Disusun oleh :
Disusun Oleh:
Pembimbing:
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan disahkan refleksi kasus dengan judul
PERFORASI GASTER
Disusun oleh:
Telah dipresentasikan
Hari/Tanggal:
Disahkan oleh:
Pembimbing,
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS
Nama : Tn. P
Umur : 47 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Status : Menikah
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama
Terdapat benjolan di selangkangan sebelah kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli RSUD Muntilan dengan keluhan terdapat benjolan di
selangkangan sebelah kiri, benjolan dirasakan semakin lama membesar dan
timbul saat berdiri dan bekerja kemudian hilang saat beristirahat. Pasien mengaku
benjolan tidak nyeri. Benjolan berbentuk bulat dan tidak nyeri jika ditekan.
Pasien merasakan keluhan sejak 3 hari yang lalu, keluhan yang dirasakan berupa
bengkak pada daerah selangkangan kiri , pasien seringkali merasa mual namun
tidak ada muntah. Pasien mengeluh demam 2 hari SMRS, nafsu makan pasien
juga baik, pasien tidak memiliki riwayat penyakit batuk yang lama ataupun buang
air besar yang keras, BAK normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit diabetes melitus : disangkal
Riwayat Batuk Lama : disangkal
Penyakit asma : disangkal
Penyakit alergi : disangkal
Riwayat Oprasi : 1. Operasi Laparotomi Appendicitis
2. STT punggung
3. Hernia Repair Dextra
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluhan serupa pernah di alami oleh ayah pasien
Penyakit diabetes melitus : disangkal
Penyakit asma : disangkal
Penyakit alergi : disangkal
Riwayat Pengobatan
Pasien pernah mengobati keluhan ini sebelumnya di puskesmas.
Riwayat Alergi
Pasien menyangkal adanya alergi terhadap makanan atau obat-obatan tertentu.
Riwayat Sosial
Pasien merupakan seorang petani dan sering mengangkut barang barang berat.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak Sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
A. Tanda Vital
Suhu : 36,2C
B. Status Interna
Kepala : Normosefali
Thoraks :
Inspeksi : simetris kanan = kiri
Auskultasi : bronkovesikuler
Abdomen :
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), benjolan (-)
Status Lokalis
Inspeksi
Posisi Berbaring :
Tanpa mengedan atau batuk tidak tampak massa terlihat dan tidak terdapat
tanda-tanda radang. Swelling (+) di daerah inguinal sinistra.
Berdiri :
Saat berdiri pasien diminta untuk mengejan dan tampak benjolan di daerah
selangkangan kiri berukuran 3x3 cm, sebesar telur puyuh.
Palpasi
Teraba massa di regio inguinal sinistra, permukaan rata, nyeri tekan, massa
teraba kenyal dan bisa dimasukkan kembali ke dalam cavum abdominalis.
Finger tip test : dilakukan dan teraba di medial jari.
Thumb test : dilakukan dan teraba benjolan
Auskultasi
Tidak terdengar bunyi peristaltik usus.
Colok Dubur
Sfingter ani mencengkram
Ampula kosong
Tak terasa benjolan
Mukosa licin
Prostat kesan normal
Darah (-)
Feses (-)
Lender (-)
V. DIAGNOSIS KERJA
Hernia Inguinalis Medialis Sinistra
VI. DIAGNOSIS BANDING
Limfadenopati
Hernia Femuralis
VII. PLANNING TERAPI
Diet puasa
Inf. RL 30 tpm
Inj. Ranitidin 1A/12jam
Inj. Ondansentron k/p
Inj. Ketorolac 1A/8 jam
Inj. Ceftriaxone 2gr/24jam
Pro Hernia Repair
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8. Annulus internus:
Dibentuk oleh ligamentum inguinalis, conjoin tendon ( tepi bawah
muskulus obliqus abdominis internus, dan muskulus transverses
abdominus), dan vasa epigastrika inferior. Annulus ini merupakan tempat
keluarnya funikulus spermatikus dari cavum abdomen ke kanalis
inguinalis. Terletak diantara SIAS dan Tuberkulum pubicum ( 1- 1,5cm
3
diatas ligamentum inguinale).
9. Annulus eksternus:
Terdiri dari crus lateral dan crus medial (merupakan pelekatan aponeurosis
MOE pada tuberkulum pubicum). Annulus ini merupakan keluarnya
n.Illioinguinalis dan funikulus spermatikus ke scrotum.(pada wanita berupa
3,4
round ligament).
8.Kanalis Femoralis
Kanalis femoralis merupakan lubang berbentuk oval dengan diameter
kurang dari 4 cm, dan pada wanita mempunyai diameter lebih lebar dibang
dengan laki-laki.Pada sisi medial femoral sheath dan vena femoralis yang
mengandung limfonodus dan lemak. Di sekelilingnya terdapat beberapa
bagian rigid yaitu pada sisi anterior terdapat ligamentum inguinale, sisi media
terdapat lacuna dari ligamentum inguinale, dan pada sisi posteriornya terdapat
bagian pectineus dari ligamentum inguinale.Cincin yang sempit ini beresiko
tinggi untuk mengalami inkarserasi (terjepitnya usus).Kanalis femoralis
terletak medial dari vena femoralis didalam lakuna vaserum dorsal dari
ligamentum inguinalis, tempat vena saphena magna bermuara didalam vena
femoralis.Foramen ini sempit dan dibatasi oleh pinggir keras dan tajam.Batas
kranio ventral dibentuk oleh ligamentum inguinalis, kaudodorsal oleh pinggir
os pubis yang terdiri dari ligamentum ilio pectineale (ligamentum cooper),
sebelah lateral oleh (sarung) vena femoralis, dan disebelah medial oleh
ligamentum lakunare gimbernati.Hernia femoralis keluar melalui lakuna
vasorum kaudal dari ligamentum inguinale. Keadaan anatomi ini sering
3,4
mengakibatkan inkarserasi hernia femoralis.
C. Pengertian
Hernia adalah suatu penonjolan isi suatu rongga melalui pembukaan yang
abnormal ataukelemahannya suatu area dari suatu dinding pada rongga dimana ia
4
terisi secara normal.
Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis
internus/lateralis menelusurikanalis inguinalis dan keluar rongga abdomen melalui
4
anulus inguinalis externa/medialis.
4
KOMPONEN HERNIA
3 komponen yang selalu ada pada hernia adalah:
1. Kantong hernia (Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. Tidak
semua hernia memiliki kantong, misalnya hernia incisional, hernia adiposa, hernia
intertitialis)
2. Isi hernia (usus,omentum, organ intra ataupun ekstraperitoneal).
3. Pintu atau leher hernia (cincin hernia, lokus minoris dinding abdomen)
D. Epidemiologi
Tujuh puluh lima persen dari semua kasus hernia di dinding abdomen
muncul didaerahsekitar lipat paha. Hernia indirect lebih banyak daripada
herniadirect yaitu 2:1, dimana hernia femoralis lebih mengambil porsi yang lebih
4
sedikit.
Hernia sisi kanan lebih sering terjadi dari pada di sisi kiri.Perbandingan
pria:wanita pada hernia indirect adalah 7:1. Ada kira-kira 750.000 herniorrhaphy
dilakukan tiap tahunnya di Amerika Serikat, dibandingkan dengan 25.000 untuk
hernia femoralis, 166.000 hernia umbilicalis, 97.000 hernia post insisi dan
5
76.000untuk hernia abdomen lainya.
Hernia femoralis kejadiannya kurang dari 10 % dari semua hernia tetapi40%
dari itu muncul sebagai kasus emergensi dengan inkarserasi atau strangulasi.Hernia
femoralis lebih sering terjadi pada lansia dan laki-laki yang pernah menjalani
operasi hernia inguinal.. meskipun kasus hernia femoralis pada pira dan wanita
adalah sama, insiden hernia femoralis dikalangan wanita 4 kali lebih sering
dibandingkan dikalangan pria, karena secara keseluruhan sedikit insiden hernia
5
inguinalis pada wanita.
E. Etiologi
Penyebab hernia inguinalis adalah :
a. Kelemahan otot dinding abdomen.
1. Kelemahan jaringan
2. Adanya daerah yang luas diligamen inguinal
3. Trauma
b. Peningkatan tekanan intra abdominal
1. Obesitas
2. Mengangkat benda berat
3. Mengejan Konstipasi
4. Kehamilan
5. Batuk kronik
6. Hipertropi prostate
F. Klasifikasi
Menurut sifatnya hernia disebut hernia reponibel bila isi hernia dapat keluar
masuk.Usus keluar ketika berdiri atau mengedan, dan masuk lagi ketika berbaring
atau bila didorong masuk ke perut.Selama hernia masih reponibel, tidak ada
keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.Bila isi kantong tidak dapat kembali ke
perut, hernia disebut hernia ireponibel.Ini biasanya disebabkan oleh perlekatan isi
kantong kepada peritoneumkantong hernia.Hernia ini disebut juga hernia akreta
(perlekatan karena fibrosis).
Saat ini hernia masih tidak ada keluhan nyeri, tidak ada juga tanda sumbatan
usus.Hernia disebut hernia inkarserata atau hernia strangulata bila isinya terjepit
oleh cincin hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke
rongga perut.Akibatnya, terjadi gangguan pasase atau vaskularisasi.Secara klinis,
istilah hernia inkarserata lebih dimaksudkan untuk hernia ireponibel yang disertai
gangguan pasase, sedangkan hernia strangulata digunakan untuk menyebut hernia
ireponibel yang disertai gangguan vaskularisasi. Bila strangulasi hanya menjepit
sebagian dinding usus, hernianya disebut hernia Richter.
Gambar6. Hernia reponibel , Ireponibel dan strangulata
G. Patofisiologi
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami pertumbuhan tekanan
seperti tekananpada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat buang air besar
atau batuk yang kuatatau bersin dan perpindahan bagian usus kedaerah otot
abdominal, tekanan yang berlebihanpada daerah abdominal itu tentu saja akan
menyebabkan suatu kelemahan mungkindisebabkan dinding abdominal yang tipis
atau tidak cukup kuatnya pada daerah tersebutdimana kondisi itu ada sejak atau
terjadi dari proses perkembangan yang cukup lama,pembedahan abdominal dan
kegemukan.
Pertama-tama terjadi kerusakan yang sangat kecilpada dinding abdominal,
kemudian terjadi hernia.Karena organ-organ selalu selalu sajamelakukan pekerjaan
yang berat dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga terjadilah
penonjolan dan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.sehingga
akhirnyamenyebabkan kantung yang terdapat dalam perut menjadi atau mengalami
kelemahan jikasuplai darah terganggu maka berbahaya dan dapat menyebabkan
ganggren.
Hernia inguinalis dapat terjadi karena kongenital atau karena sebab yang
didapat.Insiden hernia meningkat dengan bertambahnya umur karena meningkatnya
penyakit yang meninggikan tekanan intra abdomen dan jaringan penunjang
berkurang kekuatannya.Dalamkeadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang
membatasi anulus internus turut kendur.
Pada keadaan ini tekanan intra abdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis
berjalan lebihvertikal.Bila otot dinding perut berkontraksi kanalis inguinalis
berjalan lebih transversal dananulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah
masuknya usus ke dalam kanalisinguinalis. Pada orang dewasa kanalis tersebut
sudah tertutup, tetapi karena kelemahan daerahtersebut maka akan sering
menimbulkan hernia yang disebabkan keadaan peningkatan tekanan intra abdomen.
H. Diagnosis
a. Anamnesis
I. INSPEKSI
c. Pemeriksaan khusus
ZIEMANS TEST
d. Pemeriksaan Penunjang
a)Darah lengkap : peningkatan darah lengkap adalah indikasi
indikasi dari proses inflamasi, penurunan darah lengkap dapat
mengarah pada proses-proses viral (membutuhkan evaluasi karena
sistem imun mungkin tidak berfungsi).
B. Penatalaksaan
a. Non Operatif
pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian
penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi
(pemakaian sabuk TRUSS). Indikasinya adalah :
Bila menolak operasi
Disertai penyakit berat yang dapat meningkatkan tekanan intraabdominal
(ascites, cirrhosis hepatic, tumor paru)
Hernia Inguinalis Medialis ukuran kecil dan belum
4
mengganggu (atasi dulu factor penyebabnya)
b. Operatif
MACAM OPERASI
1. Herniotomy, yaitu: membuang kantong hernia seproximal mungkin,
terutama pada anak-anak karena dasarnya adalah congenital tanpa adanya
kelemahan dinding perut.
2. Herniorrhapy, yaitu: herniotomy disertai tindakan bedah untuk
memperkuat dinding perut bagian bawah di belakang kanalis inguinalis
(hernioplasty).
Untuk tindakan bedah ini (hernioplasty) ada 3 macam:
Bassini: Menjahit conjoint tendon dengan ligament inguinal
untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Funiculus
spermaticus tetap berada di kanalis inguinalis.
Halstedt : Jahitan seperti bassini tetapi funiculus spermaticus
berada diatas aponeurosis MOEdibawah kulit.
Fergusson : Conjoint tendon dijahitkan pada lig. Inguinal diatas funiculus
spermaticus, kecuali pada daerah annulus eksternus dimana tempat
funiculus keluar menuju skrotum.
Saat ini sering digunakan prolene mesh (mersilen mesh) untuk menutup atau
2
memperkuat dinding belakang canalis inguinalis.
C. Prognosis
Prognosa tergantung pada keadaan umum penderita serta ketepatan
penanganan.Tapi pada umumnya baik karena kekambuhan setelah operasi jarang
terjadi, kecuali pada hernia berulang atau hernia yang besar yang memerlukan
penggunaan materi prostesis.Pada penyakit hernia ini yang penting adalah mencegah
6
faktor predisposisinya.
D. Komplikasi
Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan kantong hernia, sehingga isi hernia
tidakdapat dimasukkan kembali (hernia inguinalis lateralis ireponibilis). Pada
keadaan inibelum ada gangguan penyaluran isi usus.
Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin banyak usus yang masuk.
Cincinhernia menjadi relatif sempit dan dapat menimbulkan gangguan penyaluran
isi usus.Keadaan ini disebut hernia inguinalis lateralis incarcerata.
Bila incarcerata dibiarkan, maka timbul edema sehingga terjadi penekanan
pembuluhdarah dan terjadi nekrosis. Keadaan ini disebut hernia inguinalis lateralis
strangulata.
Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan
pembuluh darah dankemudian timbul nekrosis.
Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung, muntah
danobstipasi.
Bila isi perut terjepit dapat terjadi: shock, demam, asidosis metabolik, abses.