- imunisasi lanjutan -> baduta, anak usia sekolah, wanita usia subur (ibu hamil)
18 bln : dpt-hb-hib dan campak
usia sekolah dasar, 1 SD : agt -> campak & nov ->DT
2 SD : nov -> Td
5 SD : nov -> Td
- imunisasi tambahan : backlog fighting -> melengkapi imunisasi dasar pada anak <3 thn,
crash program -> intervensi cegah klb, pekan imunisasi nasional -> pemutusan mata rantai
penyebaran dan tingkatkan herd immunity (polio,campak) tanpa pandang status imunisasi
sblmnya, catch up campaign -> pd sasaran kel umur dan wilayah untuk memutuskan
transmisi penularan, outbreak respons imunisasi : penanganan klb
- imunisasi khusus : meningitis, demam kuning, rabies, polio pada yg blm dapat dasar
lenhkap
- imunisasi pilihan : mmr, tifoid, varisela, hep a, influenza, pcv, rotavirus,je, hpv, herpes
zoster, hep b dewasa, dengue
KEMENKES IDAI
HB : Hep B uniject (monovalent hep B) HB : EUVAX B dan ENGERIX B.
berikutnya diberikan bersama dtwp atau
*Pemberian Hepatitis B paling optimal diberikan dtap
pada bayi <24 jam pasca persalinan, dengan
didahului suntikan vitamin K1 2-3 jam - monovalent bayi <24 jam pasca persalinan,
sebelumnya, khusus daerah dengan akses sulit, dengan didahului suntikan vitamin K1 min 30
pemberian Hepatitis B masih diperkenankan menit sebelumnya
sampai <7 hari. - BBL <2000g ditunda sampai 1 bln/lbh,
kecuali ibu hbsag + dan bayi bugar beri segera
setelah lari tp tdk dihitung dosis primer
0,5 ml IM paha
- bayi dengan ibu hbsag + segera beri vaksin
dan immunoglobulin/HBIh pada ext yg beda
max 7 hari setelah lahir
Polio oral : OPV (bOPV) -> waktu pulang RS Polio oral 2 bln
atau < 1 bln - polio 0 segera setelah lahir, pada saat plg
bOPV -> P1 + P3 atau kunjungan pertama
P2 bisa buat pyelomyelitis - selanjutnya bOPV/IPV bersama
opv dilemahkan dtwp/dtap, IPV min 2x sblm umur 1 thn
Vaksin polio oral ada bOPV dan mOPV. bersama dtwp/dtap
bOPV (bivalen) poliovirus tipe 1 dan 3.
mOPV (monovalen) poliovirus tipe 1. IPV –
vaksin polio injeksi, poliovirus tipe 1, 2, dan
3.
dosis ?
Berapa tetes -> Secara oral (melalui mulut), 1 dosis (dua tetes) sebanyak 4 kali (dosis)
pemberian, dengan interval setiap dosis minimal 4 minggu. ??
IM/SC cek secara? IM 90*, SC 45*, IC 10-15*
• Disuntikkan secara intra muskular atau subkutan dalam, dengan dosis pemberian 0,5 ml.
• Dari usia 2 bulan, 3 suntikan berturut-turut 0,5 ml harus diberikan pada interval satu atau dua bulan.
• IPV dapat diberikan setelah usia bayi 6, 10, dan 14, sesuai dengan rekomendasi dari WHO.
• Bagi orang dewasa yang belum diimunisasi diberikan 2 suntikan berturut-turut dengan interval satu atau dua
bulan.
- BCG dan campak bisa dipakai 5-10 orang, kalau sudah dibuka 6 jam hrs dibuang
- Vaccine vial monitor-> Dalam setiap kemasan vaksin telah dilengkapi dengan
alat pemantau paparan suhu panas yang disebut Vaccine Vial Monitor (VVM)
B dipakai lebih dahulu drpd A meskipun exp date/kadaluwarsa lbh lama
b(terpapar panas lbh banyak), yg c-d tdk boleh dipakai
- vvm kalau corn? sama sudah rusak?
Penyimpanan suhu 2-8*c, hep b suhu ruang terhindar dari sinar matahari lgsg