IMUNISASI PCV
Vaksin PCV dapat bertahan (masih tetap poten) selama 36 bulan apabila disimpan dalam lemari es
2
pada suhu 2 – 8°C dan terlindung dari cahaya matahari.
4 Vaksin PCV dikemas dalam bentuk vial, dimana dalam satu vial berisi 4 dosis
DISTRIBUSI VAKSIN DAN LOGISTIK
⦿ Pendistribusian vaksin dan logistik (Auto Disable Syringe dan Safety Box) dilakukan
secara berjenjang, mulai dari Pusat ke Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
Kab/Kota, Puskesmas dan pos-pos pelayanan imunisasi lain, baik melalui mekanisme push
atau pull sesuai SOP manajemen rantai dingin yang berlaku.
Pada pelayanan statis atau pelayanan dalam gedung, vaksin PCV yang telah dibuka
dapat disimpan dan digunakan kembali sampai 28 hari dengan syarat memenuhi
kriteria Multi-Dose Vial Policy (MDVP)
Pada pelayanan dinamis atau pelayanan luar gedung, sisa vaksin PCV yang
sudah dibuka harus dibuang setelah sesi pelayanan imunisasi selesai.
Sebelum kembali ke puskesmas, hitung kembali dan catat jumlah vaksin PCV
yang digunakan, serta pastikan vial vaksin yang masih utuh dan sudah
digunakan dibawa kembali ke puskesmas
PENTING!!
CATAT JUMLAH VAKSIN PCV YANG DIGUNAKAN
JADWAL PEMBERIAN VAKSIN PCV
Kelas 6 Kelas 2 Td
HPV**
Kelas 5 Td, HPV**
*Untuk daerah endemis yang sudah melakukan introduksi imunisasi JE Kelas 6 HPV**
**Untuk daerah yang sudah melakukan introduksi imunisasi HPV
KETENTUAN PEMBERIAN IMUNISASI PCV
PADA ANAK YANG TERLAMBAT
1) Jika anak belum mendapatkan imunisasi PCV pada usia 2 dan 3 bulan, maka imunisasi PCV masih dapat
diberikan 2 kali sampai usia 11 bulan dengan interval 4 minggu. Kemudian, imunisasi lanjutan PCV (dosis ke-
3) dapat diberikan pada usia 12 bulan dengan memperhatikan interval minimal 8 minggu dari dosis kedua.
2) Jika anak di atas usia 12 bulan belum pernah mendapat imunisasi PCV, maka anak tersebut masih dapat
diberikan dua dosis imunisasi PCV dengan interval minimal 8 minggu sebelum berusia 24 bulan.
3) Jika anak belum mendapatkan imunisasi PCV lanjutan (dosis ke-3) pada usia 12 bulan, maka imunisasi
tersebut masih dapat diberikan sampai usia 24 bulan.
4) Jika anak di atas usia 24 bulan belum pernah mendapat imunisasi PCV, maka anak tersebut masih dapat
diberikan satu dosis imunisasi PCV sampai sebelum berusia 5 tahun.
Catatan :
- Ketentuan pemberian pada anak yang terlambat dilakukan dengan memperhatikan apakah anak tersebut termasuk dalam sasaran
introduksi imunisasi PCV (pada saat kick off nasional berusia 2 bulan) atau bukan.
CARA PEMBERIAN VAKSIN PCV
Vaksin PCV
diberikan
secara lar,
intramusku
dengan dosis 0,5 ml
di 1/3 tengah
bagian luar paha
kiri
LANGKAH-LANGKAH PENYUNTIKAN [1]
Keterangan:
a. Jika terdapat jawaban ya pada nomor 1-6, maka
imunisasi ditunda sampai anak dinyatakan
sehat kembali oleh dokter atau minimal 14 hari
setelah timbulnya gejala.
b. Jika terdapat jawaban ya pada nomor 7-11,
maka sebaiknya anak dikonsultasikan kepada
dokter.
c. Jika terdapat jawaban ya pada nomor 12, maka
anak dapat diimunisasi (kecuali pada reaksi
anafilaktik/ kejang pasca imunisasi, lihat
ketentuan b). Apabila keluhan termasuk KIPI
non serius, maka anak tersebut dicatat dalam
formulir pelaporan KIPI non serius.
LANGKAH-LANGKAH PENYUNTIKAN [2]
3. Vaksin PCV diberikan secara intramuskular dengan dosis 0,5 ml di 1/3 tengah bagian
luar paha kiri.
4. Ambil vaksin dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam ADS.
5. Bersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan kapas
kering sekali pakai atau kapas yang dibasahi dengan air matang,
tunggu hingga kering. Apabila paha bayi dan anak tampak kotor
6. diminta untuk dibersihkan terlebih dahulu.
7. Pegang
Tusukanlokasi
jarumsuntikan
secara dengan ibu jari(suduh
tegak lurus dan telunjuk.
90˚) terhadap permukaan kulit. Apabila
terdapat darah yang masuk ke dalam spuit, segera cabut dan ganti dengan spuit baru.
8. Untuk mengurangi rasa sakit, tidak perlu dilakukan aspirasi. Vaksin segera disuntikan
secara intramuskular. Sebaiknya, sebelum diimunisasi, anak diberi ASI atau MPASI.
LANGKAH-LANGKAH PENYUNTIKAN [3]
9. Setelah disuntikkan, jarum ditarik keluar, ambil kapas kering yang baru dan tekan
pada bekas suntikan. Jika ada pendarahan, kapas tetap ditekan pada lokasi
suntukan hingga darah berhenti. Jangan memijat-mijat daerah bekas suntikan.
10. Buang jarum suntik habis pakai ke dalam safety box tanpa menutup kembali
jarum (no recapping). Safety box harus ditutup apabila sudah ¾ penuh dan
simpan di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
11. Catat status imunisasi pada buku KIA dan buku kohort/register
12. Pengantar dan orang tua diminta untuk tidak meninggalkan tempat imunisasi
sampai 30 menit setelah penyuntikan untuk memantau apabila terjadi reaksi
anafilaksis dan sampaikan ke orang tua apabila di rumah timbul gejala/ tanda
yang tidak biasa pada anak, maka perlu segera dibawa ke Puskesmas.
13. Ingatkan orang tua jadwal imunisasi berikutnya.
STRATEGI PELAKSANAAN IMUNISASI PCV [2]
Vaksin PCV akan diberikan bersamaan dengan vaksin DPT-HB-Hib dan vaksin
polio oral (OPV), serta vaksin IPV (khusus DI Yogyakarta) pada usia 2 dan 3
bulan, artinya ada pemberian imunisasi ganda pada usia tersebut.
q Kurangi rasa nyeri dengan memberikan vaksin yang lebih tidak sakit dahulu
Contohnya:
§ Suntikan DPT-HB-Hib terlebih dahulu, baru PCV
§ Suntikan IPV terlebih dahulu, baru DPT-HB-Hib dan PCV untuk Provinsi di Yogyakarta
PENYUNTIKAN YANG AMAN
q Jarum sutik dibuang ke dalam safety box tanpa ditutup kembali/no recapping
q Jangan membuang sampah lainnya ke dalam safety box. Limbah lainnya seperti vial
vaksin, ampul pelarut, kapas, masker medis, dan sarung tangan dibuang ke dalam
kantong plastik khusus limbah medis atau kantong plastik biasa yang diberi tanda/ditulis
“limbah medis”.
q Pemusnahan limbah dapat dilakukan melalui pihak ke-3 atau pemusnahan secara mandiri
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
KESIMPULAN
1. Vaksin PCV merupakan vaksin sensitif beku yang harus disimpan dan
didistribusikan pada suhu 2-8⁰C.
2. Vaksin PCV diberikan secara intramuskular dengan dosis 0,5 ml di 1/3 tengah
bagian luar paha kiri.
3. Pelaksanaan pelayanan imunisasi PCV dilaksanakan dengan menerapkan
protokol kesehatan sesuai Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada Masa
Pandemi COVID-
4. 19.
Vaksin PCV akan diberikan bersamaan dengan vaksin DPT-HB-Hib, vaksin polio oral
(OPV) dan vaksin
pemberian imunisasi
IPV (khusus
ganda DI
pada
Yogyakarta)
usia tersebut.
pada usia
Pemberian
2 dan 3 bulan,
imunisasi
artinyaganda
ada
terbukti aman, efektif dan tidak meningkatkan risiko KIPI pada anak.
5. Limbah dari pelaksanaan imunisasi PCV harus dikelola dengan baik.
TERIMA KASIH