Anda di halaman 1dari 6

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PELAYANAN PERENCANAAN PEMESANAN SEDIAAN FARMASI


DAN ALAT KESEHATAN (ALKES)

No Dokumen No Revisi Halaman


MANIKA AESTHETIC
CLINIC FA-SOP-001 0/0 1/1
Disetujui oleh,
Dokter Penanggung Jawab Klinik

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL (SPO) JUNI 2019
dr. G.A.Vina Mery Giovani, M.Biomed,
SP.KK
Prosedur ini dibuat pada pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pengadaan sediaan
Pengertian
farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai
dengan kebutuhan dan menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan.

   Untuk mendapatkan jumlah dan jenis sediaan farmasi dan alat kesehatan yang sesuai
Tujuan kebutuhan dan menjamin ketersediaannya
Kebijakan - -
Jn -Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Referensi
Sakit
-Peraturan Pemerintah RI No.51 Tahun 2019 tentang Pekerjaan Kefarmasian
1. Sediaan farmasi dan alkes yang diadakan harus telah memiliki izin edar atau nomor
Prosedur
registrasi.
2. Mencatat sediaan farmasi dan alkes yang sisa persediaannya kosong.
3. Membuat Surat Pesanan minimal rangkap 2 (dua) kepada Distributor dengan
jenis dan jumlah sediaan farmasi dan alkes yang mengalami kekosongan persediaan.
4. Surat Pesanan harus ditanda tangan oleh Apoteker Penanggung Jawab.

Pelaksana Apoteker
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

No Dokumen No Revisi Halaman


MANIKA AESTHETIC
CLINIC FA-SOP-002 0/0 1/1
Disetujui oleh,
Dokter Penanggung Jawab Klinik

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL (SPO) JUNI 2019
dr. G.A.Vina Mery Giovani, M.Biomed,
SP.KK
Prosedur ini dibuat pada pelaksanaan dan pengawasan penerimaan sediaan
Pengertian
farmasi dan alat kesehatan
   Untuk memastikan bahwa sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah diterima
Tujuan
sesuai dengan yang dipesan (diadakan)
Kebijakan - -
Jn -Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Referensi
Rumah Sakit
-Peraturan Pemerintah RI No.51 Tahun 2019 tentang Pekerjaan Kefarmasian
1. Memeriksa legalitas faktur dan surat jalan. Mencakup:
Prosedur
* Identitas klinik pemesan
* Identitas distributor.
2. Mencocokkan faktur dengan sediaan farmasi dan alkes. Mencakup:
* kesesuaian nama sediaan farmasi
* jumlah
* kebenaran harga
* keutuhan kemasan
* kebenaran label
* tanggal kadaluwarsa, no. batch
Apabila sudah sesuai, baru disimpan.
3. Memberi paraf,tanggal penerimaan dan stempel pada faktur penerimaan sediaan
farmasi dan alkes.
4. Menginformasikan kepada distributor apabila terjadi ketidaksesuaian agar
dilakukan perbaikan.
5. Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan
alkes dalam kartu stok.

Pelaksana Apoteker Penanggung Jawab dibantu bagian produk


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

No Dokumen No Revisi Halaman


MANIKA AESTHETIC
CLINIC FA-SOP-003 0/0 1/1
Disetujui oleh,
Dokter Penanggung Jawab Klinik

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL (SPO) JUNI 2019
dr. G.A.Vina Mery Giovani, M.Biomed,
SP.KK
Prosedur ini dibuat pada pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan sediaan
Pengertian
farmasi dan alat kesehatan
   Untuk memastikan bahwa sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah disimpan
Tujuan
dengan baik sehingga dapat dipastikan keamanan obat dan tetap bermutu serta
stabil.
Kebijakan - -
Jn -Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Referensi
Rumah Sakit
-Peraturan Pemerintah RI No.51 Tahun 2019 tentang Pekerjaan Kefarmasian
1. Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan
Prosedur
alkes dalam kartu stok
2. Menyimpan sediaan farmasi dan alkes yang diterima pada rak yang sesuai
berdasarkan aspek farmakologi, bentuk sediaan, secara alphabetis atau,
penyimpanan khusus dll.
3. Setiap penyimpanan sediaan farmasi dan alkes harus mengikuti prinsip FIFO
(First In First Out = pertama masuk-pertama keluar) dan FEFO (Firs Expired
First Out = pertama kadaluwarsa-pertama keluar), dan harus dicatat dalam
kartu persediaan sediaan farmasi dan alkes.
4. Mengisi kartu stok setiap penambahan dan pengambilan sediaan farmasi dan
alkes.
5. Menjumlahkan setiap penerimaan dan pengeluaran sediaan farmasi dan alkes
pada kartu stok.
6. Menyediakan tempat khusus di luar ruang peracikan untuk menyimpan
komoditi yang rusak dan atau kadaluwarsa.

Pelaksana Apoteker Penanggung Jawab dibantu bagian produk


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELAYANAN INFORMASI OBAT

No Dokumen No Revisi Halaman


MANIKA AESTHETIC
CLINIC FA-SOP-004 0/0 1/1
Disetujui oleh,
Dokter Penanggung Jawab Klinik

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL (SPO) JUNI 2019
dr. G.A.Vina Mery Giovani, M.Biomed,
SP.KK
Prosedur ini dibuat pada pelaksanaan pelayanan resep terhadap permintaan tertulis
Pengertian
pada client card dari dokter jaga, dokter spesialis kulit dan kelamin di klinik
Manika
   Untuk memastikan bahwa pelayanan resep dan pelayanan informasi obat sesuai
Tujuan
dengan SPO yang ada dan pasien mendapatkan informasi yang tepat jelas serta
mudah dimengerti.
Kebijakan - -
Jn -Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Referensi
Rumah Sakit
-Peraturan Pemerintah RI No.51 Tahun 2019 tentang Pekerjaan Kefarmasian
1. Memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep yang ada pada
Prosedur
client card
2. Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara sistematis
untuk memberikan informasi.
3. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak
bias, etis dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis.
4. Informasi yang pertu disampaikan kepada pasien :
 Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat
 Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang meliputi :
bagaimana cara memakai obat, kapan harus mengkonsumsi / memakai
obat, seberapa banyak / dosis, waktu sebelum atau sesudah makan,
frekuensi penggunaan obat / rentang jam
 Bagaimana cara menggunakan peralatan kesehatan
 Peringatan atau efek samping obat
 Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping obat
 Tata cara Penyimpanan obat
 Pentingnya kepatuhan penggunaan obat
5. Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet, dll)

Pelaksana Apoteker Penanggung Jawab dibantu bagian produk


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENANGANAN OBAT KADALUARSA/RUSAK

No Dokumen No Revisi Halaman


MANIKA AESTHETIC
CLINIC FA-SOP-005 0/0 1/1
Disetujui oleh,
Dokter Penanggung Jawab Klinik

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL (SPO) JUNI 2019
dr. G.A.Vina Mery Giovani, M.Biomed,
SP.KK
Penanganan obat kadaluarsa/rusak adalah mengembalikan obat yang sudah tidak
Pengertian
dapat digunakan karena khasiat dan keamanannya sudah berkurang untuk
melindungi pasien dari efek samping penggunaan obat kadaluarsa/rusak
   Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penanganan obat
Tujuan
kadaluarsa/rusak
Kebijakan - -
Jn -Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Referensi
Rumah Sakit
-Peraturan Pemerintah RI No.51 Tahun 2019 tentang Pekerjaan Kefarmasian
1. Petugas obat mengidentifikasi obat yang sudah kadaluarsa atau rusak
Prosedur
2. Obat yang rusak/kadaluarsa diletakkan dalam wadah yang ditandai dan
terpisah dengan obat yang lain
3. Petugas obat membuat laporan berita acara pengambilan obat
kadaluarsa/rusak yang memuat nama obat, bentuk sediaan, keterangan dan
ditandatangani oleh Pimpinan/Penanggung jawab Klinik manika
4. Obat kadaluarsa/rusak disimpan dalam wadah khusus obat kadaluarsa dan
dimusnahkan maksimum 2 tahun sekali dengan membuat berita acara dan
disaksikan oleh petugas klinik yang lain untuk obat bebas, obat bebas
terbatas dan obat keras. Namun untuk obat psikotropika dan narkotika
perlu mengundang tim dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar dan Balai
POM Denpasar.

Pelaksana Apoteker Penanggung Jawab dibantu bagian produk


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KONSELING OBAT

No Dokumen No Revisi Halaman


MANIKA AESTHETIC
CLINIC FA-SOP-005 0/0 1/1
Disetujui oleh,
Dokter Penanggung Jawab Klinik

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL (SPO) JUNI 2019
dr. G.A.Vina Mery Giovani, M.Biomed,
SP.KK
Proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah pasien yang berkaitan
Pengertian
dengan penggunaan obat pasien rawat jalan, serta keluarga pasien.
   Memberikan pemahaman yang benar mengenai Obat kepada pasien/keluarga
Tujuan
pasien antara lain tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama
penggunaan Obat, efek samping, tanda toksisistas, cara penyimpanan dan
penggunaan Obat.
Kebijakan - -
Jn -Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Referensi
Rumah Sakit
-Peraturan Pemerintah RI No.51 Tahun 2019 tentang Pekerjaan Kefarmasian
 Petugas Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien/keluarga
Prosedur
pasien.
 Petugas Menanyakan 3 (tiga) pertanyaan kunci menyangkut obat yang
dikatakan oleh dokter kepada pasien dengan metode pertanyaan terbuka
(open-ended question).
Untuk resep baru bisa dengan 3 prime question :
 Apa yang telah dokter katakan mengenai obat ini?
 Bagaimana dokter menerangkan cara pemakaian?
 Apa hasil yang diharapkan dokter dari pengobatan ini?
Untuk resep ulang :
 Apa gejala atau keluhan yang dirasakan pasien?
 Bagaimana cara pemakaian obat?
 Apakah ada keluhan selama penggunaan obat?
Petugas Malakukan verifikasi akhir meliputi :
Mengecek pemahaman pasien
Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara
penggunaan obat untuk mengoptimalkan terapi.
Petugas Melakukan pencatatan konseling yang dilakukan pada kartu pengobatan
Pelaksana Apoteker Penanggung Jawab dibantu bagian produk

Anda mungkin juga menyukai