Anda di halaman 1dari 5

NAMA :ERYATI

NIM :P05120421 018

Laporan Asma Akserbasi Berat

1. Pengertian

Asma adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan sesak akibat
peradangan dan penyempitan pada saluran napas. Asma dapat diderita oleh semua golongan usia,
baik muda maupun tua.

Penderita asma memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif dibandingkan orang normal.
Ketika paru-paru terpapar pemicu asma, maka otot-otot di saluran pernapasan akan kaku
sehingga membuat saluran tersebut menyempit. Selain itu, produksi dahak juga meningkat.
Kombinasi dari kondisi tersebut membuat penderita mengalami gejala asma. Sedangkan
Eksaserbasi asma adalah episode akut atau subakut dengan sesak yang memburuk secara
progresif disertasi batuk, mengi, dan dada sakit, atau beberapa kombinasi gejala- gejala
tersebut.

2. Penyebab

Asma eksaserbasi akut adalah kemunculan gejala yang memburuk secara tiba-tiba dalam
kurun waktu relatif singkat. Itu sebabnya, kondisi ini disebut juga dengan serangan asma.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan asma muncul atau menjadi
kambuh.
Namun, dikutip dari Mayo Clinic yang terjadi saat serangan asma adalah otot-otot saluran
napas mendadak menegang. Tidak hanya itu saja, saluran napas jadi meradang dan
membengkak ketika terpapar oleh faktor pemicunya.
Setiap orang mungkin memiliki faktor pemicu yang berbeda-beda. Apalagi kalau Anda
mempunyai sistem kekebalan tubuh yang cukup sensitif ketika terpapar oleh pemicu
serangan asma. Beberapa yang paling umum di antaranya:
 Serbuk sari dari bunga, pohon, dan rumput.
 Bulu binatang dan kecoa.
 Asap rokok, asap kendaraan, dan pembakaran sampah, dan polusi udara.
 Berada di tempat yang dingin.
 Asam lambung naik karena penyakit GERD.
 Kondisi psikologis atau kesehatan mental yang tidak stabil karena stres berat.
 Melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang berat.
 Debu dan jamur yang beterbangan di udara lalu terhirup.
 Sedang mengalami infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu, sinusitis, rhinitis kronis,
dan bronkitis.
 Obat antinyeri seperti aspirin dan ibuprofen, hingga obat beta blocker untuk penyakit
jantung.
 Tempat kerja tertentu yang mengharuskan pekerjanya terpapar polusi udara dan zat kimia
setiap hari.

3. Gejala asma

Asma dapat ditandai dengan gejala yang beragam. Gejala tersebut dapat berlangsung secara
terus-menerus, hilang timbul, atau hanya terjadi di waktu tertentu, misalnya saat sedang
berolahraga. Tingkat keparahan gejalanya juga bervariasi, mulai ringan hingga berat.

Gejala utama asma adalah gangguan pernapasan, yang dapat meliputi:

 Sulit bernapas
 Batuk
 Dada terasa sesak, nyeri, dan seperti tertekan
 Mengi atau bengek

Keluhan di atas dapat menyerupai gejala dari penyakit lain. Namun, keluhan tersebut dapat
dicurigai disebabkan oleh asma bila memiliki karakteristik berikut:

 Bertambah buruk di pagi atau malam hari


 Hilang timbul di hari yang sama
 Timbul atau bertambah buruk saat penderita terinfeksi virus, seperti pilek
 Dipicu oleh olahraga, alergi, udara dingin, atau napas berlebihan saat tertawa atau
menangis

Di samping itu, ada pula istilah serangan asma, yang ditandai dengan perburukan gejala.
Serangan asma dapat berlangsung secara mendadak atau dalam beberapa hari. Kondisi ini
ditandai dengan gejala yang lebih serius, seperti:

 Gejala batuk, mengi, dan sesak di dada yang makin sering dan memburuk
 Gangguan bicara, makan, atau tidur akibat sulit bernapas
 Bibir dan jari-jari yang terlihat membiru
 Butuh lebih sering menggunakan inhaler
 Denyut jantung meningkat
 Pusing, lelah, atau mengantuk
 Pingsan

4. Pertolongan pertama pada saat terjadi serangan asma

 Berhenti beraktifitas
Bentuk pertolongan pertama yang terjadi pada saat serangan asma muncul tiba-tiba di
kala beraktivitas adalah dengan segera berhenti untuk menenangkan diri.
Sesak napas tiba-tiba memang membuat panik. Namun, usahakan untuk mengalihkan
pikiran Anda. Kepanikan justru semakin membuat Anda sulit bernapas lega.

 Menjauh dari tempat ramai

Bila serangan asma muncul pada saat di keramaian, pertolongan pertama yang bisa Anda
lakukan adalah cari tempat yang agak sepi untuk menenangkan diri. Memaksakan diri
berada di tempat ramai justru akan membuat Anda semakin panik dan stres. Ini bisa
memperburuk serangan yang Anda rasakan. Jikalau memungkinkan, carilah tempat datar
untuk duduk lalu longgarkan celana atau rok dan lepaskan beberapa kancing kemeja.

 Atur nafas pelan-pelan


Gejala asma sering kali melemahkan karena membuat napas terasa lebih dangkal, cepat,
dan tidak stabil. Oleh karena itu, setelah berhasil menenangkan diri, pertolongan pertama
yang bisa Anda lakukan saat serangan asma datang adalah berusaha untuk mengatur
napas pelan-pelan. Lemaskan otot bahu dan leher Anda. Kemudian, ambil napas dari
hidung dan tahan selama beberapa detik. Setelah itu kerucutkan bibir dan keluarkan napas
secara perlahan lewat mulut. Ulangi berkali-kali sampai napas jadi lebih teratur.

 Segera pakai obat-obatan darurat

Serangan asma bisa terjadi kapan pun, di mana pun. Maka dari itu, Anda sebaiknya selalu
siap sedia membawa obat darurat untuk pertolongan pertama mengatasi serangan asma.

Setelah duduk dan menenangkan diri, segera gunakan obat atau alat bantu pernapasan
seperti inhaler asma yang Anda bawa. Jangan lupa untuk kocok dulu tabung inhaler
beberapa kali supaya obatnya tercampur merata.
Semprotkan satu kali ke dalam mulut dan kemudian ambil napas panjang sebanyak empat
kali. Berikan jeda waktu setidaknya 1 menit di antara setiap isapan saat Anda merasa
perlu menggunakan lebih dari satu isapan.

Apabila dilakukan dengan tepat, cara ini efektif untuk membuat napas Anda lebih dalam
dan mencegah asma kian parah.

 Hindari pemicu asma

Serangan asma bisa tiba-tiba muncul jika Anda terpapar oleh faktor pemicu asma, seperti
debu, bulu binatang, asap rokok, parfum, atau zat-zat kimia yang terkandung dalam
produk kosmetik. Jika memang Anda sensitif dengan hal-hal tersebut, sebaiknya jauh
pemicunya saat itu juga. Bila faktor pemicu asma Anda adalah asap rokok, maka jauhi
orang-orang yang merokok.

Segera cari udara segar supaya asapnya tidak semakin banyak terhirup. Bila Anda alergi
atau sensitif terhadap udara atau debu, Anda bisa masuk ke dalam ruangan yang bebas
dari semua itu. Jika cara mengatasi ini tidak segera dilakukan, serangan asma dapat
semakin buruk.

 Minta pertolongan

Jika semua cara mengatasi serangan asma di atas tidak juga meredakan gejala, sebaiknya
segera cari pertolongan dari orang yang ada di sekitar Anda.

Minta orang di sekitar Anda untuk memanggil tenaga kesehatan dan ambulans supaya
asma Anda cepat ditangani.

5. Cara mencegah kambuhnya asma

Tak hanya, pertolongan pertama, penting pula bagi Anda untuk mengetahui cara mencegah
asma kambuh. Bagaimanapun, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Cara terbaik untuk mencegah terjadinya serangan asma adalah memastikan asma Anda
terkontrol dengan baik sejak awal. Hal ini berarti mengikuti action plan atau rencana aksi
asma untuk asma. Rencana aksi asma sendiri merupakan instruksi tertulis yang disusun
bersama dokter guna memantau gejala dan menentukan pengobatan asma terbaik sesuai
dengan kondisi Anda.
Biasanya dalam rencana aksi asma terdapat nomor telpon yang bisa dihubungi, pemicu asma,
tanda-tanda dan gejala asma, serta obat-obatan yang diperlukan.

Serangan asma dapat kambuh kapan saja. Maka pastikan Anda selalu membawa lembar
catatan khusus tersebut beserta obat-obatan asma kemana pun Anda pergi. Tempatkan
keduanya dalam sebuah wadah yang bening dan transparan sehingga bisa ditemukan dengan
mudah sewaktu-waktu Anda membutuhkannya.

Anda mungkin juga menyukai