Anda di halaman 1dari 36

IMUNOLOGI

NI PUTU LINDA LAKSMIANI, S.FARM.,M.SC APT


TIPE IMUNITAS

 Imunitas alami
 Imunitas dapatan/acquired

1. Imunitas dapatan aktif alami

2. Imunitas dapatan aktif buatan

3. Imunitas dapatan pasif alami

4. Imunitas dapatan pasif buatan


IMUNITAS DAPATAN (AKTIF)

 Imunitas yang didapat secara aktif maupun


pasif.

 Imunitas yang didapat secara aktif:ketika


seseorang terexpose suatu mikroorganisme
ataupun substansi asing (antigen) dan sistem
imun meresponnya dengan menghasilkan
suatu produk imun (antibodi & sel T yang aktif)
IMUNITAS DAPATAN (PASIF)

 Imunitas yang didapat secara pasif: ketika


antibodi ditransfer dari satu organisme ke
organisme lainnya
 Imunitas yang didapat secar pasif :
penerima/resipien tidak secara aktif
memproduksi antibodi/produk imun tetapi
resipien telah mendapatkan antibodi langsung
dari luar/organisme lain
IMUNITAS DAPATAN AKTIF SECARA ALAMI

 Imunitas ini diperoleh ketika seseorang


terekspose oleh suatu
mikroorganisme/substansi asing/antigen
secara alami/tidak disengaja dalam kehidupan
sehari-hari
 Imunitas ini berlangsung dalam waktu yang
lama
 Cacar, campak, gondok, flu dll
IMUNITAS DAPATAN AKTIF SCR BUATAN

 Imunitas dapatan yang diperoleh ketika suatu


mikroorganisme/substansi asing/antigen secara
sengaja diekspose ke tubuh resipien dengan
tujuan menciptakan/meningkatkan imunitas
 Dengan jalan imunisasi, vaksinasi berupa
pemberian toksoid, antisera ataupun vaksin
 Vaksin untuk imunisasi aktif mengandung
organisme hidup, organisme mati utuh, komponen
mikrobial atau toksin yang disekresikan (telah
didetoksifikasi).
IMUNITAS DAPATAN PASIF SCR ALAMI

 Imunitas yang didapat ketika seseorang


diberikan suatu produk imun spt antibodi
secara alamiah yaitu proses pemindahan
antibodi dari seorang ibu kepada anaknya
IMUNITAS DAPATAN PASIF SCR BUATAN

 Imunitas yang didapat ketika seseorang


diberikan suatu produk imunnya langsung dari
luar yang secara disengaja dibuat untuk
menciptakan/meningkatkan sistem kekebalan
tubuhnya
 Spt: ATS (anti tetanus serum) & ABU (anti bisa
ular)
FIG. 15.23
IMUNISASI
 Suatu upaya untuk
menciptakan/meningkatkan sistem kekebalan
tubuh/imunitas tubuh dengan jalan vaksinasi,
pemberian toksoid ataupun antisera
 Vaksinasi : pemberian vaksin
 Toksoin: toksin dari suatu mikroorganisme yang
dilemahkan atau dimatikan
 Antisera: serum yang mengandung suatu
antibodi seperti anti bisa ular, ATS
VAKSINASI

 Vaksin(dari kata vaccinia) adalah


bahan antigenik yang digunakan
untuk menghasilkan kekebalan aktif
terhadap suatu penyakit sehingga
dapat mencegah atau mengurangi
pengaruh infeksi oleh organisme
alami
KLASIFIKASI JENIS VAKSIN

 VAKSIN LIVE ATTENUATED/ DILEMAHKAN


 VAKSIN INACTIVED /DIMATIKAN

 VAKSIN POLISAKARIDA

 VAKSIN REKOMBINAN
A. VAKSIN LIVE ATTENUATED/ DILEMAHKAN

 Pembuatan vaksin dengan cara melemahkan


organisme penyebab infeksi untuk memperoleh
strain yang virulensinya dapat berkurang, serta
sudah diakui keampuhannya.
 Namun demikian vaksin ini masih banyak
kelemahannya, vaksin hidup mempunyai
potensi untuk berubah menjadi virulen,
sehingga dapat membahayakan pemakainya.
 BCG dan thyfoid oral
B. VAKSIN YANG DIMATIKAN

 Beberapa virus mungkin sukar atau tidak dapat


dilemahkan sehingga menjadi kendala pembuatan
vaksin.
 Inaktivasi virus biasanya dengan merusak
kemampuan replikasi tetapi antigen yang
berkaitan dengan penyebab penyakit masih
terpelihara sifat antigeniknya.
 Berasal dari sel virus inaktif utuh (Influenza, Polio,
rabies, hepatitis A) dan bakteri inaktif utuh
(pertussis, typhoid, cholera, pes)
C. VAKSIN POLISAKARIDA
Vaksin polisakarida merupakan vaksin
inaktif yang unik, yang berasal dari molekul
gula yang melapisi dinding bakteri. Vaksin jenis
ini tersedia untuk pneumococcal,
meningococcus dan Hib
 polisakarida murni (pneumococcal,
meningococcal, haemophilus influenza tipe B),
 polisakarida konjugasi (pneumococcal,
haemophilus influenza tipe B).
D. VAKSIN REKOMBINAN

Vaksin juga dapat dibuat dengan rekayasa


genetika, vaksin ini disebut juga vaksin
rekombinan. Vaksin rekayasan genetika yang
tersedia saat ini ada 2 macam, yaitu: vaksin
hepatitis B, Vaksin typhoid hidup .
UMUR PEMBERIAN IMUNISASI

JENIS VAKSIN Bulan Tahun

Lhr 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 2 3 5 6 10 12

PROGRAM PENGEMBANGAN IMUNISASI (PPI, DIWAJIBKAN)

BCG
Hepatitis B 1 2 3

Polio 0 1 2 3 4 5

DTP 1 2 3 4 5 6

Campak 1 2

PROGRAM PENGEMBANGAN IMUNISASI NON PPI (NON PPI, DIANJURKAN)

Hib 1 2 3 4

Pneumokokus
1 2 3 4
(PVC)

Influenza Diberikan setahun sekali

MMR 1 2

Tifoid Ulangan, tiap 3 tahun

Diberikan 2x, interval


Hepatitis A
6 - 12bl

Varisela

HPV
KETERANGAN JADWAL IMUNISASI:
VAKSIN KETERANGAN

 BCG  Diberikan sejak lahir. Apabila umur >3 bulan harus


dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu. BCG diberikan
apabila uji tuberkulin negatif.
 Hepatitis B  HB diberikan waktu 12 jam setelah lahir, dianjurkan
pada umur 1 dan 3-6 bulan. Interval dosis minimal 4
minggu.
 Polio  Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama. Untuk bayi
yang lahir di RB atau RS OPV diberikan saat bayi
dipulangkan (untuk menghindari transmisi virus vaksin
kepada bayi lain).
 DTP  Diberikan umur ≥ 6 minggu, DTwP/DTaP secara
kombinasi dengan Hep B atau Hib. Ulangan DTP umur
18 bulan dan 5 tahun. Umur 12 tahun mendapat TT
pada program BIAS pada SD kelas IV.
 Campak  Campak-1 umur 9
bulan,campak-2 diberikan pada
program BIAS pada SD kelas 1
umur 6 tahun.
 Hib  Diberikan mulai umur 2 bulan
dengan interval 2 bulan.
Diberikan terpisah atau
kombinasi.
 Pneumokokus (PCV)
 Pada anak yang belum
mendapat PCV pada umur ≥ 1
tahun PCV diberikan 2 kali
dengan interval 2 bulan. Pada
umur 2-5 tahun PCV diberikan 1
kali.
 Umur ≤ 8 tahun yang mendapat
 Influenza vaksin influenza trivalen (TIV)
pertama kalinya harus mendapat
2 dosis dengan interval minimal
4 minggu.
 MMR dapat diberikan pada umur
 MMR 12 bulan, apabila belum
mendapat campak 9 bulan.
Umur 6 tahun diberikan untuk
ulangan MMR maupun catch-up
immnization.
 Hepatitis A diberikan pada umur
 Hepatitis A ≥ 2 tahun, dua kali dengan
interval 6-12 bulan.
 Tifoid  Tifoid polisakarida injeksi
diberikan pada umur ≥ 2 tahun,
diulang setiap 3 bulan.
 Vaksin HPV diberikan pada umur
≥ 10 tahun dengan jadwal 0, (1-
 HPV 2) dan 6 bulan.
A. BCG
 Vaksin BCG (Bacilus Calmette-Guerin) diberikan dengan
tujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap
penyakit tubercolosis (TBC). Vaksin BCG mengandung
kuman mycobacterium tubercolosis hidup yang telah
dilemahkan.

 Imunisasi BCG cukup diberikan 1 kali, dianjurkan untuk


melakukan uji Mantoux sebelum imunisasi BCG untuk
mengetahui apakah ia telah terjangkit TBC. Seandainya
hasil uji Mantoux positif, anak tersebut selayaknya tidak
mendapatkan imunisasi BCG.
B. HEPATITIS B

 Hepatitis B ( penyakit kuning )adalah penyakit


yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang
merusak hati.
C. POLIO

Penyakit poliomielitis adalah penyakit yang


disebabkan oleh virus polio. Virus polio sangat
menular, disebarkan melalui makanan atau
dari mulut ke mulut
 Penyakit polio menimbulkan kelumpuhan
anggota badan bagian bawah pada anak. Polio
juga bisa menyebabkan peradangan pada
selaput otak. Imunisasi polio dapat mencegah
penyakit poliomyelitis.
D. DPT

DIFTERI

PERTUSSIS

TETANUS
 Ada 2 jenis DPT yaitu vaksin DPT sel utuh
(yang digunakan diseluruh dunia selama lebih
dari 40 tahun) dan suatu jenis vaksin yang
baru di seebut vaksin DPT aseluler.
F. HIB

Hib = Hemophyllus Influenza Type B

HiB : suatu kuman/bakteri yang sering


menyebabkan radang selaput otak (meningitis)
dan radang paru.
G. PNEUMOKOKUS (PCV)

 Kuman pneumokokus menyebabkan penyakit


radang paru-paru / pneumokokus. Juga bisa
menyebabkan radang otak, sakit telinga,
sinusitis, hingga bronkitis yang tak sembuh-
sembuh. Tidak main-main, kuman ini ada di
sekitar kita dan “senang” dengan anak-anak
H. INFLUENZA

 Influenza : penyakit infeksi yang mudah


menular dan disebabkan oleh virus influenza
yang menyerang saluran pernafasan.
 Penularan virus : melalui udara (saat bicara
batuk dan bersin).
 Influenza dapat menular 1-2 hari.
I. MMR

 Measles : campak

 Mumps : Gendongan

 Rubella : Rubela/campak jerman

VAKSIN KOMBINASI
j. TIFOID
 Salmonella Typhi  deman tifoid/tifus

 Vaksinasi tifoid dapat melindungi


seseorang dari penyaakit tifus

K. Hepatitis A
Hepatitis A : masuknya virus hepatitis A
kedalam tubuh (hati) gejala-gejala
hepatitis.
l.VARISELA
 Varisela = cacar air  virus varicella
zoster
 Cacar air  Herpes zoster,sindrom
varisela kongenital.

m. HPV
HPV = human papilloma virus
HPV menular dengan mudah melalui
hubungan seks.
Vaccine & Sera

Example of vaccine combination

1. DPT/ DaPT (Diphteria, Pertussis, Tetanus)


2. MMR (Measles, Mumps and Rubella)
3. DPT-Hib (DPT- Hemophillus influenzae b)
4. DPT-HepB (DPT- Hepatitis B)
5. DPT-IPV (DPT- Inactivated Polio Virus)
DOSIS DAN CARA PEMBERIAN

Vaksin Dosis Cara pemberian

IC
BCG 0,05 cc
IM
DPT 0,5 cc
IM pd paha bagian luar
Hepatitis B 0,5 cc
Mulut
Polio 2 tts
SC , biasanya di lengan
Campak 0,5 cc
kiri atas.
IM
TT 0,5 cc
IMUNISASI
Imunisasi aktif dapat menyebabkan demam, malaise dan
ketidaknyamanan.
Beberapa vaksin menyebabkan nyeri sendi atau arthritis
(rubella), kejang, kadang-kadang fatal (pertusis) atau
gangguan neurologis (influenza).
Alergi telur dapat berkembang sebagai konsekuensi dari
vaksin viral yang dihasilkan dalam telur (measles, mumps,
influenza, yellow fever).
IMUNOSUPRESAN

 Suatu agen yang dapat menekan/menurunkan


sistem kekebalan tubuh :
 Seperti kortikosteroid : dexametason,
predsnison, prednisolon, metil prednisolon,
hidrokortisonpenggunaan jangka lama
SEKIAN & TERIMA KASIH
OPEN DISCUSSION

Anda mungkin juga menyukai