Anda di halaman 1dari 7

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Portal Jurnal Malahayati (Universitas Malahayati)

ANALISA KUALITATIF KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS DI RUMAH


SAKIT DR. A. DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG TAHUN 2018

Ika Artini 1,Upik Pebriyani2, Lia Hardiana Putri2

ABSTRAK

Latar Belakang : Rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam membantu
pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit. Hal ini berkaitan
dengan isi rekam medis yang mencerminkan segala informasi menyangkut pasien sebagai
dasar dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan
medis lain.
Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kelengkapan pengisian
rekam medis di rumah sakit Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
analitik sampel dan informan penelitian ini adalah Direktur rumah sakit, Kepala bagian dan
staf di bagian unit Rekam Medis Rumah Sakit Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung.
Analisis data menggunakan analisis kualitatif dengan tahapan orientasi, eksplorasi,
observasi dan alternatif pemecahan masalah.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian secara umum menunjukkan dokumen rekam medis
periode bulan Januari 2018, diperoleh dokumen rekam medis IGD, rawat inap dan rawat
jalan. Rekam medis IGD diperoleh 138 rekam medis terdiri dari rekam medis lengkap
sebanyak 25 (18%) dan rekam medis tidak lengkap sebanyak 113 (82%). Rekam medis
rawat jalan diperoleh 185 rekam medis terdiri dari rekam medis lengkap sebanyak 15
(8%) dan rekam medis tidak lengkap sebanyak 170 (92%). Rekam medis rawat inap
diperoleh sebanyak 224 rekam medis terdiri dari rekam medis lengkap sebanyak 16 (7%)
dan rekam medis tidak lengkap sebanyak 208 (93%). Ketidaklengkapan pengisisan rekam
medis disebabkan karena masih kurangnya SDM, pelatihan dan sarana prasarana dalam
mendukung kerja petugas pengelolaan rekam medis di RSUD Dr. A. Dadi Ttjokrodipo
Bandar Lampung.
Kesimpulan : Saran dalam penelitian ini adalah pengelolaan rekam medis harus di atur
sesuai dengan semestinya, sehingga akan menghasilkan suatu hasil dimana rekam medis
tersebut dapat digunakan sebagai informasi yang bermutu.

Kata Kunci : Analisa, Kelengkapan, Rekam Medik,

1. Staf Pengajar, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Lampung


2. Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Lampung

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 4, Oktober 2017 279
PENDAHULUAN diperoleh sebanyak 224 rekam medis
terdiri dari rekam medis lengkap
Salah satu jenis pelayanan sebanyak 16 (7%) dan rekam medis tidak
kesehatan di rumah sakit berupa rekam lengkap sebanyak 208 (93%). Rekam
medis, dimana merupakan komponen medis yang tidak lengkap bisa menjadi
penting dalam manajemen rumah sakit suatu masalah, karena rekam medis
yang digunakan untuk menyajikan menjadi satu-satunya catatan yang dapat
informasi yang akurat dan lengkap memberikan informasi tentang apa saja
tentang proses pelayanan medis dan hal-hal yang terkait dengan pasien dan
kesehatan dimasa lalu, kini maupun penyakitnya serta pemeriksaan dan
yang diperkirakan akan terjadi di masa pemberian obat yang telah dilakukan di
datang1. Dalam penyelenggaraan rumah sakit.Hal ini akan berpengaruh
kegiatan kesehatan di rumah sakit pada mutu pelayanan kesehatan yang
diperlukan unsur utama dalam sistem diberikan pada pasien yang misalnya
pelayanan kesehatan yaitu, setiap dokter mempunyai riwayat penyakit kronis.
wajib mengacu pada standar, pedoman Berdasarkan uraian diatas peneliti
dan prosedur yang berlaku sehingga bermaksud untuk melakukan penelitian
masyarakat mendapat pelayanan medis lebih lanjutan mengenai analisa kualitatif
secara professional dan aman2. kelengkapan pengisian rekam medis di
Rekam medis merupakan salah rumah sakit Dr. A. Dadi Tjokodipo tahun
satu bagian penting dalam membantu 2018.
pelaksanaan pemberian pelayanan
kepada pasien di Rumah Sakit. Hal ini
berkaitan dengan isi rekam medis yang METODOLOGI PENELITIAN
mencerminkan segala informasi Rancangan Penelitian
menyangkut pasien sebagai dasar dalam Rancangan penelitian ini
menentukan tindakan lebih lanjut dalam menggunakan desain penelitian kualitatif
upaya pelayanan maupun tindakan medis dengan pendekatan analitik yaitu
lain. Menurut Permenkes3 No. penelitian yang mengevaluasi peristiwa
269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam yang sudah berlangsung bertujuan
medis, rekam medis adalah berkas yang untukmenggambarkan variabel tertentu
berisikan catatan dan dokumen tentang dengan kata-kata yang fokus dan
identitas pasien, pemeriksaan, mendalam serta dengan pendekatan
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kualitatif ini digunakan untuk mengkaji,
yang telah diberikan kepada pasien. mengidentifikasi dan mendeskripsikan
Kelengkapan pengisian rekam lebih jauh tentang analisa kualitatif
medis dapat dipengaruhi beberapa faktor, kelengkapan pengisian rekam medis di
antara lain : (1) latar belakang rumah sakit Dr. A. Dadi Tjokrodipo
pendidikan tenaga kesehatan, (2) masa Bandar Lampung5.
kerja, (3) pengetahuan mengenai rekam
medis (manfaat, kegunaan, pertanggung Lokasi dan Waktu penelitian
jawaban), (4) keterampilan, (5) motivasi, Penelitian ini akan dilaksanakan di
(6) alat lerja, (7) sarana kerja. (8) waktu Rumah Sakit Dr. A. Dadi Tjokrodipo
kerja, (9) pedoman tertulis, (10) Bandar Lampung. Waktu pelaksanaan
kepatuhan terhadap pedoman4. penelitian ini adalah dimulai dari bulan
Berdasarkan presurvey di RSUD Maret 2018.
Dr. A. Dadi Tjokrodipo diperoleh rekam
medis IGD, rawat jalan dan rawat inap Sampel dan Informan Penelitian
periode bulan januari tahun 2018.Rekam Sampel dalam penelitian kualitatif
medis IGD diperoleh sebanyak 138 rekam bukan dinamakan responden melainkan
medis terdiri dari rekam medis lengkap narasumber atau informan5 (Sugiyono,
sebanyak 25 (18%) dan rekam medis 2013). Informan penelitian ini adalah
tidak lengkap sebanyak 113 (82%). Direktur rumah sakit, Kepala bagian dan
Rekam medis rawat jalan diperoleh 185 staf di bagian unit Rekam Medis Rumah
rekam medis terdiri dari rekam medis Sakit Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar
lengkap sebanyak 15 (8%) dan rekam Lampung, sedangkan teknik dalam
medis tidak lengkap sebanyak 170 pengambilan sampel penulis
(92%). Rekam medis rawat inap menggunakan teknik total sampling atau

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 4, Oktober 2017 280
secara keseluruhan informan dijadikan c. Tahap observasi, yaitu pengamatan
sampel. terhadap objek penelitian untuk
mendapatkan hasil yang akurat .
Jenis dan Cara Pengumpulan Data d. Tahap alternative pemecahan
Dalam penelitian ini, penulis masalah, hasil temuan penelitian dan
menggunakan data primer dan data tindakan koreksi.
sekunder.Data primer adalah data yang Setelah data terkumpul dan
diperoleh langsung dari informan melalui diperiksa kelengkapannya, selanjutnya
wawancara mendalam yang telah secara manual data dikelompokkan
dipersiapkan sebelumnya, serta melalui menurut jenis penelitian dengan alat
observasi langsung di lapangan tentang bantu berupa komputer dan data tersebut
kelengkapan pengisian rekam medis di diolah dan diproses sehingga menjadi
Rumah Sakit Dr. A. Dadi Tjokrodipo informasi yang bermanfaat bagi yang
Bandar Lampung. Data Sekunder membutuhkan.
diperoleh dari data yang sudah ada di Triangulasi adalah teknik
Rumah Sakit Dr. A. Dadi Tjokrodipo pemeriksaan keabsahan data yang
Bandar Lampung. memanfaatkan sesuatu yang lain diluar
data itu untuk keperluan pengecekan
Analisa Data Penelitian atau sebagai pembanding terhadap data
Analisa data adalah proses itu. Untuk menjaga keabsahan (validasi)
mencari dan menyusun secara sistematis data yang dikumpulkan, dilakukan
data yang diperoleh dari hasil wawancara, triangulasi yaitu :
catatan lapangan, dokumentasi, dengan a. Triangulasi sumber : dengan cara
cara mengorganisasikan data kedalam membandingkan atau mengecek balik
kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, suatu informasi yang diperoleh melalui
melakukan sintesa, menyusun kedalam narasumber yang berbeda yaitu
pola, memilih mana yang penting dan direktur rumah sakit, kepala bagian
yang akan dipelajari, dan membuat rekam medis,dan staf dibagian rekam
kesimpulan sehingga mudah dipahami. medis
Analisa data kualitatif seperti b. Triangulasi metode :menggunakan
desain penelitian ini adalah bersifat beberapa metode dalam pengambilan
induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yaitu didapat dari wawancara
data yang diperoleh, selanjutnya mendalam, pengkajian data dan
dikembangkan menjadi observasi langsung dilapangan.
hipotesis.Berdasarkan hipotesis yang c. Triangulasi data / analisis adalah
dirumuskan berdsarkan data tersebut, dilakukan dengan cara meminta
selanjutnya dicarikan data lagi secara umpan balik dari informan yang
berulang-ulang sehingga selanjutnya berguna untuk alasan etik serta
dapat disimpulkan bahwa hipotesis perbaikan kualitas laporan, data, dan
tersebut diterima atau ditolak kesimpulan yang ditarik dari data
berdasarkan data yang terkumpul.Jika tersebut. Untuk triangulasi data,
hipotesis diterima, maka hipotesis peneliti mengecek kembali jawaban
tersebut berkembang menjadi teori5. yang diberikan informan dengan cara
Pengolahan dan analisis data menanyakan kembali maksud dari
dilakukan secara manual dan jawaban informan untuk memastikan
komputerisasi dengan beberapa tahap kebenaran jawaban.
berikut :
a. Tahap orientasi, yaitu mengenali HASIL PENELITIAN DAN
situasi, objek, dan kondisi di PEMBAHASAN
lingkungan penelitian dan
mempelajari peraturan yang Kelengkapan Rekam Medis
berhubungan dengan rencana Berdasarkan hasil penelitian
penelitian. terhadap dokumen rekam medis periode
b. Tahap eksplorasi, yaitu dengan bulan januari 2018 diperoleh dokumen
melakukan wawancara mendalam rekam medis IGD, rawat jalan dan rawat
terhadap informan dengan pedoman inap. Rekam medis IGD diperoleh
wawancara yang sudah dipersiapkan sebanyak 138 rekam medis terdiri dari
sebelumnya. rekam medis lengkap sebanyak 25 (18%)

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 4, Oktober 2017 281
dan rekam medis tidak lengkap sebanyak keterbatasan anggaran sehingga baru
113 (82%). Rekam medis rawat jalan beberapa petugas yang sudah mengikuti
diperoleh 185 rekam medis terdiri dari pelatihan. seperti yang dikatakan
rekam medis lengkap sebanyak 15 (8%) informan sebagai berikut :
dan rekam medis tidak lengkap sebanyak “Belum mencukupi dikarenakan
170 (92%). Rekam medis rawat inap SDM yang memiliki kompetensi rekam
diperoleh sebanyak 224 rekam medis medis masih kurang yaitu hanya ada 2
terdiri dari rekam medis lengkap orang yang lulusan dari rekam medis”
sebanyak 16 (7%) dan rekam medis tidak Hal ini sejalan dengan pemikiran
lengkap sebanyak 208 (93%). Hadisanto dalam makalah seminar
Dokumen rekam medis yang tidak Nasional Kongres Rakernas I-III bahwa
lengkap terjadi karena banyak faktor Pelayanan Kesehatan dituntut untuk
salah satunya jumlah tenaga pencari dapat memberikan pelayanan yang
berkas yang masih kurang dan masih canggih, efisien, dan memuaskan untuk
kurangnya SDM yang berlatar belakang itu dilakukan usaha peningkatan jumlah
rekam, seperti yang dikatakan informan dan kualitas tenaga kesehatan dan
sebagai berikut : peningkatan ilmu pengetahuan di bidang
“Masih kurang untuk jumlah staff kesehatan. Untuk itu sudah waktunya
terutama jumlah pencari berkas masih tenaga perekam medis dikembangkan
kurang dan masih kurangnya staff sesuai dengan kemajuan teknologi dalam
yang lulusan rekam medis” penanganan sistem informasi kesehatan
Petugas rekam medis menjadi mulai dari perencanaan, pengelolaan
aspek utama dalam sirkulasi rekam medis hingga analisa statistik.
sebuah rumah sakit. Petugas rekam
medis mempunyai tugas dan tanggung Sarana dan Prasarana di Unit Rekam
jawab yang besar dalam menjaga Medis
keutuhan sebuah rekam medis. Petugas
rekam medis diharapkan benar-benar Berdasarkan hasil penelitian
mengetahui seluk beluk dari rekam medis terhadap informan mengatakan bahwa
secara luas dan mendalam6. dalam hal fasilitas masih banyak
Dari hasil penelitian yang diperoleh kekurangan diantaranya rak penyimpanan
angka kelengkapan dokumen rekam arsip rekam medis yang masih kurang,
medis IGD, rawat jalan dan rawat inap sehingga menyebabkan beberapa rekam
tidak lengkap karena rekam medis medis yang tergeletak dilantai dan tidak
dikatakan lengkap jika diisi >80% sesuai dapat tersimpan dan tersusun dengan
Permenkes3 No. 269/Menkes/Per/III/2008 rapi. Meja kerja pegawai juga jumlahnya
tentang rekam medis. masih kurang. Untuk luas ruangan di unit
rekam medis juga masih terlalu sempit
karena tidak adanya pemisahan antara
Personalia Rekam Medis / SDM ruang pengolahan data dan rak
Rekam Medis penyimpanan, sehingga perlu adanya
ruang pemisah antara pengolahan data
Berdasarkan dari hasil penelitian dan rak penyimpanan. Sehingga perlu
dapat dilihat dari jumlah pegawai rekam adanya sarana dan prasarana yang
medis sudah cukup memadai, tetapi memadai untuk menunjang
apabila dilihat dari latar belakang terlaksananya pelayanan kepada pasien
pendidikan masih adanya tenaga rekam yang lebih baik. Seperti yang dikatakan
medis yang bukan berlatar belakang D3 informan sebagai berikut :“Untuk fasilitas
rekam medis. Tentu hal ini belum sesuai sudah cukup memadai hanya seperti luas
dengan PMK Nomor 55 Tahun 2013 yang ruangan yang masih sempit, rak
mengisyaratkan untuk kualifikasi dan penyimpanan yang masih kurang hingga
pendidikan staff rekam medis minimal menyebabkan beberapa berkas
lulusan diploma tiga sebagai ahli madya tergeletak dilantai dan meja kerja bagi
rekam medis dan informasi kesehatan. pegawai yang masih kurang”
Dan untuk pelatihan tentang rekam Sesuai dengan arahan Depkes
medis juga sudah diberikan oleh pihak (2006)7 yang menyatakan bahwa
rumah sakit namun belum semua pimpinan rumah sakit bertanggung jawab
mengikuti pelatihan dikarenakan menyediakan sarana dan fasilitas untuk

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 4, Oktober 2017 282
kegiatan unit/bagian rekam medis yang 1. Kelengkapan pengisisan dokumen
meliputi ruang kegiatan, rak file, rekam medis periode bulan Januari
komputer, peralatan penunjang kegiatan 2018, diperoleh dokumen rekam
dan petugas rekam medis. medis IGD, rawat inap dan rawat
Standar IV pelayanan rekam medis tahun jalan. Rekam medis IGD diperoleh
2007 yang menyangkut sarana dan 138 rekam medis terdiri dari rekam
prasaranarekam medis mensyaratkan medis lengkap sebanyak 25 (18%)
bahwa rumah sakit harus menyediakan dan rekam medis tidak lengkap
gedung yang memadai, ruangan yang sebanyak 113 (82%). Rekam medis
mudah dijangkau/diakses, dan dilengkapi rawat jalan diperoleh 185 rekam
dengan sarana yang sesuai dengan medis terdiri dari rekam medis
kebutuhan6. lengkap sebanyak 15 (8%) dan
rekam medis tidak lengkap sebanyak
Standar Operasional Prosedur (SOP) 170 (92%). Rekam medis rawat inap
Rekam Medis diperoleh sebanyak 224 rekam medis
terdiri dari rekam medis lengkap
Dari hasil penelitian terhadap SOP sebanyak 16 (7%) dan rekam medis
rekam medis di RSUD Dr. A. Dadi tidak lengkap sebanyak 208 (93%).
Tjokrodipo untuk SOP rekam medis masih
belum semuanya terlaksana sesuai 2. Jumlah SDM rekam medis sudah
dengan Keputusan Direktur RSUD Dr. A. cukup, pelatihan juga sudah
Dadi Tjokrodipo. Salah satu contoh diberikan oleh pihak rumah sakit.
keadaan didalam pelaksanaan yang tidak Karena keterbatasan anggaran baru
sesuai dengan SOP rekam medis yaitu beberapa petugas yang dapat
dalam hal penyimpanan dokumen rekam mengikuti pelatihan. Sehingga tidak
medis yang masih belum tersimpan rapi semua petugas memiliki keahlian dan
di rak dan masih ada beberapa dokumen keterampilan yang memadai dalam
yang tergeletak dilantai. Seperti yang pengelolaan rekam medis. Dan dari
dikatakan informan sebagai berikut : latar belakang pendidikan hanya
“Sudah ada SOP dan sebagian besar staff terdapat 2 orang yang memiliki latar
sudah bekerja sesuai dengan SOP namun belakang rekam medis.
saya tidak dilibatkan dalam pembuatan
SOP” 3. Sarana dan prasarana di unit rekam
Menurut PERMENPAN8 No. 35 Tahun medis masih banyak kekurangan
2012 Standar Operasional Prosedur diantaranya rak penyimpanan arsip
(SOP) adalah serangkaian instruksi rekam medis yang masih kurang
tertulis yang dibakukan mengenai sehingga masih terdapat beberapa
berbagai proses penyelenggaraan rekam medis yang tidak dapat
aktivitas organisasi, bagaimana dan disimpan dalam rak dan diletakkan di
kapan harus dilakukan, dimana dan oleh lantai. Meja tulis juga yang jumlah
siapa dilakukan. nya masih kurang. Ruangan pada
Berdasarkan hasil wawancara yang unit rekam medis yang masih terlalu
dilakukan diperoleh informasi dari sempit dan tidak adanya ruangan
informan bahwa Standar Operasional khusus untuk kepala bagian rekam
Prosedur (SOP) di Rrsud Dr. A. Dadi medis, dan perlu adanya ruang
Tjokrodipo Bandar Lampung sudah ada pemisahan antara ruang pengolahan
dan sudah berjalan dengan baik data dan rak penyimpanan.
meskipun masih ada beberapa dokumen
4. Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang belum tersimpan rapi di rak.
sudah ada namun dalam
pelaksanaannya masih belum sesuai
dengan Surat Keputusan Direktur
RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar
Lampung. Nomor :
440.1/006/SK/RSUD-BL/01/2011
KESIMPULAN DAN SARAN
tentang pemberlakuan Buku
Pedoman Penyelenggaraan Rekam
Kesimpulan
Medis (BPPRM). Salah satu contoh
keadaan didalam pelaksanaan yang
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 4, Oktober 2017 283
tidak sesuai dengan SOP rekam mensosialisasikan untuk memudahkan
medis yaitu dalam hal penyimpanan pekerjaan dan pelaksanaan proses
dokumen rekam medis yang masih kelengkapan pengisian rekam medis
belum tersimpan rapi di rak dan serta evaluasi.
masih ada beberapa dokumen yang
tergeletak dilantai sehingga masih 6. Untuk sarana dan prasarana di ruang
perlu dilakukan perbaikan-perbaikan. rekam medis harap diperhatikan
5. Alur dokumen rekam medis rawat seperti perlu ditambahnya rak
jalan dan rekam medis rawat inap, penyimpanan berkas rekam medis
dari hasil penelitian sudah berjalan agar berkas tersebut tidak ada lagi
dengan baik namun masih belum yang tergeletak dilantai.
sesuai dengan SOP yang berlaku
seperti pada penyimpanan data 7. Dan untuk beberapa berkas rekam
rekam medis masih belum sesuai medis yang sudah lebih dari 10 tahun
dengan SOP yang ada dikarenakan harap segera dimusnahkan agar dapat
dalam hal penyimpanan data pasien memberi ruang untuk penyimpanan
masih disatukan antara pasien rawat berkas rekam medis yang baru.
jalan dan pasien rawat inap.
Saran bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya


Saran diharapkan untuk melakukan penelitian
Saran bagi Institusi Kesehatan lebih lanjut dengan memasukkan faktor-
faktor lain yang mempengaruhi
1. Diharapkan kepada pihak manajemen kelengkapan rekam medis.
lebih meningkatkan pengetahuan
tenaga kesehatan tentang pentingnya
kelengkapan rekam medis dan dokter DAFTAR PUSTAKA
pemberi pelayanan supaya
melengkapi dokumen rekam medis 1. Muninjaya, A; Gde, A. Manajemen
pada saat memulangkan pasien agar Kesehatan Edisi 2. Jakarta: EGC.
memudahkan klaim rumah sakit 2004.
karena akan berdampak buruk 2. Undang-undang Republik
terhadap rumah sakit itu sendiri. Jika Indonesia. Tentang Praktik
perlu berikan sanksi dan penghargaan Kedokteran. [Jurnal]. Diakses dari
kepada petugas kesehatan agar http://www.depkes.go.id/downloa
mereka lebih semangat dan teliti d/tentangrekammedis. 2004.
dalam pelaksanaan kelengkapan 3. Peraturan Menteri Kesehatan
pengisian rekam medis. Republik Indonesia. Tentang
Rekam Medis. 2008 [Jurnal].
2. Di harapkan petugas kesehatan Diakses dari
(dokter, perawat dan petugas rekam http://dinkes.surabaya.go.id/porta
medis) bekerja sama dalam l/files/.
penyelenggaraan rekam medis yang 4. Erfavira, A. 2012. Perbedaan
lebih baik. Kelengkapan Pengisian Rekam
Medis Antara Instalansi Rawat
3. Direktur rumah sakit diharapkan Jalan Dan Instalansi Rawat
memberikan pelatihan pemahaman Darurat Di Poli Bedah RSUP DR.
tentang kelengkapan pengisian rekam Kariadi Semarang. Jurnal
medis kepada petugas kesehatan Penelitian Media Medika Muda.
(dokter, perawat dan petugas rekam Semarang : Universitas
medis). Diponegoro. 2012. [Jurnal].
Diakses dari
4. Diharapkan terbentuknya tim rekam https://media.neliti.com/media/.
medis yang akan lebih memerhatikan 5. Sugiyono. Metode Penelitian
dalam penyelengaraan rekam medis. Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
5. Perlunya SOP yang jelas tentang Bandung : Alfabeta. 2013.
pengisian rekam medis dan

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 4, Oktober 2017 284
6. Departemen Kesehatan RI.
Standar Pelayanan Rekam Medis.
Jakarta: Direktorat Jenderal Bina
Pelayanan Medik. 2007.
7. Departemen Kesehatan RI.
Pedoman Penyelenggaraan dan
Prosedur Rekam Medis Rumah
Sakit di Indonesia. 2006. [Jurnal].
Diakses dari
http://manajemenrumahsakit.go.i
d/.
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara No. 35. Tentang
Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan. 2012. [Jurnal].
Diakses dari
http://fe.unpad.ac.id/dokumen/file
s/.

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 4, Oktober 2017 285

Anda mungkin juga menyukai