Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS II

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK BALITA /ANAK

Disusun Oleh
Kelompok I
Nama anggota kelompok :
1. Dewa Ayu Sri Purniati (18.321.2865)
2. Kadek Dwi Melanie Rahayu (18.321.2874)
3. Komang Elly Merlina (18.321.2875)
4. Ni Kadek Widya Antarai (18.321.2886)
5. Ni Luh Nyoman Dewi Meliani (18.321.2894)

PROGRAM STUDI KEPERAWTAN PROGRAM SARJANA

STIKES WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2020
KATA PENGATAR

Puja dan puji syukur yang tiada terhingga penulis haturkan kehadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan
karunia-Nya, karya tulis yang berjudul “Makalah Keperawatan Komunitas II
Asuhan Keperawatan Kelompok Balita /Anak” ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.

Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Komunitas II dalam menempuh Pendidikan Program Studi Keperawatan Program
Sarjana, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali pada Semester Ganjil
tahun 2020, yang diampu oleh ibu Ns. Ni Ketut Ayu Mirayanti, S.Kep., M.Kep
Dalam keberhasilan penyusunan karya tulis ini, tentunya tidak luput dari
bantuan beberapa pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya
tulis ini.

Penulis menyadari bahwa, karya tulis ini masih jauh dari yang sempurna.
Oleh kerena itu, segala kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan demi karya-
karya penulis berikutnya. Semoga karya tulis ini ada manfaatnya.

Denpasar, 26 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1..Latar Belakang....................................................................................................... 1

1.2..Tujuan Penulisan................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN PENGKAJIAN

2.1 Data Inti Komunitas................................................................................................. 3

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengkajian Keperawatan Kelompok Balita............................................................ 7

3.2 Gambaran Kasus Kesehatan di Desa Munduk Bestala, Dusun


Sekar, Kecamatan Seririt , Kabupaten Buleleeng Berdasarkan
Hasil Tabulasi Data Kuesioner............................................................................... 7

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan............................................................................................................. 33

4.2 Saran....................................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunitas adalah asosiasi orang-orang yang berbagi tempat tinggal
yang sama dan sebagainya, yang bertemu secara teratur dengan mengadakan
pertemuan secara teratur. Secara umum, definisi komunitas adalah pertemuan
beberapa orang untuk membentuk organisasi yang memiliki kesamaan minat.
Komunitas adalah kelompok sosial yang berasal dari beberapa orang yang
berinteraksi dalam area tertentu dan berbagi satu sama lain dengan
lingkungan. Dengan memiliki tujuan yang sama, definisi komunitas lain
adalah kelompok yang menunjukkan tujuan atau kesamaan yang sama dengan
karakteristik sosial yang sama dengan karakteristik keanggotaannya, seperti
persamaan profesi, persamaan tempat tinggal, kemiripan hobi, kemiripan
dengan hobi, dan sebagainya. Seperti kelompok petani, kelompok warga,
kelompok pendukung sepak bola dan lain sebagainya. masyarakat adalah
kumpulan yang jelas, teratur dan tertib dalam hal individu yang melaksanakan
tugasnya dalam kaitannya untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan atau
manfaat dari membuat komunitas menjadi saling menguntungkan dalam
menghasilkan sesuatu, sesuatu adalah tujuan yang telah ditentukan dan
direncanakan (Sora, 2015).
Salah satu kelompok khusus dalam keperawatan komunitas adalah
kelompok balita. Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2010), Balita
adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-
5 tahun).Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk
melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan.
Perkembangan berbicara dan berjalan sudah bertambah baik. Namun
kemampuan lain masih terbatas. Masa balita merupakan periode penting
dalam proses tumbuh kembang manusia. Perkembangan dan pertumbuhan di
masa itu menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak
di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa
yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang, karena itu sering
disebut golden age atau masa keemasan.

1
Masalah kesehatan balita di Indonesia masih menjadi perhatian serius,
karena masih tingginya angka kematian balita di Indonesia bila dibandingkan
dengan target RPJM 2005-2009 dan RPJM 2010-2014 dimana targetnya
adalah menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000
kelahiran hidup, menurunkan Angka Kematian Balita (AKBal) menjadi 32 per
1.000 kelahiran hidup. Masalah utama yang menyebabkan tingginya angka
kematian balita di Indonesia adalah gizi buruk. Hampir lebih dari 2 juta anak
anak balita mengalami gizi buruk (Atmaria, 2005). Prevalensi gizi kurang dan
gizi buruk berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari tahun 2007 ke
2010 untuk gizi kurang tetap 13,0 dan untuk gizi buruk dari 5,4 menjadi 4,9.
Pada saat ini masalah terbesar yang disebabkan oleh gizi buruk yang banyak
dijumpai di kalangan anak-anak Indonesia adalah penghambatan pertumbuhan
intra-uterin, malnutrisi protein energi, defisiensi yodium, defisiensi vitamin A,
anemia defisiensi zat besi dan obesitas (Atmaria, 2005).
Diare dan pneumonia merupakan penyebab kematian berikutnya pada
bayi dan balita, disamping penyakit lainnya serta dikontribusi oleh masalah
gizi. Untuk mengatasi masalah yang sering menimbulkan kematian pada
balita, pemerintah telah membuat program dan kebijakan yang bertujuan
untuk menurunkan angka kematian pada bayi dan balita, diantaranya adalah
kegiatan Posyandu, BKB (Bina Keluarga Balita), dan program PAUD.
Sementara sebagai perawat, yang dapat dilakukan di komunitas adalah
memberi penyuluhan atau pendidikan kesehatan baik untuk topik sehat atau
pun sakit seperti nutrisi, latihan, penyakit dan pengelolaan penyakit pada
balita, serta member informasi kepada ibu tentang pentingnya pemberian ASI
dan tahap perkembangan yang terjadi pada masa balita.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Melakukan asuhan keperawatan pada kelompok balita/anak yang ada di
Dusun Sekar, Desa Munduk Bestala, Kecamatan Seririt Kabupaten
Buleleng
2. Tujuan Khusus

2
a. Melakukan pengkajian dan mengumpulkan data kelompok balita/anak
yang ada Dusun Sekar, Desa Munduk Bestala, Kecamatan Seririt
Kabupaten Buleleng
b. Menganalisa data kasus di Dusun Sekar, Desa Munduk Bestala,
Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng
c. Merumuskan masalah yang menonjol di Dusun Sekar, Desa Munduk
Bestala, Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng
d. Membuat intervensi (Planning of Action) untuk masalah yang
ditemukan di Dusun Sekar, Desa Munduk Bestala, Kecamatan Seririt
Kabupaten Buleleng.

3
BAB II
PENGKAJIAN
2.1 Data Inti Komunitas
Asuhan keperawatan agregat kesehatan balita/anak yang dilakukan
pada balita 1-5 tahun di Dusun Sekar, Desa Munduk Bestala, Kecamatan
Seririt Kabupaten Buleleng selama 7 hari pada tanggal 22 -28 november 2020
yang dilakukan oleh mahasiswa program Studi Ilmu Keperawatan STIKes
Wira Medika Bali sebanyak 5 orang. Pendataan dilakukan pada balita di
Dusun sekar, Desa Munduk Bestala yang terdiri dari 35 balita.
1. Demografi
Jumlah balita yang dikaji di Br. Kedua, Dusun Sekar, Desa Munduk
Bestala, Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng yang terdiri dari 35 balita.
25

20
20

15
15

10

0 Perempuan Column1
Balita

Dari grafik di atas berdasarkan jenis kelamin balita di Dusun Sekar,


Desa Munduk Bestala, Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng yaitu jumlah
balita berjenis kelamin perempuan sebanyak 20 balita sedangkan jumlah
balita berjeis kelamin laki-laki sebanyak 15 balita.
2. Persiapan dan pelaksanaan
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya
kelompok Balita secara optimal, maka melalui Praktik Keperawatan
Komunitas Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira
Medika Bali di Dusun Sekar, Desa Munduk Bestala, Kecamatan Seririt
Kabupaten Buleleng, akan menerapkan konsep-konsep keperawatan

4
komunitas yang di dalamnya dilakukan pendekatan keperawatan kelompok
sebagai dasar dalam pemberian pelayanan kesehatan utama pada Balita/anak.
Kegiatan praktik keperawatan komunitas yang dilaksanakan di Dusun
Sekar, Desa Munduk Bestala, Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng terdiri
dari beberapa tahap kegiatan meliputi pengkajian awal (pengumpulan dan
pengolahan data), penegakan diagnosis dan penentuan prioritas masalah,
serta pembuatan intervensi dalam bentuk Planning of Action. Kegiatan
keperawatan komunitas yang akan dilaporkan adalah tahap persiapan dan
pelaksanaan. Persiapan meliputi persiapan kemasyarakatan dan persiapan
teknis sedangkan tahap pelaksanaan terdiri dari pengkajian, penegakan
diagnosis, dan perencanaan.
1) Persiapan
a. Persiapan Kemasyarakatan
Pada tahap awal, kelompok mahasiswa melakukan pertemuan
dengan Dosen STIKes Wira Medika Bali, Dusun Sekar, Desa Munduk
Bestala, Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng, Puskesmas III Desa
Munduk Bestala, serta identifikasi tokoh masyarakat yang
dilaksanakan pada tanggal 22 November 2020. Setelah
mengidentifikasi tokoh masyarakat, kelompok mahasiswa melakukan
pendekatan dan membina hubungan saling percaya dengan
memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang tujuan Praktek
Keperawatan Komunitas Mahasiswa Program Mahasiswa program
Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali di Dusun Sekar,
Desa Munduk Bestala, Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng.
b. Persiapan Teknis
Persiapan teknis yang dilakukan kelompok mahasiswa meliputi
mengorganisir anggota kelompok dalam melakukan pendataan dan
pembagian tugas, mempersiapkan format pengkajian, serta
mengidentifikasi wilayah Dusun Sekar, Desa Munduk Bestala,
Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng.
2) Pelaksanaan
Tahap perlaksanaan terdiri atas pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.
1) Pengkajian

5
Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data yang dilakukan meliputi :
a. Melakukan pengumpulan data dengan cara mengunjungi
masing-masing rumah penduduk, wawancara langsung kepada
orang tua Balita yang bersangkutan serta observasi kondisi
rumah dan lingkungan sekitarnya.Kegiatan pengumpulan data
ini dilakukan pada tanggal 23 November 2020 (pagi hari).
b. Melakukan tabulasi data dari hasil pengumpulan data yang
telah dilakukan, yaitu tanggal 23 November 2020
.

6
BAB III
PEMBAHASAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KESEHATAN ANAK


DI DESA MUNDUK BESTALA, DUSUN SEKAR, KECAMATAN SERIRIT ,
KABUPATEN BULELEENG

3.1 Pengkajian Keperawatan Kelompok Balita/Anak


1) Data Demografi
Lokasi :
a) Provinsi : Bali
b) Kabupaten : Buleleng
c) Kecamatan : Seririt
d) Kelurahan : Munduk Bestala
e) Dusun : Sekar

3.2 Gambaran Kasus Kesehatan di Desa Munduk Bestala, Dusun Sekar,


Kecamatan Seririt , Kabupaten Buleleeng Berdasarkan Hasil Tabulasi Data
Kuesioner
1. Lingkungan Fisik
1) Distribusi orang tua dalam menerapkan cuci tangan pada saat kontak dengan
balita/anak di Desa Munduk Bestala, Dusun Sekar, Kecamatan Seririt ,
Kabupaten Buleleeng.

Cuci tangan yang benar pada saat kontak dengan


balita/analk

tidak
39%

iya
61%

7
Dari gambar grafik diatas dari 35 balita/anak distribusi orang tua dalam
menerapkan cuci tangan pada saat kontak dengan balita yaitu sebanyak 61%
orang tua mencuci tangan saat kontak dengan balita/anak sedangkan 39%
orang tua tidak mencuci tangan pada saat kontak dengan balita/anak.
2) Distribusi petugas yang melakukan pemeriksaan jentik nyamuk

pemeriksaan jenti k nyamuk < 1 bulan


ada tidak ada

100%

Berdasarkan data grafik di 35 KK diatas Distribusi petugas yang melakukan


pemeriksaan jentik nyamuk di Dusu sekar pemeriksaan jentik nyamuk rutin
dilakukan dimana dengan data 100%
3) Distribusi anggota keluarga yang merokok dan kebiasaan merokok

anggota keluarga yang merokok

tidak ada
34%

ada
66%

Dari 35 hasil Distribusi anggota keluarga yang merokok dan kebiasaan


merokok dusun sekar yaitu sebanyak 34% tidak ada anggota keluarga yang
merokok sedangakan 66 % anggota keluarga yang memiliki kebiasaan
merokok.

8
kebiasaan merokok
di dalam
ruangan
16%

di luar
ruangan
84%

Dari grafik diatas dari 35 KK didapatkan hasil kebiasan merokok di dusun


sekar yaitu sebanyak 16% merokok di dalam ruangan dan sebanyak 84%
merokok di luar ruangan.
2. Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Sosial
1) Distribusi berdasarkan memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan
dengan balita/anak

penyuluhan kesehatan tentang


balita/anak

tidak
pernah
39%
pernah
61%

Dari 35 KK data grafik diatas berdasarkan Distribusi berdasarkan


memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan dengan balita/anak di
dusun sekar yaitu sebanyak 39% mengatakan tidak pernah memproleh
penyuluhan kesehatan terkait kesehatan balita/anak dan sebanyak 61%
pernah mendaptkan penyulahan kesehatan balita/anak.

9
2) Distribusi dengan pertolongan pertama pada Balita/anak yang sakit

pertolongan pertama pada balita/anak yang sakit

rumah sakit
14%

puskesmas
31%
bidan praktek
swasta
31%
dokter praktek
24%

Dari hasil grafik diatas dari 35 KK yaitu Distribusi dengan pertolongan


pertama pada balita/anak yang sakit di dusun sekar yaitu sebanyak 14%
pergi ke rumah sakit. 31% pergi ke puskesmas, pergi ke dokter sebanyak
24% dan sebanyak 31% pergi ke bidan pratek swasta.
3) Distribusi berdasarkan tempat pelayanan kesehatan yang mudah di jangkau

kemudahan dalam menjangkau pelayanan


kesehatan

mudah
100%

Dari hasil grafik diatas dari 35 KK yaitu Distribusi berdasarkan tempat


pelayanan kesehatan yang mudah di jangkau di dusun sekar yaitu semua
warga dapat menjangkau pelayanan kesehatan dengan mudah.

10
3. Ekonomi
1) Distribusi berdasarkan anggaran khusus/ jaminan kesehatan

anggaran/jaminan kesehatan untuk Balita


tidak ada
10%

ada
90%

Dari grafis di atas dari 35 KK anggaran/jaminan kesehatan untuk balita di dusun


sekar yaitu sebanyak 10% tidak memiliki jaminan kesehatan dan sebanyak 90%
memiliki jaminan kesehatan untuk balita.

anggaran/jaminan kesehatan untuk balita/anak


JKN, KIS, ASKES, BPJS Swasta Tidak Ada

10%

90%

Dari hasil grafik diatas dari 35 KK anggaran/jaminan kesehatan untuk balita


didusun sekar yaitu 90% memiliki jaminan kesehatan berupa JKN,KIS,ASKES,
BPJS, sebanyak 10% tidak memiliki jaminan kesehatan dan tidak ada yang
memiliki jaminan kesehatan swasta.

11
2) Distribusi berdasarkan bantuan dari pihak lain untuk pemeliharaan kesehatan
balita/anak

mendapat bantuan dari pihak lain dalam perawatan


balita/anak

tidak
mendapat
bantuan mendapat
42% bantuan
58%

Dari grafik dari 35 balita/anak yang dikaji sebanyak 58% mendapatkan


bantuan dari pihak lain dalam perawatan balita/anak dan sebanyak 42% tidak
mendapatkan bantuan dari pihak lain dalam perawatan balita/anak
3) Berdasarkan pihak yang membantu dalam perawatan balita/anak

sumber bantuan
pemerintah swasta pihak lain

13%

7%

80%

Dari grafik diatas dari 35 balita/anak yang dikaji di dusun sekar sebanyak
80% orang tua mengatakan mendapatkan sumber bantuan dari pemerintah,
sebanyak 13% orang tua mengatakan mendapatkan sumber bantuan dari
pihak lain dan sebanyak 7% orang tua mengatakan mendapatkan sumber
bantuan dari pihak swasta

12
4. BALITA/ANAK
1) Distribusi berdasarkan Balita/Anak yang diberikan ASI eksklusif

pemberian ASI ekslusif pada


balita/anak
ya tidak

14%

86%

Interpretasi
Berdasarkan 35 balita/anak yang dikaji sebanyak 86% orang tua masih masih
memberikan ASI eksklusif kepada balita/anak dan sebanyak 14% orang tua
tidak memberikan ASI eksklusif kepada balita/anak.
2) Distribusi berdasarkan imunisasi

Imunisasi
Hepatitis B/ HB0 BCG BCG, Polio
DPT/ HB 1, Polio 2 DPT/ HB 2, Polio 3 DPT/ HB 3, Polio 4
Campak Imunisasi lengkap

12%
27%
12%

7% 11%
11% 11%
9%

Berdasarkan 35 balita/anak yang dikaji sebanyak 27% balita/anak


sudah mendapatkan imunisasi lengkap, sebanyak 12% balita sudah
mendapatkan imunisasi Hepatitis B/ HB 0, Polio , sebanyak 11% balita/anak
sudah mendapatkan imunisasi BCG, sebanyak 11% balita/anak sudah
mendapatkan imunisasi DPT/ HB 1, Polio 2, sebanyak 11% balita/anak

13
sudah mendapatkan imunisasi DPT 3/ HB/3, Polio 3, sebanyak 7%
balita/anak sudah mendapatkan vaksin campak dan sebanyak 9% balita/anak
sudah mendapatkan imunisasi DPT/ HB 2
3) Distribusi balita/anak berdasarkan orang tua mengunjungi posyandu

Kunjungan ibu ke posyandu


Ya Tidak Pernah Kadang-kadang

3% 10%

86%

Interpretasi
Berdasarkan 35 balita/anak yang dikaji sebanyak 86% ibu sering
mengunjungi posyandu, sebanyak 10% ibu kadang-kadang mengunjungi
posyandu dan sebanyak 4% balita tidak pernah mengunjungi posyandu.
4) Distribusi berdasarkan penyakit yang pernah dialami balita dengan kurun
waktu 3 bulan terakhir

Penyakit yang pernah dialami balita/anak


Diare Batuk Pilek Demam
5%

18%

60% 18%

Interpretasi
Berdasarkan 35 balita/anak yang dikaji sebanyak 60% balita/anak
pernah mengalami penyakit seperti demam, sebanyak 18% balita/anak
pernah mengalami penyakit seperti pilek, sebanyak 17% balita/anak pernah
mengalami penyakit seperti batuk dan sebanyak 5% balita/anak pernah
mengalami penyakit seperti diare dalam kurun waktu 3 bulan terakhir

14
5) Distribusi balita berdasarkan riwayat alergi

Riwayat alergi

100% Tidak Ya

Interpretasi
Berdasarkan 35 balita/anak yang dikaji sebanyak 100% balita tidak memiliki
riwayat alergi
5. Gizi
1. Distribusi balita berdasarkan sumber keperluan air
PDAM Sumur Air Mineral
Sumber
Air Sungai air
Air Hujan

48% 52%

Interpretasi
Berdasarkan 35 KK yang dikaji sebanyak 52% orang tua menggunakan air
yang bersumber dari PDAM untuk keperluan sehari-hari dan sebanyak 48%
orang tua menggunakan air yang bersumber dari sumur untuk keperluan
sehari-hari

2. Distribusi balita/anak berdasarkan sumber air minum

15
Sumber air minum
PDAM Sumur Air Mineral Air Sungai

21%

14%
66%

Interpretasi
Berdasarkan 35 KK yang dikaji sebanyak 65% orang tua
menggunakan air yang di konsumsi bersumber dari air mineral, sebanyak
14% orang tua menggunakan air yang di konsumsi bersumber dari sumur
dan sebanyak 21% orang tua menggunakan air yang di konsumsi bersumber
dari PDAM
3. Distribusi balita/anak berdasarkan gizi seimbang

Gizi seimbang

Ya Tidak
100%

Interpretasi
Berdasarkan 35 balita/anak yang dikaji sebanyak 100% orang tua
memberikan balita/anak makanan dengan gizi seimbang

16
DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF
1. Dari 35 KK distribusi orang tua dalam menerapkan cuci tangan pada saat kontak dengan
balita/anak yaitu 39% orang tua tidak mencuci tangan pada saat kontak dengan balita.
2. Dari Dari 35 hasil Distribusi anggota keluarga yang merokok dan kebiasaan merokok dusun
sekar yaitu 66 % anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok.
3. Dari grafik diatas didapatkan hasil kebiasan merokok di dusun sekar yaitu sebanyak 16%
merokok di dalam ruangan.
4. Dari 35 KK data grafik berdasarkan Distribusi berdasarkan memperoleh penyuluhan kesehatan
yang berkaitan dengan balita di dusun sekar yaitu sebanyak 39% mengatakan tidak pernah
memproleh penyuluhan kesehatan terkait kesehatan balita/anak
5. Dari 35 balita yaitu sebanyak 14% orang tua tidak memberikan ASI eksklusif kepada
balita/anak
6. Dari 35 KK, didapatkan sebanyak 10% ibu kadang-kadang mengunjungi posyandu dan
sebanyak 4% balita tidak pernah mengunjungi posyandu.
DATA OBJEKTIF
1. Dari 29 KK, didapatkan sebanyak 60% balita/anak pernah mengalami penyakit seperti demam,
2. Dari 29 KK, didapatkan sebanyak 18% balita/anak pernah mengalami penyakit seperti pilek,
3. Dari 29 KK, didapatkan sebanyak 17% balita/anak pernah mengalami penyakit seperti batuk
4. Dari 29 KK, didapatkan sebanyak 5% balita/anak pernah mengalami penyakit seperti diare
dalam kurun waktu 3 bulan terakhir

ANALISA DATA
Tanggal pengkajian : 22 November 2020
Tempat Pengkajian : Dusun sekar, Desa Munduk Bestala.Kec, Seririt, Kab, Buleleng
NO DATA MASALAH KEPERAWATAN
1 Data Subjektif: Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
1. Dari 35 KK data grafik berdasarkan
Distribusi berdasarkan memperoleh
penyuluhan kesehatan yang berkaitan
dengan balita di dusun sekar yaitu
sebanyak 39% mengatakan tidak
pernah memproleh penyuluhan
kesehatan terkait kesehatan balita/anak

17
2. Dari 35 balita yaitu sebanyak 14%
orang tua tidak memberikan ASI
eksklusif kepada balita/anak
3. Dari 35 KK, didapatkan sebanyak
10% ibu kadang-kadang mengunjungi
posyandu dan sebanyak 4% balita
tidak pernah mengunjungi posyandu.
Data Objektif:
1. Dari 35 KK, didapatkan sebanyak 60%
balita/anak pernah mengalami penyakit
seperti demam,
2. Dari 35 KK, didapatkan sebanyak 18%
balita/anak pernah mengalami penyakit
seperti pilek,
3. Dari 35 KK, didapatkan sebanyak 17%
balita/anak pernah mengalami penyakit
seperti batuk
4. Dari 35 KK, didapatkan sebanyak 5%
balita/anak pernah mengalami penyakit
seperti diare dalam kurun waktu 3 bulan
terakhir
2 Data Subjektif: Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko
1. Dari 35 KK distribusi orang tua dalam
menerapkan cuci tangan pada saat kontak
dengan balita/anak yaitu 39% orang tua
tidak mencuci tangan pada saat kontak
dengan balita/anak
2. Dari Dari 35 hasil Distribusi anggota
keluarga yang merokok dan kebiasaan
merokok dusun sekar yaitu 66 % anggota
keluarga yang memiliki kebiasaan
merokok.
3. Dari grafik diatas didapatkan hasil

18
kebiasan merokok di dusun sekar yaitu
sebanyak 16% merokok di dalam
ruangan.
Data Objektif:
1. Dari 35 KK, didapatkan sebanyak
60% balita/anak pernah mengalami
penyakit seperti demam,
2. Dari 35 KK, didapatkan sebanyak
18% balita/anak pernah mengalami
penyakit seperti pilek,
3. Dari 35 KK, didapatkan sebanyak
17% balita/anak pernah mengalami
penyakit seperti batuk
4. Dari 35 KK, didapatkan sebanyak 5%
balita/anak pernah mengalami
penyakit seperti diare dalam kurun
waktu 3 bulan terakhir

19
FORMAT PRIORITAS MASALAH
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

No Masalah Kesehatan A B C D E F G H I J K L Total Prioritas


1 Ketidakefektifan 2 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 36 1
Manajemen Kesehatan
2 Perilaku Kesehatan 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 2
Cenderung Berisiko
Keterangan pembobotan :
1. Sangat rendah E= Kemungkinan untuk diatasi
2. Rendah F= Sesuai dengan program pemerintah
3. Cukup G = Sesuai dgn peran perawat
4. Tinggi H = Keluangan waktukesehatan
5. Sangat tinggi I = Sumber Dana
A= Besarnya masalah J= Fasilitas kesehatan yang ada
B= Risiko masyarakat yang akan terkena K= Sumber Daya
C= Potensial untuk pendidikan L = Ketersediaan tempat
D= Minat masyarakat untuk mengatasi

20
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Berhubungan Dengan Dari 35 KK data grafik
berdasarkan Distribusi berdasarkan memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan
dengan balita di dusun sekar yaitu sebanyak 39% mengatakan tidak pernah memproleh
penyuluhan kesehatan terkait kesehatan balita/anak. sebanyak 14% orang tua tidak
memberikan ASI eksklusif kepada balita/anak. didapatkan sebanyak 10% ibu kadang-
kadang mengunjungi posyandu dan sebanyak 4% balita/anak tidak pernah mengunjungi
posyandu. didapatkan sebanyak 60% balita/anak pernah mengalami penyakit seperti
demam. didapatkan sebanyak 18% balita/anak pernah mengalami penyakit seperti pilek.
didapatkan sebanyak 17% balita/anak pernah mengalami penyakit seperti batuk.
didapatkan sebanyak 5% balita/anak pernah mengalami penyakit seperti diare dalam
kurun waktu 3 bulan terakhir
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko Berhubungan Dengan Dari 35 KK distribusi
orang tua dalam menerapkan cuci tangan pada saat kontak dengan balita/anak yaitu
39% orang tua tidak mencuci tangan pada saat kontak dengan balita. 66 % anggota
keluarga yang memiliki kebiasaan merokok.16% merokok di dalam ruangan. sebanyak
60% balita/anak pernah mengalami penyakit seperti demam, didapatkan sebanyak 18%
balita/anak pernah mengalami penyakit seperti pilek, didapatkan sebanyak 17%
balita/anak pernah mengalami penyakit seperti batuk. didapatkan sebanyak 5%
balita/anak pernah mengalami penyakit seperti diare dalam kurun waktu 3 bulan
terakhir

INTERVENSI KEPERAWATAN
Data Diagnosa NOC NIC
Keperawatan Hasil Intervensi
Data Subjektif: Ketidakefektifan Setelah dilakukan kegiatan Prevensi primer :
1. Dari 35 KK data grafik Manajemen Kesehatan selama 7 hari di 8700) Pengembangan
berdasarkan Distribusi diharapkan : program
berdasarkan Prevensi primer: 1. Identifikasi sumber
memperoleh (1603) Perilaku mencari daya dan kendala
penyuluhan kesehatan kesehatan terhadap pelaksanaan
yang berkaitan dengan 1 Orangtua mampu program posyandul
balita di dusun sekar mengajukan pertanyaan 2. Pantau kemajuan
yaitu sebanyak 39% – pertanyaan yang pelaksanaan program

21
mengatakan tidak berhubungan dengan 3. Bantu kelompok atau
pernah memproleh kesehatan dari skala 1 masyarakat dalam
penyuluhan kesehatan (tidak pernah mengidentifikasi
terkait kesehatan menunjukan) menjadi kebutuhan atau
balita/anak skala 4 (sering masalah kesehatan
4. Dari 35 balita yaitu menunjukan) yang signifikan yang
sebanyak 14% orang tua 2 Orangtua mampu terjadi pada bayi/balita
tidak memberikan ASI melakukan perilaku 4. Modifikasi dan
eksklusif kepada kesehatan yang sempurnakan program
balita/anak disarankan seperti 5. Edukasi anggota
5. Dari 35 KK, didapatkan mengikuti skrining kelompok perencanaan
sebanyak 10% ibu kesehatan secara rutin. mengenai proses
kadang-kadang Dari skala 2 (jarang perencanaan, yang
mengunjungi posyandu menunjukan) menjadi sesuai
dan sebanyak 4% balita skala 4 (sering
tidak pernah menunjukan Prevensi sekunder:
mengunjungi posyandu. Prevensi sekunder: (1908) 6520) Skrining kesehatan
Data Objektif: Deteksi resiko 1 Tentukan jumlah
1. Dari 35 KK, didapatkan 1. Orangtua mampu populasi target untuk
sebanyak 60% mengenali tanda dan dilakukannya
balita/anak pernah gejala yang pemeriksaan kesehatan
mengalami penyakit mengindikasikan resiko 2 Sediakan akses yang
seperti demam, dari skala 1 (tidak mudah bagi layanan
2. Dari 35 KK, didapatkan pernah menunjukan) skrining seperti waktu,
sebanyak 18% menjadi skala 4 (sering tempat dan trasfortasi
balita/anak pernah menunjukan) 3 Instruksikan kelompok
mengalami penyakit 2. Orangtua mampu akan pentingnya
seperti pilek, mengidenfikasi rasionalisasi dan tujuan
3. Dari 35 KK, didapatkan kemungkinan risiko pemeriksaan kesehatan
sebanyak 17% kesehatan dari skala 4 Dapatkan riwayat
balita/anak pernah 1(tidak pernah kesehatan keluarga
mengalami penyakit menunjukan) menjadi yang sesuai
seperti batuk skala 4 (sering Prevensi tersier:

22
4. Dari 35 KK, didapatkan menunjukan (7140) Dukungan kelompok
sebanyak 5% 3. Orangtua mampu 1 Tingkatkan hubungan
balita/anak pernah mendapatkan infomasi saling percaya dengan
mengalami penyakit terkait perubahan gaya keluarga
seperti diare dalam hidup untuk kesehatan 2 Manfaatkan kelompok
kurun waktu 3 bulan dari skla 1(tidak pernah pendukung (seperti
terakhir menunajukan) menjadi keluarga, kader
skala 4 ( sering kesehatan, dan tokoh-
menunjukan) tokoh masyarakat)
Revensi Tersier untuk membantu
(2605)Partisipasi keluarga mempermudah
dalam perawatan berjalannya program
professional : posyandu bayi/balita
1. Orangtua 3 Identifikasi
berpartisipasi dalam kesepakatan terkait
perencanaan harapan antara
keperawatan dari pasien,keluarga dan
skala 1(tidak pernah tenaga kesehatan
menunjukkan) 4 Sampaikan pentingnya
menjadi skala 4 kehadiran setiap
(sering menunjukan) anggota
2. Orangtau
memperoleh
informasi yang
diperlukan dari
skala 1(tidak pernah
menunjukkan)
menjadi skala 4
(sering menunjukan)
3. Orangtua mampu
mendefinisikan
kebutuhan dan
maslah yang relevan

23
untuk perawatan
dari skala 1(tidak
pernah
menunjukkan)
menjadi skala 4
(sering menunjukan)
Data Subjektif: Perilaku Kesehatan Setelah dilakukan kegiatan Prevensi primer:
1. Dari 35 KK Cenderung Berisiko salama 4 hari di banjar Memodifikasi prilaku:
distribusi orang tua kedua desa munduk bestala 1. Dukung untung
dalam menerapkan Prevensi primer: mengganti kebiasaan
cuci tangan pada Perilaku promkes yang tidak diinginkan
saat kontak dengan 1. Memonitor dengan kebiasaan yang
balita yaitu 39% lingkungan terkait diinginkan.
orang tua tidak dengan risiko 2. Bantu pasien dalam
mencuci tangan 2. Melakukan prilaku mengidentifikasi
pada saat kontak kesehatan secara meskipun hanya
dengan balita/anak rutin keberhasilan kecil.
2. Dari Dari 35 hasil 3. Menggunakan 3. Pilah – pilah prilaku
Distribusi anggota dukungan social menjadi bagian – bagian
keluarga yang untuk meningkatkan kecil untuk di rubah
merokok dan kesehatan menjadi unit prilaku yag
kebiasaan merokok 4. Mendapatkan di ukur ( misalnya,
dusun sekar yaitu 66 imunisasi yang berhenti merokok,
% anggota keluarga direkomendasikan jumlah rokok yang di
yang memiliki 5. Mendapatkan hisap).
kebiasaan merokok. skrining kesehatan 4. Penggunaan periode
3. Dari grafik diatas yang waktu yang sefesifik
didapatkan hasil direkomendasikan saat mengukur unit
kebiasan merokok Prevensi sekunder prilaku ( misalnya,
di dusun sekar yaitu Kontrol resiko: jumlah rokok yang di
sebanyak 16% 1. Mencari informasi hisap setiap hari).
merokok di dalam tentang risiko
ruangan. kesehatan Prevensi sekunder
Data Objektif: 2. Mengidentifikasi Bantuan modifikasi diri:

24
1. Dari 35 KK, faktor risiko 1. Bantu pasien untuk
didapatkan 3. Memonitor faktor mengidentifikasi tujuan
sebanyak 60% risiko dilingkungan spesifik untuk berubah
balita/anak pernah 4. Memodifikasi gaya 2. Puji tingkat
mengalami penyakit hidup untuk pengetahuan dan
seperti demam, mengurangi faktor ketrampilan pasien saat
2. Dari 35 KK, risiko ini sehubungan dengan
didapatkan 5. Berpartisipasi dalam keinginan untuk
sebanyak 18% skrining risiko berubah
balita/anak pernah Prevensi tersier 3. Eksplorasi bersama
mengalami penyakit Dukungan social: pasien mengenai
seperti pilek, 1. Kemauan untuk rintangan-rintangan
3. Dari 35 KK, menghubungi orang yang potensial
didapatkan lain untuk meminta (menghambat) terhadap
sebanyak 17% bantuan (dilakukannya)
balita/anak pernah 2. Informasi yang perubahan prilaku
mengalami penyakit disediakan orang
seperti batuk lain Prevensi tersier
4. Dari 35 KK, 3. Jaringan social yang Pengembangan kesehatan
didapatkan membantu masyarakat:
sebanyak 5% 1. Identifikasi bersama
balita/anak pernah komunitas mengenai
mengalami penyakit masalah, kekuatan dan
seperti diare dalam prioritas kesehatan.
kurun waktu 3 bulan 2. Bantu anggota
terakhir komunitas untuk
meningkatkan
kesadaran dan
memberikan perhatian
mengenai masalah-
masalah kesehatan
3. Lakukan dialog untuk
menentukan masalah-

25
masalah kesehatan
komunitas dan
mengembangkan
rencana tindakan
4. Fasilitasi implementasi
dan revisi dari rencana
komunitas.

26
Planning of Action (POA)
No Diagnosa Tujuan Intervensi Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Sumber Media Penanggu
Keperawata (NIC) Dana ng Jawab
n
1 Ketidakefetif TUM : Prevensi primer : Penyuluha Balita (umur 24 Dusun Swadaya Leaflet Ketua
an Setelah dilakukan 8700)Pengembangan n Promosi 1 sampai 5 november sekar mahasis dan kelompok
Manajemen tindakan program kesehatan tahun) dan 2020 desa wa PPT
Kesehatan keperawatan selama 1. Identifikasi & orang tuanya Pukul: munduk
1 hari di banjar sumber daya dan PHBS 08.00- bestala
kedua diharapkan kendala terhadap selesai
mampu pelaksanaan
meningkatkan program
manajemen posyandul
kesehatan pada 2. Pantau kemajuan
orang tua bayi/balita pelaksanaan
terhadap anaknya program
TUK: 3. Bantu kelompok
1. Dapat atau masyarakat
meningkatkan dalam
pengetahuan mengidentifikasi
orang tua kebutuhan atau
bayi/balita masalah

27
mengenai kesehatan yang
pemeliharaan signifikan yang
kesehatan terjadi pada
bayi/balitany bayi/balita
2. Dapat 4. Modifikasi dan
meningkatkan sempurnakan
kesadaran dan program
motivasi orang 5. Edukasi anggota
tua bayi/balita kelompok
untuk berperilaku perencanaan
hidup sehat mengenai proses
sehingga dapat perencanaan,
meningkatkan yang sesuai
status kesehatan
bayi/balitany
2 Perilaku TUM : 1. Dukung untung Promosi Balita (umur 24 Banjar Swadaya Leaflet Ketua
kesehatan Setelah dilakukan mengganti kesehatan 1 sampai 5 November Kedua mahasis dan kelompok
cenderung tindakan kebiasaan yang modifikasi tahun) dan 2020 wa PPT
beresiko keperawatan selama tidak diinginkan perilaku orang tuanya Pukul:
1 hari di banjar dengan kebiasaan 08.00-
kedua diharapkan yang diinginkan. selesai
dapat mengurangi 2. Bantu pasien

28
perilaku beresiko dalam
yang dapat mengidentifikasi
mengurangi status meskipun hanya
kesehatan pada keberhasilan
orang tua bayi/balita kecil.
terhadap anaknya 3. Pilah – pilah
TUK: prilaku menjadi
1. Dapat bagian – bagian
meningkatkan kecil untuk di
pengetahuan rubah menjadi
orang tua unit prilaku yag
bayi/balita di ukur
mengenai ( misalnya,
pemeliharaan berhenti
kesehatan merokok, jumlah
bayi/balitanya rokok yang di
2. Dapat hisap).
meningkatkan 4. Penggunaan
kesadaran dan periode waktu
motivasi orang yang sefesifik
tua bayi/balita saat mengukur
untuk berperilaku unit prilaku

29
hidup sehat ( misalnya,
sehingga dapat jumlah rokok
meningkatkan yang di hisap
status kesehatan setiap hari).
bayi/balitanya

30
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Asuhan keperawatan agregat Balita/anak yang dilakukan di dusun sekar desa
munduk bestala, kecamatan seririt, kabupaten buleleng. selama 7 hari pada tanggal 22 –
28 November 2020 Masalah yang paling banyak terjadi pada balita/anak Banjar Kedua,
Dusun sekar, desa munduk bestala yang berjumlah 35 balita/anak adalah
Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan dan Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko.
Diharapkan kader dan kepala dusun dapat mengetahui masalah yang muncul dan
meningkatkan program seperti apa yang mereka perlukan.
4.2 Saran
Demikian asuhan keperawatan komunitas yang telah saya susun, semoga dengan
karya tulis ini dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok
bahasan asuhan keperawatan komunitas ini bagi para pembacanya dan khususnya bagi
mahasiswa yang telah menyusun Karya tulis ini.Semoga asuhan keperawatan komunitas
ini dapat bermanfaat bagi semua.Saya harapkan kritik dan saran yang membangun
sehingga kami bisa lebih baik dalam menyusun Karya tulis berikutnya

31
DAFTAR PUSTAKA

Buleeecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. 2013. Niersing

Intervention Classification (NIC) Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Macomedia

Buleeecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. 2013. Niersing

Outcome Classification (NOC) Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Macomedia

Nurarif, Kusuma.2015. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA

NIC-NOC. Jilid 1. Jogjakarta: Mediaction

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan

Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI

32

Anda mungkin juga menyukai