BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Skenario B
Hendro laki-laki 46 tahun seorang supir taksi datang ke UGD RS
dengan keluhan utama bengkak dan sakit pada lipat paha kanan,36 jam
sebelum datang ke RS Hendro mendorong mobil teman yang
mogok,setelah itu Hendro merasa ada benjolan di lipat paha kanan.Karena
terasa mengganjal Hendro berobat ke tukang urut agar benjolan dapat
dihilangkan.Pesan tukang urut istirahat dengan bokong dan kaki
ditinggikan.
Setelah 8 jam,benjolan tidak menghilang dengan rasa sakit yang
hilang timbul di perut dan semakin memberat diikuti dengan rasa mual dan
muntah yang berlebihan.Setiap makanan yang ditelan dimuntahkan
kembali.Keluarga memutuskan membawa Hendro ke Rumah Sakit.
Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum:
- Kesan: tampak lemah,kesakitan,pucat dan berkeringat dingin
- Kesadaran: compos mentis
- Tekanan Darah 95/60
- Nadi cepat,lemah 128X/menit
- Pernafasan 22X/menit,Temperatur 37,80C
Keadaan spesifik:
- Kepala: Mata Conjunctiva palpebrae kemerahan
Pemeriksaan penunjang:
- Darah rutin:Hb 15,2%,WBC 14.200/Lp, Diff : 1/0/3/78/10/8
- Kimia :BSS 160 mg% Ureum 38 Creatinin 1,2
c. Mual
Sensasi tidak menyenangkan yang secara samar mengacu pada
epigastrium dan abdomen dengan kecendrungan untuk muntah .
d. Muntah
pengeluaran isi lambung melalui mulut.
e. Bising usus
Suara usus yang ditimbulkan karena penghantaran suara secara luas ke
abdomen yang menunjukkan aktivitas pergerakan usus.
f. Bokong
Gluteus
g. konjungtiva palpebrae
Membran halus yang melapisi kelopak mata dan menutupi bola mata .
h. Metalic sound
Suara bising usus yang terdengar seperti dentingan logam sebagai
akibat adanya oksigen yang teroksidasi.
i. Ligamentum inguinal dextra
pita fibrosa yang berjalan dari spina anterior superior ileum ke spina
pubicum
j. Diaphanoskopi
Cara pemeriksaan dengan trnsluminasi memakai alat diaphanoskop
k. Rectal examination
Pemeriksaan dibagian distal usus besar dengan menggunakan dua jari
melalui dubur
l. BSS
pemeriksaan gula darah sewaktu
m.Creatinin
asam amino yang terdapat pada jaringan vertebrata khususnya pada
otot sebagai salah satu bentuk penyimpanan energy tinggi/ bentuk
anhidrida kreatin, hasil akhir metabolisme fosfokreatin, untuk menguji
laju ekskresi urin.
n.Ureum
Produk akhir nitrogen utama dari metabolisme protein yang dibentuk di
dalam hati dari asam amino dan dari senyawa amoniak lainnya yang
bisa ditemukan di dalam urin, darah atau limfe.
o.Inguinal dextra
Regio kanan pada dearah lipat paha/ Pita jarigan ikat yang
menghubungkan tulang atau tulang rawan ( tulang illiac atau femur).
Pita fibrosa yang berjalan dari Spina anterior superior illium ke spina
pubicum
b. Bagaimana patofisiologinya?
c. Bagaimana hubungan mendorong mobil 36 jam sebelum masuk
rumah sakit dengan keluhan utamanya?
d. Mengapa tukang urut berpesan untuk istirahat dengan bokong
dan kaki ditinggikan dan secara medis?
3. a. Mengapa setelah 8 jam kemudian kondisi pasien semakin memberat
diikuti rasa sakit yang hilang timbul?.
b. Mengapa bisa terjadi mual muntah yang berlebihan pada kasus ini dan
bagaimana patofisiologinya?
4. a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari keadaan umum?
b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari keadaan spesifik?
5. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan penunjang?
6. Apa diagnosis bandingnya?
7. Bagaimana penegakkan diagnosisnya?
8. Apa diagnosis kerjanya(etiologi,epidemiologi,faktor resiko)?
9. Bagaimana penatalaksanaannya (emergency,terapi
etiologi,terapisuportif)?
10. Bagaimana prognosisnya?
11. Bagaimana komplikasinya?
12. Bagaimana promotif dan preventifnya?
13. Berapa level kompetensinya?
14. Bagaimana pandangan islamnya dalam kasus ini?
kerangka konsep
Hendro,46 tahun,laki-
laki
36 jam,sebelum masuk
RS,mendorong mobil
Hernia inguinalis
dekstra disertai
strangulata
Hipotesis:
Hendra,laki-laki,46 tahun,mengalami bengkak dan sakit pada lipatan paha kanan
karena hernia inguinalis dekstra strangulate
Pokok What I Know What I Don’t Know What I Have to How I Will
Bahasan (Learning Issue) Prove Learn
Hernia Hendro, ♂, 46 1. Anatomi, fisiologi, Hendro,laki- Text Book,
inguinal tahun keluhan embriologi laki,46 tahun Pakar Lain
dekstra utama bengkak dan 2. Mual dan muntah mengalami (internet)
strangulata sakit pada lipatan 3. Farmakologi bengkak dan sakit
paha kanan 4. Rehabilitasi Medik pada lipatan paha
5. Level of Competence kanan akibat
6. Pandangan Islam hernia inguinalis
dekstra strangulata
2.3.6 Sintesis
1. Bagaimana anatomi,fisiologi,dan embriologi yang terlibat pada kasus?
Jawab :
Bagian-bagian hernia:
5. Leher hernia: Bagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong
hernia.
Dinding inguinalis
Seluruh panjang dinding anterior kanalis inguinalis dibentuk oleh
aponeurosis muskulus obliqus externus abdominis.dinding anterior inui diperkuat
disepertiga lateralnya oleh serabut-serabut origo muskulus obliqus internus
abdominis yang berasal dari ligamentum inguinal,oleh karena itu dinding ini
psling kuat ditempat berhadapab dengan bagian paling lemah dari dinding
posterior,yaitu annulus inguinalis profundus.seluruh panjang dinding posterior
canalis inguinal;is dibentuk oleh fascia transversalis.Dinding posterior ini
diperkuat di sepertiga medialnya oleh tendo conjunctivus,yaitu gabungan tendi
dari insersio muskulus oblikus internus abdominis dan muskulus transversus
abdopminis yang melekat pada Krista pubica dan pectin ossis pubis oleh karena
itu ,dinding ini paling kuat ditempat berhadapan dengan bagian paling lemah dari
dinding anterior yaitu annulus inguinalis superficialis.
Dinding interior atau dasar canalis inguinalis dibentuk oleh lipatan pinggir
bawah aponeurosis musculus obliquus externus abdominis yang disebut
ligamentum inguinale dan ujung medialnya disebut ligamentum lacurna dinding
superior atau atap canalis inguinalis dibentuk oleh serabut2 terbawah muskulus
obliqus internus abdominis musculus transversus abdominis yang melengkung.
Beberapa variasi tetap dalam distribusi anatomi dari saraf, misalnya, kadang-
kadang tidak ada suatu saraf ilioinguinal
Embriologi
Pada laki-laki,testis turun melalui pelvis dan canalis inguinalis pada bulan
ketujuh dan delapan kehidupan janin.stimulus normal untuk turunnya testis ini
adalah testosteron yang disekresikan oleh testis janin.testis mengikuti
gubernaculum dan mengalami desensus dibelakang peritoneum pada dinding
abdomen posterior.kemudian berjalan dibelakang processus vaginalis dan menarik
2.a. Apa yang menyebabkan bengkak dan sakit pada lipatan paha kanan?
Jawab:
Penyebab:
Kongenital.
Aquisital (didapat) :
Adalah hernia yang bukan disebabkan karena adanya defek bawaan tetapi
disebabkan oleh faktor lain yang dialami manusia selama hidupnya, antara
lain :
1. Tekanan intraabdominal yang tinggi : Banyak dialami oleh pasien yang
sering mengejan baik saat BAB maupun BAK. Misalnya pada pasien
BPH, batu uretra, konstipasi, penderita batuk kronis, partus, asites, dll.
2. Konstitusi tubuh : Orang kurus cenderung terkena hernia karena jaringa
ikatnya yang sedikit. Sedangkan pada orang gemuk juga dapat terkena
hernia karena banyaknya jaringan lemak pada tubuhnya yang menambah
beban kerja jaringan ikat penyokong pada LMR.
8. Defisiensi otot,
Rasa sakit ditimbulkan karena adanya penekanan pada isi hernia oleh cincin
hernia dan telah terjadi komplikasi strangulate.
b. Bagaimana patofisiologinya?
Aktivitas fisik
berat
Sebagian Otot-otot
organ(usus) dinding
turun abdomen
ketempat melemah
yang lebih
longgar
Canalis
Melalui defek inguinalis
(anulus
inguinalis)
tidak
Benjolan mengalami
dilipat paha obliterasi
e.Apa dampak pengurutan pada kasus ini dan mengapa tukang urut berpesan untuk
istirahat dengan bokong dan kaki ditinggikan dan bagaimana secara medisnya?
Jawab:
Pengurutan itu sebenarnya hanya untuk menghilangkan simptomnya
saja.Tukang urut akan menaikkan kembali usus yang telah turun melalui defek
tersebut,ditunjang dengan istirahat dengan kaki dan bokong yang ditinggikan.
Dipandang secara medis,sangat tidak bermanfaat karena pengurutan akan
beresiko terhadap penekanan isi hernia oleh cincin hernia,yang mengakibatkan
pembuluh darah terjepit ,suplai darah pun menurun,sehingga pembuluh darah dan
jaringan disekitarnya hipoxia kemudian iskemia lama kelamaan nekrosis.jaringan
yang mati akan mengalami pembusukan(gangren) sehingga akan terjadi
penimbunan racun ,racun tersebut dapat masuk kealiran darah,dan menyebar
keseluruh tubuh sehingga dapat menimbulkan infeksi sistemik.
3. a.Mengapa setelah 8 jam kemudian kondisi pasien semakin memberat diikuti rasa
sakit yang hilang timbul di perut?
Jawab:
Kondisi hendro semakin memburuk karena isi hernia tejepit oleh cincin
hernia sehingga isi kantong hernia terperangkap dan tidak dapat kembali kedalam
rongga perut,akibatnya terjadi gangguan pasase/vaskularisasi yang dapat
memperburuk kondisinya.
Nyeri hilang timbul dikarenakan adanya peregangan pada mesentrium
sewaktu satu segmen usus halus masuk ke dalam kantong hernia.
Mekanisme:
Nyeri
Usus terjepitdistensi Organ rongga (usus) trsumbat dari proximal
tersumbat ada hambatan refleks kontraksi kuat saat peristaltik nyeri
Nyeri hilang
Usus terjepit distensi Organ rongga (usus) trsumbat dari proximal
tersumbat ada hambatan refleks kontraksi saat relaksasi nyeri
menurun
b.Mengapa bisa terjadi mual muntah yang berlebihan pada kasus ini dan
bagaimana patofisiologinya?
Jawab:
Obstruksi usus gerakan peristaltik regangan nervus vagus
Pusat muntah di postrema medula oblongata Mual dan muntah.
90mmHg
Kepala normal
Leher normal
Thorax norml
Abdomen :
Ekstremitas
- Darah rutin
Hb 15,2 g% 14 – 18 g % Normal
Eusinofil ↓ : 1
-3
Netrofil segmen ↑: 50 –
70
Limposit
↓ : 20 – 40
Monosit normal : 2 - 8
- Kimia
Ureum : 38 13 – 39 Normal
Perempuan : 0.6 - 1
b. Kriptochismus
Testis tidak turun sampai ke skrotum tetapi kemungkinanya hanya sampai
kanalis inguinalis
c. Limfadenopati/ limfadenitis inguinal
d. Varises vena saphena magna didaerah lipat paha
e. Lipoma yang menyelubungi funikulus spermatikus (sering disangka
hernia inguinalis medialis).
x-ray dada adalah metode radiografi rutin untuk mengevaluasi jantung, paru-
paru, tulang dada, mediastinum, dan pembuluh darah besar (misalnya aorta).
darah tes
USG/CT SCAN
Diagnosis hernia inguinalis biasanya didasarkan pada riwayat medis Anda
dan pemeriksaan fisik. Pengujian seperti USG dan CT scan biasanya tidak
diperlukan untuk mendiagnosis hernia inguinalis. Dalam kebanyakan kasus,
seorang dokter dapat mengidentifikasi suatu hernia inguinalis selama
pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan urine
Pemeriksaan urin (urine) dapat dilakukan untuk menyingkirkan infeksi
saluran kemih. Infeksi saluran kemih atau batu ginjal dapat menyebabkan sakit
di pangkal paha yang dapat salah untuk sakit hernia. Uji selanjutnya dapat
dilakukan untuk menyingkirkan kondisi lain yang dapat berkontribusi terhadap
hernia, seperti usus besar atau kanker prostat atau penyakit paru-paru yang
menyebabkan batuk kronis.
Jika operasi direncanakan, tes lain mungkin diperlukan untuk
mengevaluasi status saat ini masalah kesehatan, seperti paru-paru, jantung,
atau pendarahan masalah
Elektrolit
Ketidakseimbangan akan menunggu fungsi organ, misalnya penurunan
kalium akan mempengaruhi kontraktilitan otot jantung, mengarah kepada
penurunan curah jantung.
AGD (Analisa Gas Darah)
Mengevaluasi status pernafasan terakhir.
ECG (Elektrocardiograf)
Penemuan akan sesuatu yang tidak normal membutuhkan prioritas
perhatian untuk memberikan anestes
2. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
• H.indirek :
– Pasien berdiri dan mengedan
– Benjolan bisa smp scrotum
– Benjolan simetris,sirkuler pada ann.eks.
– Benjolan hilang bila pasien tidur.
• H.direk :
– Benjolan ellip
– Tidak sampai ke scrotum
Palpasi
Diraba konsistensi benjolan dan dicoba mendorong apakah benjolan
dapat direposisi.Kantong hernia yang kososn kadang dapat diraba pada
funikulus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapis kantong yang
memberikan sensasi gesekan dua permukaaan sutera. Tanda ini disebut
tanda sarung tangan sutera, tetapi umumnya tanda ini sukar ditentukan.
Kalau kantong hernia berisi organ maka tergantung isinya, pada palpasi
mungkin teraba usus, omentum (seperti karet), atau ovarium. Dengan jari
telunjuk atau jari kelingking pada anak dapat dicoba mendorong isi hernia
denganmenonjolkan kulit skrotum melalui anulus eksternus sehingga dapat
ditentukan apakah isi hernia dapat direposisi atau tidak. Dalam hal hernia
dapat direposisi, pada waktu jari masih berada dalam anulus eksternus,
pasien diminta mengedan. Kalau hernia menyentuh ujung jari, berarti hernia
inguinalis lateralis, dan kalau samping jari yang menyentuh menandakan
hernia inguinalis medialis. Isi hernia pada bayi wanita yang teraba seperti
sebuah massa yang padat yang biasanya berisi ovarium.
Perkusi
Diketok,jika terjadi suara timpani,maka artinya isi hernia itu adalah usus.
Auskultasi
Untuk mengetahui apakah terjadi bising usus yang menunjukkan adanya
peningkatan gerakan peristaltik
9. Apa diagnosis kerjanya(etiologi,epidemiologi,faktor resiko)?
Jawab:
1. Etiologi
congenital.
Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau
karena sebab yang didapat. Hernia dapat dijumpai pada setiap usia, lebih
banyak pada pria ketimbang pada wanita. Berbagai faktor penyebab
berperan pada pembentukan pintu masuk hernia pada anulus internus yang
cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia. Disamping
itu diperlukan pula faktor yang dapat mendorong isi hernia melewati pintu
yang sudah terbuka cukup lebar tersebut.3
Processus vaginalis peritoneum persisten Testis tidak samapi scrotum,
sehingga processus tetap terbuka Penurunan baru terjadi 1-2 hari sebelum
kelahiran, sehingga processus belum sempat menutupdan pada waktu
dilahirkan masih tetap terbuka Predileksi tempat: sisi kanan karena testis
kanan mengalami desensus setelah kiri terlebih dahulu. Dapat timbul pada
masa bayi atau sesudah dewasa. Hernia indirect pada bayi berhubungan
dengan criptocismus dan hidrocele
Faktor yang dipandang berperan kausal
adalah adanya prosessus vaginalis yang terbuka, peninggian tekanan
didalam rongga perut, dan kelemahan otot dinding perut karena usia.3
Proses turunnya testis mengikuti prosessus vaginalis. Pada nenonatus
kurang lebih 90% prosessus vaginalis tetap terbuka sedangkan pada bayi
umur satu tahun sekitar 30 % prosessus vaginalis belum tertutup. Tetapi
kejadian hernia pada umur ini hanya beberapa persen. Tidak sampai 10%
anak dengan prosessus vaginalis paten menderita hernia. Pada anak
dengan hernia unilateral dapat dijumpai prosessus veginalis paten
kontralateral lebih dari separo, sedangkan insiden hernia tidak melebihi
20%. Umumnya disimpulkan bahwa adanya prosessus vaginalis yang
1. Faktor Risiko
Keturunan.
Risiko lebih besar jika ada keluarga dekat yang pernah terkena hernia.
Ada tidak muncul untuk bisa merupakan link genetik yang terlibat
dengan jenis hernia, sebagai bayi mungkin memiliki peningkatan risiko
mengalami jenis hernia jika saudara atau orangtua memiliki kondisi.
Menderita penyakit tertentu.
Penyakit tertentu, seperti batuk kronis, bisa memicu terjadinya tekanan
berlebih yang dapat menyebabkan hernia. Sembelit atau konstipasi
kronis juga dapat memperbesar risiko hernia.
Obesitas.
Berat badan yang berlebih menyebabkan tekanan berlebih pada tubuh,
termasuk di bagian perut. Ini bisa menjadi salah satu pencetus hernia.
Kehamilan.
Kehamilan dapat melemahkan otot di sekitar perut sekaligus
memberi tekanan lebih di bagian perut.
Jenis kelamin.
Anak laki-laki memiliki resiko sedikit lebih tinggi dibandingkan anak
perempuan.
Kelahiran prematur.
Bayi yang lahir prematur lebih berisiko menderita hernia inguinal
daripada bayi yang lahir normal.
Pekerjaan.
Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan daya fisik dapat
menyebabkan terjadinya hernia. Contohnya, pekerjaan buruh angkat
barang.
Bila seseorang pernah terkena hernia, besar kemungkinan ia akan
mengalaminya lagi
2. Epidemiologi
Sementara dalam tahun-tahun lampau, banyak hernia diterapi
dengan terapi penunjang, namun pada saat ini hampir semua hernia
dikoreksi dengan pembedahan, kecuali bila ada kontraindikasi bermakna
yang menolaknya. Hernia timbul dalam sekitar 1,5 persen populasi umum di
amerika serikat dan 537.000hernia diperbaiki dengan pembedahan pada
tahun 1980. sebagian hernia timbul pada regio inguinalis dengan sekitar 50
persen dari ini merupakan hernia inguinalis indirek dan 25 persen sebagai
hernia inguinalis direk.
Hernia inguinalis digambarkan dalam catatan peradaban kuno.
Tetapi terlewatkan beberapa abad sebelum pemahaman secar jelas tentang
anatomi hernia diberikan. Walaupun ada kemajuan dan gambaran anatomi
manusia pada tahun 1800-an, namun penatalaksanaan hernia pada waktu itu
terutama dengan observasi atau terapi penunjang, karena hasil terapi bedah
sangat buruk. Sebagai contoh, pada tahun 1891 Bull melaporkan hasil terapi
hernia di Amerika serikat; terjadi kekambuhan 30-40 persen selama 1 tahun
dan 100 persen selama 4 tahun. Pada tahun 1889, Bassini pertama
melaporkan hasil yang terus-menerus berhasil dengan perbaikan bedah pada
hernia inguinalis. Bassini menggunakan prosedur cermat dengan ligasi
tinggi kantong hernia dan pendekatan anatomo cermat bagi conjoined fascia
dari muskulus oblikus internus dan transverses abdominis keligamentum
inguinal (poupart). Angka kekambuhan dintara 251 pasien pertama hanya 3
persen
Halsted, yang tidak menyadari penemuan Bassini sejak dipublikasi
dalam jurnal Italia yang tak terkenal, secara bebas menggambarkan tindakan
serupa pada tahun 1889. tindakan Halsted juga terdiri dari penjahitan fasia
oblikus internus dan transverses abdominis keligamentum inguinale. Dalam
tidakan pertamanya, halsted mentransplantasi funikulus spermatikus diatas
penutupan fasia oblikus eksternus(Halsted I). Kemudian Halsted melakukan
tindakan yang sama, tetapi memungkinkan funikulus spermatikus tetap
dalam posisi normalnya dibawah fasia oblikus eksternus(Halsted II).
Tindakan Bassini dan Halsted menampilkan kemajuan besar dan zaman
penatalaksanaan bedah yang luas dari hernia inguinalis dimulai.
Tujuh puluh lima persen dari seluruh hernia abdominal terjadi di
inguinal (lipat paha). Yang lainnya dapat terjadi di umbilikus (pusar) atau
daerah perut lainnya. Hernia inguinalis dibagi menjadi 2, yaitu hernia
inguinalis medialis dan hernia inguinalis lateralis. Jika kantong hernia
inguinalis lateralis mencapai skrotum (buah zakar), hernia disebut hernia
skrotalis. Hernia inguinalis lateralis terjadi lebih sering dari hernia inguinalis
medialis dengan perbandingan 2:1, dan diantara itu ternyata pria lebih sering
7 kali lipat terkena dibandingkan dengan wanita. Semakin bertambahnya
usia kita, kemungkinan terjadinya hernia semakin besar. Hal ini dipengaruhi
oleh kekuatan otot-otot perut yang sudah mulai melemah.
3. Patofisiologi
Patofisiologi keseluruhan
*Inflamasi (Lanjutan) :
Hernia scrotalis
berat, dan menghilang waktu istirahat baring. Pada bayi dan anak-anak,
adanya benjolan yang hilang timbul di lipat paha biasanya diketahui oleh
orang tua. Jika hernia mengganggu dan anak atau bayi sering gelisah,
banyak menangis, dan kadang-kadang perut kembung, harus dipikirkan
kemungkinan hernia strangulata.
Pada inspeksi diperhatikan keadaan asimetri pada kedua sisi lipat paha,
skrotum, atau labia dalam posisi berdiri dan berbaring. Pasien diminta
mengedan atau batuk sehingga adanya benjolan atau keadaan asimetri dapat
dilihat. Palpasi dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, diraba
konsistensinya, dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat direposisi.
Setelah benjolan tereposisi dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada
anak-anak, kadang cincin hernia dapat diraba berupa anulus inguinalis yang
melebar.
Pada hernia insipien tonjolan hanya dapat dirasakan menyentuh ujung
jari di dalam kanalis inguinalis dan tidak menonjol keluar. Pada bayi dan
anak-anak kadang tidak terlihat adanya benjolan pada waktu menangis,
batuk, atau mengedan. Dalam hal ini perlu dilakukan palpasi tali sperma
dengan membandingkan yang kiri dan yang kanan; kadang didapatkan tanda
sarung tangan sutera.
5. Klasifikasi
Hernia inguinalis lateralis/indirek
Terjadi karena keluar dari rongga peritoneum melalui annulus
inguinalis internus yang terletak sebelah lateral dari pembuluh darah
epigastrika inferior, kemudian hernia masuk kedalam kanalis inguinalis
dan jika cukup panjang, menonjol keluar dari annulus inguinalis
eksternus. Apabila hernia ini berlanjut, tonjolan akan sampai ke skrotum,
ini disebut hernia skrotalis. Kantong hernia berada di dalam m.kremaster
terletak anteromedial terhadap vas deferens dan struktur lain dalam tali
sperma.
Disebut indirek karena keluar melalui dua pintu dan saluran yaitu
annulus dan kanalis inguinalis. Pada bayi dan anak, hernia lateralis
disebabkan oleh kelainan bawaan berupa tidak menutupnya prosesus
Gambaran klinik
Pada umumnya keluhan pada orang dewasa berupa benjolan di lipat
paha yang timbul pada waktu mengedan , batuk atau mengangkat
beban berat dan menghilang pada waktu istirahat baring.
Pada bayi dan anak-anak adanya benjolan yang hilang timbul dilipat
paha biasanya diketahui oleh orang tua. Jika hernia mengganggu dan
anak atau bayi sering gelisah, banyak nangis, dan kadang-kadang perut
kembung, harus dipikirkan kemungkinan hernia strangulate.
Pemeriksaan fisik
Inspeksi : diperhatikan keadaan asimetris pada kedua sisi lipat paha,
skrotum atau labia dalam posisi berdiri atau berbaring. Pasien diminta
mengedan atau batuk sehingga adanya benjolan atau keadaan asimetris
dapat dilihat
Palpasi : dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, diraba
konsistensinya, dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat direpoisi.
Setelah benjolan tereposisi dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada
anak-anak, kadang cincin hernia dapat teraba berupa annulus inguinalis
yang melebar.
Hernia insipien berupa hernia membakat apabila tonjolan hanya dapat
dirasakan menyentuh ujung jari di dalam kanalis inguinalis tetapi tidak
keluar. Pada bayi dan anak-anak kadang tidak terlihat adanya benjolan
pada waktu menangis, batuk atau mengedan. Dalam hal ini perlu
dilakukan palpasi tali sperma dengan membandingkan yang kiri dan
yang kanan, kadang di dapatkan yanda sarung tangan sutera.
Pemeriksaan fisik
Inspeksi : terlihat adanya massa tumor pada annulus inguinalis eksterna
yang mudah mengecil bila tidur. Karena besarnya defek pada dinding
posterior maka hernia ini jarang sekali menjadi ireponibilis.
Palpasi : jika ditekan pada annulus inguinalis interna pada saat pasien
berdiri atau mengejan, tetap akan timbul benjolan karena hernia ini
langsung menuju annulus unguinalis eksterna sehingga disebut hernis
direkta. Bila hernia ini dimasukkan sampai ke skrotum, maka hanya akan
sampai ke bagian atas skrotum, sedangkan testis dan funikulus
spermatikus dapat dipisahkan dari massa hernia. Bila jari dimasukkan
dalam annulus inguinalis eksterna, tidak akan ditemukan dinding
belakang. Bila pasien di suruh mengejan tidak akan terasa tekanan dan
ujung jari dengan mudah dapat meraba ligamentum Cowperi pada ramus
superior tulang pubis.
Pada pasien kadang-kadang ditemukan gejala mudah kencing
karena buli-buli ikut membentuk dinding medial hernia.
a.Reposisi
Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulate, kecuali pada
pasien anak-anak. reposisi dilakukan secara bimanual. Tangan kiri
memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan
mendorongnya kearah cincin hernia dengan tekanan lambat tapi menetap
sampai terjadi reposisi. Pada anak-anak inkarserasi lebih sering terjadi
pada umur dibawah dua tahun. Reposisi spontan lebih sering dan
sebaliknya gangguan vitalitas isi hernia jarang terjadi jika dibandingkan
dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh cincin hernia yang lebih
elastis dibandingkan dengan orang dewasa.
Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian sedative
dan kompres es diatas hernia. Bila usaha reposisi ini berhasil anak
disiapkan untuk operasi pada hari berikutnya. Jika reposisi hernia tidak
berhasil dalam waktu enam jam harus dilakukan operasi segera. Setelah
reposisi berhasil suntikan zat yang bersifat sklerotik untuk memperkecil
pintu hernia.
b.Bantalan penyangga
Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang
telah direposisi dan tidak pernah menyembuhkan sehingga harus dipakai
seumur hidup. Namun cara yang berumur lebih dari 4000 tahun ini masih
saja dipakai sampai sekarang.
Sebaiknya cara ini tidak dinjurkan karena mempunyai komplikasi, antara
lain merusak kulit dan tonus otot dinding perut didaerah yang tertekan
sedangkan strangulasi tetap mengancam. Pada anak-anak cara ini dapat
menimbulkan atrofitestis karena tekanan pada taki sperma yang
mengandung pembuluh darah testis.
2. Operatif
Dalam kasus ini,pasien harus segera dilakukan pembedahan dikarenakan
telah terjadi komplikasi strangulata pada pasien yang membuat kondisinya
semakin memburuk.
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis
yang rasional. Tujuan dari operasi adalah reposisi isi hernia, menutup pintu
hernia untuk menghilangkan LMR, dan mencegah residif dengan memperkuat
dinding perut. Prinsip dasar operasi hernia terdiri dari herniotomy,
hernioraphy, dan hernioplasty.
Pada herniotomy dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke
lehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan,
kemudian direposisi ke cavum abdomen seperti semula. Kantong hernia
dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong.
Pada hernioraphy leher hernia diikat dan digantungkan pada conjoint
tendon (pertemuan m. transverses internus abdominis dan m. obliqus intenus
abdominis).
Pada hernioplastik dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis
internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
Pada bayi dan anak-anak dengan hernia kongenital lateral yang faktor
penyebab adanya prosesus vaginalis yang tidak menutup sedangkan anulus
inguinalis internus cukup elastis dan dinding belakang kanalis cukup kuat,
hanya dilakukan herniotomi tanpa hernioplastik.
Pada operasi hernia inguinalis, ada 3 prinsip yang harus diperhatikan, yaitu
eksisi kantong hernia, ligasi tinggi kantong hernia, dan repair dinding kanalis
inguinalis.
Tehnik operasi
-
Insisi inguinal 2 jari medial SIAS sejajar ligamentum inguinal ke
tuberculum pubicum
-
Insisi diperdalam sampai tampak aponeurosis MOE → tampak crus medial
dan lateral yg merupakan annulus eksternus
-
Aponeurosis MOE dibuka kecil dengan pisau, dengan bantuan pinset
anatomis dan gunting dibuka lebih lanjut ke cranial sampai annulus internus
dan ke kaudal sampai membuka annulus inguinal eksternus.
-
Funiculus dibersihkan, kemudian digantung dengan kain kasa dibawa ke
medial, sehingga tampak kantong peritoneum
-
Peritoneum dijepit dengan 2 pinset → dibuka → usus didorong ke cavum
abdomen dengan melebarkan irisan ke proksimal sampai leher hernia.
Kantong sebelah distal dibiarkan
-
Leher hernia dijahit dengan kromik → ditanamkan di bawah conjoint
tendon dan digantungkan.
-
Selanjutnya dilakukan hernioplasty secara:
Ferguson
Funiculus spermaticus ditaruh disebelah dorsal MOE dan MOI abdominis MOI
dan transverses dijahitkan pada ligamentum inguinale dan meletakkan funiculus
di dorsalnya, kemudian aponeurosis MOE dijahit kembali, sehingga tidak ada
lagi kanalis inguinalis.
Bassini
MOI dan transverus abdominis dijahitkan pada ligamentum inguinal, funiculus
diletakkan disebelah ventral → aponeurosis MOE tidak dijahit, sehingga
kanalis inguinalis tetap ada. Kedua musculus berfungsi memperkuat dinding
belakang canalis sehingga LMR hilang
Halsted
Dilakukan penjahitan MOE, MOI dan m. transverses abdominis, untuk
memperkuat / menghilangkan LMR. Funiculus spermaticus diletakkan di
subkutis.
Tehnik operasi terbaru pada hernia inguinalis adalah menggunakan mesh, suatu
materi prostese yang digunakan untuk memperkuat otot-otot di region
inguinalis sehingga mengurangi timbulnya residif.
Keuntungan pemakaian mesh antara lain:
· Aman, terutama pada pasien dengan penyakit penyerta kronik
· Efektif dan kuat
· Penyembuhan berlangsung lebih cepat
· Nyeri pasca operasi minimal
· Jarang menimbulkan komplikasi
Teknik Operasi
Terapi supportif
1) Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri.
Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar
tidak menolong.
Dalam sediaannya sering dikombinasi dengan cofein yang berfungsi
meningkatkan efektivitasnya tanpa perlu meningkatkan dosisnya.
2. Ibuprofen
Ibuprofen merupakan derivat asam propionat yang diperkenalkan
banyak negara. Obat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi
yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan aspirin.
Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan menyusui.
3. Asam mefenamat
Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam mefenamat
sangat kuat terikat pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat
antikoagulan harus diperhatikan. Efek samping terhadap saluran cerna
sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa
lambung.
4. Tramadol
Tramadol adalah senyawa sintetik yang berefek seperti morfin.
Tramadol digunakan untuk sakit nyeri menengah hingga parah. Sediaan
tramadol pelepasan lambat digunakan untuk menangani nyeri
menengah hingga parah yang memerlukan waktu yang lama.
Minumlah tramadol sesuai dosis yang diberikan, jangan minum dengan
dosis lebih besar atau lebih lama dari yang diresepkan dokter.
Jangan minum tramadol lebih dari 300 mg sehari.
5. Benorylate
Benorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin. Obat
ini digunakan sebagai obat antiinflamasi dan antipiretik. Untuk
pengobatan demam pada anak obat ini bekerja lebih baik dibanding
dengan parasetamol dan aspirin dalam penggunaan yang terpisah.
Karena obat ini derivat dari aspirin maka obat ini tidak boleh digunakan
untuk anak yang mengidap Sindrom Reye.
6. Fentanyl
akhirnya peredaran darah jaringa terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan
kantong hernia berisi transudat berupa cairan serosanguinus. Kalau isi hernia
terdiri dari usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan
abses local, fistel atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga perut.3
Gambaran klinik hernia inkarserata yang mengandung usus dimulai dengan
gambaran obstruksi usus dengan gangguan keseimbangan cairan , elektrolit,
dan asam basa. Bila sudah terjadi strangulasi karena gangguan
vaskularisasiterjadi gangguan toksik akibat gangrene, gambaran klinik
menjadi komplek dan sangat serius. Penderita mengeluh nyeri lebih hebat
ditempat hernia, nyeri akan menetap karena rangsangan peritoneum.3
Pada pemeriksaan lokal yang ditemukan benjolan yang tidak dapat
dimasukkan lagi, disertai nyeri tekan dan tergantung keadaaan isi hernia
dapat dijumpai tanda pereitonitis atau abses local. Hernia strangulate
merupakan keadaan gawat darurat karena perlu mendpat pertolongan segera.
BAB III
KESIMPULAN
Hendra,laki-laki,46 tahun,mengalami bengkak dan sakit pada lipatan paha kanan
karena hernia inguinalis dekstra strangulate
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Arthur C., John E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:
EGC
Staf Pengajar FK UI. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta. Binarupa
Harrison, T.R., Harrison’s Principle of Internal Medicine, 17th ed., The McGraw-
Hill Companies, Inc., United States Amerika, 2008
Arif, Mansjoer, et all. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III, Cetakan ke sepuluh.,
Media Aesculapius., Jakarta. 2009.