Anda di halaman 1dari 35

IMUNISASI

Imunisasi : Pemberian kekebalan pada anak berupa Pemberian imunisasi


antigen untuk mendapatkan kekebalan adaptif pada  Prinsip imunisasi
anak /tubuh manusia terhadap agen biologis penyebab Diberikan sebelum kekebalan dari ibu tidak aktif
penyakit. lagi
 Kombinasi vaksin : meringankan biaya,hemat
Antigen : zat sejenis protein yang bila dimasukkan
waktu, mengurangi penderitaan
kedalam tubuh akan menimbulkan reaksi kekebalan
 Vaksin menimbulkan reksi minimal
dengan pembentukan antibodi.  Perhatikan :
Vaksin : Virus atau bakteri yang dilemahkan untuk o Bayi/anak dalam kondisi sehat
menimbulkan imunitas. o Cara pemberian benar
o Vaksin baik dan jenis sesuai
Tujuan vaksin: Mencegah penyakit dengan cara o Dosis benar
menimbulkan reaksi imunitas tubuh dan mempersiapkan o Penyimpanan:suhu, hindari sinar matahari
tubuh untuk melawan serangan infeksi di kemudian hari.
JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI WAJIB PADA
PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN BAYI
IMUNISASI
No Vaksin Pemberian Umur
 POLIOMIELITIS, DIFTERI, PERTUSIS, TETANUS, 1 BCG 1× 0-2 BLN
2 DPT 6× 2,4,6,18,5,12 TH
TBC, RUBELLA, MUMPS, CAMPAK, HEPATITIS,
3 POLIO (OPV) 6× 0,2,4,6,18 BLN
VARICELLA (CACAR), HIB 5 TH
4 CAMPAK 2× 9 BLN,6 TH
5 HEPATITIS 3× LHR,1 BLN, 3-6
BLN
Berikut Jenis Imunisasi Dasar
1.BCG
o Berupa vaksin kering : bakteri hidup dari biakan
Bacillus Calmette.
o Untuk memberikan kekebalan pada penyakit TBC
o Dosis : bayi < 1th (0,05 cc), > 1 th (0,1 cc)
o 1 ampul dilarutkan 4 cc sodium chloride physiological
solution (80 dosis)
o Segera dipakai dalam waktu 3 jam
o Cara & tempat insersi/injeksi :
lntrakutan lengan kanan atas M. Deltoid
IC sangat superfisial dengan diameter lepuh(wheal) 8-
10 mm
Reaksi pasca injeksi BCG:
 Untuk memberikan kekebalan pada penyakit hepatitis
Lokal : indurasi & eritema dapat timbul dalam  Jadual lanjutan
waktu 2-6 minggu, dapat terjadi pustula & ulkus o HepB-2 interval 4 mgg
yang semakin membesar dlm wkt 2-4 bln. Jika tjd o HepB-3 interval 2-5 bln (paling baik 5 bln)
ulkus : kompres dengan cairan antiseptik, jika  Vaksin HepB-0 monovalen (uniject): HBsAg 10 mcq 0,5
semakin meluas : bawa ke dokter. cc
Regional : BCG-itis (pembesaran kelenjar  Vaksin kombinasi HBsAg : 5 mcq
ketiak/leher padat, tidak sakit & tidak  Masa proteksi : 5 th dg titer antibodi (anti HBs proteksi
menimbulkan demam) dg kadar 10 ug/ml)
Komplikasi  Booster dpt dipertimbangkan jika anti HBs < 10 ug/ml
 Combo dengan DPT diberikan usia 2 bln
Abses kalau suntikan terlalu dalam.  Sisa vaksin dapat dipakai dalam 4 mgg
Limfadenitis supurativ = abses diatas
3. DTP
Kontra indikasi vaksin BCG:
 Ada 2 jenik vaksin : DTwP (whole-cell pertusis), DTaP
o Peny akut dengan demam tinggi (acelluler pertusis),Yg dipakai selama ini adalah DTwP.
o Penyakit kulit berat  Untuk memberikan kekebalan penyakit Difteri, Tetanus,
o leukemia Pertusis
o Pengobatan steroid (Autoimun)  Jadwal imunisasi dasar :
o Curiga HIV o Diberikan 3 kali
o DTP-1 : 2 bln
Jika diberikan > 3 bln :
o Interval : 4-8 mgg (terbaik 8 mgg)
o Mantoux test /test tuberkulin, dapat di berikan jika  Jadwal ulangan/booster
hsilnya (-) o DTP-4 : 1 th stl DTP-3,
o Tidak memungkinkan untuk mantoux test dpt tetap o DTP-5 : usia 5 th sebaiknya DtaP
di berikan tapi observasi 7 hari jika reaksi lokal
Program imunisasi nasional
cepat perlu tindakan lebih lanjut (Dx
Tuberkulosis) o tdk ada vaksinasi ulangan pd usia 18-24 bln (WHO)
o booster berupa imunisasi
2.Hepatitis B
 DTP Diberikan scr IM, anterolateral paha M. deltoid
Jadual pemberian saat bayi lahir  Dosis : 0,5 cc
 1 vial 2,5 cc (5 dosis)
o HBs Ag ibu negative atau tidak diketahui, HepB-1
 Sisa vaksin dpt dipakai dlm 4 mgg
dalam 12 jam tapi jika ternyata dalam perjalanan  Efek samping : bengkak, nyeri, kemerahan, demam >
berikutnya di ketahui Hbs Ag (+) maka di injeksi 38,5 derajat Celcius, diare dan
HepB imunoglobulin (HBIg)  muntah
o HBsAg ibu (+), inj HepB-1 dan HBIg secara
bersamaan dosis 0,5 cc dlm 12 jam
 Penanganan : tetap berikan Asi, bekas suntikan o Setelah imunisasi boleh makan minum seperti
dikompres air dingin, pamol 15 mg/kgbb tiap 3-4 biasa, bila dalam 30 menit muntah – segera
jam jika perlu dosis maksimal 6x dalam 24 jam berikan lagi.
 Kontraindikasi (pertusis) : cerebral & neurological o Efek samping :
abnormality, jangan diberikan dalam bentuk  Jarang terjadi kelumpuhan (paralitic
kombinasi tapi secara terpisah yaitu DT tanpa poliomyelitis)
pertusis dan HepB.Waspada bayi dengan riwayat  sindrom Guillaian Bare
kejang demam.
Kontraindikasi pemberian vaksin Polio
4.TETANUS
 Bila bayi sedang diare, Dosis OPV tidak di hitung
o Dosis : 0,5 cc sebagai status imunisasi & harus diulang
o Untuk memberikan kekebalan penyakit Tetanus  Leukemia & disgammaglobulinemia
o DTP primer : 3 kali merlindungi 1- 3 th, setara TT-  infeksi akut + demam
2  Defisiensi imunologi
o Booster usia 18-24 bln (DTP-4) : memperpanjang  Terapi immunosupressif
imunitas 5 th (6-7 th), setara TT-3
5.CAMPAK
o DTP/Td 5 : imunitas 10 th (17-18 th), setara TT-4
o DT/Td 6 : imunitas 20 th/seumur hidup, setara TT-  Vaksin beku kering berwarna kekuningan
5  1 vial dilarutkan dengan water for injection 5 cc (20
o Sisa vaksin dapat dipakai dlm 4 mgg dosis)
 Ada wabah campak dapat diberikan usia 6 bulan &
5. POLIO suntikan ulangan 6 bulan kemudian.
o Terdpt 2 jenis vaksin :oral (OPV) dan injeksi (IPV)  Booster (second opportunity) : 6-59 bln dan SD kls
1-6, rutin pada kls 1.
o Diberikan secara bergantian
 Efek samping : sakit ringan, bengkak, demam febris
o Dapat diberikan bersamaan dengan DTP, campak
convulsion
o IVP Dapat diberikan tersendiri/kombinasi
 Kontraindikasi : malnutrisi, bumil, infeksi akut+
(DTaP/IVP, DTaP/IVP/Hib) demam, defisiensi imunologik, kerentanan tinggi
o Jadwal : terhadap protein telur
 imunisasi primer : 4 kali  Penggunaan : maksimal 6-8 jam setelah dibuka
 interval 4-6 mgg  Pelarut tidak boleh dibekukan, simpan pada suhu
 booster : 1 tahun dari polio-4 selanjutnya kamar
saat masuk SD  Paska pemberian imunoglobulin dan tranfusi
o Karakteristik OPV : cair, kuning kemerahan ditangguhkan minimal 3 bulan
o Dosis : 2 tetes (0,1 ml)
o 1 vial : 1 ml (10 dosis) Jadwal imunisasi tidak teratur
o Sisa vaksin dapat dipakai 2 minggu  Vaksin 1x dengan daya lindung panjang : BCG,
campak, MMR, varisela jika terlambat akan
mengakibatkan meningkatnya resiko tertular
penyakit
 Belum pernah imunisasi : tidak memiliki antibodi yg
cukup untukmenghindari penyakit
 Status imunisasi tidak diketahui/ meragukan : berikan kapan “La ba’sa (tidak masalah) berobat dengan cara
pun sesuai interval seperti itu jika dikhawatirkan tertimpa penyakit
o HepB : interval 4-8 mgg karena adanya wabah atau sebab-sebab lainnya.
o DPT : interval 4 mgg-4 mgg-1 th-4,5 th Dan tidak masalah menggunakan obat untuk
o polio : interval = DPT menolak atau menghindari wabah yang
o Campak : kpn saja dikhawatirkan. Hal ini berdasarkan sabda Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits
shahih (yang artinya),“Barangsiapa makan tujuh
butir kurma Madinah pada pagi hari, ia tidak
akan terkena pengaruh buruk sihir atau racun”
Ini termasuk tindakan menghindari penyakit
sebelum terjadi. Demikian juga jika
dikhawatirkan timbulnya suatu penyakit dan
dilakukan immunisasi untuk melawan penyakit
yang muncul di suatu tempat atau di mana saja,
maka hal itu tidak masalah, karena hal itu
termasuk tindakan pencegahan. Sebagaimana
penyakit yang datang diobati, demikian juga
penyakit yang dikhawatirkan kemunculannya.
Kewajiban taat terhadap pemerintah/waliyul
‘amr
Hal ini berkaitan dengan program “wajib”
pemerintah berkaitan dengan imunisasi -yang
IMUNISASI MENURUT KAJIAN MUI
kita kenal dengan PPI [Program Pengembangan
Dasar Hukum Imunisasi (Pencegahan terhadap Penyakit) Imunisasi. Berikut dalil-dalilnya:
Penggunaan vaksin itu dibolehkan selama belum ditemukan bahan Allah Ta’ala berfirman
pembuatan vaksin yang halal. Tujuannya demi mencegah munculnya
‫أ ُم نأك ِ م ِ مأر َ ي اأْل ِوَأُل و َوُلَّس وا الر ُيِع َطَأ و َ َّ وا ال§§َّل ُيِع َط‬
bahaya yang lebih besar.
‫وا أ َُنَم آ َيِنَّذ ا ال َُّهَي ا أ َي‬
Ketika Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah ditanya tentang hal ini
“Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah
‫ما هو الحكم في التداوي قبل وقوع الداء كالتطعيم؟‬ dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara
kamu.” [An Nisa’: 59]
“Apakah hukum berobat dengan imunisasi sebelum tertimpa
penyakit seperti imunisasi?” Kita wajib taat kepada pemerintah baik dalam
hal yang sesuai dengan syari’at maupun yang
Beliau menjawab,
mubah, misalnya taat terhadap lampu lalu lintas
‫ال بأس بالتداوي إذا خشي وقوع الداء لوجود وباء أو أسباب أخرى يخشى من وقوع الداء بسببها‬ dan aturan di jalan raya. Jika tidak, maka kita
‫فال بأس بتعاطي الدواء لدفع البالء الذي يخشى منه لقول النبي من تصبح بسبع تمرات من تمر‬ berdosa.
‫وهذا من باب دفع‬, ‫ المدينة لم يضره سحر وال سم‬:‫«صلى هللا عليه وسلم في الحديث الصحيح‬
‫البالء قبل وقوعه فهكذا إذا خشي من مرض وطعم ضد الوباء الواقع في البلد أو في أي مكان ال‬
‫ يعالج بالدواء المرض الذي يخشى منه‬،‫ كما يعالج المرض النازل‬،‫بأس بذلك من باب الدفاع‬.
. ‫ سمعوا وأطيعوا‬، ‫عندكم عليه من هللا برهان ً بواحًا إال أن تروا كفرا‬ Kesimpulan
“Mendengar dan taatlah kalian (kepada pemerintah kalian), Imunisasi untuk kepentingan kesehatan sangat dianjurkan,
kecuali bila kalian melihat kekafiran yang nyata dan kalian bahkan dapat dikatakan wajib jika berpegang kepada
memiliki buktinya di hadapan Allah.” [HR. Bukhari dan sadudzdzari’ah
Muslim]
Imunisasi dengan dugaan adanya campuran bahan haram,
Hukum Imunisasi dan vaksin tersebut sudah dicuci dg bahan kimiawi, maka
Hukum Berobat dengan sesuatu yang Haram, hukum hukumnya menjadi halal (suci).
asalnya haram, tetapi Boleh dalam kondisi darurat. dalilnya Jika ada indikasi keharaman, maka hukumnya tetap boleh dg
keumuman firman Allah :“… Sesungguhnya Allah telah alasan:
menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya
atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya….” a. Darurat
(QS. Al- An’am: 119).
b. Mengambil madharat yang lebih ringan
Kondisi darurat, yaitu apabila penyakit dan obatnya
memenuhi kriteria sebagai berikut :
a) Penyakit tersebut harus diobat
b) Yakin bahwa obat ini bisa mencegah dan mengobati
penyakit
tersebut.
c) Tidak ada pengganti lainnya yang mubah.
Mengambil hukum yang ringan madharatnya
Berlandaskan pada kaidah fiqhiyah,
‫إذا تعارض ضرران دفع أخفهما‬.
”Jika ada dua madharat (bahaya) saling berhadapan maka
diambil
yang paling ringan.“
Dan Maha Benar Allah yang memang menciptakan
penyakit namun pasti ada obatnya. Kalau tidak ada obatnya
sekarang, maka hanya karena manusia belum
menemukannya. Terbukti baru-baru ini telah ditemukan
vaksin meningitis yang halal, dan MUI mengakuinya.
KPSP
(KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN)

KPSP Kecuali usia 42 bulan dan 48 bulan 9 pertanyaan


 suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan Skrining/ pma dilakukan oleh :
kepada para orang tua
A. Nakes
 dipergunakan sebagai alat untuk melakukan
skrining pendahuluan perkembangan anak usia 3 B. Guru Tk
bulan sampai dengan 6 tahun
C. Petugas PAUD terlatih
Tujuan KPSP
Alat Atau Instruman Yang Digunakan
Untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada
penyimpangan. o Formulir KPSP menurut umur.
o Formulir ini berisi 9 10 pertanyaan tentang kemampuan
Pelaksanaan perkembangan yang telah dicapai anak.
o Tiap 3 bulan untuk usia dibawah 24 bulan o Sasaran KPSP anak umur 0 72 bulan.
o Tiap 6 bulan untuk usia 24 sampai 72 bulan Alat bantu pemeriksaan berupa
Pma KPSP o pensil, kertas, bola sebesar bola tenis, kerincingan,
 3 bulan o kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, kismis,
 6 bulan o kacang tanah, potongan biskuit kecil berukuran 0,5 1 cm.
 9 bulan
LANGKAH OBSERVASI KPSP
 12 bulan
 15 bulan Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan
 18 bulan umur anak.
 21 bulan
 24 bulan Cara menentukan umur
 30 bulan o jika anak belum mencapai umur skrining pada formulir
 36 bulan kpsp tersebut, minta ibu datang kembali pada umur
 42 bulan skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin.
 48 bulan o Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya
 54 bulan mempunyai masalah perkembangan sedangkan umur
 60 bulan anak bukan umur skrining maka pemeriksaan
 66 bulan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang
 72 bulan lebih muda.
Bagi tiap golongan umur terdapat 10 pertanyaan untuk
orang tua ata pengasuh anak
o Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang Interpretasi hasil KPSP
digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak.
 Hitunglah berapa jumlah jawaban Ya
o Contoh : bayi umur umur 7 bulan maka yang
 jawaban Ya bila dijawab bisa atau sering atau
digunakan adalah KPSP 6 bulan.
kadang kadang
o Atau disuruh datang saat usia 9 bulan.
 jawaban Tidak bila jawaban belum pernah atau
o Bila anak ini kemudian sudah berumur 9 bulan yang tidak pernah
diberikan adalah KPSP 9 bulan. Tentukan umur anak  Apabila jumlah jawaban Ya = 9 atau 10 ,
dengan menjadikannya dalam bulan. perkembangan anak sesuai (S) dengan tahap
o Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi perkembangannya.
1 bulan Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari  Apabila jumlah jawaban Ya = 7 atau 8,
dibulatkan menjadi 4 bulan perkembangan anak meragukan (M) , tentukan
o Bila umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan jadwal untuk dilakukan pemeriksaan ulang dua
menjadi 3 bulan minggu kemudian.
 Apabila jumlah jawaban Ya = 6 atau
LANGKAH OBSERVASI KPSP
kurang ,kemungkinan ada penyimpangan (P)
 Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang maka anak tersebut memerlukan pemeriksaan
sesuai dengan umur anak. lebih lanjut ataudirujuk. Rincilah jawaban
 KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu : TIDAK pada nomer berapa saja.
o Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh
Perkembangan SESUAI (S)
anak.
Contoh : “dapatkah bayi makan kue sendiri?”  Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak
o Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau dengan baik.
petugas untuk melaksanakan tugas yang  Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai
tertulis pada KPSP. dengan bagan stimulasi sesuaikan dengan umur
Contoh : dan kesiapan anak.
“pada posisi bayi anda terlentang, tariklah  Keterlibatan orangtua sangat baik dalam tiap
bayi pada pergelangan tangannya secara kesempatan stimulasi. Tidak usah mengambil
perlahan lahan ke posisi duduk” momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai
 Baca dulu dengan baik pertanyaan pertanyaan yang kegiatan sehari hari yang terarah.
ada. Bila tidak jelas atau ragu ragu tanyakan lebih  Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu.
lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan.
 Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu. PENTING
 Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu o Lakukan pma rutin menggunakan KPSP setiap 3
jawaban YA atau TIDAK bln utk usia < 24 bln
 Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban. o Lakukan pma rutin menggunakan KPSP setiap 6
bln utk usia 24 72 bln
Perkembangan MERAGUKAN (M)
o Konsultasikan nomer jawaban tidak, mintalah jenis
stimulasi apa yang diberikan lebih sering .
o Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk
mengejar ketertinggalan anak.
o Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada
dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada
anak tersebut yang menghambat perkembangannya.
o Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan
daftar KPSP yang sama dgn umur anak
o Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP
yang pertama sudah bisa semua dilakukan Lakukan
lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak
o Jika hasil KPSP ulang jawaban Ya tetap 7/8
kemungkinan ada penyimpangan (P)
Penyimpangan (P)
Rujuk Ke Rs yang mempunyai fasilitas pemeriksaan
tumbuh kembang anak dengan menuliskan jenis
dan jumlah penyimpangan perkembangan (gerak
kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan
kemandirian
PENGKAJIAN PADA
ANAK

Family Centered Care RIWAYAT MASA LALU


Kemitraan antara perawat dan keluarga dikenal sebagai
perawatan berpusat pada keluarga (FAMILY CENTERED
CARE)
PARENT POINT VIEW
 Kenali penolakan orangtua, kemarahan dan rasa
takut sebagai respon sehat dan alami untuk respon
kesedihan/kehilangan
 Menerima pandangan orangtua bahwa kebutuhan
pelayanan kesehatan anaknya adalah hanya satu
bagian dari prioritas keluarga
 Menilai bahwa orangtua ahli dalam perawatan
anaknya
 Menghormati metode yang digunakan orang tua
untuk mengatasi masalah tanpa menghakimi serta
adanya kerahasiaan informasi
KOMPONEN RIWAYAT KESEHATAN
Identitas
Pasien dan Penanggung Jawab
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Sekarang
ANTROPOMETRIK
Riwayat Masa Lalu
Berat Badan
Panjang Badan/Tinggi Badan
Lingkar Kepala
Lingkar Lengan Atas
Lingkar Dada
VITAL SIGN LEHER
Suhu Inspeksi : ukuran leher
Frekuensi Nadi Trakhea: palpasi adanya deviasi, letakkan ibu jari dan jari
Respirasi Rate telunjuk pada setiap sisi dan gerakkan jari kedepan dan
kebelakang
Tekanan Darah
Tiroid: palpasi ukuran, bentuk, kesimetrisan, nyeri tekan..
Sesuaikan alat dengan usia dan BB anak Lihat rentang
nilai normal pada anak sesuai dengan usianya Arteri karotis: palpasi di kedua sisi.

PEMERIKSAAN KULIT MATA

KULIT

Buka Semua Penempatan dan kesejajaran anatar kedua mata

Pakaian Anak Ukur jarak kedua kantus bagiandalam (kurang lebih 3 cm)

Amati Observasi penempatan, gerakan dan warna kelopak mata

 Warna Inspeksi konjungtiva palpebra


 Tekstur TELINGA
 Turgor
 Suhu
NODUS LIMFE
Submaksilaris: tundukkan kepala sedikit kebawah
Servikal: tengadahkan kepala sedikit keatas Pinna : inspeksi dan penempatan dan kesejajaran
Aksila: rilekskan lengan disamping tapi sedikit terabduksi Perhatikan adanya lubang abnormal, penebalan kulit, atau
sinus
Inguinalis: tempatkan anak pada posisi terlentan
Inspeksi higiene telinga (bau, rabas, warna)
HIDUNG Thoraks
o Vestibula Anterior: tengadahkan kepala kebelakang, Untuk memeriksa daerah thorak, diperlukan pengetahuan
dorong ujung telinga keatas, dan sinari lubang didung tentang garis-garis imaginer
dengan sinar kilat untuk mendeteksi perforasi septum
o Inspeksi struktur eksternal dan internal hidung Linea para sternalis
o Inspeksi adanya discharge (sekret, warna)
Linea sternalis
o Uji patensi saluran hidung denganmenutup setiap lubang
hidung secara bergantian dan menahan agar mulut tetap Linea medio clavicularis
tertutup.
Linea axilaris anterior, media dan posterior
MULUT
Linea scapularis
Linea vertebralis,
Secara berurutan pemeriksaan thorak harus meliputi inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultasi.
PARU DAN JANTUNG

Bibir: INSPEKSI PALPASI PERKUSI AUSKULTASI

Gunakan lampu senter untuk mendapatkan penyinaran yang baik Pemeriksaan Abdomen

Observasi membran mukosa: 4 Kuadran

Ginggiva: Kuadran kanan atas, Kuadran kiri atas, kuadran kanan bawah,
kuadran kiri bawah)
Gigi
Urutan Teknik
Lidah:
Inspeksi, auskultasi, barulah palpasi dan perkusi,
BAGAIMANA CARA MENGAJAK ANAK MEMBUKA
MULUT??
ABDOMEN 4. testis
Inspeksi : Bentuk silinder dan menonjol pada posisi tegak dan 5. meatus uretra
datar bila terlentang pada bayi.
GENITALIA PEREMPUAN
Palpasi: Tempatkan anak pada posisi terlentang dengan kaki
 Genitalia eksterna
fleksi pada panggul dan lutut.alihkan perhatian anak dengan
o Mons pubis
pernyataan seperti “saya akan menebak apa yang kamu makan
dengan memegang perutmu”. o Klitoris
 Labia mayora dan labia minora
Inspeksi kontur, ukuran, dan tonus (tinus kuat, muskular pada  Meatus uretra
pria remaja).
Anus
Kaji kondisi kulit (halus dan rapi)
Inspeksi penampilan umum, kondisi kulit
Inspeksi umbilikus akan adanya herniasi, fistula, higiene, dan
rabas Bokong: lipatan padat, lipatan gluteal simetri

Bising usus: bunyi gemerincing logam pendek seperti kumur- Muskuloskeletal


kumur, klik, atau terdengar menggeram setiap 10-30 detik AMATI ANAK:
Perkusi abdomen: Timpani pada lambung pada sisi kiri dan  Berdiri tegak dengan kaki rapat deformitas kaki,
seluruh abdomen, kecuali untuk pekak atau datar tepat dibawah tungkai bengkok, lutut beradu, skoliosis
marjin kostal kanan (hepar)  Berjalan dan berlari pincang dan
Palpasi organ abdomen abnormalitas cara berjalan
 Berhenti untuk mengambil benda koordinasi
Hepar: 1-2 jari dibawah marjin kostal kanan pada bayi dan mata-tangan dan keseimbangan otot
anak kesil  Bangun dari posisi berbaring terlentang dilantai
integritas neurologi umum dan kelemahan otot
Limpa : 1-2 cm dibawah maerjin kostal kiri pada bayi dan anak
tungkai proksimal akibat distrofi otot
kecil
Kaji cubitan Perut: Kembali dengan cepat, lambat, atau sangat
lambat
Genitalia Laki-laki
1. Glans dan batang
2. Skrotum
3. Preposium
4.

Anda mungkin juga menyukai