Anda di halaman 1dari 4

SASTRA ANAK DAN PERSOALAN GENRE UNTUK MEMBENTUK

KARAKTER PADA DONGENG ANAK MAJALAH BOBO

Abstrak

Dongeng anak merupakan seni sastra yang memberikan hiburan favorit anak dan dapat
memperluas wawasan anak. Dongeng anak merupakan salah satu cara untuk
mengajarkan lima nilai inti yang memperdalam pendidikan karakter. Mereka perlu tahu
apa itu nilai-nilai agama dan kebangsaan, integritas, kemandirian, dan gotong royong.
Peneliti menggunakan perangkat bacaan nalar dan interpretasi untuk menemukan dan
mendeskripsikan nilai-nilai inti pendidikan karakter seperti nilai agama, nasionalisme,
integritas, kemandirian dalam dongeng Bobo. Jaringan. Temuan dari novel anak
bobo.grid.id menunjukkan bahwa lima nilai inti pembentukan karakter dapat diterapkan
dalam pembelajaran selama pandemi COVID-19. Misalnya, berdoa agar Tuhan segera
berhenti dan mengikuti protokol kesehatan demi keselamatan.

Pendahuluan

Karakter merupakan sesuatu yang mesti dimiliki agar setiap orang atau individu
menjalin interaksi sosial yang baik dan bermoral (Lickona, 1992). Mendidik karakter
peserta didik menjadi penekanan penting dalam keseluruhan proses pendidikan dimulai
dari pendidikan anak usia dini. Tujuannya adalah untuk mengembangkan berbagai
kemampuan dan potensi anak-anak sejak usia dini agar kelak dapat menimbang dan
membuat keputusan tentang hal-hal moral yaitu baik dan buruk (Komara, 2018;
Hendayani, 2019). Dengan penguatan karakter di sekolah diharapkan siswa memperoleh
pelajaran pelajaran moral serta dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang
lebih baik di masa depan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka materi pelajaran harus
menitikberatkan dan mengutamakan nilai karakter agar proses pembelajaran.

Sastra anak-anak tidak harus berkisah tentang anak-anak, tentang dunia anak-
anak, tentang berbagai peristiwa yang mesti melibatkan anak-anak. Sastra anak-anak
dapat berkisah apa saja yang menyangkut kehidupan, baik kehidupan manusia,
binatang, tumbuhan, maupun kehidupan yang lain termasuk makhluk dari dunia lain.
Namun apa pun itu, kandungan cerita yang dikisahkan mestilah berangkat dari sudut
pandang anak-anak, dari kacamata anak-anak dalam memandang dan memperlakukan
sesuatu, dan sesuatu itu haruslah berada dalam jangkauan pemahaman emosional dan
pikiran anak.
Berdasarkan genre sastra anak-anak, dongeng anak bobo.grid.id dalam
penelitian ini termasuk genre sastra prosa fiksi dengan sub genre dongeng. bobo.grid.id
ini dipilih peneliti sebagai sumber data dongeng anak karena dianggap layak sebagai
bacaan anak-anak. Disebut layak karena memenuhi kriteria sesuai dengan pengalaman
dan pengetahuan anak- anak, pengalaman dan pengetahuan yang dapat dijangkau dan
dipahami oleh anak-anak, sesuai dengan dunia anak-anak, serta sesuai dengan
perkembangan emosi dan kejiwaannya. bobo.grid.id juga merupakan salah satu majalah
online untuk anak-anak Indonesia yang tertua, versi cetaknya sudah terbit sejak 14 April
1973. Diharapkan anak-anak dapat menanamkan dan menguatkan nilai-nilai tersebut
dalam diri mereka menjadi kepribadian mereka dibantu oleh guru dan orang tua.
Dengan memiliki lima nilai utama pendidikan karakter tersebut diharapkan anak-anak
menjadi generasi terbaik yang sanggup menghadapi berbagai tantangan terutama dalam
kondisi pandemi Covid-19, menjadi pribadi yang religius, nasionalis, memiliki
integritas, mandiri, dan gotong royong.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dalam


penelitian ini adalah penelitian tentang dongeng anak bobo.grid.id, yang di dalamnya
terdapat lima nilai dasar perkembangan kepribadian yang terdapat dalam dongeng anak
bobo.grid.id. Data dianalisis dengan membaca kesimpulan dan interpretasi. Peneliti
membaca sumber data dengan cermat dan sering untuk menemukan empat nilai inti
pendidikan karakter, mengklasifikasikan data yang mengandung empat nilai inti
pendidikan karakter, dan menafsirkan data secara mendalam untuk tujuan pembelajaran.

Hasil dan Pembahasan

Empat nilai pribadi inti muncul dari Pancasila, yang menjadi prioritas
pengembangan gerakan PPK. Yaitu agama, nasionalisme, integritas, kemandirian,
gotong royong. Setiap nilai tidak berdiri dan berkembang dengan sendirinya, tetapi
saling berinteraksi, berkembang secara dinamis dan membentuk satu kesatuan individu.

1. Religius
Nilai kepribadian religius mencerminkan keyakinan kita kepada Tuhan Yang
Maha Esa, yang diwujudkan dalam praktik doktrin dan keyakinan agama kita, dan
dalam tindakan kita yang menghormati perbedaan agama. Penerapan nilai-nilai agama
meliputi sikap cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan keyakinan,
ketabahan, percaya diri, kerjasama antar pemeluk agama dan keyakinan, memerangi
bullying dan kekerasan, persahabatan, integritas tanpa kompromi; Cinta lingkungan,
melindungi anak muda dan orang-orang yang terisolasi.

2. Nasionalis

Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Sikap
nasionalis ditunjukkan melalui sikap apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan
budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga
lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya.

3. Integritas

Integritas meliputi penanaman rasa tanggung jawab sebagai warga negara, dan
mengajak mereka aktif terlibat dalam kehidupan sosial. Perlu ditanamkan sejak dini
bahwa setiap orang harus konsisten dalam tindakan dan perkataan, dengan berdasarkan
pada kebenaran.

4. Mandiri

Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada
orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan
harapan, mimpi dan cita-cita. Siswa yang mandiri memiliki etos kerja yang baik,
tangguh, berdaya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar
sepanjang hayat. Meskipun anak bisa dilatih untuk mandiri sejak dari rumah, tapi
sekolah juga punya peranan penting dalam menanamkan nilai yang satu ini. Sekolah
juga akan mengajarkan agar anak-anak tidak bergantung pada orang lain, serta
membantu mereka belajar mempergunakan tenaga, waktu, dan pikiran untuk
mewujudkan keinginannya.

Kesimpulan

Dongeng adalah cara menyampaikan lima nilai protagonis. Dongeng Anak


Turunan Pancasila Bobo.grid.id yang menjadi prioritas pengembangan gerakan PPK
memiliki lima nilai inti. Yaitu agama, nasionalisme, integritas, kemandirian, gotong
royong. Hal ini menunjukkan bahwa dongeng anak bobo.grid.id telah menjadi contoh
bacaan bagi anak sekolah dasar pada khususnya, karena mengandung lima nilai pribadi.
Salah satu implementasi pembelajaran selama pandemi adalah dongeng anak-anak ini
memungkinkan anak-anak membaca dongeng secara online melalui gadget mereka atau
membacakan dongeng kepada anak-anak sementara orang tua menjelaskan nilai
dongeng dengan bantuan dan bimbingan dari Guru Sekolah.

Daftar Pustaka

Farahiba, A. S. (2019). Eksistensi Sastra Anak dalam Pembentukan Karakter pada


Tingkat Pendidikan Dasar. Waskita: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan
Karakter,1(1), 47-59.

Putri, D. I. (2019). Penguatan Program Pendidikan Karakter (Ppk) Melalui Kegiatan


Ekstrakulikuler Seni Tari Di Sd. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 4(1),
125-134.

Anda mungkin juga menyukai