektrolit (hiper-hipokalemia,


hipomagnesemia
Obat Agen simpatomimetik (theopyline, albuterol)

Vasodilator

Cocaine

Amphetamine

Kafein

Nikotin
Psikiatrik Panic attack

Gangguan anxiety
Depresi

Tekanan emosional
Lain-lain Kehamilan

Anemia

demam

Evaluasi diagnosis

Gambaran EKG :

Sindrom pre-eksitasi (PR interval pendek, gelombang delta)

Cardiomyopathy (gelombang Q, hipertropi ventrikel)

Gangguan katup jantung (hipertropi ventrikel, pembesaran atrium).

Echocardiogram sebaiknya dilakukan untuk memastikan jenis gangguan jantungnya.

Kadar TSH dalam darah dilakukan untuk mengeksklusi hipertiroidism sebagai penyebab

PENYEBAB SESAK NAPAS (DYSPNEA) 


Ventilatory Performance
Sesak napas berhubungan dengan ventilasi semenit yang berlebihan untuk mencapai
kadar oksigen yang dibutuhkan.

Peningkatan ventilasi ini terkait dengan peningkatan  frekuensipernapasan, terutama pada pasien
dengan paru yang kaku.
Selain itu, ventilasi volunter maksimum (maximum voluntary ventilation/MVV) juga
berhubungan dengan sesak napas.Semakin kecil nilai MVV, sesak napas makin mungkin terjadi.

Faktor lain yang berperan adalah seberapa besar bagian dari kapasitas pernapasan
maksimumyang digunakan untuk bernapas.

Semakin dekat nilai ventilasi semenit dengan kapasitaspernapasan maksimum, semakin mungkin
terjadi sesak napas.
Ketika ventilasi mencapai 30-40% kapasitas pernapasan maksimum, terjadi sesak napas.
Mekanika
Pernapasan
Sesak napas merupakan mekanisme proteksi untuk mengurangi usaha yang diperlukan
untuk bernapas.  Sesak napas melindungi organ pernapasan dari kerja yang berlebihan dan
tidak efisien.  Melalui sesak napas, pola napas mengalami penyesuaian sesuai dengan penyakit
yangmendasari agar kerja otot-otot pernapasan dapat dijaga seminimal mungkin.  Misalnya,
padastenosis mitral kronik, kerja elastik lebih dominan.  Pada penyakit saluran napas obstruktif,
kerjaresistif lebih dominan.
Mekanika sesak napas juga berkaitan dengan
length-tension inappropriateness
, yaitu ketidak sesuaian antara perintah motorik dari sentral (otak) dengan otot-otot pernapasan.
Dengan katalain, otak memerintahkan kontraksi otot-otot pernapasan, namun otot-otot tersebut
tidak berkontraksi sesuai dengan intensitas yang diperintahkan, sehingga terjadi sesak napas.

K emoresepsi
 
Kemoreseptor di medula berespon terhadap perubahan pH dan PaCO2
Reseptor perifer padalengkung aorta dan badan karotid juga merespon perubahan PaO2
Hipoksia, hiperkapnia, danasidosis akut merupakan stimulus ventilasi.  Secara umum,
hiperkapnia akut merupakan stimulusyang lebih kuat dibandungkan hipoksia akut untuk
menimbulkan sesak napas.

Anda mungkin juga menyukai