Anda di halaman 1dari 5

NAMA : AYU ROMANTIKA SARI

NIM: SR21216005

KELAS: A

MATKUL : KEP DEWASA

SEMESTER : 4

PENGERTIAN
Dyspnea adalah istilah medis untuk sesak napas. Kondisi ini terjadi akibat tidak terpenuhinya
pasokan oksigen ke paru-paru yang menyebabkan pernapasan menjadi cepat, pendek, dan
dangkal.Idealnya, orang dewasa dan remaja sehat akan bernapas sekitar 12-20 kali per menit.
Namun saat mengalami dyspnea, pola dan frekuensi pernapasan akan berubah.

Beragam Penyebab Dyspnea

Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan dypnea:

1. Asma

Asma merupakan salah salah satu penyebab munculnya dyspnea. Saat kambuh, asma akan
menyebabkan saluran napas membengkak dan memproduksi lendir secara berlebihan, yang
akhirnya akan mengganggu aliran udara. Akibatnya, penderita asma akan mengalami kesulitan
bernapas, batuk, mengi, dan nyeri ketika sedang bernapas.

2. Keracunan karbon monoksida

Keracunan karbon monoksida terjadi saat seseorang menghirup gas tersebut dalam jumlah
berlebihan. Gas karbon monoksida memiliki sifat mudah terikat pada sel darah merah dan
hemoglobin, sehingga akan ikut mengalir bersama darah ke seluruh tubuh dan menyebabkan
kerusakan pada sel serta jaringan.Saat mengalami keracunan karbon monoksida, Anda akan
merasakan gejala berupa sesak napas, nyeri dada, pusing, dan mual.

3. Tekanan darah rendah (hipotensi)

Hipotensi atau tekanan darah rendah akan menyebabkan kurangnya pasokan darah berisi oksigen
dan nutrisi ke seluruh tubuh. Pasokan darah yang kurang ini akan menyebabkan Anda
mengalami dyspnea. Selain itu, saat mengalami hipotensi, Anda bisa merasa pusing, lemas,
bahkan pingsan.
4. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
Kondisi ini membuat jaringan paru-paru yang terinfeksi tidak berfungsi dengan baik, sehingga
menimbulkan dyspnea atau sesak napas. Selain itu, infeksi paru-paru akan menyebabkan demam,
batuk, dan nyeri dada.

5. Gagal jantung

Gagal jantung juga bisa menyebabkan munculnya dyspnea. Kondisi ini terjadi saat jantung tidak
mampu lagi memompa darah ke seluruh tubuh secara normal, sehingga sel-sel tubuh tidak
memperoleh pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup.Penderita gagal jantung akan mengalami
dyspnea, kesulitan bernapas, batuk, dan cepat merasa lelah.

Cara Meredakan Dyspnea

Penanganan dyspnea tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Namun, ada beberapa
langkah awal yang bisa Anda lakukan ketika mengalami dyspnea ringan, yaitu:

1. Bernapas lewat mulut

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan saat mengalami dyspnea adalah bernapas melalui
mulut. Cara ini dapat membantu Anda mendapatkan lebih banyak oksigen, sehingga laju
pernapasan akan melambat dan Anda dapat bernapas dengan lebih efektif.Selain itu, bernapas
melalui mulut juga dapat membantu Anda melepaskan udara yang terperangkap di paru-paru.

2. Duduk dengan posisi tubuh codong ke depan

Beristirahat dan duduk dengan posisi condong ke depan juga dapat membantu melegakan
pernapasan dan membuat tubuh Anda lebih rileks. Untuk melakukannya, pastikan Anda dalam
keadaan tenang.

Caranya, duduk di kursi dengan kedua kaki berpijak ke lantai. Posisikan tubuh Anda sedikit
condong ke depan. Letakkan siku di atas lutut atau topanglah dagu Anda dengan ke dua tangan.
Pastikan otot leher dan bahu Anda tetap relaks.

3. Berdiri menyandar ke dinding

Berdiri menyandar ke dinding juga bisa Anda lakukan untuk meredakan dyspnea. Caranya,
berdirilah dengan menyandarkan bokong dan pinggul ke dinding. Posisikan kaki Anda agar
terbuka selebar bahu dan tangan berada di samping paha. Condongkan tubuh Anda sedikit ke
depan, lakukan cara ini dengan santai.

4. Lakukan pernapasan diafragma


Untuk melakukan teknik pernapasan ini, Anda cukup duduk di kursi dan biarkan lutut, bahu,
kepala, serta leher berada dalam keadaan relaks. Bernapaslah dengan perlahan melalui hidung
dan rasakan perut Anda mengembang ketika sedang bernapas.

Hembuskan napas secara perlahan melalui mulut. Berikan penekanan lebih ketika
menghembuskan napas, dan jaga agar waktunya lebih panjang dari biasanya. Anda dapat
mengulangi teknik ini setiap lima menit.Perlu diketahui bahwa dyspnea bisa menjadi tanda dari
penyakit yang serius, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit paru interstisial,
emboli paru, sleep apnea, kelainan katup jantung, dan gagal jantung.

Oleh karena itu, sesak napas atau dyspnea tidak boleh dianggap remeh. Segera periksakan ke
dokter jika Anda mengalami sesak napas, apalagi jika diserta dengan batuk, nyeri dada, demam,
dan sakit kepala.

PATHWAY
umpan balik positif, untuk mengembangkan paru-paru secara maksimal dan
mempertahankan inflasi tersebut.
umpan balik negatifnya adalah konsentrasi menurun, kecemasan pada diri meningkat dan
dapat menyebabkan dehidrasi.

Daftar pustaka

Rogers, J., Modi, P., & Minteer, J. NCBI Bookshelf (2021). Dyspnea in Palliative Care.
Sharma, S., Hashmi, M., & Badireddy, M. NCBI Bookshelf (2021). Dyspnea on
Exertion.
O Donnell, D., et al. (2020). Dyspnea in COPD: New Mechanistic Insights and
Management Implications. Advances in Therapy, 37, pp. 41-60.
Centers for Diseases Control and Prevention (2020). Carbon Monoxide Poisoning. What
is Carbon Monoxide?
National Institute of Health (2022). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus.
Breathing – Slowed or Stopped.
National Institute of Health (2021). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus. Low
Blood Pressure.
National Institute of Health (2021). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus.
Pulmonary Embolism.
University of Pennsylvania Health System. Penn Medicine. Interstitial Lung Disease.
Cleveland Clinic (2019). Health Library. Vital Signs.
Cleveland Clinic. Disease & Conditions. Heart Failure.
Mayo Clinic (2021). Diseases & Conditions. Heart Failure.
Mayo Clinic (2021). Diseases & Conditions. Heart Valve Disease.
Mayo Clinic (2020). Diseases & Conditions. Asthma.
National Health Services UK (2019). Health A to Z. Carbon Monoxide Poisoning.
American Lung Association (2021). Pneumonia Symptoms and Diagnosis.
Roland, J. Healthline (2021). Dyspnea.
Cirino, E. Healthline (2021). 9 Home Treatments for Shortness of Breath (Dyspnea).
Cronkleton, E. Healthline (2018). Taking a Better Breath.
Leader, D. Very Well Health (2021). Symptoms, Causes, Diagnosis and Treatment of
Dyspnea.
WebMD (2021). Understanding Low Blood Pressure - the Basics.
Benisek, A. Web MD (2021). What to Know about Mouth Breathing.
WebMD (2020). What Is Shortness of Breath (Dyspnea)?

Anda mungkin juga menyukai