Anda di halaman 1dari 3

Perang Gerilya

Perang Gerilya merupakan terjemahan dari bahasa Spanyol: guerrilla yang


secara harafiah berarti perang kecil.

Perang Gerilya Indonesia


Perang Gerilya Indonesia - Pasukan Tentara Belanda melakukan serangan
penyerangan militer ke II melakukan serangan dari udara laut dan darat keseluruh
wilayah nusantara. Pada tanggal 19 Desember 1948. Tujuanya ialah menguasai
nusantara kembali dengan cara keseluruhan, dari pihak Indonesia tak mungkin
melakukan perlawanan perang melewati perang stelling alias frontale corlog,
disebabkan peralatan yang tak lebih dari sisi persenjataan yang tak lebih memadai
untuk mempersiapkan alat alat itu tak memungkinkan bagi Indonesia sebab Indonesia
yang baru membentuk Negara maka belum siap untuk mempersiapkan alat alat perang
itu.

    
Pasukan Indonesia wajib mencari tutorial lain untuk menghadapi serangan pasukan
belanda yaitu dengan taktik perang grilia.serangan tentara belanda itu datangnya
sangat mendadak yang sangat susah dihadapi Indonesia dengan cara lansung.perang
gredia ini dimasukan untuk menghadpi masa perang yang panjang dan juga
menghindari korban yang tak sedikit tetapi kadang-kadang rakyat dan para tentara
kami tak lebih memahami taktik grelia tersebut.            
Perang gerilya adalah tekhnik mengepung dengan cara tak terkesan (infisibble).Perang
gerilya adalah bentuk perang yang tak terbelit dengan cara resmi pada ketentuan
perang.Saat itu perang gerilya dipimpin oleh Jenderal Sudirman.
Perang gerilya bangsa Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 
 Menghindari perang terbuka
 Menghantam musuh dengan cara tiba-tiba
 Menghilang ditengah lebatnya hutan alias kegelapan malam
 Menyamar sebagai rakyat biasa.
Memasuki akhir tahun 1947, tentara rpiblik yang bergerilya mulai terorganisir dan
mempunyai komando gerilya yang dinamis. Akibatnya belanda menjadi kesulitan
untuuk menggempur tentara republik.setiap target yang diserang belanda,banyak yang
telah kosong,namun pada saat yang tak disangka-sangka,tentara republik menyerang
kedudukan Belandadengan cepat.Saat Belanda kembali menggencarkan serangan ,
kubu-kubu tentara republik telah kosong.
Dengan demikian,Belanda hanya menguasai kota-kota besar dan jalan raya. Seusai itu
Soedirman meninggalkan Yogyakarta untuk memimpin gerilya dari luar kota.
Perjalanan bergerilya selagi delapan bulan ditempuh tak lebih lebih 1000 km di daerah
Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sering Soedirman wajib ditandu alias digendong sebab
dalam keadaan sakit keras. Seusai berpindah-pindah dari berbagai desa rombongan
Soedirman kembali ke Yogyakarta pada tanggal 10 Juli 1949. Kolonel A.H. Nasution,
selaku Panglima Tentara dan Teritorium Jawa menyusun rencana pertahanan rakyat
Totaliter yang kemudian dikenal sebagai Perintah Siasat No 1 Salah satu pokok isinya
ialah : Tugas pasukan-pasukan yang berasal dari daerah-daerah federal adalah ber
wingate (menyusup ke belakang garis musuh) dan membentuk kantong-kantong gerilya
maka seluruh Pulau Jawa bakal menjadi medan gerilya yang luas. Salah satu pasukan
yang wajib melakukan wingate adalah pasukan Siliwangi.
Pada tanggal 19 Desember 1948 bergeraklah pasukan Siliwangi dari Jawa Tengah
menuju daerah-daerah kantong yang telah ditetapkan di Jawa Barat. Perjalanan ini
dikenal dengan nama Long March Siliwangi. Perjalanan yang jauh, menyeberangi
sungai, mendaki gunung, menuruni lembah, melawan rasa lapar dan letih dibayangi
bahaya serangan musuh. Sesampainya di Jawa Barat mereka terpaksa pula
menghadapi gerombolan DI/TII. Dalam serangan itu Belanda sukses menawan
presiden,wakil presiden,dan berbagai pejabat tinggi lainnya.Presiden Soekarno
diterbangkan ke Prapat (Dekat Danau Toba) dan kemudian ke Bangka.Wakil presiden
Hatta langsung ditawan di Bangka.Setekah itu Belanda menyiarkan kabar keseluruh
dunia yang menyebutkan bahwa RI telah tak ada  dan perlawanan TNI sama sekali tak
berarti.Propaganda seperti ini jelas menyudutkan kedudukan RI di mata dunia
Internasional. Kendati demikian,sebelum para pemimpin republik ditawan,Presiden
Soekarno tetap semoat memimpin sidang kabinet dengan cara singkat.Hasil sidang
kabinet tersebut yakni sebagai berikut :
 Pemerintahan Republik Indonesia memberikan amanah melalu radiogram
terhadap Menteri Kemakmuran Mr.Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia(PDRI) dibukittinggi,Sumatra.
 Presiden dan Wapres tetap tinggal didalam kota supaya tetap dekat dengan
KTN dengan resiko ditawan Belanda.
 Pemimpin TNI bakal menyingkir keluar kota untuk melaksanakan perang
gerilya dengan membentuk wilayah komando di Jawa dan Sumatra.
Penyerangan Militer Belanda 2 ini mengajak reaksi dan kecaman dari dunia
internasional.Belanda dinilai rutin mengganggu ketertiban dan perdamaian
dunia.Belanda pun dianggap tak menghormati setiap persetujuan yang dibuatnya.Oleh
sebab itu,Dewan Keamanan PBB mulai menuturkan penyerangan Belanda yang kedua
ini.Dalam pertemuan tanggal 28 January 1949,Dewan Keamanan PBB mengeluarkan
resolusi yang memerintahkan penghentian semua operasi militer Belanda dan
penghentian semua aktivitas gerilya tentara Republik. Tidak hanya mendapat tekanan
dari DK PBB, aksi militer Belanda kedua ini nyatanya tak didukung oleh negara
boneka buatannya sendiri.Negara Indonesia Timur dan Negara Pasundah mencela dan
memprotes Penyerangan militer kedua ini.Demikian juga Amerika Serikat yang
dengan cara positif telah merubah pandangan atas Indonesia,segera memberikan
tekanan politik terhadap Belanda.AS mengancam tak bakal memberikan bantuan dana
dari program Marshall Plan terhadap Belanda. Dampak terus menerus memperoleh
tekanan politik dari dunia internasional dan terus besarnya performa pasukan
Republik melancarkan serangn gerilya,akhirnya Belanda menerima resoulusi DK PBB.
Resoulusi DK PBB itu telah mengakhiri aksi Belanda dalam penyerangan militer
keduanya.[gs]

Anda mungkin juga menyukai