Anda di halaman 1dari 4

Ayo!

Cegah dan atasi asma pada anak dan ketahui


jenis-jenis asma

(Dosen Pengampu; Dr.dr.Arif Rahman Nurdianto, M.Imun)


Oleh; Novita Dewi
NIM; 21020200056
(Mahasiswa S1 Farmasi; Universitas Anwar Medika)

Saat mendengar kata ASMA yang pertama kali ada dibenak saya adalah gangguan
pada saluran pernapasan dan pastinya readers juga berpikir demikian bukan?. Lihat iklan neo
napacin aja jadi ikut sesak, ya kan? Apa sih yang terjadi pada saluran pernapasan saat
seseorang mengalami asma? Yuk kita bahas tuntas! “Asma merupakan gangguan saluran
pernapasan, jadi yang terjadi pada saluran pernapasan saat itu ialah saluran udara yang
meradang, membengkak serta terjadi penyempitan pada saluran pernapasan, dan
mengeluarkan banyak lendir membuat seseeorang sulit untuk bernapas”. Saat seorang dewasa
terkena asma pasti berusaha mengatasi sendiri dong! lalu bagaimana ketika anak anak terkena
asma? Bagaimana orang tua bisa tahu? Bagaimana mengatasinya? Apa saja pencegahannya?.

Readers, umumnya gejala asma yaitu sulit untuk bernafas bahkan terkadang bunyi
mengik dan batuk ikut – ikutan juga loh. Faktor yang menjadi sebab timbulnya asma yaitu;
alergi, perubahan iklim, debu (pentingnya menjaga kebersihan nih! Terutama yang biasanya
sering disentuh anak – anak, seperti mainan, lantai, dan tempat tidur), uap, bahan kimia,
infeksi saluran pernapasan karena bakteri antigen, faktor psikis (kejiwaan) namun minim
yang terjadi, dan yang kita tahu dan sering kita dengar adalah faktor genetik. Jika asma
berlangsung cukup lama dapat mengakibatkan paru – paru basah, selain itu dapat pula
mengubah rongga dada (toraks). Segeralah berobat dan jangan menunda sebelum terjadi
gangguan pada jantung.

Pada anak, asma akan berkurang secara sendirinya ketika anak berumuur 7 – 9 tahun,
minim jumlahnya seseorang menderita asma seumur hidupnya tetapi tetaplah menjaga
kesehatan serta kebersihan karena bisa jadi asma beralih menjadi gejala dermatitis (eksim)
setelah pubertas atau saat penderita telah berumur 40 tahun keatas.

Yuk sama sama belajar cara mengurangi frekuensi asma, gimana caranya writer?
Jauhkan alergen anak, jika kalian udah tahu apa alergennya nih!, jika ada gejala seperti flu,
yuk segera obati untuk menghindarkan infeksi saluran pernapasan, Lakukan Desensitisasi dan
Hiposensitisasi untuk membentuk kekebalan dengan alergen, lakukan fisioterapi dan
akupuntur. For Yours Information! Jadi readers biar nggak setengah – setengah sekalian
mau aku jelasin nih, apa itu desensitisasi dan hiposensitisasi. Mungkin ada yang belum tahu
ya! Jadi desensitisasi itu merupakan perawatan untuk meminimalisir respons emosional
kepada perangsang atau stimulus yang sifatnya negatif, aversif atau positif sesudah terpapar
beberapa kali. Hiposensitisasi adalah pengobatan rinitis alergika yang diharapkan timbul
toleransi penderita kepada alergen, yaitu ketika muncul suatu blocking antibody.

Ketika orang tua datang untuk memerikasakan anaknya kedokter dengan ciri-ciri
asma, biasanya ini nih yang dilakukan dokter; uji kulit atau uji tusuk tujuan dari uji ini untuk
mengetahui kerentanan anak pada alergen, uji faal tujuannya untuk mengetahui derajat
penyempitan saluran pernapasan, uji provokasi biasanya memiliki hasil yang positif jikalau
ada penurunan faal paru, pemeriksaan darah berujuan untuk menemukan igE, foto paru
bertujuan untuk melihat penyakit paru lain.

Untuk pengobatan, obat bisa berbentuk tablet, puyer, suntikan, sirup, suppositoria,
dan semprotan. Pengobatan asma ini tidak akan bisa maksimal jika ita tidak menjauhkan anak
dari alergen, obat asma dapat menimbulkan efek samping jika pengobatan tak teratur atau
dosis yang berlebih, penggunaan obat harus ada pengawasan dokter ya readers, jangan
meminum obat lain selain diperbolehkan oleh dokter, desenditisasi dilakukan dokter agar
kekebalan anak bertambah, adapun pengobatan yaitu; latihan pernapasan, jasmani, serta
psikoterapi.

Begini cara atasi asma mendadak pada anak; usahakan untuk tidak panik, gunakan
obat semprot yang telah diberikan dokter, jika gejala tak kunjung turun segera bawa anak ke
dokter atau rumah sakit terdekat, karena asma dapat menyerang kapan saja maka siapkanlah
obat didekat kalian readers.

Tau nggak sih readers ada beberapa jenis asma loh! Yuk yuk kita bahas;
1. Asma alergi, seperti yang kita bahas sebelumnya ya?.
ini nih yang bisa jadi pemicu asma alergen;
- Serbuk sari bunga,
- rumput,
- kecoa,
- bulu binatang,
- debu rumah Jamur,
- kutu rumah.

jadi ada beberapa hal yang bersifat iritan juga dapat menjadi pemicu nih readers!
- Asap,
- Polusi,
- Udara dingin,
- Pewangi,
- Parfum,
- Cat yang belum kering.

2. Nocturnal Asthma
what? Nocturnal asma? Emang ada? Ada dong. Asma ini hanya muncul saat malam hari,
kayak burung hantu sama kelelawar munculnya malam-malam. Biasanya asma ini muncul
ketika penderita sedang tidur. Nih readers aku kasih tahu pemicunya;
- Fungsi pernafasan menurun di malam hari sampai dini hari.
- saat tidur malam, saluran pernafasan lebih lama terpapar kutu, bulu maupun debu yang ada
pada bantal, sprei maupun selimut.
- ketika terpapar allergen di siang hari bisa jadi menimbulkan reaksi lambat penyempitan
saluran pernafasan yang terjadi 3-8 jam setelahnya.
- Suhu tubuh menurun ketika tidur, maka jadilah penyempitan saluran pernapasan.

3. Exercise-induced Asthma
Olahraga memang membuat kita sehat, akan tetapi tidak untuk penderita asma yang satu
ini. Pemicu utama adalah olahraga jogging, lari, jalan cepat, dan sejenisnya. Jika ada
penderita asma yang seperti ini maka segeralah periksakan ke dokter karena dokter akan
memberikan obat yang diminum sebelum melakukan aktifitas olahraga.

4. Occupational Asthma
Asma jenis ini merupakan asma memiliki hubungan dengan tempat/ jenis pekerjaan. Wah
ternyata pekerjaan juga ada yang jadi pemicu asma ya?;
- Peternak, karena bulu hewan
- Peneliti/pengamat tumbuhan, karena serbuk sari
- Peternak lebah
- Penjahit, karena serat halus dari potongan kain.

5. Asma pada kehamilan


4% wanita hamil menderita asma. Bahkan beberapa orang pertama kali menderita asma
saat hamil. Asma ketika hamil harus mendapatkan penanganan yang tepat, karen beresiko
bagi ibu dan bayinya. Dengan penangan yang tepat asma dapat hilang kok readers setelah
melahirkan. Namun jika asma tidak ditangani dengan tepat maka yang bisa terjadi seperti
berikut;

a.Asma ringan
- Mual parah pada awal kehamilan
- Bayi lahir prematur
- Bayi memiliki berat yang kurang
- ketika dilahirkan bayi meninggal.
b. Asma sedang
- harus melahirkan dengan operasi Caesar.
c. Asma parah
- Hipertensi
- Pre-eclampsia
- tekanan darah tinggi ≥ 140/90 mmHg ketika usia kehamilan 20 minggu sampai seminggu
setelah melahirkan, tanda tandaya bengkak pada pergelangan kaki hingga ditemukan protein
pada urine.
- Placenta previa. ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di rahim bagian bawah,
menjadikan placenta menutupi mulut rahim.Placenta bisa putus saat bayi dilahirkan dan bisa
menimbulkan kerusakan otak bayi. Placenta previa adalah penyebab terjadinya pendarahan
tanpa sakit saat 3 bulan pertama hamilan.
d. Pendarahan pada rahim.

Dari sini kita jadi tahu nih tentang asma, bagaimana mengatasi asma pada anak,
pengobatan yang dianjurkan, mencegah asma pada anak bahkan kita tahu jenis-jenis asma.
Jadi kita dapat mengidentifikasi gejala asma yang terjadi pada keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

1. dr.M.C.Widjaja. Mencegah dan mengatasi alergi dan asma pada balita. Jakarta:
Kawan pustaka. Tersedia dari google buku.

2. Artikel kesehatan – Asma.vivahealth. Viva Health | Artikel Kesehatan - Asma.


Akses;28.oktober.2022

3. Saroso, R.(1987).Perbandingan penemuan subyektif dan imunologik selama


hiposensitasi pada rinitis alergika.Fakultas kedokteran Univerrsitas Gadjah Mada.
https://repository.ugm.ac.id/id/eprint/275941 .27.Feb.2020,28.Oktober.2022.

Anda mungkin juga menyukai