Anda di halaman 1dari 12

Nama : Nurwahyuni

NIM : J011181336

FKG B

INTEGRASI NASIONAL

1. Pengertian Integrasi Nasional


 Pengertian Integrasi Nasional secara Politisadalah proses penyatuan berbagai
kelompok budaya dan sosial di dalam kesatuan wilayah nasional yang kemudian
membentuk identitas nasional.
 Pengertian Integrasi Nasional secara Antropologis adalah proses penyesuaian
berbagai unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi keseresaian fungsi
dalam kehidupan bermasyarakat.
Berbagai keanekaragaman yang ada di Indonesia sudah seharusnya dipelihara dan dijaga
oleh seluruh elemen masyarakat. Jangan menjadikan perbedaan sebagai pertentangan
karena perbedaan dan keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan dan kelebihan yang
dimiliki oleh Indonesia.

2. Faktor pendorrong integrasi nasional


Berikut ini adalah beberapa faktor pendorong terjadinya national integration:
1. Adanya faktor sejarah sehingga timbul rasa senasib dan seperjuangan.
Semua kalangan masyarakat Indonesia memiliki keinginan untuk bersatu, seperti
yang tertuang pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
2. Timbulnya rasa cinta tanah air yang ditunjukkan pada masa perjuangan merebut
2kemerdekaan, hingga mengisi kemerdekaan.
3. Adanya rasa rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara seperti yang
ditunjukkan oleh para pahlawan yang gugur selama masa perjuangan
kemerdekaan.
4. Konsensus nasional di dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila
serta UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan
bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
3. Faktor Penghambat Integrasi Nasional
Berikut ini adalah beberapa faktor penghambat national integration:
1. Keanekaragaman budaya, bahasa daerah, agama, ras, dan berbagai perbedaan
lainnya menjadi faktor penghambat proses national integration.
2. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari
ribuan kepulauan dan dikelilingi lautan yang luas juga menjadi penghambat
integrasi bangsa.
3. Ketimbangan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah telah
menimbulkan rasa tidak puas. Masih banyaknya konflik berunsur SARA
(Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan
kedaerahaan, domenstrasi, juga menjadi faktor penghambat integrasi.
4. Paham etnossentrisme yang masih dimiliki oleh beberapa suku sehingga
menonjolan kelebihan daerahnya dan meremehkan budaya suku bangsa yang
lain.

4. Contoh Integrasi Nasional


Berikut ini adalah beberapa contoh integrasi nasional di Indonesia:
1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah
Indonesia pada tahun 1976. Di lokasi TMII tersebut terdapat rumah adat dan aneka
macam budaya dari seluruh provinsi Indonesia.
2. Sikap menghargai dan toleransi terhadap antar umaat beragama di Indonesia. Hal
ini terlihat dari sikap masyarakat Indonesia yang menghargai perbedaan agama.
3. Sikap menghargai dan merasa memiliki kebudayaan yang berasal dari daerah lain,
bahkan mempelajari kebudayaan dari daerah yang berbeda.
Nama : Nurwahyuni

NIM : J011181336

FKG B

DEMOKRASI PANCASILA

Pengertian Demokrasi Pancasila


Secara umum, pengertian demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang
berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung di dalam ideologi Pancasila. Ada juga yang
menyebutkan bahwa demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang sumbernya
berasal dari falsafah hidup bangsa Indonesia yang digali berdasarkan kepribadian rakyat
Indonesia itu sendiri. Falsafah hidup bangsa Indonesia tersebut kemudian melahirkan dasar
falsafah negara Indonesia, yaitu Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.

Asas-asas Demokrasi Pancasila

Ada dua asas yang terkandung di dalam sistem demokrasi Pancasila. Adapun asas-asas
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Asas Kerakyatan
Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memiliki kesadaran dasar rasa
cinta dan padu dengan rakyat, sehingga dapat mewujudkan cita-citanya yang satu.

2. Asas Musyawarah
Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memperhatikan aspirasi dan
kehendak seluruh rakyat melalui permusyawaratan untuk mencapai kesepakatan bersama.
Dalam hal ini, musyawarah menjadi media untuk mempersatukan pendapat dengan
memberikan pengorbanan dan kasih sayang untuk kebahagiaan rakyat Indonesia.

Ciri Demokrasi Pancasila


Pada dasarnya sistem demokrasi ini memiliki kesamaan dengan demokrasi universal,
namun terdapat perbedaan di dalamnya. Adapun ciri-ciri demokrasi Pancasila adalah sebagai
berikut:

1. Penyelenggaraan pemerintahan berjalan sesuai dengan konstitusi.


2. Dilakukan kegiatan Pemilihan Umum (PEMILU) secara berkesinambungan.
3. Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) dan melindungi hak masyarakat
minoritas.
4. Proses demokrasi dapat menjadi ajang kompetisi berbagai ide dan cara
menyelesaikan masalah.
5. Ide-ide yang paling baik bagi Indonesia akan diterima, dan bukan berdasarkan
suara terbanyak.

Fungsi Utama Demokrasi Pancasila

Tujuan utama dari sistem demokrasi ini adalah untuk menjamin hak-hak rakyat
Indonesia dalam penyelenggaraan negara. Berikut ini adalah beberapa fungsi demokrasi
Pancasila secara umum:

1. Memastikan keterlibatan rakyat dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.


Misalnya ikut memilih dalam PEMILU, ikut serta dalam pembangunan, menjadi
anggota Badan Perwakilan.
2. Memastikan berdirinya dan berjalannya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Memastikan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan sistem
konstitusional.
4. Memastikan tegaknya hukum yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
5. Memastikan terjadinya hubungan yang serasi dan seimbang antar lembaga negara.
6. Memastikan penyelenggaraan pemerintahan yang bertanggungjawab.
Nama : Nurwahyuni

NIM : J011181336

FKG B

HUKUM YANG BERKEADILAN

Hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia. Agar kepentingan


manusia terlindungi, hukum harus dilaksanakan. Pelaksanaan hukum dapat berlangsung
secara normal, damai, tetapi dapat terjadi juga karena pelanggaran hukum. Dalam hal ini
hukum yang telah dilanggar itu harus ditegakkan. Melalui penegakan hukum inilah hukum itu
menjadi kenyataan. Dalam menegakkan hukum ada tiga unsur yang selalu harus
diperhatikan,yaitu:kepastianhukum (Rechtssicherheit),kemanfaatan  (Zweckmassigkeit) dan
keadilan (Gerechtigkeit).
Hukum harus dilaksanakan dan ditegakkan. Setiap orang mengharapkan dapat
ditetapkannya hukum dalam hal terjadi peristiwa yang konkrit. Bagaimana hukumnya itulah
yang harus berlaku; pada dasarnya tidak dibolehkan menyimpang : fiat justitia et pereat
mundus (meskipun dunia ini runtuh hukum harus ditegakkan). Itulah yang diinginkan oleh
kepastian hukum. Kepastian hukum merupakan perlindungan yustisiabel terhadap tindakan
sewenang-wenang, yang berarti bahwa seseorang akan dapat memperoleh sesuatu yang
diharapkan dalam keadaan tertentu. Masyarakat mengharapkan adanya kepastian hukum,
karena dengan adanya kepastian hukum masyarakat akan lebih tertib. Hukum bertugas
menciptakan kepastian hukum karena bertujuan ketertiban masyarakat.
Sebaliknya masyarakat mengharapkan manfaat dalam pelaksanaan atau penegakan
hukum. Hukum adalah untuk manusia, maka pelaksanaan hukum atau penegakan hukum
harus memberi manfaat atau kegunaan bagi masyarakat. Jangan sampai justru karena
hukumnya dilaksanakan atau ditegakkan timbul keresahan di dalam masyarakat.
Unsur yang ke tiga adalah keadilan. Masyarakat sangat berkepentingan bahwa dalam
pelaksanaan atau penegakan hukum keadilan diperhatikan. Dalam pelaksanaan atau
penegakan hukum harus adil. Hukum tidak identik dengan keadilan. Hukum itu bersifat
umum, mengikat setiap orang, bersifat menyamaratakan. Barangsiapa mencuri harus
dihukum : setiap orang yang mencuri harus dihukum, tanpa membeda-bedakan siapa yang
mencuri. Sebaliknya keadilan bersifat subyektif, individualistis dan tidak menyama-ratakan,
adil bagi Si Doni belum tentu dirasakan adil bagi si Dani.
Kalau dalam menegakkan hukum hanya diperhatikan kepastian hukum saja. maka
unsur-unsur lainnya dikorbankan. Demikian pula kalau yang diperhatikan hanyalah
kemanfaatan, maka kepastian hukum dan keadilan dikorbankan dan begitu selanjutnya.
Dalam menegakkan hukum harus ada kompromi antara ketiga unsur tersebut. Ketiga
unsur itu harus mendapat perhatian secara proporsional seimbang. Tanpa kepastian hukum
orang tidak tahu apa yang harus diperbuatnya dan akhirnya timbul keresahan. Tetapi terlalu
menitikberatkan pada kepastian hukum, terlalu ketat mentaati peraturan hukum akibatnya
kaku dan akan menimbulkan rasa tidak adil. Apapun yang terjadi peraturannya adalah
demikian dan harus ditaati atau dilaksanakan. Undang-undang itu sering terasa kejam apabila
dilaksanakan secara ketat : lex dura, sed tamen scripta (undang-undang itu kejam, tetapi
memang demikianlah bunyinya). tetapi dalam praktek tidak selalu mudah mengusahakan
kompromi secara proporsional seimbang antara ketiga unsur tersebut.
Menurut tatanan UUD'45, untuk menjamin penegakan hukum yang berkeadilan,
terdapat berbagai sendi konstitusional, yaitu:   
1. Sendi negara berdasarkan konstitusi (sistem konstitusional) dan negara berdasarkan
atas hukum (de rechtsstaat).
2. Sendi Kerakyatan atau Demokrasi
3. Sendi kesejahteraan umum dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
4. Sendi penyelenggaraan pemerintahan menurut alas-asas penyelenggaraan pemerintah
yang baik
Nama : Nurwahyuni

NIM : J011181336

FKG B

HAK ASASI MANUSIA

Pengertian HAM
Menurut Teaching Human Rights, HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap
manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.
Perkembangan HAM
Kalangan ahli HAM menyatakan bahwa sejarah perkembangan HAM bermula dari
kawasan Eropa. Kemunculannya dimulai dengan lahirnya Magna Charta yang membatasi
kekuasaan absolut para raja.
Pada 1689, lahir UU HAM (Bill of Rights) di Inggris. Menurut Bill of Rights, asas persamaan
harus diwujudkan betapa pun berat rintangan yang dihadapi, karena tanpa hak persamaan
maka hak kebebasan mustahil dapat terwujud. Untuk mewujudkan kebebasan yang
bersendikan persamaan hak warga negara , lahirlah sejumlah istilah dan teori sosial yang
identik dengan perkembangan dan karakter masyarakatnya.

Hak dan Kewajiban


Hak kebebasan harus diimbangi oleh kewajiban yang harus dilakukan oleh warga
negara. Hubungan antara hak dan kewajiban juga berlaku dalam hal hubungan antara warga
negara dan pemerintah. Semua warga negara memiliki hak mendapatkan rasa aman dari
aparat negara tanpa perbedaan status sosial, tetapi mereka pun berkewajiban untuk membayar
pajak kepada negara.
Kebebasan pun dibatasi oleh kewajiban seseorang untuk menjaga hak orang lain
untuk memperoleh kenyamanan dan keamanan. Untuk menghindari konflik dari ekspresi
kebebasan mengungkapkan hak, keberadaan lembaga penegak HAM mutlak dibutuhkan.
Lembaga ini bisa berupa lembaga-lembaga hukum, seperti kepolisian dan peradilan. Fungsi-
fungsi lembaga hukum tersebut adalah untuk menjaga hak dan kewajiban warga negara
sesuai aturan yang bersandarkan pada prinsip-prinsip HAM.

Nama : Nurwahyuni

NIM : J011181336

FKG B

WAWASAN KEBANGSAAN

Pengertian Wawasan Kebangsaan

Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata


yaitu “wawasan” dan “kebangsaan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)
dinyatakan bahwa secara etimologis istilah“wawasan” berarti: tinjauan atau pandangan, dan
dapat juga berarti sebagai konsepsi cara pandang. Sementara itu, “kebangsaan” berasal dari
kata “bangsa” yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) berarti kelompok
masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta
berpemerintahan sendiri. Sedangkan“kebangsaan” mengandung arti (1) ciri-ciri yang
menandai golongan bangsa, (2) perihal bangsa; mengenai (yang bertalian dengan) bangsa, (3)
kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara.

Makna Wawasan Kebangsaan

Wawasan kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna:

 Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan


persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan;
 Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa
sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan;
 Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang licik;
 Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila, bangsa
Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-tengah tata
kehidupan dunia.
 NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad untuk
mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin, sejajar dengan
bangsa lain yang sudah maju.

Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan

Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan bangsa memiliki
enam dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu:

 Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa;
 Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merkeka, dan besatu;
 Cinta akan tanah air dan bangsa;
 Demokrasi atau kedaulatan rakyat;
 Kesetiakawanan sosial;
 Masyarakat adil-makmur.

Asas Wawasan Kebangsaan

Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, dipelihara, ditaati dan diciptakan
agar terwujud demi tetap taat dan setianya unsur/komponen pembentuk bangsa Indonesia
(golongan/suku) terhadap kesepakatan (commitment) bersama. Asas Wawasan Kebangsaan
terdiri dari:

 Kepentingan/tujuan yang sama


 Solidaritas
 Keadilan
 Kerjasama
 Kejujuran
 Kesetiaan terhadap kesepakatan
Nama : Nurwahyuni

NIM : J011181336

FKG B

KETAHANAN NASIONAL

Pengertian Ketahanan Nasional

      Pengertian baku Ketahanan Nasional bangsa Indonesia adalah kondisi dinamik


bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun
dari dalam untuk menjamin identitas , integritas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.

Asas Asas Ketahanan Nasional

 Asas Kesejahteraan dan Keamanan


Kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem
kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik yang ada padanya. Dalam
realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan
menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan keamanan.
Sebaliknya memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan
kesejahteraan.

 Asas Komprehensif Intergral atau Menyeluruh Terpadu


Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan
bangsa secara utuh menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan
persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan
demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek
kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif
integral).

 Asas Mawas Ke Dalam dan Mawas Ke Luar


Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi
kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilainilai kemandirian yang
proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang
ulet dan tangguh.Hal itu tidak berarti bahwa ketahanan nasional
mengandung sikap isolasi dan atau nasionalisme sempit (chauvinisme).
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut
berperan serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar
negeri, serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan
ketergantungan dengan dunia internasional. Namun demikian, interaksi
dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling
menguntungkan.

 Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,
kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui
adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan
kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat
antagonistik yang saling menghancurkan.

Sifat Sifat Ketahanan Nasional


1. Mandiri
2. Dinamis
3. Wibawa
4. Konsultasi dan Kerjasama
      

Anda mungkin juga menyukai