N
Tindakan
o
Persiapan
Mengucapkan salam dan meminta izin untuk memeriksa penderita
1
Menjelaskan maksud, tujuan dan cara pemeriksaan (informed consent)
2
Pemeriksa di depan penderita dan menyiapkan penderita posisi duduk
3
Nervus I
Menyiapkan zat uji yang biasa dikenal sehari hari
4
Memeriksa adanya sumbatan pada cavum nasi
5
Meminta pasien menutup kedua matanya
6
Zat uji didekatkan pada lubang hidung satu per satu dengan jalan menutup lubang hidup
7
yang lainnya. dan disuruh membau. Pasien diminta mengatakan bau zat tersebut
12
13
Nervus V
14 Pasien disuruh merapatkan giginya sekuat mungkin dan diraba m. masseter dan m.
15
16
17
18
Nervus VII
19 Perhatikan muka penderita, apakah simetris atau tidak. Perhatikan kerutan pada dahi,
20
21
22
23
24
Penderita disuruh menjulurkan Iidah, dan ditaruh pada lidah 2/3 anterior bubuk
gula, kina, asam sitrat atau garam secara bergiliran dan diselingi istirahat.
Penderita menyatakan pengecapannya dengan isyarat; misalnya
(1) untuk rasa manis, (2) untuk rasapahit, (3) untuk rasa asin, dan (4) untuk rasa asam.
26
27
yang lainnya; tumit kaki yang satu berada di depan jari jari kaki yang lainnya (tandem).
Lengan dilipat pada dada dan mata kemudian ditutup.
Normal: mampu berdiri 30 detik atau lebih.
Tes melangkah di tempat (stepping test). Penderita disuruh berjalan di tempat,
dengan mata ditutup, sebanyak 50 Iangkah dengan kecepatan seperti berjalan biasa.
Sebelumnya dikatakan bahwa ia harus berusaha agar tetap di tempat, dan tidak
beranjak dari tempatnya selama tes ini.
Abnormal : kedudukan akhir penderita beranjak Iebih dari 1 meter dari tempatnya
semula, atau badan terputar lebih dari 30 derajat.
Salah tunjuk (past pointing) Penderita disuruh merentangkan Iengannya dan
telunjuknya menyentuh telunjuk pemeriksa. Kemudian ia disuruh menutup mata,
mengangkat Iengannya tinggi-tinggi (sampai vertikal) dan kemudian kembali ke posisi
semula
Abnormal: didapatkan salah tunjuk (deviasi)
Nervus IX dan X
28 Untuk memeriksa fungsi motorik, perhatikan kualitas suara pasien. Apakah suaranya
29
30
31
normal ? Apakah suaranya berkurang, serak (disfonia), atau tidak ada sama sekali
(afonia)
Pasien diminta membuka mulut dan mengucapkan aaah
Perhatikan apakah uvula tetap di tengah atau tertarik ke sisi samping
Waktu pasien membuka mulut, kita rangsang (tekan-ringan) dinding faring atau pangkal
lidah dengan tonguespatel. Dalam hal ini, terlihat faring terangkat dan Iidah ditarik
(refleks positif)
Nervus XI
32 Perhatikan keadaan otot sternocleidomastoideus dalam keadaan istirahat dan
33
34
35
bergerak. Dalam keadaan istirahat, kita dapat melihat kontur otot ini.
Pasien disuruh menggerakkan bagian badan (persendian) yang digerakkan oleh otot
yang ingin kita periksa, dan kita tahan gerakan ini.
Pasien di suruh menolehkan kepala dan pemeriksa menahannya untuk menilai tenaganya.
Pasien disuruh mengangkat bahu dan kita tahan untuk menilai tenaganya.
Nervus XII
36 Penderita membuka mulut dan perhatikan lidah dalam keadaan istirahat. Dalam keadaan
37
38
istirahat kita perhatikan besamya Iidah, kesamaan bagian kiri dan kanan, dan adanya atrofi.
Penderita disuruh menggerakkan lidah kesemua arah atau dijulurkan, perhatikan apakah
mampu menggerakkan ke segala arah dan arah julurannya mencong atau tidak.
Penderita menggerakkan lidahnya disuruh menekankan lidahnya pada pipinya. Kita nilai
kekuatan daya tekan lidah ini dengan jalan menekankan jari kita pada pipi sebelah luar.
Penutup
39 Pemeriksa menyimpulkan hasil pemeriksaan
40 Pemeriksa mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam