Anda di halaman 1dari 7

Diskusi Kasus Penyakit Tropik

Kasus 1
Seorang laki-laki 16 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan demam mendadak tinggi
sejak 2 hari yang lalu, tidak ada mual maupun muntah, nyeri kepala (+). Kesadaran kompos
mentis, TD 110/60, nadi 100, nafas 18, suhu 39 C. Pemeriksaan rumple leede (+).
Pemeriksaan fisik lain tidak ada kelainan. Lab didapatkan NS-1 positif.

Pertanyaan:
1. Apa etiologi penyakit ini?
Jawaban : virus dengue
2. Bagaimana patogenesis terjadinya kelainan pada penyakit ini?
Jawaban :

3. Jelaskan cara pemeriksaan rumple leede dan interpretasinya!


Jawaban :
a. ukur tekanan darah
b. berikan tekanan diantara sistolik dan diastolic, tekanan diberi selama 5 menit
c. lepaskan manset dan tunggu 2 menit
d. hitung ptechiae dibawah fossa ante cubiti
e. tes positif apabila terdapat 10 atau lebih ptekie per 1 inch2
contoh : tekanan darah 120/80 -> (120+80)/2 = 100 (pemberian tekanan selama 5
menit)
4. Bagaimana manifestasi klinis pada penyakit ini?
Jawaban : fase demam selama 2-7 hari, diikuti fase kritis selama 2-3 hari (sudah tidak
demam, tapi punya risiko untuk terjadi renjatan jika tidak mendapat pengobatan tidak
adekuat)
5. Jelaskan pembagian/klasifikasi derajat penyakit ini! Bagaimana pada kasus ini?
Jawaban :

6. Jelaskan pemeriksaan penunjang apa saja yang dilakukan pada kasus seperti ini!
Jawaban : pemeriksaan labortarium (limfositosis relative dan limfosit plasma biru
mulai hari ke 3, trombositopenia hari ke 3-8, peningkatan hct >20% hari ke 3 demam,
PT/APTT memanjang, hypoproteinemia +, SGOT/SGPT dapat meningkat, ureum
kreatinin +, igM dan igG dengue, NS-1) dan radiologi (efusi pleura pada rontgen
thorax)
7. Apakah diagnosis pada pasien ini sudah bisa ditegakkan?
Jawaban : Bisa

Kasus 2
Seorang perempuan berusia 19 tahun, datang berobat ke poliklinik Penyakit Dalam dengan
keluhan demam mendadak tinggi sejak 3 hari. Didapatkan keluhan mual dan muntah-muntah,
disertai bintik kemerahan pada kulit yang tidak gatal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran kompos mentis; tekanan darah 100/60 mmHg; frekuensi nadi 100 x/menit;
frekuensi napas 20 x/menit; suhu 38,4 C; terdapat petechie pada kedua tungkai bawah;
terdapat nyeri tekan pada epigastrium. Pemeriksaan fisik lain tidak ada kelainan. Pada
pemeriksaan lab hari ini didapatkan Hb12,5 ,Hct 30%, leuko 4000, Trombosit 130.000.
Pertanyaan :
1. Apa diagnosis Anda untuk kasus ini? Sertakan alasannya!
Diagnosis: 1. Demam Bedarah Dengue derajat II. Alasannya adalah: adanya demam
disertai 2 atau lebih tanda (sakit kepala, nyeri retro-orbital, mialgia, dan atralgia),
Trombositopenia (mulai turun, yaitu 130.000) bukti ada kebocoran plasma spontan
(Petekie)
2. Pemeriksaan penunjang apakah yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis?
Jelaskan alasannya!
 Pemeriksaan NS1, alasannya adalah karena protein NS1 bersirkulasi dalam
konsentrasi tinggi dalam darah pasien selama awal fase akut (Sensitivitas hari
1-4: 87,6%).
3. Apakah pasien perlu rawat inap? Apa saja indikasi rawat inap pada kasus ini?
Perlu, dengan indikasi:
A. Risiko dehidrasi akibat mual-muntah yang persisten (alarm sign)
B. Adanya nyeri epigastrium/abdominal pain (alarm sign)
C. Demam lebih dari 3 hari (tanda khas DBD dan memasuki fase kritis)
D. Monitoring pemberian terapi parenteral dan kondisi klinis
4. Bagaimana tatalaksana pada pasien ini?
MRS, Tirah baring, Infus IVFD kristaloid 1500 + {20 x (BB kg – 20)} lalu dilakukan
pemeriksaan Hb, Ht tiap 24 jam. Jika meningkat 10-20% dan trombosit < 100.000
jumlah pemberian cairan tetap tetapi pemantauan dilakukan tiap 12 jam, pada pasien
juga diberikan Ranitidine 2x1 amp iv/12 jam, Ondansentron 2x1 amp iv/12 jam, dan
paracetamol 3x500mg.
5. Buatlah POMR (Problem Oriented Medical Record) pada pasien ini!
6. Tiga hari kemudian ketika dilakukan pemeriksaan didapatkan pasien menjadi gelisah,
tekanan darah 75/55 mmHg, frekuensi nadi 110x/mnt teraba lemah, frekuensi napas
28x/mnt, suhu 36 ⁰C. Pada pemeriksaan foto rontgen dada didapatkan penumpulan
sudut kostofrenikus bilateral. Pemeriksaan darah rutin didapatkan Hb 12, Hct 45%,
leukosit 3500, Trombosit 55.000. Apa yang terjadi pada pasien? Jelaskan!
terjadi manifestasi dari Dengue haemorrhagic fever (DHF) yaitu sindrom syok dengue
disertai terjadinya edem paru.
7. Bagaimana tatalaksana pada pasien ini dengan kondisi yang terakhir? Buatlah SOAP
pasien ini!
S : Seorang perempuan berusia 19 tahun, demam mendadak tinggi sejak 3 hari,
Didapatkan keluhan mual dan muntah-muntah, disertai bintik kemerahan pada kulit
yang tidak gatal.
O : menjadi gelisah, tekanan darah 75/55 mmHg, frekuensi nadi 110x/mnt teraba
lemah, frekuensi napas 28x/mnt, suhu 36 ⁰C. Pada pemeriksaan foto rontgen dada
didapatkan penumpulan sudut kostofrenikus bilateral. Pemeriksaan darah rutin
didapatkan Hb 12, Hct 45%, leukosit 3500, Trombosit 55.000.
A : Sindrom Syok Dengue
P : Kristaloid, guyur 10-20ml/kgBB 20-30 menit, O2 2-4l/menit, lakukan
pemeriksaan AGD, Hb, Ht elektrolit, Ur, Kr, gol. Darah lalu observasi.
8. Apabila pasien kemudian mengalami hematemesis apa yang anda lakukan? Apakah
pasien dapat diberi transfusi? Apa indikasi transfusi pada kasus ini?
Jawaban : pada pasien ini pemberian transfusi mengikuti jumlah tatalaksana sindrom
syok dengue lalu ditambah transfusi trombosit karena jumlah < 100.000/mm3
9. Karena kasus penyakit ini banyak ditemukan anda sebagai dokter diminta masyarakat
sekitar untuk memberi penyuluhan pencegahan penyakit tersebut. Apa saja yang akan
anda sampaikan kepada masyarakat?
Jawaban : Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya,
yaitu nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu : Eliminasi breeding place nyamuk,
Larvasida, Insektisida
10. Apakah ada vaksin untuk penyakit ini? Apakah pada pasien ini dapat diberi vaksin?
Ada tapi hanya untuk anak 9-16 tahun yang sudah pernah terkena dan ada di wilayah
endemis , dapat diberikan jika sudah sembuh untuk mencegah infeksi berulang.
Pasien sudah usia 19 tahun jadi dirasa tidek perlu.

Kasus 3
Seorang laki-laki 45 tahun mengeluh demam 7 hari, meninggi terutama malam hari, nyeri
kepala, pusing, nyeri otot, nafsu makan turun, mual, muntah, diare, perasaan tidak enak di
perut, Pada pemeriksaan fisik tekanan darah 110/60 mmHg, nadi 88, respirasi 20, suhu badan
39 ⁰C. Pasien dilakukan pemeriksaan lab dengan hasil Hb 10 gr/dL, leukosit 10.000/µL,
trombosit 175.000/µL, ureum 20 mg/dL, kreatinin 1,01 mg/dL, SGOT 86, SGPT 42, Na 135,
K 4, GDS 110 mg/dL, pemeriksaan serologi IgM/IgG salmonella positif (+6), Feses lengkap :
lendir (+); leukosit 4-5 / LPB’; eritrosit 0-1/LPB.
Pertanyaan :
1. Apa diagnosis Anda untuk kasus ini? Sertakan alasannya!
Jawaban : demam typhoid, karena gejala mengarah ke gejala demam typhoid dan
hasil pemeriksaan serologi IgM/IgG salmonella positif
2. Apa saja pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk mendiagnosa penyakit ini?
Apa gold standardnya?
Jawaban : Kultur darah -> gold standard, pemeriksaan penunjang : DL, uji Widal, uji
typhidot, uji igM dipstick
3. Jelaskan patofisiologi dari penyakit pada pasien ini!

4. Bagaimana prinsip tatalaksana pada pasien ini?


Jawaban : trilogy penatalaksanaan
- istirahat dan perawatan
- diet dan terapi penunjang (simtomatik dan suportif)
- pemberian antimikroba
5. Buatlah SOAP pasien ini!
S : Laki-laki, usia 45 tahun, mengeluh demam 7 hari meninggi di malam hari nyeri
kepala, pusing, nyeri otot, nafsu makan turun, mual, muntah, diare, perasaan tidak
enak di perut,
O : tekanan darah 110/60 mmHg, nadi 88, respirasi 20, suhu badan 39 ⁰C. Hb 10
gr/dL, leukosit 10.000/µL, trombosit 175.000/µL, ureum 20 mg/dL, kreatinin 1,01
mg/dL, SGOT 86, SGPT 42, Na 135, K 4, GDS 110 mg/dL, pemeriksaan serologi
IgM/IgG salmonella positif (+6), Feses lengkap : lendir (+); leukosit 4-5 / LPB’;
eritrosit 0-1/LPB.
A : Demam tifoid
P : Tirah baring, pemberian nutrisi (makanan bentuk tim), pemilihan AB ->
chloramphenicol 4x500mg PO diberikan sampai 7 hari bebas panas dan jika terjadi
resistensi berikan azithromycin 2x500mg PO selama 7 hari.
6. Bagaimana pencegahan penyakit ini?
Jawaban ; 3 strategi pokok yaitu
1. identifikasi dan eradikasi S. typhii baik pada kasus demam tifoid maupun kasus
karier tifoid : mendatangi sasaran/menunggu bila ada penerimaan pegawai di suatu
instansi atau swasta
2. pencegahan transmisi langsung dari pasien terinfeksi S. typhi akut maupun karier
3. proteksi pada orang yang berisiko terinfeksi ; vaksinasi tifoid di daerah
endemic/hiperendemik

Kasus 4
Seorang pria berusia 55 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam yang mendadak tinggi
sejak 4 hari yang lalu, keluhan lain yang didapatkan berupa sakit kepala, nyeri-nyeri otot dan
nyeri ulu hati, keluhan perdarahan tidak ada. Pada PF didapatkanBB 60 Kg, TB 165 cm, TD
110/80 FN 92x /menit, RR 20 x /menit, suhu 38,5 oC, nyeri tekan epigastrium (+), rumple
leed test (-). Pada pemeriksaan lab hari ini didapatkan Hb12,5 ,Ht 25%, leuko 4500,
Trombosit 140.000, NS1 antigen (-), pemeriksaan rontgen toraks dbn.
Apakah langkah selanjutnya yang paling tepat disarankan untuk pasien?
Jawaban : demam mendadak tinggi -> khas virus, hasil tes NS-1 bisa dideteksi hari 1-8, jika
hasil tes negatif tidak menyingkirkan adanya suspect virus dengue, perlu dilakukan cek IgM
virus yang bisa dideteksi mulai hari 3-5 lalu meningkat sampai minggu ke-3.

Anda mungkin juga menyukai