Anda di halaman 1dari 4

Etiologi

Brown-sequard syndrome dapat disebabkan oleh segala macam mekanisme yang mengakibatkan
kerusakan pada satu sisi korda spinalis. Penyebab paling sering adalah cedera akibat trauma,
sering juga akibat mekanisme penetrasi seperti tikaman atau tembakan pistol. Beberapa
penyebab BSS lainnya (Shams dan Arain, 2020):

1. Tumor korda spinalis, metastasis atau intrinsik


2. Trauma, tajam maupun tumpuk
3. Penyakit degeneratif seperti herniasi discus dan spondilosis servikal
4. Iskemia
5. Infeksi atau inflamasi yang disebabkan oleh:
a. Meningitis
b. Empyema
c. Herpes zoster
d. Myelitis
e. Tuberkulosis
f. Sifilis
g. Herpes simplek
h. Multiple sklerosis
6. Perdarahan, termasuk spinal subdural/epidural dan hematomyelia

Manifestasi Klinis

Brown-sequard syndrom ditandai dengan paresis yang asimetris disertai dengan hypalgesia yang
lebih jelas pada sisi yang mengalami paresis. Brown sequard syndrom murni sering berhubungan
dengan hal-hal berikut(Shams dan Arain, 2020; Westover, et al, 2016):

1. Gangguan traktus kortikospinalis lateralis


a. Paralisis spastic ipsilateral dibawah letak lesi
b. Tanda babinski positif ipsilateral dari letak lesi
c. Reflek patologis dan tanda babinski positif (Mungkin tidak didapatkan pada cidera akut)
2. Gangguan kolumna albar posterior. Berkurangnya sensasi taktil untuk diskriminasi rasa
getar dan posisi ipsilateral dibawah letak lesi
3. Gangguan traktus spinotalamikus lateralis: berkurangnya sensasi nyeri dan sensasi suhu
kontralateral. Hal ini biasanya terjadi pada 2-3 segmen bawah letak lesi
Karakteristik dari gambaran klinik yang ditemui pada pasien-pasien dengan hemiseksi medulla
spinalis komplet, setelah syok spinal berakhir(Shams dan Arain, 2020):

1. paralisis LMN ipsilateral pada segmen dari lesi dan atrofi otot. Keadaan ini diseabbkan
kerusakan neuron dalam kolum anterior dan mungkin juga diikuti oleh kerusakaan dari
serabut saraf pada segmen yang sama
2. paralisis spastic ipsilateral pada tingkat dibaah lesi. Munculnya babinski ipsilateral, reflek
dinding perut ipsilateral, dan reflek kremaster ipsilateral. Semua gejala ini muncul karena
hilangnya traktus kortikospinalis daerah lesi.
3. anastesi ipsilateral kulit. Ini akibat kerusakan terletak pada jalan masuknya pada daerah lesi
4. kehilangan sensasi propioseptif, deskriminasi taktil , dan getaran dibawah tingkat lesi.
Gejala ini disebabkan oleh kerusakan traktus ascenden pada sisi yang sa,a dengan lesi
5. kehilangan sensasi nyeri dan suhu kontralateral dibawah tingkat lesi

Pemeriksaan Fisik

Jika luka mengenai daerah pinggang bawah, maka gejala kandung kemih dan usus dapat
dideteksi atau gejala pernafasan jika lesi berada di dekat batang otak. Biasanya bentuk sindrom
yang tidak lengkap sering terjadi, dan ini dapat disebabkan oleh kerusakan vaskular akibat
kompresi tali pusat, sehingga riwayat penyakit diperlukan untuk menyingkirkan penyebab
infeksi atau perjalanan baru-baru ini ke daerah endemik harus disingkirkan.

Pemeriksaan neurologis harus terdiri dari evaluasi motorik dan sensorik yang rinci, meskipun
terkadang sulit untuk melakukan pemeriksaan fisik pada awalnya terutama setelah trauma karena
pasien mengalami syok tulang belakang. Secara klinis, akan ada kehilangan sensorik ipsilateral
dari semua sensasi, tekanan, getaran, posisi dan paralisis flaksid pada tingkat lesi dan paraparesis
spastik di bawah tingkat lesi, pada kontralateral akan ada hilangnya rasa sakit dan suhu.
 Pemeriksaan motorik pada pasien dengan sindrom Brown-Séquard menunjukkan kelemahan
atau kelumpuhan spastik dengan tanda-tanda UMN berupa peningkatan tonus, hiperrefleksia,
klonus, dan tanda Hoffmann pada 1 sisi tubuh. Kekuatan motorik otot-otot yang mewakili
tingkat akar tulang belakang leher dan leher harus dinilai pada skala standar 0-5.

 Pemeriksaan sensorik untuk kontralateral penurunan sensasi sentuhan ringan dan panas atau
dingin. Fungsi sensorik harus dicatat di dermatom representatif dari C2-S4/55 untuk mencari
sensasi yang hilang, gangguan, atau normal dari sentuhan ringan dan pinpricks.

Diagnosa Banding

Diagnosis banding dapat mencakup stroke, tumor atau kista. Penyebab lain dari cedera dan
kompresi medula spinalis termasuk hematoma epidural, abses epidural, syringomyelia, sindroma
anterior cord, dan sindrom central cord. Pencatatan riwayat yang lengkap akan membantu
menetapkan fungsi dasar pasien sebelum dan sesudah cedera sangat penting untuk membedakan
suatu kelainan akut dengan gambaran klinis yang kronis. Misalnya, mielopati asimetris dapat
disalahartikan sebagai BSS, tetapi riwayat akan mengungkapkan perkembangan gejala yang
lebih lambat dengan adanya pemeriksaan klinis langsung. Gejala asimetris yang berfluktuasi
akan menunjukkan gangguan demielinasi sumsum tulang belakang seperti multiple sclerosis di
atas BSS.

Daftar Pustaka

Shams, S. and Arain, A., 2020. Brown Sequard Syndrome. StatPearls [Internet].

Westover, M.B, Decross, E.C, Awad K, Bianchi M.T. 2016. Pocket neurology. Second edition.
Massachusetts, US state: Wolters Kluwer

Adams and Victors. 2019. New York: Principle of Neurology. Eleventh edition.Mc GrawHill

Anda mungkin juga menyukai