KELAS 2B
Disusun oleh :
NIM : 2110102
Asma dalam bahasa Yunani “asthma” adalah jenis penyakit jangka panjang atau
kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran
napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami
gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua
golongan usia, baik muda atau tua.
1. Faktor Genetik
Salah satu faktor yang paling sering menjadi penyebab kambuhnya asma adalah faktor
genetik atau faktor bawaan. Faktor genetik atau bawaan ini diturunkan oleh generasi
sebelumnya seperti orang tua, nenek kakek ataupun buyut.
2. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor penyebab penyakit asma. Jika memiliki penyakit ini
dan sering berada di lingkungan berdebu, kotor dan kurang nyaman maka penyakit asma
lebih mudah.
4. Udara Dingin
Ini merupakan salah satu pemicu penyakit asma. Misalnya saja ruangan AC yang terlalu
dingin, itu juga dapat memicu asma.
5. Rokok
Rokok mengandung zat-zat berbahaya yang dapat mengakibatkan berbagai penyakit
termasuk asma. Baik perokok aktif maupun perokok pasif, keduanya sama-sama untuk
berisiko terkena asma.
6. Polusi Udara
Lingkungan yang tercemar atau polusi udara juga dapat menjadi penyebab asma.
3. Menghilangnya Suara
Gejala penyakit asma dalam tahap parah lainnya adalah kehilangan suara, ini diakibatkan
karena batuk secara terus-menerus sehingga dalam jangka waktu tertentu penderita asma bisa
saja kehilangan suaranya.
7. Berkeringat
Selain gejala yang sudah disebutkan di atas gejala lain yang mungkin akan dialami oleh para
penderita penyakit asma adalah keluarnya keringat dingin terutama pada bagian kening.
9. Demam Ringan
Tidak jarang juga para penderita penyakit asma akan merasakan demam ringan. Demam ini
memang tidak terlalu ketara namun akan membuat para penderitanya menjadi cepat lelah dan
lesu serta tidak memiliki daya dan upaya lagi untuk melakukan berbagai aktivitas.
2. Inhaler
Salah satu cara mengobati asma kambuh adalah dengan menggunakan obat medis yang
pertama yaitu inhaler. Untuk memberikan obat asma diperlukan inhaler. Ini adalah obat yang
dihirup ketika asma kambuh. Cara kerja obat ini adalah mengirimkan obat asma dalam
inhaler itu dengan menyemprotkannya sehingga obat masuk ke dalam saluran pernapasan.
Obat inhaler ini merupakan obat yang juga efektif, hal itu dikarenakan obat ini akan
mengirimkan obatnya langsung ke paru-paru.
3. Spacer
Untuk menghilangkan asma anda bisa menggunakan spacer. Ini adalah wadah yang dibuat
dari plastik atau dari logam. Spacer ini dilengkapi dengan corong hisap pada bagian salah
satu spacer tersebut. Spacer juga memiliki salah satu lubang pada salah satu ujung yang
lainnya. Lubang itulah yang nantinya akan dipasangkan Inhaler di salah satu lubang. Ketika
bagian Inhaler dipencet maka obat itu akan masuk ke bagian Spacer dan bisa dihirup melalui
bagian corong Spacer itu sendiri.
Menggunakan Spacer ini lebih higienis dan lebih aman dibandingkan dengan langsung
menghirup di bagian Inhaler. Spacer bisa mengurangi terjadinya sariawan, radang
tenggorokan dan juga menghindarkan dari efek samping pemakaian obat-obatan kimia asma.
Secara tidak langsung obat yang dihirup dan masuk ke dalam tenggorokan manusia akan
berdampak ke tenggorokan manusia. Menggunakan Spacer bisa menjadi cara mencegah
radang tenggorokan akibat dari pemakaian obat asma yang terlalu lama.
4. Streroid Oral
Penderita asma bisa menggunakan obat ini berturut-turut selama dua minggu lamanya. Jika
selama dua minggu itu asma sudah mereda atau intensitasnya mulai berkurang penderita
asma bisa menggunakan obat asma sebelumnya. Obat ini berfungsi sebagai pereda asma yang
disebabkan oleh alergi. Alergi yang bisa menyebabkan seseorang menjadi asma adalah alergi
dingin dan juga alergi debu.
5. Omalizumab
Obat ini juga dikenal sebagai Xolair. Fungsi obat ini dalam menyembuhkan dan meredakan
penyakit asma adalah dengan mengikat salah satu protein yang terlibat dalam respons imun di
dalam tubuh manusia. Protein yang memiliki kaitan dengan respons imun akan dikurangi
dalam darah dengan begitu peluang terjadinya peradangan akan semakin kecil.
Pada kondisi yang umum, obat Omalizumab diperuntukkan orang yang menderita asma atau
sering terkena asma dan membutuhkan penanganan yang gawat darurat. Obat ini sering
diberikan kepada dokter spesialis asma.